Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGKAJIAN KESUSASTRAAN PRANCIS : PUISI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGKAJIAN KESUSASTRAAN PRANCIS : PUISI"— Transcript presentasi:

1 PENGKAJIAN KESUSASTRAAN PRANCIS : PUISI

2 Puisi? J’ai plus de souvenirs que si j’avais mille ans. Un gros meuble à tiroirs encombrés de bilans de vers, de billets doux, de procès, de romances, avec de lourds cheveux roulés dans des quittances, cache moins de secrets que mon triste cerveau. Charles Baudelaire : Spleen: “j’ai plus de souvenirs” J’ai plus de souvenirs que si j’avais mille ans. Un gros meuble à tiroirs encombrés de bilans , de vers, de billets doux, de procès, de romances, Avec de lourds cheveux roulés dans des quittances, Cache moins de secrets que mon triste cerveau.

3 UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI
Bentuk : Penanda yang paling jelas (larik, bait), pemenggalan kata pada puisi tidak selalu mengikuti kaidah-kaidah bahasa. Bunyi : Persamaan bunyi atau rima terletak pada akhir larik. Terdapat repetisi atau pengulangan bunyi atau kata untuk menegaskan makna.

4 UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI
Citraan : Penggunaan bahasa untuk menyajikan sesuatu, peristiwa atau gagasan abstrak. Gambaran visual, pengalaman estetik yang ingin disampaikan pengarang.

5 Istilah –istilah dalam bahasa Prancis
Strophe : Bait, Vers : Larik Contoh : Les sanglots longs Des violons   De l'automne Blessent mon cœur D'une langueur    Monotone. Tout suffocant Et blême, quand   Sonne l'heure, Je me souviens Des jours anciens   Et je pleure ( Chanson d’automne : Verlaine)

6 Istilah –istilah dalam bahasa Prancis
Jumlah vers dalam sebuah strophe menentukaan nama strophe tersebut : 2 vers: distique : sering dipakai oleh Baudelaire, Verlaine, apollinaire 3 vers : Tercet 4 vers : Quatrain 5 vers : Quintil : sering dipakai pada abad pertengahan 6, 7, 8, 10… : sizain, septain, huitain, dizain…

7 Istilah –istilah dalam bahasa Prancis
Vers : larik Larik dalam puisi dilihat berdasarkan jumlah syllabe yang ada di dalamnya 4 syllabes : Tetrasyllabe : jarang dipakai 5 syllabes : Pentasyllabe :jarang dan mulai ada di awal abad XV 6 syllabes : Hexasyllabes : poesie didactique pada abad ke XVII 7 syllabes : Heptasyllabes: ada dalam puisi liturgique latine, dan ditemukan juga dalam puisi la Fontaine

8 Istilah –istilah dalam bahasa Prancis
8 syllabes : Octosyllabe : vers prancis yang paling kuno 9 syllabes : Enneasyllabe : sangat jarang 10 syllabes : decaasyllabe 11 syllabes : Hendecasyllabe : berhubungan dengan liturgie chretienne 12 syllabes : dodecasyllabe : dikenal dengan alexandrin

9 Istilah –istilah dalam bahasa Prancis
Rima : Rimes ada beberapa jenis yaitu : Rime Plate : AABB Rime croisée : ABAB Rime embrassée : ABBA

10 UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI
Gaya bahasa (Majas) : Metafora : sebuah kata atau ungkapan yang maknanya bersifat kiasan, bukan harafiah, berfungsi menjelaskan konsep. Contoh : kembang desa Simile : Perbandingan yang tersurat antara 2 objek yang tidak serupa, biasanya menggunakan kata “seperti, bagai, ibarat”

11 UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI
Metonimi : Penyajian sebuah objek untuk mewakili atau menggantikan objek yang lain, namun keduanya masih memiliki hubungan sebab-akibat. Contoh : “minum aqua”, “bila ada asap, pasti ada api.” Onomatope : Penggunaan kata-kata yang bunyinya menegaskan atau menyatakan maknanya. Kata-kata yang meniru bunyi yang dinyatakannya Contoh : si gukguk

12 UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI
Personifikasi : Gaya bahasa yang mengenakan sifat-sifat atau prilaku manusia pada benda mati atau gagasan abstrak.

