Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Lesmana Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KETAHANAN TERIMBAS (INDUCED RESISTANCE)
2
GENETICS OF RESISTANCE
■ Diatur oleh gen mayor (Major genes) » diturunkan secara dominan (gen dominan) » dapat dijumpai dalam jumlah banyak gen » berkelompok pada lengan kromosom tertentu » terikat kuat dalam lokus gen yang kompleks » bersifat kualitatif (qualitative resistance) Contoh : kopi >< karat kopi, jagung >< karat jagung, gandum >< karat
3
■ Diatur oleh gen minor (minorgenes) poligenik » sering terjadi
» bersifat kuantitatif » lebih banyak gen » bersifat kuantitatif (quantitative resistance) Contoh: padi >< hawar daun bakteri, gandum >< Puccinia recondita pv. tritici
5
INDUCED RESISTANCE (KETAHANAN TERIMBAS) ?
6
EKSPRESI GEN RESISTENSI
Dipengaruhi/dimodifikasi oleh: ■ aksi gen lain epistasis ■ varietas ■ tahap perkembangan jaringan inang (tumbuhan) ■ jenis organ (daun, umbi, batang, dll) : kentang >< hawar ■ lingkungan : suhu
7
TIPE KETAHANAN TERIMBAS
■ Bersifat lokal (locally induced resistance) » hanya terjadi di tempat treatment ■ Bersifat sistemik (sysemic acquired resistance -SAR ) » efektif » terjadi pada seluruh bagian tanaman
8
MEKANISME INDUCED RESISTANCE
■ HR (hipersensitive reaction) ■ Pembentukan fitoaleksin ■ Lignifikasi (barier struktural) ■ Pembentukan PR-protein (pathogenesis related-protein)
9
HIPERSENSITIVE REACTION
“localized and rapid death of one or a few host plant cells in response to invasion by an avirulent isolate of a pathogen (Goodman & Novacky, 1994)” ■ akumulasi senyawa fenolik coklat ■ efektif untuk patogen obligat ■ produksi enzim pengoksida senyawa fenolik ■ produksi peroksida H2O2
10
Reaksi hipersensitif pada daun Chenopodium sp.
11
PHYTOALEXINE fitoaleksin
“compounds that are antimicrobial and induced after infection” (Paxton, 1981; Ebel, 1986; van Etten et al., 1994) ■ metabolit sekonder ■ berbagai kelompok senyawa: isoflavonoid, sesquiterpenoid senyawa fenolik ■ terakumulasi di sekitar area nekrosis
12
EFEKTIVITAS ■ jenis inducer ■ konsentrasi konidium inducer ■ cara pre-inokulasi ■ waktu pre-inokulasi
13
■ jenis inducer » kedekatan “kekerabatan” secara fisiologis dan
taksonomis Contoh: F. oxysporum forma speciales yang berbeda lebih efektif daripada Verticillium albo-atrum atau R. solani ; F. oxysporum f. sp. niveum (ras 0 dan ras 1) lebih baik daripada F. oxysporum f. sp. cucumerinum pada semangka
14
Layu fusarium pada semangka
F. oxysporum f. sp. niveum
15
■ konsentrasi konidium inducer
» minimal sama dengan konsentrasi patogen ■ cara pre-inokulasi » perendaman menit efektif Verticillium dahliae pada tomat dengan avirulen » penyiraman 2 ml suspensi 6,5x106/ml efektif pada kapas
16
■ waktu pre-inokulasi » sebelum inokulasi oleh patogen yang akan dikendalikan » 2 hari tomat tahan terhadap F. oxysporum f. sp lycopersici setelah pre-inokulasi dengan F. oxysporum f. sp. dianthi
17
Chemical Elicitors: Chitosan, SA(2-(acetyloxyl)-Salicylic acid ) ethephon CCC( chlorocholine chloride) Oligoglucose, BTH (Benzothiadiazole-7-carbothioic), Procaine hydrochloride. Oxalic acid DPC (N,N-dimethyl peperidinium chloride)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.