Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si
KELELAHAN KERJA PERTEMUAN 6 Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si MIK
2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa memahami penyebab kelelahan kerja
3
KELELAHAN Adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
4
KELELAHAN Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot/perasaan nyeri pada otot. Kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi (Grandjean,1993). Kelelahan subyektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja, apabila rata-rata beban kerja melebihi % dari tenaga aerobik maksimal KELELAHAN KERJA BY IPHOV
5
KELELAHAN OTOT Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder. Pada teori syaraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
6
Semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang
KELELAHAN KERJA BY IPHOV
7
KERJA OTOT STATIS DAN DINAMIS
Pada kerja otot statis, dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum otot hanya dapat bekerja selama 1 menit, Pada pengerahan tenaga < 20% kerja fisik dapat berlangsung cukup lama KELELAHAN KERJA BY IPHOV
8
KERJA OTOT STATIS Kerja otot statis merupakan kerja berat (Strenous)
Pada kondisi yang hampir sama, kerja otot statis mempunyai konsumsi energi lebih tinggi, denyut nadi meningkat dan diperlukan waktu istirahat yang lebih lama. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
9
Annis & McConville (1996) berpendapat bahwa saat kebutuhan metabolisme dinamis dan aktivitas melampaui kapasitas energi yang dihasilkan oleh tenaga kerja, maka kontraksi otot akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi KELELAHAN KERJA BY IPHOV
10
REKOMENDASI Penggunaan energi tidak melebihi 50% dari tenaga aerobik maksimum untuk kerja 1 jam; 40% untuk kerja 2 jam dan 33% untuk kerja 8 jam terus menerus. Nilai tersebut didesain untuk mencegah kelelahan yang dipercaya dapat meningkatkan resiko cedera otot skeletal pada tenaga kerja. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
11
STATIS DINAMIS Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikap kerja yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis, sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh KELELAHAN KERJA BY IPHOV
12
JENIS KELELAHAN LAINNYA
Lelah otot, yang diindikasikan dengan munculnya gejala kesakitan ketika otot harus menerima beban berlebihan. Lelah visual, yaitu lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi pada organ visual (mata) yang terkonsentrasi secara terus menerus pada suatu objek. Lelah mental, yaitu kelelahan yang datang melalui kerja mental seperti berfikir sering juga disebut sebagai lelah otak. Lelah monotonis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja yang bersifat rutin, monoton, ataupun lingkungan kerja yang menjemukan. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
13
LELAH KRONIS kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berlangsung secara terus menerus dan terakumulasi, akan menyebabkan lelah kronis. Gejala-gejala : Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi kurang toleran atau asosial terhadap orang lain. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan. Depresi yang berat. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
14
PROSES TERJADINYA KELELAHAN
Kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk-produk sisa dalam otot dan peredaran darah, di mana produk-produk sisa ini bersifat membatasi kelangsungan aktivitas otot dan mempengaruhi serat-serat syaraf dan sistem syaraf pusat sehingga orang menjadi lambat bekerja. Dan tidak seimbangnya antara kerja dan proses pemulihan KELELAHAN KERJA BY IPHOV
15
PROSES TERJADINYA KELELAHAN
Makanan yang mengandung glikogen mengalir dalam tubuh melalui peredaran darah. Setiap kontraksi dari otot selalu diikuti oleh kimia (oksidasi glukosa) yang merubah glikogen menjadi tenaga, panas dan asam laktat (produk sisa). KELELAHAN KERJA BY IPHOV
16
PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN
Aktivitas kerja fislk Aktivitas kerja mental Stasiun kerja tidak ergonomis Sikap paksa Kerja statis Kerja bersifat monoton Lingkungan kerja ekstrim Psikologis Kebutuhan kalori kurang Waktu kerja-istirahat tidak tepat, dll KELELAHAN KERJA BY IPHOV
17
CARA MENGATASINYA : Sesuai kapasitas kerja fisik
Sesuai kapasitas kerja mental Redesain stasiun kerja ergonomis Sikap kerja alamiah Kerja lebih dmaniis Kerja lebih bervariasi Redesain lingkungan kerja Reorganisasi kerja Kebutuhan kalori seimbang Istirahat setiap 2 jam kerja dengan sedikit kudapan KELELAHAN KERJA BY IPHOV
18
RESIKO Motivasi kerja turun Performansi rendah Kualitas kerja rendah
