Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Metode Ilmiah Observasi (Pengamatan) dan pengukuran yang tepat ( dengan panca indera ) Merumuskan masalah Hipotesis (dugaan sementara ) Merancang percobaan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Metode Ilmiah Observasi (Pengamatan) dan pengukuran yang tepat ( dengan panca indera ) Merumuskan masalah Hipotesis (dugaan sementara ) Merancang percobaan."— Transcript presentasi:

1 Metode Ilmiah Observasi (Pengamatan) dan pengukuran yang tepat ( dengan panca indera ) Merumuskan masalah Hipotesis (dugaan sementara ) Merancang percobaan ( alat bahan & kerja ) Memproses data dan membuat kesimpulan Publikasi

2 Reproduksi Bakteriofage dengan Siklus Litik danLisogenik
BAB 3 VIRUS Reproduksi Bakteriofage dengan Siklus Litik danLisogenik

3 Reproduksi virus 1. Adsorbsi (perlekatan)= menempelnya ekor
Daur litik 1. Adsorbsi (perlekatan)= menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri pada daerah reseptor 2. Penetrasi (Injeksi) = masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang 3. Replikasi dan sintesis (eklifase) = terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Materi genetic virus akan mengendalikan DNA sel inang untuk membuat asam nukleat dan protein komponen virus

4 4. Pematangan = asam nukleat dan protein dirakit menjadi partikel virus yang lengkap (virion) 5. Lisis (pelepasan) = virus menghasilkan enzim lisozim untuk merusak dinding sel inang sehingga terjadi osmosis dan sel inang membesar dan akhirnya pecah Akhirnya virus dapat keluar dari sel inang dan menyerang sel inang lain.

5 2. Daur lisogenik Tahap 1 dan 2 sama dengan daur litik.
3. Asam nukleat virus disisipkan pada kromosom sel inang (bakteri). 4. Kromosom yang sudah disisipi DNA/RNA virus akan mengadakan replikasi yang terus menerus selama ada pembelahan sel, sehingga materi genetic virus akan diwariskan pada sel-sel anakan sel inang. 5. Pada kasus yang jarang terjadi, profage dapat memisahkan diri dari kromosom sel bakteri untuk masuk daur litik.

6 Struktur Sel Bakteri

7 Rhizopoda (sarcodina) Flagellata (mastigophora)
Protista mirip Hewan (PROTOZOA) Pseudopodia (kaki semu) Rhizopoda (sarcodina) Amoeba Flagella (bulu cambuk) Flagellata (mastigophora) Fitoflagellata Zooflagellata Cilia (rambut getar) Ciliata (ciliophora) Paramaecium Non Motil Sporozoa Plasmodium

8 Rhizopoda (filum sarcodina)
Rhizo = akar Podos = kaki Alat gerak pseudopodia (kaki semu) 1 inti sel 2 vakuola : v.kontraktil dan v.makanan 2 sitoplasma : ektoplasma dan endoplasma Membentuk kista Ectamoeba = diluar tubuh organisme. Contoh : Peranan Entamoeba = didalam tubuh organisme, parasit. Contoh Peranan

9 Flagellata Struktur Tubuh Fungsi Flagella
Alat gerak & alat bantu makan Nukleus Berperan dalam proses reproduksi (membelah diri) Kloroplas Berisi pigmen fotosintesis Bintik Mata Fotoreseptor Vakuola Makanan Untuk mencerna makanan Vakuola Kontraktil Untuk pembuangan sisa metabolisme

10 Zooflagellata Fitoflagellata Euglena viridis
Penyebab penyakit tidur pada manusia penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia. Penyebab penyakit keputihan di vagina

11 Ciliata (Filum Ciliophora)
Cilia → rambut kecil Alat gerak cilia Uniseluler Memiliki 2 inti sel : makronukleus dan mikronukleus 2 vakuola : v.makanan dan v.kontraktil Habitat → lingkungan berair, baik air tawar maupun laut. Hidup bebas di alam, contoh : Peranan Hidup bersimbiosis dalam perut hewan pemakan rumput contoh Peranan Hidup sebagai parasit , contoh Peranan

12 Struktur dan fungsi tubuh cilliata (Paramaecium)
Makronukleus → inti sel berukuran besar berfungsi dalam reproduksi aseksual Mikronukleus → inti sel berukuran kecil diperlukan untuk bereproduksi secara seksual Oral groove (sitosoma) → rongga mulut

13 Sporozoa Sporozoa hidup semuanya sebagai parasit
Tidak memiliki alat gerak Reproduksi aseksual → pembelahan biner Reproduksi seksual → pembentukan gamet dan penyatuan gamet jantan betina

