Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERSPEKTIF GLOBAL.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERSPEKTIF GLOBAL."— Transcript presentasi:

1 PERSPEKTIF GLOBAL

2 Pokok Bahasan : Hakekat & konsepsi perspektif global
Hakekat & definisi Dimensi, manfaat dan tujuan mempelajari sesuatu dengan perspektif global Perspektif global & kerterkaitannya dengan bidang (ilmu) lain Geografi  geo-strategi – strategi global, geo-politik – hubungan internasional, dsb. Sejarah, Sosiologi dan Antropologi Ekonomi, Politik  Imperialism, kapitalisme global IPTEK, khususnya Teknologi Infomasi & Komunikasi. Arti pentingnya wawasan ber-perspektif global Isu-isu dan problema pembangunan global

3 Daftar Pustaka : Budiman, Arief (1995), Teori Pembangunan Dunia Ketiga., PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Astrid S. Susanto; Sunario, 1993, Globalisasi dan Komunikasi, Jakartsa: Pustaka Harapan Naisbit, J. 1994, Global Paradoks, Jakarta: Binarupa Aksara. Burbules, Nicholas C., and Torres, Alberto, (eds.), 2000, Globalization and Education: Critical Perspecteves (Social, Theory, Education, and Cultural Change) Giddens. (eds.) On The Edge. Living with global capitalism, London: Vintage.  Ritzer, George The Globalization Of Nothing: Mengonsumsi Kehampaan Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atama Jaya. Sumaatmadja, N; Wihardit, K., (2009), Perspektif Global, Jakarta: Universitas Terbuka. Stiglitz, Joseph E Making Globalization work: Menyiasati Globalisasi Menuju Dunia Yang Lebih Adil. Bandung: Mizan. Stiglitz, Joseph E., 2003, Globalization and Its Discontents. New York. W.W. Norton& Co. Tooley, James , (2004), Could the Globalization of Education Benefit the Poor?, Potsdam: The Liberal Institute of the Friedrich Naumann Foundation Truman-Haus Wahono, Francis, (2001), Kapitalisme Pendidikan Antara Kompetisi dan Keadilan, Yogyakarta: Insist Press, Cindelaras, Pustaka Pelajar. Catatan : Konsep komputer ini bersumber pada pengertian yang diambil dari buku Business Information System, A Problem Solving Approach tulisan Kenneth C. Laudon & Jane Price Laudon (1991), Copyright © by The Dryden Press

4 Hakekat dan Konsepsi Perspektif Global :
Global  Sifat gejala yang men-”dunia”. artinya sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh jagat raya (concerning the whole earth). Sesuatu hal ini bisa berarti masalah, kejadian, kegiatan bahkan sikap. Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi, memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya. Catatan : Konsep komputer ini bersumber pada pengertian yang diambil dari buku Business Information System, A Problem Solving Approach tulisan Kenneth C. Laudon & Jane Price Laudon (1991), Copyright © by The Dryden Press

5 Globalisasi  Proses menuju terbentuknya sifat, kejadian, keputusan, kebijakan, dsb yang bersifat global. Isu global  Masalah, kejadian, kegiatan, sikap cosmopolite, dsb yang berpengaruh ke seluruh dunia (internasional) Ciri-ciri globalisasi : Masyarakat terbuka, liberal, pasar bebas, persaingan bebas (kompetisi), demokrasi berkembang.

6 Hakekat dan Konsepsi Perspektif Global :
Tujuan Umum pengetahuan tentang Perspektif global adalah : Menghindarkan diri dari cara berfikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, misalnya : Perbedaan warna kulit, ras, SARA, nasionalisme yang sempit, nasionalisme yang berlebihan, right or wrong is my country, dsb. Tidak mudah menggeneralisasi suatu kejadian. Lebih bijaksana dalam “menafsirkan suatu kejadian”. Contoh : Kasus kartun Nabi Muhammad SAW di media Denmark Jyllands Posten (2006)  menimbulkan reaksi pembakaran bendera Denmark. Pada bendera itu ada gambar salib  Isu berubah/berkembang ke pertentangan antar agama (Islam vs Kristen). Tujuan Khusus :  Tugas Mahasiswa Kaitannya dengan misi mahasiswa sebagai calon pendidik Kaitannya dengan kurikulum Catatan : Konsep komputer ini bersumber pada pengertian yang diambil dari buku Business Information System, A Problem Solving Approach tulisan Kenneth C. Laudon & Jane Price Laudon (1991), Copyright © by The Dryden Press