Banyak terjadi kesalahan Stress akibat kerja Penyakit akibat kerja Cedera Terjadi kecelakaan akibat kerja danlain-lain KELELAHAN KERJA BY IPHOV
19
PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK
Oksidase glukosa dalam otot menimbulkan CO2, saerolactic, phosphati dan sebagainya, Zat-zat tersebut terikat dalam darah yang kemudian dikeluarkan waktu bernafas. Kelelahan terjadi apabila pembentukan zat-zat tersebut tidak seimbang dengan proses pengeluaran, sehingga timbul penimbunan dalam jaringan otot yang mengganggu kegiatan otot selanjutnya. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
20
PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK
Karbohidrat didapat dari makanan dirubah jadi glukosa dan disimpan dihati dalam bentuk glukogen. Setiap cm2 darah normal akan membawa 1 mm glukosa, berarti setiap sirkulasi darah hanya membawa 0,1% dari sejumlah glikogen yang ada dalam hati karena persediaan glikogen akan menipis Kelelahan akan timbul apabila konsentrasi glikogen dalam hati tinggal 0,7%. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
21
PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK
Dalam keadaan normal jumlah udara yang masuk dalam pernafasan kira-kira 4 Lt/menit, sedangkan dalam keadaan kerja keras dibutuhkan udara kira-kira 15 Lt/menit. Pada suatu tingkat kerja tetentu akan dijumpai suatu keadaan dimana jumlah oksigen yang masuk melalui pernafasan lebih kecil dari tingkat kebutuhan. Jika hal ini terjadi maka kelelahan yang timbul dikarenakan reaksi oksidasi dalam tubuh yaitu untuk mengurangi asam laktat menjadi air dan karbon dioksida agar dikeluarkan dari tubuh, menjadi tidak seimbang dengan pembentukan asam laktat itu sendiri (asam laktat terakumulasi dalam otot dalam peredaran darah). KELELAHAN KERJA BY IPHOV
22
PENYEBAB KELELAHAN Monotonitas Intensitas dan durasi kerja
Lingkungan suasana, cahaya, dan kebisingan. Fisiologi tanggung jawab. Sakit, ngilu, dan gejala nutrisi. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
23
GEJALA-GEJALA KELELAHAN
Perhatian pekerja yang menurun. Perasaan berat dikepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki terasa berat, menguap, pikiran merasa kacau, mata merasa berat, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, terasa berbaring. Menjadi gugup, tidak dapat konsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatu, cenderung lupa, kurang kepercayaan, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat mengontrol sikap dan tidak tekun dalam pekerjaan. Sakit kekakuan bahu nyeri di pinggang, pernafasan merasa tertekan, suara serat, haus, terasa pening , spasme dari kelopak mata, tremor pada anggota badan merasa kurang sehat badan. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
24
UPAYA MENGURANGI KELELAHAN.
Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh. Bekerja menggunakan metode kerja yang baik Memperhatikan kemampuan tubuh, artinya mengeluarkan tenaga tidak melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan- batasannya. Memperhatikan waktu kerja yang teratur. Berarti harus dilakukan pengaturan terhadap jam kerja, waktu istirahat, dan sarana-sarananya. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
25
UPAYA MENGURANGI KELELAHAN.
Masa-masa libur dan rekreasi. Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya, seperti temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan kebisingan getaran, bau/wangi-wangian, dll. Berusaha untuk mengurangi monotoni warna dan dekorasi ruangan kerja, menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga, dll. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
26
PENGUKURAN KELELAHAN Grandjean (1993) mengelompokkan metode pengukuran kelelahan dalam beberapa kelompok : Kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan Uji psikomotor (Psychomotor test) Uji hilangnya kelipan (flicker-fusion test) Perasaan kelelahan secara subjektif (Subjective feelings of fatigue) Uji mental KELELAHAN KERJA BY IPHOV
27
KUALITAS DAN KUANTITAS KERJA
Kuantitas output digambarkan sebagai jumlah proses kerja (waktu yang digunakan setiap item) atau proses operasi yang dilakukan setiap unit waktu dengan banyak faktor yang harus dipertimbangkan seperti; target produksi; faktor sosial; dan perilaku psikologis dalam kerja. Sedangkan kualitas output (kerusakan produk, penolakan produk) atau frekuensi kecelakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
28
UJI PSIKOMOTOR (PSYCHOMOTOR TEST)
