Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHartono Sudirman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
IDEOLOGI,SISTEM DAN ALIRAN KOPERASI
SISTEM PEREKONOMIAN ALIRAN KOPERASI LIBERALI SME/KAPITALISME SISTEM EKONOMI BEBAS/LIBERAL YARDSTICK SOSIALISME/KOMUNISME SISTEM EKONOMI SOSIALIS SOSIALIS TIDAK TERMASUK LIBERALISME ATAU SOSIALISME SISTEM EKONOMI CAMPURAN PERSEMAKMURAN
2
ALIRAN YARDSTICK KOPERASI BERPERAN SEBAGAI ALAT PENGUKUR,PENYEIMBANG,PENETRAL DAN PENGOREKSI DAMPAK NEGATIF YANG DITIMBULKAN OLEH SISTEM EKONOMI LIBERAL HUBUNGAN GERAKAN KOPERASI DENGAN PEMERINTAH BERSIFAT NETRAL [ CAMPUR TANGAN PEMERINTAH NETRAL]
3
ALIRAN KOPERASI SOSIALIS
KOPERASI BERPERAN DALAM MENCAPAI MASYARAKAT YANG SOSIALIS YANG BERCORAK KOLEKTIF DIMANA DISTRIBUSI DAN KEPEMILIKAN DIRENCANAKAN SECARA SENTRALISTIK HUBUNGAN KOPERASI DENGAN PEMERINTAH SANGAT KUAT DIMANA KOPERASI MENJADI ALAT PEMERINTAH SEHINGGA PRINSIP OTONOMI KOPERASI TIDAK ADA
4
ALIRAN PERSEMAKMURAN KOPERASI BERPERAN UNTUK MELAKSANAKAN DEMOKRASI EKONOMI [SOSKO GURU PEREKONOMIAN] UNTUK KEADILAN DAN PEMERATAAN HUBUNGAN KOPERASI DENGAN PEMERINTAH BERSIFAT KEMITRAAN DIMANA PEMERINTAH IKUT MEMPUNYAI TANGGUNG JAWAB UNTUK MENGEMBANGKAN KOPERASI TETAPI KOPERASI TETAP MEMILIKI OTONOMI DAN KEMANDIRIAN
5
PENDEKATAN PEMBANGUNAN KOPERASI
PENDEKATAN MAKRO MENGGUNAKAN SISTEM TOP DOWN APROACH DENGAN CIRI SBB : - INISIASI PEMBENTUKAN ,PEMBINAAN , DUKUNGAN FASILITASI,REGULASI DAN KEBIJAKAN DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH - KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM HAL INI KEMENTRIAN NEG KOP DAN UKM SERTA DINAS KOP TK DAERAH SANGAT TINGGI
6
PENDEKATAN MIKRO MENGGUNAKAN SISTEM BOTTOM UP APRROACH DENGAN CIRI SBB
-PEMBINAAN KOPERASI KE ARAH IDEOLOGI JATIDIRI KOPERASI -PENYAMPAI ASPIRASI GERAKAN KOPERASI KE PADA PEMERINTAH -PIHAK YANG TERLIBAT DIANTARANYA : DEKOPIN,DEKOPINWIL DAN DEKOPINDA SERTA KOPERASI SEKUNDER DENGAN METODE PEMBINAAN KE ARAH MANAJERIAL,USAHA DAN AS- PEK ORGANISASI
7
TANTANGAN DAN MASALAH DALAM PEMBANGUNAN KOPERASI
MANFAAT YANG BELUM NYATA DIRASAKAN ANGGOTA PELAKSANAAN USAHA YANG KURANG EFEKTIF DAN EFISIEN SEHINGGA KALAH DALAM PERSAINGAN KONFLIK ORGANISASIONAL SEPERTI HALNYA ANTARA PENGURUS DAN MANAJER ANTARA PENGURUS DAN PENGAWAS
8
ASPEK KEUANGAN BERUPA :
-KEKURANGAN MODAL -TUNGGAKAN KREDIT -KESALAHAN PENGELOLAAN DANA [MISSMATCH] ASPEK PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGURUS YANG KURANG MEMADAI INSENTIF DAN REWARD YG RENDAH
9
LANGKAH LANGKAH PEMBANGUNAN KOPERASI
TAHAP ANALISIS PROFIL KOPERASI YAITU MELAKUKAN DIAGNOSIS UMUM DEGAN MENELAAH HAL HAL SBB : USIA KOPERASI JUMLAH ANGGOTA JANGKAUAN WILAYAH PELAYANAN PERKEMBANGAN JENIS DAN VOLUME USAHA KOPERASI JUMLAH ASSET
10
TAHAP DIAGNOSIS SECARA DETAIL
ANALISA EKONOMI PENDIDIKAN DAN LATIHAN DISTRIBUSI ANGGOTA POTENSI WILAYAH PELAYANAN ASPEK HUKUM KELEMBAGAAN KOPERASI
11
TAHAP PENYUSUNAN DAN IMPLEMENTASI
PERUMUSAN KEBUTUHAN PEMBINAAN BERDASARKAN HASIL IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR SEBELUMNYA MENYUSUN PROGRAM PEMBINAAN YANG TERINTEGRASI MODEL PEMBINAAN DAPAT BERBENTUK PELATIHAN,PENDAMPINGAN,ADVOKASI,KEMIT RAAN,KONSULTASI MANAJEMEN DLL IMPLEMENTASI PROGRAM
12
TINJAUAN BEBERAPA ASPEK ORGANISASI Dlm PEMBANGUNAN KOPERASI
TINGKAH LAKU INTERNAL BUDAYA PATERNALISTIK BERDAMPAK POSITIF MAUPUN NEGATIF TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEHINGGA KURANG MENUNJANG PRINSIP ONE MAN ONE VOTE DIPERLUKAN PENYADARAN SOSIAL AGAR TERPENUHINYA PERSYARATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SCR DEMOKRATIS HG PADA TAHAP AWALNYA JUSTRU MEMERLUKAN KERELAAN DARI PARA SESEPUH KOPERASI
13
TK LAKU INTERNAL LAINNYA SEPERTI
KEBERSAMAAN YANG TINGGI SEHINGGA SANGAT MENDUKUNG IKLIM PARTISIPATIF TERUTAMA PARTISIPASI EKONOMI KONFLIK OF INTEREST YANG TINGGI DIKOPERASI DIANTARA BERBAGAI PIHAK YG TERLIBAT DI KOPERASI YG DAPAT MELEMAHKAN KOPERASI
14
BEBERAPA HAL DETAIL YANG PERLU DITELAAH:
SISTEM ORGANISASI YANG DITERAPKAN PROSES KOHESI [SALING MENGIKAT]DAN INTEGRASI KELOMPOK DIFFERENSIASI YANG ADA PADA ORGANISASI PENELAAHAN PERAN SECARA PERSONAL INSENTIF MENGENALI KEBUTUHAN DASAR SEMUA INDIVIDU /ANGGOTA YANG TERLIBAT
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.