Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIda Rachman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
ANALISA ALIRAN BAHAN Ir. Sritomo Wignjosoebroto, MSc
Ir. Srigunani Partiwi, MT Arief Rahman, ST Laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember SURABAYA
2
ANALISA ALIRAN BAHAN Pola aliran akan merujuk kepada keseluruhan pola dalam aliran produksi dari awal proses produksi (penerimaan bahan baku) sampai dengan proses akhir (produk jadi). Pola aliran bahan pada umumnya akan dapat dibedakan dalam dua tipe yaitu pola aliran bahan untuk proses produksi dan pola aliran bahan untuk proses perakitan. Pola aliran bahan akan tergantung pada beberapa faktor sbb : Area luasan yang tersedia Dimensi dari lantai yang tersedia Luas area yang diperlukan untuk setiap fasilitas produksi
3
PRODUCT PLANNING LAYOUT
Pola Aliran untuk proses produksi satu atau beberapa variasi produk yang similar dalam jumlah atau volume yang besar (Produksi Massal). Mesin dan fasilitas disusun menurut prinsip “machine after machine” Produk dikerjakan sampai selesai didalam departemen tsb tanpa harus berpindah ke departemen lainnya. Proses perpindahan bahan dapat diatur lebih mudah agar menjadi lebih pendek dan proses pegawasan aktivitas produksi juga lebih mudah.
4
PROCESS PLANNING LAYOUT
Mesin dan peralatannya ditempatkan menurut kesamaan proses atau fungsi kerja mesin. Misal : kelompok mesin frais, kelompok mesin stamping, dll Umumnya dipergunakan memproduksi produk yang prosesnya bervariasi atau tidak standard. Umumnya jumlah produk yang dihasilkan sedikit dengan type atau model produk yang bervariasi pula.
5
PRODUCT FAMILY LAYOUT Semua produk atau komponen dikelompokkan berdasarkan kemiripan proses produksi dan ditempatkan dalam sebuah “manufacturing cell” Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen (product family) berdasarkan kesamaan proses secara umum ataupun khusus. Penyusunan mesin berdasarkan proses dari masing-masing kelompok produk. Aliran bahan akan lebih pendek dan lancar Mesin berfungsi banyak atau general purpose banyak dipergunakan pada type layout ini
6
FIXED MATERIALS LOCATION LAYOUT
Material atau Komponen utama akan tinggal tetap pada suatu lokasi dan fasilitas kerja (mesin, tools), manusia dan komponen pelengkap akan bergerak mendekati material atau komponen utama. Perpindahan material dapat dikurangi sependek mungkin. Fleksibilitas kerja sangat tinggi karena fasilitas-fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan – perubahan dalam rancangan produk.
11
Pola Aliran Bahan Untuk Proses Produksi
12
Straight Line atau pola aliran lurus ( I Flow)
Proses yang berlangsung singkat Proses produksinya relatif sederhana Item tunggal/sedikit, jumlah produksi yang besar. Pola aliran bahan ini akan memberikan : Jarak perpindahan yang pendek antar proses. Proses berlangsung lurus sesuai urutan mesin Jarak perpindahan bahan total akan kecil
13
Serpentine atau zig-zag (S Flow)
Pola aliran seperti huruf “S” diatas sangat baik diterapkan bilamana aliran proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan panjang area yang tersedia. Untuk itu aliran bahan dibelokkan untuk mengurangi panjangnya garis aliran yang ada.
14
Pola aliran menyerupai huruf “U” (U Flow)
Pola aliran ini dipakai bilamana dikehendaki akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi. Hal ini meningkatkan pemanfaatan fasilitas transportasi dan mudah untuk mengawasi keluar masuknya material dan produk jadi. Aliran perpindahan bahan relatif panjang .
15
Circular (O Flow) Pola aliran circular ini sangat baik diterapkan pada proses yang mengkehendaki pengembalian material atau produk jadi pada titik awal produksi. Pola ini juga dapat diterapkan pada proses yang menempatkan proses penerimaan bahan/material dan pengiriman barang jadi pada area yang sama.
16
Odd Angle Tujuannya adalah untuk memperoleh garis aliran produk melewati suatu kelompok kerja dari area yang saling berkaitan. Proses perpindahan bahan (Material handling) secara mekanik. Terbatasnya ruang dan dikehendaki adanya pola aliran yang tetap
17
POLA ALIRAN MENURUT KELUAR-MASUK BAHAN
18
POLA ALIRAN MENURUT KELUAR-MASUK BAHAN
19
MACAM POLA ALIRAN YANG BERSILANGAN
20
Pola aliran bahan untuk proses perakitan (Assembly)
21
Combination Assembly Line Patern
Pada pola aliran ini main assembly line akan disupplai dari sejumlah sub-assembly atau part line. Sub-assembly berada pada sisi yang sama.
22
Tree Assembly Line Patern
Sub-assembly line akan berada pada kedua sisi dari aliran main assembly. Biasanya pada penerapan pola aliran ini, main assembly akan berada ditengah bagian pabrik.
23
Dendretic Assembly Line Patern
Pola ini akan lebih tidak teratur dibanding dengan pola aliran sebelumnya. Pada pola aliran ini, setiap bagian berlangsung operasi sepanjang lintasan produksi, menuju proses produksi yang lengkap untuk proses assembling.
24
Overhead Assembly Line Patern
Pola aliran ini merupakan model pola aliran untuk lantai produksi yang lebih dari satu lantai.
25
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN ALIRAN BAHAN
Identifikasi seluruh elemen yang akan bergerak mengalir melalui mesin dan fasilitas produksi yang ada (Material, Skrap/Waste, Tenaga Kerja, Mesin, Informasi) 2. Kumpulkan semua data yang diperlukan untuk tiap elemen (Production Routing, Bacam dan banyaknya Skrap/Waste, Gerakan perpindahan personil, Data teknik mesin dan peralatan) 3. Amati sekali lagi dengan seksama urutan proses pengerjaan 4. Perhatikan faktor – faktor yang berkaitan erat dengan aliran elemen produksi lainnya (Karakteristik bahan, peralatan pemindah bahan, gerakan operator, jenis lintasan dan dimensinya, bentuk bangunan, dll) 5. Rancang beberapa kemungkinan pengaturan yang sesuai untuk fasilitas produksi, proses perakitan, dll 6. Lakukan analisa teknis untuk memilih alternatif aliran dan penempatan fasilitas produksi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.