Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Johan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
GERAKAN MILLENARIAN DI ASIA TENGGARA ( THAILAND )
2
LATAR BELAKANG GERAKAN MILLENARIAN DI THAILAND
Gerakanmillenarian/Pemberontakan Seributahunan/Millenarian movements yang disebut dalam bahasa Thai sebagai “pemberontakan petani” adalah gerakan perlawanan rakyat kecil pada tingkat lokal, misalnya petani, buruh menyadap dalam hutan rimba, nelayan pantai, penernak hewan berkeliling, buruh tambang, orang pribumi, dll.
3
secara regular melakukan perlawanan terhadap perubahan yang tidak begitu mereka mengerti, tetapi sebenarnya perubahan-perubahan yang berasal dari luar telah menghancurkan kehidupan mereka.
4
* Salah satu contoh ‘pemerointakan seributahunan’ di Thailand adalah pemberontakan Ngiaw di Phrae pada akhir abad kesembilanbelas. Pemberontak berkehendak untuk membunuh hanya “orang Thai” di daerah lokal di Thailand utara, terutama petugas yang dikirim dari pemerintah sentral. * Pemberontak berkehendak untuk membunuh hanya “orang Thai” di daerah lokal di Thailand utara, terutama petugas yang dikirim dari pemerintah sentral.
5
* kasus Thailand Selatan sekarang, petugas-petugas yang diserang adalah polisi atau tentara yang berpangkat rendah, guru, kepala desa atau wilayah, dan satpam rumah sakit pun. Kebanyakan tempat pemerintah yang dibakar adalah pos pemeriksaan yang terpencil atau ditinggalkan. Tatapi karena pembakaran merupakan simbol saja, maka mereka memilih membakar sekolah yang terletak dekat dengan jalan dan dapat dicapai dengan mudah, yang lebih bahaya daripada pembakaran sekolah yang terpencil yang jauh dari petugas negeri.
6
Karena pemberontakan adalah reaksi terhadap perubahan yang tidak menyenangkan, contohnya penggantian dari jenis pajak berupa produksi, atau pengeluaran petani dari penggunaan sumber alam yang yang pada masa lampaunya mereka bisa menggunakannya secara bebas, misalnya pelarangan memotong kayu di hutan. Idealisme seperti ini seringkali terdapat di dalam ide komunitas pertanian kecil yang terbiasa dan secara mudah memahami kaum “miskin” pada umumnya.
7
pemerontakan seributahunan berasal dari rakyat kecil yang tidak menikmati jalur politik yang penting, gerakan ini seringkali tidak berhubungan dengan elit tradisional. Misalnya, mereka tidak berhubungan dengan pemimpin institusi agama, kaum terpelajar, pemimpin politik lokal, pegawai negeri, atau kapitalis. Ketiadaan elit tradisi berarti membuat peluang untuk pelawanan menjadi terbatas.
8
pemerontakan seributahunan adalah gerakan rakyat kecil tingkat bawah, tidak berarti rakyat lain tidak akan ikut campur tangan untuk memainkan perannya dalam gerakan supaya mendapat kepentingan dan Persaingan antara politikus lokal juga membawa orang lain untuk ikut campur dalam kepentingan politik.
9
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYUMBANG PEMBERONTAKAN KAUM MISKIN :
1.sejak satu dasawarsa terakhir, tiga atau empat provinsi di Thailand Selatan bagian bawah mengalami perubahan besar akibat dari perluasan kapital nasional yang mengakibatkan perebutan sumber alam dariorang-orang desa, beberapa orang tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan perubahan-perubahan ini.
10
2. perubahan ekonomi dan social dari Bangpu sampai Panareh dan Yaring, termasuk penggunaan perkebunan kelapa yang dekat laut untuk tempat peternakan udang. 3. Kapitalis dari luar semakin datang dan mencari kesempatan di daerah Pattani. 4. Hubungan sosial dalam komunikasi juga berubah, dari pola yang saling menguntungkan satu sama lain ke pola hubungan antara kapitalis dan buruh.
11
Pemberontakan Kaum Miskin dalam Negeri Modern
Dalam negeri tradisi pemberontakan seributahunan benar-benar bisa menghancurkan negeri, atau dalam kasus-kasus paling sedikit menggoncangkan dasar-dasar kenegaraan. Contohnya, pemberontakan Tayson di Vietnam yang berhasil merobohkan dinasti Le dan mendirikan rezim politik yang alternatif (bisa dikatakan rezim revolusi) di atas Vietnam untuk periode waktu tertentu sebelum ditaklukkan oleh keluarga Nguyen atau dinasti Gia Long.
12
Perlu dikatakan bahwa negara moderen, terutama negeri sedang berkembang seperti Thailand, selalu menggunakan kekerasan dan kadang-kadang kejam dan biadab dalam menindas pemborontakan seributahunan. Karena susah untuk negeri sedang berkembang akan memahami mentalitas para “kaum miskin” yang memberontak. Mereka berbeda dalam suku bangsa, agama, budaya, atau bahasa (misalnya orang Moro di Filipina, orang Indian di Mexico, pribumi di Sarawak, orang Muslim Melayu di Thailand selatan, Cham di Vietnam, Rohingya di wilayah Arakan di Myanmar, dll).
13
Penyelesaian Pemberontakan
Siapa saja setuju bahwa kita sebaiknya memecahkan masalah dengan “cara damai”. Tetapi istilah ini maksudnya lebih jauh dari sekedar untuk tidak membunuh rakyat dengan senjata; tetapi seharusnya memasukkan penghentian semua kekerasan sama sekali. Kekurangan “perdamaian” di Selatan disebabkan kebijakan pembangunan pemerintah yang membolehkan penetrasi kapital yang merefek pada peniadaan rakyat kecil dari sumber-sumber alam, sedangkan negara tidak ada kemampuan maupun keinginan untuk mengontrol situasi dan menghasilkan cara pemecahan yang adil.
14
Pada waktu yang sama tidak memberikan peluang (dalam pelaksanaannya) untuk membantu rakyat kecil menyesuaikan sedikit demi sedikit dan membangun kemampuan-kemampuan yang akan membolehkan mereka bertanding dalam pasar kapitalis tanpa kerugian pihak lain.
15
Saran dari Wakil Perdana Menteri Chaturon Chaisaeng untuk mengurangi perasaan saling mencurigai dengan menjamin keadilan yang dipergunakan lewat hukum, dan memupus agen negara yang bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi rasa saling benci.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.