14 4 jenis Plasmodium : Plasmodium vivax → penyakit malaria tertiana, masa sporulasi 2x24 jam Plasmodium falciparum → penyakit malaria tropika, masa sporulasi 1- 2 x24 jam Plasmodium malariae → penyakit malaria quartana, masa sporulasi 3 x 24 jam Plasmodium ovale → penyakit malaria ovale, masa sporulasi 2x24 jam Toxoplasma gondii → penyakit toksoplasmosis

15 Siklus hidup plasmodium

16 Protista mirip Tumbuhan
(ALGAE) Klorofil Pyrrophyta (G. Api) - Noctiluca - Ceratium Euglenophyta Euglena Klorofil Santofil Phaeophyta (G. Coklat) - Sargassum - Macrocystis Klorofil Santofil Karoten Chrysophyta (G. Emas) Navicula Klorofil Fikoeritrin Fikosianin Rhodophyta (G. Merah) - Eucheuma - Gellidium Chlorophyta (G. Hijau) - Spirogyra – Volvox – Ulva - Chlorella

17 Karakteristik PROTISTA Mirip Hewan Mirip Tumbuhan Mirip Jamur
Bentuk Tubuh tetap / tentatif sel tunggal, filamen, lembaran benang (hifa), Reproduksi : Seksual Aseksual Konjugasi Pemb.Biner Konjugasi, Fertilisasi Pemb.Biner, Fragmentasi, Zoospora Fertilisasi Zoospora Habitat Air & MH Air & Tempat Lembab Akuatik, terestrial Struktur Tubuh Flagella Cilia Pseudopodia Non-motil Kloroplas Talus Hifa Dinding Sel Badan Buah Spora Ciri Khas Heterotrof Alat Gerak Autotrof Pigmen Fotosintesis

18 Chrysophyta Diatomae

19 Chlorophyta Chlorella sp. Volvox sp. Ulothrix sp. Spirogyra sp.

20 Phaeophyta Sargassum Padina sp.

21 Rhodophyta Eucheuma cottoni Gellidium sp.

22 KLASIFIKASI JAMUR DIVISIO JAMUR MELIPUTI : ZYGOMYCOTINA ASCOMYCOTINA
BASIDIOMYCOTINA DEUTEROMYCOTINA

23 ZYGOMYCOTINA Jamur darat sejati Spora ringan, hifa tidak bersekat
Dinding sel terdiri dari zat kitin Hidup saprofit, parasit lemah, parasit obligat Reproduksi secara aseksual dan seksual Contoh : Rhizopus stolonifer, Rhizopus oryzae.

24 ASCOMYCOTINA Bentuk bermacam-macam
Bersel tunggal,Miselium bersekat, atau membentuk tubuh buah. Berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Contoh : Saccharomyces cerevisiae, Penicillium. Peranan : industri makanan dan obat-obatan.

25 SIKLUS HIDUP SACCHAROMYCES

26 BASIDIOMYCOTINA Tubuh buah jamur (basidiocarp) mempunyai ukuran yang besar, mudah diamati. Jamur sejati, bentuk bermacam-macam (payung, bola, atau papan). Perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif. Hifa yang berkonjugasi tidak berbentuk khusus. Contoh : Volvariella volvaceae, Auricularia polytricha, Puccinia graminis, Amanita muscaria.

27 STRUKTUR TUBUH BUAH JAMUR BASIDIOMYCOTINA

28 DEUTEROMYCOTINA Jenis jamur yang belum diketahui perkembangbiakan generatifnya. Dikenal sebagai fungi imperfecti. Perkembangbiakan dengan spora vegetatif. Hifa bersekat. Contoh : Monilia sitophyla, sebelum diketahui fase generatifnya.

29 SIKLUS HIDUP LUMUT

30

31 Struktur tubuh tumbuhan paku
BAB 8 DUNIA TUMBUHAN Struktur tubuh tumbuhan paku Daun steril (tropofil) Daun fertil (sporofil) Batang Daun muda yang Menggulung (circinatus) Rizoid Rizom Strobilus Mikrofil Rizom Rizoid Rizom Paku berdaun besar Paku berdaun kecil Sorus pada daun tumbuhan paku

32

33 Siklus Hidup Paku Heterospora

34 Siklus hidup tumbuhan paku (reproduksi)
BAB 8 DUNIA TUMBUHAN Siklus hidup tumbuhan paku (reproduksi)

35 TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)
BAB 8 DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) Pohon Perdu Herba

36 Gymnospermae Ciri utama: - biji tidak terlindungi oleh daging buah
BAB 8 DUNIA TUMBUHAN Gymnospermae Strobilus betina Strobilus jantan Ciri utama: - biji tidak terlindungi oleh daging buah - biji terdapat pada strobilus

37 Contoh-contoh Gymnospermae
BAB 8 DUNIA TUMBUHAN Cycas Welwitschia Ginko biloba Pinus

38 Gingkophyta, ciri dan karakteristik
Tubuh berupa pohon besar. Merupakan tumbuhan berumah dua (dioseus). 3. Bentuk daun seperti kipas. 4. Pada musim panas dan semi berwarna hijau, pada musim gugur dam musim dingin berwarna coklat dan daun berguguran. 5. Hanya tersisa 1 spesies, yaitu Ginkgo biloba

