Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuhendra Budiono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
BAB 17 KOMUNIKASI 1. PENGERTIAN DAN MODEL KOMUNIKASI 2. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 3. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 4. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 5. FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 6. JARINGAN INFORMASI DALAM ORGANISASI
2
PENGERTIAN DAN MODEL KOMUNIKASI
3
Pengertian Komunikasi merupakan proses pengiriman informasi dari satu pihak ke pihak lain. Jika apa yang dimaksudkan oleh pengirim dapat ditangkap sepenuhnya maka komunikasi dikatakan sebagai komunikasi yang efektif. Difinisi komunikasi melibatkan tiga hal: Komunikasi melibatkan orang Komunikasi melibatkan arti informasi yang sama (shared meaning) antara pengirim dan penerima Komunikasi melibatkan simbol-simbol yang dipakai untuk menyampaikan suatu maksud.
4
Model Komunikasi Komunikasi dimulai dari pengirim yang mengirimkan pesan melalui media tertentu. Kemudian penerima “mencerna” atau mengartikan pesan tersebut, dan kemudian penerima menerima pesan tersebut. Pesan tersebut disampaikan melalui media tertentu, dan dalam pengiriman tersebut ada gangguan yang dapat mengacaukan proses komunikasi tersebut.
5
Model Komunikasi pesan umpan gangguan balik pesan Pengirim Encoding
Perantara (Channel) Decoding Penerima
6
Pengirim (sender) Adalah sumber pesan, atau pihak yang memulai komunikasi. Pihak yang mempunyai keinginan untuk mengkomunikasikan informasi atau keinginannya kepada pihak lain. Encoding Adalah proses penterjemahan kedalam symbol-simbol tertentu yang akan dipahami bersama oleh pengirim dan penerima. Jika keduanya mempunyai pemahaman yang berbeda terhadap simbol tertentu, komunikasi tidak akan efektif.
7
Pesan Adalah bentuk fisik hasil dari proses encoding
Pesan Adalah bentuk fisik hasil dari proses encoding. Kata merupakan pesan dalam komunikasi lisan, tulisan merupakan pesan dalam komunikasi tertulis, termasu juga gerakan tubuh, raut wajah, atau cara berbicara. Media Komunikasi Adalah metode penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. Jika melakukan komunikasi tertulis, maka kertas dan pensil adalah media komunikasi, jika melakukan komunikasi lisan, maka udara merupaka media komunikasi.
8
Penerima Merupakan pihak yang menerima dan diharapkan mengerti pesan yang disampaikan oleh pengirim. Decoding Kebalikan dari encoding, merupakan proses dimana penerima menerjemahkan atau mengartikan pesan yang diterima.
9
Gangguan Merupakan faktor-faktor yang menghambat komunikasi yang efektif. Gangguan dapat berasal dari internal ataupun eksternal. Umpan Balik (Feed Back) Merupakan reaksi pihak penerima terhadap komunikasi yang dikirimkan oleh pengirim. Umpan balik merupakan kebalikan dari proses komunikasi, dan dapat dipandang sebagai proses komunikasi yang baru dimana penerima berubah menjadi pengirim dan pengirim menjadi penerima.
10
HAMBATAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Persepsi Perbedaan Bahasa Komunikasi Non-Verbal Reaksi Emosional Ketidakpercayaan.
11
Persepsi Merupakan satu set proses dimana manusia menggunakannya untuk menerima dan menginterpretasikan informasi dari lingkungannya. Persepsi bermanfaat untuk menyeleksi dan mengartikan (selective perception) serta mengorganisir (perceptual organization) informasi yang datang.
12
- Perbedaan Persepsi: persepsi, baik seleitif maupun organisasi, dapat mengaburkan proses komunikasi. Seringkali perbedaan persepsi antara pengirim dan penerima juga menambah gangguan dalam proses komunikasi. Perbedaan Bahasa Perbedaan bahasa seringkali mengganggu proses komunikasi yang efektif. Contoh, manajer Indonesia yang tidak mengerti bahasa Inggris akan mengalami kesulitan apabila harus berkomunikasi dengan manajer Amerika Serikat.
13
Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal yang menyertai komunikasi verbal seringkali mempunyai peranan yang penting. Contoh, sapaan yang disertai senyuman tentu akan tentunya lain dengan y;ang disertai muka masam. Reaksi Emosional Reaksi emosional, seperti takut, marah, senang, akan mempengaruhi proses komunikasi yang efektif. Ketidakpercayaan Merupakan faktor lain yang dapat mengganggu komunikasi yang efektif. Situasi dan posisi pengirim akan menentukan apakah suatu informasi dipercaya atau tidak.
14
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
Karakteristik Pengirim Karakteristik Penerima Hubungan antara Pengirim dengan Penerima Faktor Lingkungan.
15
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Saluran Formal Struktur Wewenang Spesialisasi Kerja Kepemilikan Informasi.
16
Saluran Formal Struktur Wewenang
Saluran formal diturunkan dari struktur organisasi formal. Contoh, seorang bawahan akan melaporkan situasi kepada atasannya langsung. Struktur Wewenang Perbedaan status dan kekuasaan dalam organisasi akan menentukan siapa yang dapat bicara dengan siapa. Jika perbedaan status dan wewenang antara dua pihak cukup besar, komunikasi cenderung tidak efektif.
17
Kepemilikan Informasi
Spesialisasi Kerja Spesialisasi kerja membuat komunikasi menjadi lebih efektif antara anggota organisasi dengan bagian yang sama. Sebaliknya, spesialisasi kerja akan cenderung menghambat komunikasi antar bagian yang berbeda, karena bagian yang berbeda mempunyai istilah atau kebiasaan yang berbeda satu sama lain. Kepemilikan Informasi Orang-orang tertentu akan mempunyai informasi tertentu yang membuat dirinya menjadi sukses. Orang-orang tersebut kadang-kadang tidak ingin menyebarkan informasi penting tersebut kepada pihak lain, karenanya informasi yang efektif akan terganggu.
18
JARINGAN INFORMASI DALAM ORGANISASI
Pola Jaringan Komunikasi Pola Komunikasi Anggur (Grapevine).
19
Pola Jaringan Komunikasi
Dinamika kelompok menghasilkan jaringan informasi yang beragam. Suatu riset dengan menggunakan lima orang menguji beberapa pola jaringan: Lingkaran/roda Rantai Pola Y Bintang Semua saluran. Pola komunikasi tersebut mempunyai efektifitas yang berbeda dalam kaitannya dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
20
Bintang
21
Pola Komunikasi Anggur (Grapevine)
Merupakan bentuk pola jaringan komunikasi informal yang lain. Pola ini muncul dalam organisasi dan dapat ditemukan dalam semua tingkatan organisasi. Pola tersebut berkembang menembus batas-batas rangking dalam organisasi, dengan segala arah (vertical, horizontal, dan diagonal). Informasi dapat tersebar dengan lebih cepat dan lebih kuat dengan jaringan grapevine tersebut.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.