13 Puisi...dahulu dan kini.... Dari kultur Yunani-Latin, mitos (le mythe) adalah sumber inspirasi bagi penciptaan puisi. Cerita mengenai dewa-dewi Yunani-Romawi kerap diiringi dengan puisi sebagai ilustrasi. Puisi kerap kali diucapkan atau dinyanyikan dengan bahasa yang khusus dan juga isi yang khas. Sebelum manusia mengenal tulisan, lewat puisilah mereka mengingat sesuatu. Bukan sebuah puisi secara khusus, tapi lebih kepada poétique de la langue.

14 Puisi...dahulu dan kini.... Orphée et Lyrisme :
Dua orang penyair Romawi bernama Virgile dan Ovide, pada abad ke V menciptakan l’histoire d’orphée...seorang pemuda yang menikah dengan seorang gadis cantik bernama Eurydice. Dari kisah ini muncul istilah lyrisme, yang berasal dari lira yang dimainkan Orphée dan berarti puisi yang berisi ungkapan perasaan, seringkali berupa senandung kesedihan atas waktu atau peristiwa yang telah lewat, dan juga perasaan terasing dan kesendirian

15 l’histoire d’orphée Tandis qu’il parlait ainsi, faisant résonner le cordes de sa lyre au rythme de ses paroles, les âmes exsangues pleuraient(...)Pour la première fois alors, dit-on, les larmes mouillèrent les joues des Euménides, vaincues par ce chant. Ni la royale épouse, ni le dieu qui règne aux enfers n’ont le coeur d’opposer un refus à sa prière; ils appellent Eurydice

16 l’histoire d’orphée Demikianlah sementara ia berbicara, dibunyikannya senar liranya sesuai dengan irama kalimat-kalimatnya, jiwawanya yang pucat pun menangis(...) Untuk pertama kalinya, dikisahkan bahwa,airmata membasahi pipi Eumenides, takluk oleh nyanyian itu. Bahkan tidak juga sang permaisuri, atau sang dewa yang menguasai neraka, sampai hati untuk menolak doanya; mereka memanggil Eurydice

17 Puisi...dahulu dan kini.... Dari beberapa jenis puisi abad pertengahan, masih dipertahankan beberapa istilah lainnya, yaitu Ode dan Elegi. Ode (L’ode) adalah puisi berisi puji-pujian dan sanjungan, biasanya untuk para atlet olimpiade, tapi bisa juga sebagai pujian untuk mengungkapkan perasaan kepada yang tercinta. Jenis ini disebut Odelette, contoh, Ode dari Gérard de Nerval (XIXme siècle):

18 Dans une Allée du Luxembourg
Elle a passé la jeune fille, Vive et preste comme un oiseau A la main une fleur qui brille, A la bouche un refrain nouveaux C’est peut-être la seule au monde Dont le coeur au mien répondrait Qui venant dans ma nuit profonde D’un seul regard éclaircirait ! Mais non, ma jeunesse est finie... Adieu, doux rayon qui ‘as lui, Parfum, jeune fille, harmonie... Le bonheur passait- il a fui !

19 Puisi...dahulu dan kini.... Ada juga bentuk elegi, yang secara etimologis berarti “nyanyian kesedihan” (chant de deuil), contoh le Pont Mirabeau (Guillaume Apollinaire) Sous le pont Mirabeau coule la Seine             Et nos amours        Faut-il qu'il m'en souvienne La joie venait toujours après la peine        Vienne la nuit sonne l'heure      Les jours s'en vont je demeure

20 Puisi...dahulu dan kini.... La chanson de geste adalah kesusastraan yang mewarnai abad pertengahan, berangkat dari konteks jaman yang diliputi perang. Yang dimaksud dengan geste adalah “tindakan mulia” para pembela negara yang pergi perang untuk membela kebenaran. Tentunya disini bisa disebutkan sebuah chanson de geste yang sangat terkenal berjudul Chanson de Rolland yang mengisahkan keberanian Roland, kemenakan dari Charlemagne mengorbankan diri demi melawan tentara musuh di pegunungan Pyrénees.