39 Bentuk daun seperti kipas

40 Strobilus Ginko biloba

41 Pinophyta, Ciri dan Karakteristik
Merupakan tumbuhan gymnospermae yang terbesar dari ukuran sampai jumlah anggotanya. Selalu hijau sepanjang tahun. Daun berbentuk jarum, dilapisi lapisan kutikula. Memiliki alat reproduksi berupa konus (strobilus). 1 Pohon umumnya memiliki 2 konus, konus jantan di ujung cabang, dan konus betina di bawahnya. Contohnya : Pinus merkusii

42 Cycadophyta

43 Cycadophyta, Ciri dan Morfologinya
Menyerupai palem, daun tersusun roset batang. 2.Daun muda tumbuh menggulung, menyerupai tumbuhan paku. 3.Biji terbuka dan dihasilkan oleh strobilus betina. 4.Merupakan tumbuhan berumah dua (dioseus). 5.Strobilus tumbuh pada ujung batang. Contohnya : Cycas sp

44 Gnetophyta Gb. Melinjo _ Gnetum gnemon

45 Contoh Gymnospermae

46 Siklus hidup Obelia sp

47 Siklus hidup ubur-ubur (Aurellia aurita)

48 Daur hidup Fasciola hepatica (Cacing hati)

49 Keterangan Fasciola hepatica :
1. Cacing dewasa ( di hati ternak ) 2. Telur berembrio ( telur yang sudah dibuahi) 3. Larva Mirasidium ( masuk ke dalam tubuh siput ) 4. Siput air ( di dalamnya berkembang larva : Sporokist -> Redia -> Serkaria ) 5. Metakista ( larva Metaserkaria berkapsul )

50 Daur hidup Taenia saginata

51 Daur hidup Taenia solium

52 CACING TAMBANG ( Necator americanus / ancylostoma duodenale )

53 Daur hidup Ancylostoma duodenale

54 CACING PERUT (Ascaris lumbricoides)

55 Vertebrata

56

57

58 Struktur Trofik

59 Aliran Energi

60 Daur Biogeokimia (Daur Materi)
DAUR AIR DAUR KARBON DAUR NITROGEN DAUR FOSFOR DAUR SULFUR

61 DAUR KARBON

62 DAUR NITROGEN

63 Daur Nitrogen Keterangan : 1) Denitrifikasi 2) Nitrifikasi
3)      Sintesis protein (anabolisme/asimilasi) 4)      Pembusukan (katabolisme/desimilasi) 5)      Amonifikasi

64 Daur Nitrogen Keterangan : I. Nitritasi II. Nitratasi III. Sintesis
                      IV.            Denitrifikasi                        V.            Fiksasi untuk asimilasi                       VI.           Amonifikasi

65 DAUR FOSFOR

66 DAUR SULFUR

67

68 Berdasarkan gambar percobaan di bawah ini :
dapat diambil kesimpulan bahwa dari proses tersebut gelembung … A. diperlukan H2O dan Hydrilla gas B. diperlukan cahaya dan air C. diperlukan CO2 dan cahaya D. diperlukan cahaya dan O2 E. dihasilkan O2 + air hydrilla

69 Struktur Tumbuhan

70 Struktur Hewan

71 Mekanisme kontraksi otot

72

73 Mekanisme Pembekuan Darah

74 Volume udara pernapasan

75 Sistem Ekskresi Ginjal

76

77 Organ telinga

78

79 Siklus Menstruasi

80 Struktur sel

81 Sistem Transpor membran

82

83 Grafik Percobaan Enzim

84

85 Respirasi Anaerob

86

87

88

89 Struktur Kloroplas Skema fotosintesis
Keterangan : (1) O2  dan  (2) Reaksi Gelap

90 REAKSI GELAP (SIKLUS CALVIN-BENSON)
Keterangan : 1)      6 RuBP    (6 RDP) 2)      12 PGA    (12 as. 3 fosfogliserat) 3)      12 BPG    (12 as. 1,3 biosogliserat) 4)      12 PGAL  (12 as. fosfogliseraldehid) 5)   10 PGAL  (10 dihidroksiaseton )

91 Struktur mitokondria

92 Skema umum respirasi aerob
Keterangan : 1)      Glikolisis 2)      Siklus krebs (siklus asam sitrat (X) diagram 1  = O2 (X) diagram 2 = glukosa (Y)  = Transport elektron

93 Siklus Krebs (Asam Sitrat)

94


Download ppt "Metode Ilmiah Observasi (Pengamatan) dan pengukuran yang tepat ( dengan panca indera ) Merumuskan masalah Hipotesis (dugaan sementara ) Merancang percobaan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google