Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadi Hartanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MODUL 8 PENGENDALIAN PERSEDIAAN TEPAT WAKTU A. TUJUAN INTRUKSIONAL
Mampu menjelaskan proses pengendalian persediaan agar tepat waktu B. MATERI PEMBAHASAN Pengendalian persediaan tepat waktu Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana ‘12 1
2
Karakteristik dalam Operasi JIT
Mempertahankan jumlah persediaan seminimum mungkin Memelihara kualitas produk tetap tinggi Pembelian material dan memproduksi barang HANYA dilakukan bila diperlukan Membangun sistem penjadualan yang disiplin Memelihara pekerja/karyawan yang mempunyai beberapa keahlian Membangun sistem manufacturing yang fleksibel Perbandingan Sistem Tradisional & JIT Sistem tradisional Just In Time · Sistem tarikan · Persediaan tidak signifikan · Basis pemasok sedikit · Kontrak jk. panjang · Pemanufakturan seluler · Karyawan berkeahlian ganda · Jasa terdesentralisasi · Keterlibatan karyawan tinggi · Manajemen sbg penyedia fasilitas · TQC · Sistem dorongan · Persediaan signifikan · Basis pemasok banyak · Kontrak jk. pendek · Pemanufakturan departemen · Karyawan terspesialisasi · Jasa tersentralisasi · Keterlibatan karyawan rendah · Manajemen sbg pemberi perintah · Acceptable Quality Level Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana ‘12 3
3
pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang diperlukan.
Taichi Ohno pencipta JIT ini mendefinisikan JIT sebagai suplai item system yang diperlukan pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang diperlukan. Richard J. Schonberger mendefinisikan JIT sebagai memproduksi dan mengirim barang pada saat akan dijual, membuat sub assembling pasa saat barang akan diassembling menjadi produk jadi, melakukan pabrikasi pada saat barang akan diassembling menjadi produk setengah jadi, dan membeli bahan baku pada saat akan melakukan pabrikasi. JIT merupakan sebuah filosofi yang memasukkan variasi konsep yang dihasilkan dari cara yang berbeda ketika melaksanakan bisnis pada kebanyakan organisasi. Prinsip dasar dari filosofi ini meliputi: 1. Semua yang tidak memberikan nilai tambah pada produk dan jasa adalah pemborosan yang harus dihilangkan 2. Sistem produksi tepat waktu adalah suatu proses yang tidak ada hentinya 3. Persediaan adalah pemborosan 4. Pelanggan yang menentukan tingkat kualitas dan yang mendorong terjadinya kegiatan system manufaktur 5. Kemampuan untuk fleksibel sangat penting untuk menjaga produk dengan kualitas tinggi dan harga yang rendah 6. Penghormatan, keterbukaan dan kepercayaan merupakan kunci dalam manajemen 7. Keberhasilan ditentukan oleh kerjasama yang baik 8. Pekerja langsung adalah sumber perbaikan pada operasi yang ditangani. Sumber pemborosan yang diidentifikasi oleh Toyota dan pertama kali dikenalkan oleh Taiichi Ohno, yang dikenal dengan tujuh pemborosan Toyota (Toyotas’s seven Waste), yaitu: 1. Pemborosan dari memproduksi cacat 2. Pemborosan transportasi dalam penanganan barang 3. Pemborosan dari persediaan 4. Pemborosan kelebihan produksi 5. Pemborosan waktu menunggu 6. Pemborosan dalam proses 7. Pemborosan gerakan. ‘12 Manajemen Inventori dan Logistik Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana 5
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.