Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Anatomi genitalia (interna dan eksterna)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Anatomi genitalia (interna dan eksterna)"— Transcript presentasi:

1 Anatomi genitalia (interna dan eksterna)
INEL MASRAYANTI 1B 140060

2 Genitalia Eksterna Merupakan alat genitalia wanita yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi. 1.Mons veneris 2.Labia mayora 3.Labia minora 4.Clitoris 5.Vulva 6.Vestibulum 7.Himen 8.Introitus vagina

3 Genetelia internal Alat genitalia wanita yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu. 1.Vagina 2.Uterus 3.Tuba fallopi 4.Ovarium

4 Panggul Bagian Keras Bagian Lunak

5 Fungsi Panggul Wanita Fungsi umum panggul wanita adalah :
Panggul besar (Pelvis Mayor) Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen b. Panggul kecil (Pelvis Minor) Fungsi panggul kecil adalah : 1. Membentuk jalan lahir 2. Tempat alat genitalia

6 Secara fungsional ada dua besar bagian :
Pelvis mayor (Linea terminalis) Bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis, di sebut juga sebagai false pelvik Pelvis minor Bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalis, di sebut juga sebagai true pelvik (penting dalam obstetrik karena dapat meramalkan gambaran proses persalinan) Mempunyai suatu saluran yang mempunyai sumbu melengkung ke depan (sumbu carus)

7 Panggul bagian keras terdiri atas :
Tulang koksa, terdiri atas tiga tulang yang masing-masing berjumlah dua buah yaitu tulang ilium, iscium dan pubis. Tulang sakrum, satu buah Tulang koksogis, satu buah

8 PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
Dibatasi oleh : promontorium, linea terminalis, pinggir atas simfisis. 1

9 UKURAN PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
Diameter : Anteriposterior 13 cm Transfersa 12,5 -13 cm Obligua 13 cm

10 UKURAN PINTU ATAS PANGGUL (PAP)
Conjugata diagonalis : 12 cm CV CD Conjugata vera = Conj. Dia-1,5cm

11 PINTU TENGAH PANGGUL (PTP)
Ruang panggul : saluran di antara pintu atas panggul dan pintu bawah panggul. Dinding anterior sekitar 4 cm terdiri atas os pubis dengan simpisisnya. Dinding posterior dibentuk oleh os sakrum dan os koksigis, sepanjang ±12 cm. Berbentuk saluran dengan sumbu melengkung di depan.  Sumbu carus ±12 cm 4 cm 2

12 Pintu Bawah Panggul Batas atas Setinggi spina ischiadika  9,5-10 cm
Batas bawah Anterior : arkus pubis, Lateral : tuber iskhii Posterior : os koksigis dan ligamen sakrotuberrosum.

13 Pintu Bawah Panggul Ukuran anterio posterior 12,5 cm
Ukuran transfersa 11 cm Arkus pubis membentuk sudut 90° lebih dan pada laki-laki kurang dari 80° 90° < 90°

14 Jenis panggul menurut Caldwell dan Moloy
Android : panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan sacrum. Antropoid : PAP lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Platipelloid : diameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior. Ginekoid : panggul perempuan, diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa  memungkinkan kepala bayi mengadakan penyesuaian saat persalinan

15 Bidang Hodge Dipelajari untuk menentukan sampai dimana bagian
terendah janin turun dalam panggul pada proses persalinan Bidang hodge II Sejajar hodge I setinggi pinggir bawah simpisis Bidang hodge III Sejajar hodge I setinggi spina ischiadika Bidang hodge IV Sejajar hodge I setinggi os koksigis Bidang hodge I Bidang yang di bentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simpisis dan promotorium

16 Bagian yang membentuk dasar panggul disebut “diafragma pelvis”
Panggul bagian lunak Bagian panggul yang lunak terdiri dari otot-otot dan ligamen yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah Bagian yang membentuk dasar panggul disebut “diafragma pelvis” Diagfragma pelvis terdiri dari: Pars Muskularis Pars Membranosa Regio Perineum

17 Ligamen-ligamen yang penting
ligamen sacro illiaka, ligamen sacro spinosum dan ligamen sacro tuberosum. Tampak belakang Tampak depan