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pengukuran waktu reaksi. Waktu reaksi adalah jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan. Dalam uji waktu reaksi dapat digunakan nyala lampu, denting suara, sentuhan kulit atau goyangan badan. Terjadinya pemanjangan waktu reaksi merupakan petunjuk adanya pelambatan pada proses faal syaraf dan otot. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
29
UJI PSIKOMOTOR (PSYCHOMOTOR TEST)
Sanders & McCormick (1987) mengatakan bahwa waktu reaksi adalah waktu untuk membuat suatu respon yang spesifik saat satu stimuli terjadi. Waktu reaksi terpendek biasanya berkisar antara 150 s/d 200 millidetik. Waktu reaksi tergantung dari stimuli yang dibuat; intensitas dan lamanya perangsangan; umur subjek; dan perbedaan-perbedaan individu lainnya. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
30
UJI HILANGNYA KELIPAN (FLICKER-FUSION TEST)
Dalam kondisi yang lelah, kemampuan tenaga kerja untuk melihat kelipan akan berkurang. Semakin lelah akan semakin panjang waktu yang diperlukan untuk jarak antara dua kelipan. Uji kelipan, di samping untuk mengukur kelelahan juga menunjukkan keadaan kewaspadaan tenaga kerja KELELAHAN KERJA BY IPHOV
31
Perasaan kelelahan secara subjektif (Subjective feelings of fatigue)
Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang, merupakan salah satu kuesioner yang dapat untuk mengukur tingkat kelelahan subjektif, Kuesioner tersebut berisi 30 daftar pertanyaan yang terdiri dari: 10 pertanyaan tentang pelemahan kegiatan: 10 pertanyaan tentang pelemahan motivasi: 10 pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik: KELELAHAN KERJA BY IPHOV
32
10 PERTANYAAN TENTANG PELEMAHAN KEGIATAN:
Perasaan berat di kepala Lelah seluruh badan Berat di kaki Menguap Pikiran kacau Mengantuk Ada beban pada mata Gerakan canggung dan kaku Berdiri tidak stabil Ingin berbaring KELELAHAN KERJA BY IPHOV
33
10 PERTANYAAN TENTANG PELEMAHAN MOTIVASI:
Susah berpikir Lelah untuk bicara Gugup Tidak berkonsentrasi Sulit memusatkan perhatian Mudah lupa Kepercayaan diri berkurang Merasa cemas Sulit mengontrol sikap Tidak tekun dalam pekerjaan KELELAHAN KERJA BY IPHOV
34
10 PERTANYAAN TENTANG GAMBARAN KELELAHAN FISIK:
Sakit di kepala Kaku di bahu Nyeri di punggung Sesak nafas Haus Suara serak Merasa pening Sakit di kelopak mata Sakit pada anggota badan Merasa kurang sehat KELELAHAN KERJA BY IPHOV
35
UJI MENTAL Pack metode ini konsentrasi merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menguji ketelitian dan kecepatan menyelesaikan pekerjaan. Bourdon Wiersma test, merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menguji kecepatan, ketelitian dan konstansi. Hasil tes akan menunjukkan bahwa semakin lelah seseorang maka tingkat kecepatan, ketelitian dan konstansi akan semakin rendah atau sebaliknya. Namun demikian Bourdon Wiersma test lebih tepat untuk mengukur kelelahan akibat aktivitas atau pekerjaan yang lebih bersifat mental. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
36
Sikap kerja yang salah, canggung, dan di luar kebiasaan akan menambah resiko cidera pada bagian sistem muskuloskeletal. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
37
MEMBUNGKUK : Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman untuk diterapkan dalam pekerjaan adalah membungkuk. Posisi ini tidak menjaga kestabilan tubuh ketika bekerja. Pekerja mengalami keluhan nyeri pada bagian punggung bagian bawah (low back pain ) bila dilakukan secara berulang dan periode yang cukup lama. Sikap kerja membungkuk dapat menyebabkan “slipped disks ”, bila dibarengi dengan pengangkatan beban berlebih. Prosesnya sama dengan sikap kerja membungkuk, tetapi akibat tekanan yang berlebih menyebabkan pada sisi belakang rusak dan penekanan pembuluh syaraf. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
38
PENGANGKATAN BEBAN Kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja pada bagian punggung. Pengangkatan beban yang melebihi kadar dari kekuatan manusia menyebabkan penggunaan tenaga yang lebih besar pula atau over exertion. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
39
FISIOLOGI KERJA : Adalah studi tentang fungsi organ manusia yang dipengaruhi stress otot. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
40
FISIOLOGI KERJA : Saat seseorang melakukan kerja fisik diperlukan gaya otot, Aktivitas otot memerlukan energi dimana suplai energi memberi beban kepada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskular. Sistem pernafasan dibebani oleh kerja fisik untuk mensuplai kebutuhan oksigen pada otot yang melakukan pekerjaan. Sedangkan pembebanan pada sistem kardiovaskular dikarenakan jantung harus memompa lebih cepat untuk memberikan oksigen pada otot yang terlibat melalui pembuluh darah. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
41
FISIOLOGI KERJA : