Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ishida-san menyatakan, apakah budaya Jepang itu internalisasi?

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ishida-san menyatakan, apakah budaya Jepang itu internalisasi?"— Transcript presentasi:

1 Ishida-san menyatakan, apakah budaya Jepang itu internalisasi?
Halaman 7, Paragraf 1 Ishida-san menyatakan, apakah budaya Jepang itu internalisasi? Pada saat membawa hal ini (internalisasi) ke dalam (Jepang), budaya Jepang yang berdasarkan kealamian dapat terealisasi dan hal ini meningkatkan kreasi Jepang yang unik. Apabila dikatakan (dilihat) dari zaman, maka mulai dari heian s.d kamakura merupakan 1 masa pengkreasian di Jepang dan dilanjutkan dengan zaman Edo. Pertanyaannya adalah apakah setelah zaman Meiji menjadi masa yang tanpa kreatifitas?

2 Egami-san menyatakan bahwa ia pada dasarnya beranggapan demikian, tetapi pada masa setelah Meiji-pun kultural/ hal yang berbudaya Jepang (tetap) ada, yaitu pada masa Taisho yang singkat, menurutnya bukankah hal ini berarti (bahwa budaya Jepang) sedang kuncup. Ishida-san menyatakan bahwa pada masa Meiji, Taisho kreatifitas bangsa Jepang hampir tidak dapat dilihat. Pada semua sisi, meskipun ada yang mengatakan sampai masa setelah perang bukan merupakan masa perealisasian kreatifitas bangsa Jepang sendiri, namun apakah sekarang di Jepang merupakan masa perbincangan kreatifitas atau apakah masih merupakan tahap peniruan? Menurutnya hal itu berdasarkan tiap orang cara pandangnya berbeda-beda.

3 Kemudian, Ishida-san menyatakan apakah kreatifitas orang Jepang selanjutnya dianggap sebagai masa perealisasian seperti pada zaman Heian, Kamakura dan Edo (?). Untuk selanjutnya mengurung diri didalam (internalisasi) harus dipikirkan(!), karena hal ini juga menjadi salah satu masalah.

4 Kondisi Alami (Natural) Budaya Jepang –Penjelajahan (penyebaran) Shamanisme
Ishida-san, Masalah naturalisme yang diungkapkan oleh Ueyama-san: naturalisme terhadap peradaban, pada budaya Jomon terpancar tradisionalisme yang ada pada (dasar) budaya Jepang, ishida san menyatakan bahwa ia sangat mengerti hal ini, hal ini dapat dilihat dari sistem kekaisaran yang ada pada zaman sekarang dan kepercayaan tradisional yang mengikat, apabila menelusuri masa lalu dari situ menjadi masalah. Yanagita Kunio-sensei sampai dengan detik terakhir menempatkan pertimbangan yang serius pada budidaya padi. Menurut ishida san, bukankah hal tersebut juga akan memunculkan perdebatan.

5 Ueyama-san, Egami-sensei setelah masa perang berakhir (dalam formasi bangsa dan budaya Asia) membagi Asia menjadi 3 bagian besar, yaitu:(1) Daerah lembab yang menerima pengaruh masoon,(2) Daerah kering,(3) Daerah hutan rimba utara. Apabila mengikuti cara pemisahan ini, misalnya masyarakat penunggang kuda bagaimanapun karena alasan kekeringan segera (pindah) bersambungan, kepercayaan primitif yang ada di Jepang, terutama kegiatan yang digeneralisasikan dengan sikap shamanisme, seperti yang diperkirakan apakah masyarakat penunggang kuda sebagai penyambungnya (penyebarnya), saya kurang lebih merasa bertanya-tanya (tentang hal itu).

6 _______san, eksistensi wilayah hutan tropis Asia timur pertama kali diusulkan dalam dunia akademis, berdasarkan hal tersebut wilayah hutan (Asia timur) tersebar dari setengah Jepang bagian barat kemudian ke China bagian selatan, terus ke Himalaya. Kaya akan pohon (kayu) yang bermutu tinggi, semak-semak hijau merupakan cirikhas dari wilayah ini. Apabila budaya pada kawasan hutan tropis bersama ini ada dalam budaya Jepang, misalnya dalam wilayah ini ______san sedang meneliti tumbuhan ______ (budaya hutan tropis), disini benar-benar terdapat benda-benda shamanisme dan disini juga ritual mendoakan surga (dunia lain) benar-benar kuat. Masyarakat penunggang kuda di wilayah hutan tropis, meskipun tidak terikat (berpindah-pindah), mungkin dalam keaslian Jepang dapat dilihat terdapat kondisi keaslian pribumi yang muncul.

7


Download ppt "Ishida-san menyatakan, apakah budaya Jepang itu internalisasi?"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google