18 Siklus hormonal

19 Siklus Hormonal Ada tiga organ endokrin yang penting dalam kelangsungan kehidupan reproduksi 1. Hipotalamus 2. Hipofisis 3. Ovarium

20 Hipotalamus Menghasilkan suatu releasing factors (RF)
walau jumlahnya sedikit FSH-RH (Foliclle Stimulating Hormone Releasing Factors) LH-RF (Luteinizing Hormone Releasing Factors) PIF (Prolactine Inhibiting Factors) TSH (Tiroid Stimulating Hormone) ACTH (Adreno Cortio Tropic Hormone) Polipeptid yang sangat kecil, Terdiri dari asam amino tertentu

21 FSH  Folikel Primer  Folikel De Graaf
Ovarium FSH  Folikel Primer  Folikel De Graaf Mengandung cairan folikuli Mengeluarkan LH Pengeluaran estrogen Hipofise anterior Menekan produksi FSH

22 Hipofisis Hipofise anterior Hipofise Posterior
Siklus menstruasi : Hipofisis anterior menghasilkan FSH Pematangan folikel primer menjadi folikel de graaf yang dikeluarkan setiap bulan Hipofise Posterior Menghasilkan hormon oksitosin yang berperan dalam proses persalinan dan laktasi

23 menentukan masa subur Perhitungan masa subur Rumus :
(hanya berlaku untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari) Rumus : Dimulai hari pertama menstruasi ditambah 12 hari Berakhir hari pertama menstruasi di tambah 19 Puncak subur ditambah 14

24 Perhitungan suhu basal
menentukan masa subur Perhitungan suhu basal Cara : Diukur setelah haid berhenti Segera setelah bangun tidur pagi Sebelum beraktifitas Suhu diambil lewat rectum ± 5 menit Hasilnya dicatat dalam kurva Selisih suhu sebelum ovulasi dan sesudah ovulasi 0,4C Kenaikan suhu > 19 hari mungkin telah terjadi konsepsi

25 Memperhatikan Lendir Cairan Serviks
menentukan masa subur Memperhatikan Lendir Cairan Serviks Bersifat basa Lendir jernih dan transparant Mempunyai kemampuan regang cm

26 (Ovum dan sprema, Fertilisasi, dan Implantasi)
Konsepsi (Ovum dan sprema, Fertilisasi, dan Implantasi)

27 KONSEPSI DEFINISI Peristiwa bertemunya ovum dengan sperma sehingga memungkinkan terjadinya kehamilan Kamus istilah kebidanan, 2005 DENGAN KRITERIA : Senggama harus terjadi pada siklus reproduksi wanita yang tepat Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup dan normal dan sehat selama ejakulasi Tidak ada barrier /hambatan yang mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi dan sampai akhirnya pembuahan

28 FAKTA Ovum Sperma Ovum hanya bertahan 12 – 24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium (ovulasi) Masa ovulasi dapat diketahui melalui bentuk cairan vagina yang keluar (jika terlihat bening, banyak dan licin) Ovulasi juga dapat diprediksi melalui penghitungan siklus menstruasi (pada hari ke -12 sampai hari ke-14 siklus menstruasi Sperma hidup selama 3 hari dalam genitalia interna wanita. Pada hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc cairan semen, juta sperma setiap cc. Tapi hanya beberapa ribu saja yang mencapai tuba falopii karena lingkungan vagina yang asam dan adanya fagosit dari uterus

29 fertilisasi sperma bertemu dengan ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan Sperma masuk vagina Proses Kapasitasi Reaksi akromosom Sperma masuk zona pelusida dan corona radiata Reaksi graanula kortikal Fertilisasi

30 Sperma masuk zona pelusida dan corona radiata Reaksi graanula kortikal
Sperma masuk vagina Proses Kapasitasi Reaksi akromosom Sperma masuk zona pelusida dan corona radiata Reaksi graanula kortikal Fertilisasi Sperma diejakulasi di forniks vagina saat koitus, menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi

31 Fertilisasi Kepala sperma membesar dan inti sperma membentuk pronukleus pria Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita Kedua pronukleus berfusi

32 Saat nidasi terkadang terjadi perdarahan akibat lukadi desidua
implantasi Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (Inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Saat nidasi terkadang terjadi perdarahan akibat lukadi desidua  tanda Hartman


Download ppt "Anatomi genitalia (interna dan eksterna)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google