7 Sejarah dan Pengertian
Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun 1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Menurut sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elektronik dan disintegrasi negara-negara komunis. Revolusi elektronik melipatgandakan akselerasi komunikasi, transportasi, produksi, dan informasi. Disintegrasi negara-negara komunis yang mengakhiri Perang Dingin memungkinkan kapitalisme Barat menjadi satu-satunya kekuatan yang memangku hegemoni global. Itu sebabnya di bidang ideologi perdagangan dan ekonomi, globalisasi sering disebut sebagai neo-kapitalisme, neo-liberalisme. Globalisasi juga disebut sebagai eksistensi kapitalisme Euro-Amerika di Dunia Ketiga. Globalisasi memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.

8 Globalisasi sebagai sebuah proses ke arah globalitas, yakni ‚
Globalisasi sebagai sebuah proses ke arah globalitas, yakni ‚... a social condition characterized by the existence of global economic, political, cultural, and environmental interconnections and flows that make many of the currently existing borders and boundaries irrelevant’ (Sugiono, 2000).

9 Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi, memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya. Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekwensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh (John Huckle (Miriam Steiner, 1996).

10 Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat popular karena berkaitan dengan gerak pembangunan di Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat, padatnya informasi, kuatnya komunikasi dan keterbukaan (transparansi). Bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibandingkan Negara-negara lain di dunia jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan tersebut

11 Globalisasi secara umum, sebagaimana diungkapkan Sztompka (2004: ), dapat diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Artinya, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung pada semua aspek kehidupan baik secara budaya, ekonomi, maupun politik, sehingga cakupan saling ketergantungan benar-benar mengglobal.

12 Sajak Mahatma Gandhi Biarkan jendela dan pintu terbuka;
Tetap terbuka lebar; Sehingga semua angin; Dari utara dan selatan; Dari timur dan barat; Dapat meniupkan ke rumahku; Tetapi jangan sampai meruntuhkan fondamen rumahku

13 Perspektif Global Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatu obyek. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Perspektif global : Pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam hidup dan kehidupan ini selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri. Ia adalah warga dunia, bagian dari dunia. Oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia.

14 Perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan

15 Bagaimana dengan PGSD? Merryfield (1997:232) dalam buku Preparing Teacher to Teach Global Perspectives mengatakan: ’’ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh guru dalam mengembangkan pendidikan perspektif global: kemampuan konseptual, pengalaman lintas budaya dan keterampilan pedagogis

16 Pertama, kemampuan konseptual berkenaan dengan peningkatan pengetahuan guru dalam konteks isu-isu global. Guru harus memiliki wawasan tentang isu, dinamika, sejarah, dan nilai-nilai global agar mereka memiliki keterampilan mengapresiasikan persamaan dan perbedaan budaya dalam masyarakat dunia. Penguasaan konseptual dalam tema perspektif global diyakini dapat menjadi pemicu yang cukup potensial bagi guru dalam membangun suasana belajar yang dinamis agar siswa mampu merespons isu-isu lokal dalam kaitannya dengan masalah global. Dalam pelajaran ekonomi, misalnya, kondisi ekonomi daerah dan nasional dianalisis dari perspektif global, hubungan ekonomi antarnegara, dan juga percaturan modal yang mengalir antara satu negara dengan negara lain.

17 Kedua, pengalaman lintas budaya (interculturalism)
Kedua, pengalaman lintas budaya (interculturalism). Syarat ini masih belum banyak dimiliki oleh para guru kita, terutama disebabkan oleh profesi guru yang berlatar belakang studinya hanya di daerah atau nasional. Mayoritas guru kita adalah lulusan di bawah S1 dan rata-rata sekolahnya tidak berada jauh dari tempat asalnya. Berbeda dengan lulusan S1 atau perguruan tinggi yang biasanya dihuni oleh mahasiswa dari berbagai macam etnik, ras, agama, dan adat-istiadat. Mereka telah belajar berinteraksi secara inter-kultural dan demikian lebih dapat mengerti perbedaan latar belakang masing-masing orang.

18 Ketiga, keterampilan pedagogis dalam perspektif global menurut Roland Robertson (1996) adalah ’’the practice of teaching and learning globaliy oriented content in ways that support diversity and social justice in interconnected world.’ Keterampilan pedagogis tentunya menyangkut metode mengajar yang tepat oleh guru agar peserta didik dapat memahami suatu masalah dalam konteks yang luas dan komprehensif (global). Selain menguasai materi dan konsepsi permasalahan, guru harus memiliki kemampuan agar apa yang disampaikan mudah diterima, serta muncul motivasi bagi peserta didik untuk mempelajari dan mendalami tema-tema yang ada di luar kelas. Semuanya akan tergantung pada kebijakan pendidikan baik yang menyangkut metode maupun materi yang disampaikan pada peserta didik.

19 Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia Olah karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia.

20 Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru harus : Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat (lokal, nasional, internasional). 2.   Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional). 3.  Bersifat terbuka, menerima pembaharuan. 4. Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.

21 C. Pendidikan Global Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan global siswa dibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang berbeda bangsa.

22 Pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global dan keberagaman budaya, yang mencakup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas negara dan budaya (Hoopes,1997). Pendidikan global memiliki tiga tujuan yaitu: Memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relatifisme budaya.

23 2. Memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengang keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relatifisme budaya dan keutamaan etika. 3. Memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, warga negara dan masyarakat secara keseluruhan.

24 Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antar budaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Harus menyajikan informasi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam kebijakan publik. Pendidikan global mengkaitkan isu global dengan kepentingan lokal.  Dengan demikian pendidikan global adalah suatu pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa bahwa mereka hidup pada area global yang saling berkaitan 6/8/2018

25 Pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat dijadikan pengembangan modal sosial (social capital). Modal sosial sendiri dapat berarti SDM (Sumber Daya Manusia) yang mempunyai kejujuran, kepercayaan, kesediaan, dan kemampuan untuk bekerjasama, berkoordinasi, penjadwalan waktu dengan tepat, dan kebiasaan untuk berkontribusi dalam upaya pembangunan (Ardi Kapahang dkk., 2001). Menurut Fukuyama (1999), modal sosial adalah serangkaian nilai atau norma sosial yang dihayati oleh anggota kelompok, yang memungkinkan terjadinya kerja sama antara para anggotanya.

26 Peran Pendidikan di era global
Pertama harus mempersiapkan manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, atau manusia yang mempunyai kesiapan mental dan sekaligus kesiapan kemampuan skill (profesional).

27 Kedua, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dunia pendidikan ini mampu menyiapkan manusia yang berakhlak mulia.

28 Urgensi Wawasan Persepektif Global dalam Pengelolaan Pendidikan
Apa pentingnya wawasan ber-perspektif global dalam pengelolaan pendidikan? Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia.

29 Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional

30 dengan wawasan perspektif global kita dapat:
menghindarkan diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif sehingga pemikiran kita lebih berkembang. melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju dan berkembang. membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana yang dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

31 Tentu kita masih ingat dulu ketika Malaysia mengimpor guru-guru dari Indonesia untuk mendidik anak-anak mereka. Namun kini justru Malaysia-lah yang lebih maju pendidikannya dari negara kita. Apa yang salah? Kalau boleh dikatakan, bahwa mereka mau belajar dan mempelajari serta terus meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Salah satunya yaitu dengan melihat kondisi di sekitarnya (negara lain, Indonesia). Dengan demikian wawasan ber-perspektif global sangatlah penting dalam pengelolaan pendidikan

32 Penerapan Pengelolaan Pendidikan dengan Wawasan Ber-Perspektif Global di Indonesia
Dalam penerapan pengelolaan pendidikan dengan wawasan ber-prespektif global, akan di bahas lebih ke pendidikan yang berwawasan global. Pendidikan yang berwawasan global ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu dalam perspektif reformasi dan perspektif kurikuler.