21 Puisi...dahulu dan kini.... Ada pula jenis yang disbeut poésie épique yang berkisah lebih spesifik lagi mengenai kepahlawanan. Namun pada akhirnya jenis-jenis ini berakhir pada bentuk prosa (Roman). Dalam dunia puisi,muncullah beberapa bentuk puisi yang disebut dengan Le Rondeau, le Virelai, La Ballade.

22 Rondeau/Rondel Puisi pendek yang mempunyai 2 rima (deux rimes) dan biasanya terdiri atas 3 bait (3 strophes). Sebagai contoh, adalah puisi karya Eustache Deschamps dan Le Printemps karya Charles d’Orléans : Contoh : Le Printemps (Charles D’Orléans) Virelai : puisi dengan dua rima dan ada satu larik yang menjadi reffrain

23 Guillaume de Machaut Quant je sui mis au retour de veoir ma Dame, Il n'est peinne ne dolour que j'aie, par m'ame. Dieus! c'est drois que je l'aim, sans blame de loial amour Sa biauté, sa grant doucour d'amoureuse flame, Par souvenir, nuit et jour m'espient et enflame

24 Ballade : sebuah bentuk puisi abad pertengahan yang rumit secara bentuk dan berasal dari lyrisme coutoise. Memiliki reffrain, yaitu vers terakhir dari setiap stroiphe. (Kalangan istana dan aristokrat menjadi inspirasi) grande ballade : trois dizains de décasyllabes et un quintil de décasyllabes, rime A,B,C,D Petite ballade : trois huitains d'octosyllabes et un quatrain d'octosyllabes, rime A,B,C

25 La Ballade des dames du temps jadis(François Villon)
Dictes moy où, n'en quel pays, Est Flora, la belle Romaine; Archipiada, ne Thaïs, Qui fut sa cousine germaine; Echo, parlant quand bruyt on maine Dessus rivière ou sus estan, Qui beaulté ot trop plus qu'humaine? Mais où sont les neiges d'antan!

26 La Ballade des dames du temps jadis(François Villon)
Où est la très sage Helloïs, Pour qui fut chastré et puis moyne Pierre Esbaillart à Saint-Denis? Pour son amour ot cest essoyne. Semblablement, où est la royne Qui commanda que Buridan Fust gecté en ung sac en Saine? Mais où sont les neiges d'antan!

27 La Ballade des dames du temps jadis(François Villon)
La royne Blanche comme lis, Qui chantoit à voix de seraine; Berte au grant pié, Bietris, Allis; Haremburgis qui tint le Maine, Et Jehanne, la bonne Lorraine, Qu'Englois brulerent à Rouan; Où sont elles, Vierge souvraine? Mais où sont les neiges d'antan!

28 La Ballade des dames du temps jadis(François Villon)
Prince, n'enquerez de sepmaine Où elles sont, ne de cest an, Qu'à ce reffrain ne vous remaine: Mais où sont les neiges d'antan![1]

29 Kekhasan puisi-puisi diatas yang mempunyai refrain, adalah ciri dari puisi lyrisme yang memadukan harmoni vers (larik) dan rimes (rima) pada setiap strophe (bait) yang tercipta.

30 Paruh pertama abad XX Guillaume Apollinaire mengisi dunia puisi Prancis dengan karya-karyanya yang terbebas dari formalitas. Ia menciptakan bentuk puisi baru yang disebut calligramme

31


Download ppt "PENGKAJIAN KESUSASTRAAN PRANCIS : PUISI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google