Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Irkham Widiyono Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Irkham Widiyono Departemen Ilmu Penyakit Dalam"— Transcript presentasi:

1 PENYIAPAN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM)
Irkham Widiyono Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan UGM

2 PENDAHULUAN Suatu kegiatan penyelesaian suatu masalah atau pengembangan berbasis hasil kajian ilmiah di tengah masyarakat akan lebih bermakna dan memberi dampak yang lebih luas dan berkelanjutan jika proses dan hasilnya dipublikasikan. Publikasi kegiatan ilmiah berfungsi sbg: komunikasi antar peneliti/pengabdi, kontribusi bagi pengetahuan publik, pertanggungjawaban kegiatan, penyediaan akses informasi ilmiah terbuka, dll

3 PENDAHULUAN Publikasi yang diharapkan dari kegiatan PkM:
Artikel ilmiah pada jurnal nasional ber-ISSN/nasional terakreditasi/internasional Prosiding dari seminar ilmiah nasional/internasional/internasional bereputasi Buku (ber-ISBN)

4 Publikasi Program PkM Ristekdikti
No. Program Publikasi ilmiah Media massa 1 PKM Jurnal ber-ISSN*/Prosiding seminar nasional Cetak/online/repocitory PT 2 KKN-PPM SDA Keterangan: * Bukan pada jurnal terbitan PT Pengusul

5 Publikasi Program PkM Ristekdikti
NO Program Publikasi ilmiah Media massa 3 PPK Jurnal ber-ISSN*/Prosiding Seminar internasional (1/th) Cetak/online/repocitory PT 4 PPPE SDA 5 PPUD 6 PPUPIK 7 PKW 8 PKW-CSR/PKW-PEMDA-CSR 9 PPDM 10 Prog HI-LINK Keterangan: * Bukan pada jurnal terbitan PT Pengusul

6 Penulisan dan Publikasi

7 Persiapan penulisan Artikel
Membuatan catatan tertulis tentang berbagai ide penulisan Mendokumentasikan proses dan hasil kegiatan pengabdian (logbook) Menuliskan pikiran, simpulan awal, dll. selama kegiatan berlangsung, seperti: Hasil-hasil kegiatan yang baru (data, bahan/produk, teknik atau metode baru) Teori baru atau perbaikan atau model untuk menerangkan hasil yang diperoleh sebelumnya Pangertian baru atau hasil-hasil yang mempunyai kemaknaan umum Dll. sehingga dapat ditentukan fokus artikel yang akan disusun

8 Penulisan Artikel ilmiah
Proses penulisan artikel ilmiah diawali dengan mempertimbangkan makna, arti penting, kebaruan potensial dari hasil kegiatan, implikasi praktis dari kegiatan pengabdian bagi masyarakat, dan mengidentifikasi komunitas pemerhati (pembaca) Menulis hal-hal yang mendasar: alasan dan tujuan kegiatan, landasan mengenai kegiatan yang dikerjakan, hasil-hasil kegiatan dan pembahasannya serta simpulan

9 Penulisan artikel ilmiah
Tujuan dan penetapan permasalahan pengabdian kepada masyarakat atau penelitian dipaparkan secara jelas di dalam pendahuluan, diikuti review literatur, pemaparan proses dan metode, hasil dan pembahasan serta simpulan. Bagian awal dan akhir artikel harus gayut, yakni semua pertanyaan penelitian/permasalahan dalam pengabdian kepada masyarakat yang dinyatakan dalam artikel harus dijawab pada akhir artikel tsb.

10 Penulisan artikel ilmiah
Namun dalam praktek, penulisan artikel ilmiah biasanya dilakukan dengan urutan/tahapan sbb: Penulisan elemen penelitian/kegiatan pengabdian (hasil dan analisis) Penulisan proses pelaksanaan penelitian/pengabdian Penulisan pembahasan Penulisan simpulan Penulisan pendahuluan Penulisan abstrak Penulisan judul Kegiatan selanjutnya adalah revisi artikel

11 Penulisan artikel ilmiah
Hal yang penting diperhatikan: artikel ilmiah mengemas penelitian/pengabdian kepada masyarakat dan mempresentasikannya kepada komunitas ilmiah secara jelas dan singkat Penerimaan artikel untuk dipublikasikan oleh suatu jurnal tidak hanya didasarkan dari substansi artikel, tetapi juga oleh readability (keterbacaan) artikel sehingga artikel harus memiliki struktur yang jelas dan logis dan dikombinasikan dengan penuturan yang baik/fasih.

12 Penulisan Artikel Ilmiah
Bahasa yang digunakan adalah bahasa untuk laras ilmiah Laras ilmiah dicirikan: menggunakan bahasa formal; menggunakan istilah, kata, dan pengertian secara akurat (atau mempunyai definisi yang jelas) kalimat singkat (brief), jelas, lengkap, dan efektif (clear); paragraf minimal terdiri atas tiga kalimat (pembuka, isi, penutup); laras ilmiah memiliki sistematika baku.

13 Penulisan Artikel Ilmiah
Memahami dan mematuhi etika yang berlaku umum untuk penulisan artikel di jurnal ilmiah yakni: pendahuluan, metode, hasil, dan pembahasan; biasa disebut sebagai IMRaD=Introduction, Method, Result, and Discussion; proporsi masing-masing bagian; lebih banyak pada bagian pembahasan

14 Penulisan Artikel Ilmiah
Memahami dan mematuhi etika yang berlaku khusus untuk penulisan artikel ilmiah yang ditetapkan oleh pengelola jurnal: Format: paparan alinea, pencantuman ilustrasi (tabel dan gambar) Sistematika: ada atau tidak ada bagian khusus hasil kajian pustaka, bagian simpulan dan saran, bagian hasil dan pembahasan digabung atau dipisah Tata cara pengacuan Sangat bermanfaat bilamana sebelum memulai menulis, penulis telah menetapkan jurnal yang dipilih untuk publikasi dan mencermati ketentuan-ketentuan terkait penulisan artikel yang ditetapkan oleh pengelola jurnal tersebut.

15 Format Penulisan Artikel Ilmiah
Mengikuti format yang ditentukan oleh pengelola jurnal/prosiding Catatan: Terkait administrasi kegiatan PkM DRPM Ditjen Penguatan Risbang Kemenristekdikti terdapat ketentuan penulisan artikel yang tertuang pada Buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XI tahun 2017, Lampiran N (Format Artikel, Poster dan Profil Hasil Penelitian/Pengabdian Kepada Masyarakat)

16 Kiat memenuhi ketentuan format penulisan artikel pada jurnal ilmiah:
Mencari dan memperhatikan instruksi bagi penulis (instruction for authors) dari jurnal yang dituju Mencermati contoh artikel dari edisi terbaru jurnal yang dituju untuk mengikuti format yang sudah berlaku

17 Beberapa pedoman teknis penulisan artikel ilmiah
Sistematika artikel ilmiah: Judul Identitas penulis Abstrak (termasuk kata kunci) Pendahuluan Materi dan metode Hasil dan pembahasan (terpisah/digabung) Simpulan Ucapan terimakasih (jika ada) Daftar pustaka

18 Judul Judul, penulis, abstrak, dan kata kunci tulisan ilmiah umumnya hanya tercantum pada halaman pertama naskah, sehingga merupakan suatu bagian kecil saja daripada sebuah artikel ilmiah. Judul merupakan jiwa, semangat, esensi, inti, dan citra keseluruhan isi sebuah artikel. Oleh karena itu judul sebaiknya ringkas menangkap dan mewadahi keseluruhan substansi subjek yang ditangani

19 Judul disusun bersahaja dan ringkas dengan menggunakan kata-kata yang tepat, positif, penting, dan informatif Menghindari penggunaan singkatan, merek dagang, kalimat lengkap Judul sebaiknya tidak terlalu pendek sehingga terkesan sangat umum dan tidak bermakna

20 Judul harus diformulasikan sebaik mungkin sehingga:
Sebagai langkah yang membantu, penulis dapat menyimak dan mempelajari judul-judul artikel karya para penulis terkenal Judul harus diformulasikan sebaik mungkin sehingga: mampu mengungkapkan isi keseluruhan artikel maksud, isi, dan arti pentingnya mudah dimengerti menarik dan merangsang minat baca

21 Untuk mendapatkan judul artikel yang paling tepat dan sesuai dengan isi, dianjurkan penyiapan judul dilakukan setelah penyusunan keseluruhan artikel dituntaskan (dilakukan pada rangkaian terakhir tahapan penulisasn artikel ilmiah) Perlu diperhatikan kemungkinan pengelola jurnal menetapkan jenis judul: indikativ (the nature of the study) atau informatif (the message of the study)

22 Identitas penulis dan lembaga yang memiliki artikel
Meliputi informasi mengenai: Nama penulis Nama dan alamat pos instansi setiap penulis (ditautkan dengan nama penulis), No telefon dan alamat penulis yang bertanggungjawab dalam korespondensi

23 Abstrak Abstrak artikel ilmiah (orisinal) berisi masalah pokok dan/atau tujuan penelitian, pendekatan/metode yang dipakai, dan menyajikan temuan penting serta simpulan yang dicapai. Biasanya berkisar 200 kata Biasanya disusun satu paragraf (ada pula yang disusun terstruktur dalam beberapa subjudul/paragraf)

24 Sebaiknya abstrak tidak memuat:
Kalimat yang sudah terbaca di dalam judul Singkatan yang membingungkan pembaca Referensi Informasi latar belakang yang berkepanjangan Pengacuan kepada referensi Ilustrasi, gambar, tabel atau pengacuan kepadanya

25 Kata kunci Kata-kata yang biasanya untuk mengindeks isi artikel
Biasanya dipilih kata yang tidak terdapat pada artikel pada umumnya Berjumlah 3-8 kata Biasanya dipilih kata yang tidak mengulang pada judul artikel

26 Batang tubuh artikel Pendahuluan (introduction)
mengemukakan tentang masalah (= tinjauan pustaka) menegaskan kebaruan atau inovasi hasil penelitian/penyelesaian masalah/pengabdian. dibuat dramatis tetapi tidak didramatisir menjelaskan tujuan dari kegiatan yang dilaporkan panjangnya tidak melebihi 10% tulisan.

27 Materi dan metode Kadang menjelaskan tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan Menjelaskan bahan dan instrumen yang digunakan Menjelaskan cara (tatakerja, pendekatan) Menjelaskan pengambilan data/informasi serta analisis dan penarikan simpulannya secara rinci sehingga orang lain bisa mengulangi percobaan persis seperti dilakukan. Pada bagian ini juga memuat pernyataan ethical clearance Biasanya panjangnya 15% tulisan

28 Hasil dan pembahasan: Hasil memuat data/informasi yang diperoleh beserta analisis dan sintesisnya. Biasanya juga disertai dengan komentar/penjelasan dalam kaitannya dengan tujuan atau pemikiran yang ada Bila hasil ditulis dalam subbab sendiri, panjang tulisan berkisar 35% dari keseluruhan tulisan

29 Hasil dan pembahasan: Pembahasan menjelaskan makna/tafsir atas hasil yang diperoleh dan bahasan ilmiah yang berkaitan dengan teori atau hasil penelitian terdahulu

30 Pembahasan hasil yang diperoleh dengan cara:
membandingkannya dengan hasil-hasil kajian yang sudah dilaporkan/dipublikasikan dalam literatur. menjelaskan data yang diperoleh dengan teori yang ada. Bila teori yang ada tidak dapat menjelaskannya, perlu dicari alasannya. Menunjau kelebihan dan keterbatasan model yang disusun Biasanya, panjangnya 35% dari keseluruhan tulisan

31 Simpulan: Simpulan tidak selalu harus ada pada bab tersendiri Penemuan-penemuan penting yang diperoleh dituangkan dalam simpulan. Simpulan harus didasarkan atas fakta hasil penelitian/kegiatan pengabdian (tidak boleh atas dasar spekulasi)

32 Ucapan terimakasih: Dalam ucapan terimakasih perlu disebutkan lembaga pemberi dana (beserta nomor kontraknya) sebagai dokumentasi Pengakuan kontribusi individu atau lembaga yang berarti dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan

33 Daftar pustaka: Memuat pustaka yang diacu Ditulis sesuai degan tata cara pengacuan yang ditentukan pengelola jurnal (seperti: sistem Harvard atau Vancouver) dan penulisan singkatan nama jurnal secara benar. Perlu diperhatikan bahwa beberapa jurnal memberi pembatasan jumlah pustaka Bila judul pustaka bukan dalam bahasa Inggris, maka titel ditulis dalam bahasa asli dan diikuti terjemahan dalam bahasa Inggris yang ditulis di dalam kurung. Biasanya panjangnya 5% dari keseluruhan tulisan artikel

34 Kode Etik Penulis Menjunjung tinggi posisinya sebagai orang terpelajar, menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan Menulis secara tepat, singkat, dan jelas (Accurate, Brief, Clear - ABC) Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya

35 Kode Etik Penulis Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain Memberikan manfaat kepada masyarakat pengguna Melahirkan karya orisinal (tidak mengandung unsur fabrikasi, falsifikasi, dan plagiasi) Menyadari bahwa tiga pelanggaran kode etik (fabrikasi, falsifikasi, plagiasi) mengakibatkan hilangnya integritas penulis dan merupakan cacat moral

36 Pelanggaran kode etik Fabrikasi data: membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada; membuat data fiktif. Falsifikasi data: mengubah data sesuai dengan keinginan, terutama agar sesuai dengan kesimpulan yang ‘ingin’ diambil dari sebuah penelitian. Plagiarisme: mengambil ide, kata-kata, kalimat, teks, atau apasaja milik orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.

37 Acuan legal yang harus diperhatikan oleh para dosen di Indonesia:
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

38 Kiat menghindari plagiasi dalam mengacu dan mengutip
Menempatkan setiap hal yang diambil langsung dari teks aslinya dalam “kutipan”. Mengungkapkan dengan kata-kata sendiri (parafrase). Dalam hal ini penulis harus memastikan bahwa: tidak sekadar menata-ulang atau membubuhkan beberapa kata baru, tidak menggunakan frase atau kata-kata yang sama, informasinya akurat/sesuai dengan sumber acuan.

39 Catatan: Informasi yang sudah menjadi pengetahuan umum tidak perlu disebut sumbernya (Pengetahuan umum adalah fakta-fakta yang dapat ditemukan di banyak tempat dan sudah diketahui oleh orang banyak)

40 Pemilihan Jurnal Lakukan pemilihan jurnal untuk publikasi ilmiah yang yang tepat. Sebagai bahan pertimbangan, a.l: Karakteristik hasil, timing, audience yang menjadi sasaran atau pembaca, dll. Scope dan sirkulasi jurnal Reputasi jurnal (acceptance rate, impact factor, dll.) Kecepatan pemrosesan naskah, biaya cetak, visibilitas, akses, dll. Hal yang utama adalah artikel cocok dengan cakupan jurnal dan dibaca oleh peneliti/pembaca yang sesuai harapan. Pertimbangan lain: penilaian angka kredit artikel jurnal dalam urusan kepegawaian

41 Penilaian angka kredit publikasi pada jurnal ilmiah dalam urusan kepegawaian:

42 Kiat lain : Memilih jurnal yang sesuai dan artikelnya banyak disitasi dalam artikel yang akan diajukan. Hal ini sebagai penghormatan kepada jurnal yang dituju (sitasi publikasi dari suatu jurnal berpengaruh positif terhadap impact factor jurnal tersebut). Bila diminta mengusulkan reviewer, dapat dipilih reviewer yang publikasinya banyak disitasi (berpengaruh pada h-index dalam Scopus)

43 Tahapan Publikasi Artikel Ilmiah
Tahapan publikasi artikel ilmiah pada suatu jurnal sebagai berikut: Pengajuan manuscript (sistem, ), Diterima oleh editorial office, Dikirim ke editor, Assessment, Proses penelaahan (reviewing), Pengambilan keputusan

44 Putusan terhadap artikel
Revisi hampir selalu diminta Tipe putusan: Desk reject Reject after review Major revisions required Conditional accept with minor revisions Accept without change (sangat jarang)

45 Penanganan Penolakan Membaca laporan penelaah dan surat dari editor
Memperhatikan alasan penolakan Mencoba memperbaiki/menulis ulang artikel Mempertimbangkan untuk mengirim ke jurnal alternativ yang lain

46 TERIMA KASIH


Download ppt "Irkham Widiyono Departemen Ilmu Penyakit Dalam"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google