33 Perfektif Reformasi Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi. Pendidikan harus mengaitkan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global. Dengan demikian, sekolah harus memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat tersebut harus selalu dikaji dalam kaitannya dengan masyarakat dunia.

34 Implikasi dari pendidikan berwawasan global menurut perfektif reformasi tidak hanya bersifat perombakan kurikulum, tetapi juga merombak sistem, struktur dan proses pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial tidak lagi cocok bagi pendidikan berwawasan global.

35 Pendidikan berwawasan global harus merupakan kombinasi antara kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, sistem dan struktur pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya kegiatan yang memiliki fungsi ekonomis.

36 Kebijakan pendidikan yang berada di antara kebijakan sosial dan mekanisme pasar, memiliki arti bahwa pendidikan tidak semata-mata di tata dan diatur dengan menggunakan perangkat aturan sebagaimana yang berlaku sekarang ini, serba seragam, rinci dan instruktif. Pendidikan juga di atur layaknya suatu Mall, adanya kebebasan pemilik toko untuk menentukan barang apa yang akan dijual, bagaimana akan dijual dan dengan harga berapa barang akan dijual. Pemerintah tidak perlu mengatur segala sesuatu dengan rinci.

37 Selain itu, pendidikan berwawasan global bersifat sistematik organik, dengan ciri-ciri fleksibel-adaptif dan kreatif demokratis. Bersifat sistemik-organik artinya bahwa sekolah merupakan sekumpulan proses yang bersifat interaktif yang tidak bisa dilihat sebagai-hitam putih, tetapi setiap interaksi harus dilihat sebagai satu bagian dari keseluruhan interaksi yang ada.

38 Fleksibel-adaptif, artinya bahwa pendidikan lebih ditekankan sebagai suatu proses learning daripada teaching. Anak didik dirangsang untuk memiliki motivasi untuk mempelajari sesuatu yang harus dipelajari dan continues learning. Tetapi, anak didik tidak akan dipaksa untuk dipelajari. Materi yang dipelajari bersifat integrated, materi satu dengan yang lain dikaitkan secara padu dan dalam open-sistem environment. Pada pendidikan tersebut karakteristik individu mendapat tempat yang layak.

39 Kreatif demokratis, berarti pendidikan senantiasa menekankan pada suatu sikap mental untuk senantiasa menghadirkan suatu yang baru dan orisinil. Secara paedagogis, kreativitas dan demokrasi merupakan dua sisi dari mata uang. Tanpa demokrasi tidak akan ada proses kreatif, sebaliknya tanpa proses kreatif demokrasi tidak akan memiliki makna.

40 Untuk memasuki era globalisasi pendidikan harus bergeser ke arah pendidikan yang berwawasan global.
Dari perspektif kurikuler pendidikan berwawasan global berarti menyajikan kurikulum yang bersifat interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner. Maka dari itu, pendidikan harus memiliki kebebasan dan bersifat demokratis, fleksibel dan adaptif.

41 Perspektif Kurikuler Berdasarkan persperktif kurikuler, pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah dan professional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat dunia, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

42 Mempelajari budaya, sosial, politik dan ekonomi bangsa lain dengan titik berat memahami adanya saling ketergantungan Mempelajari barbagai cabang ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat, dan Mengembangkan berbagai kemungkinan berbagai kemampuan dan keterampilan untuk bekerjasama guna mewujudkan kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik.


Download ppt "PERSPEKTIF GLOBAL."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google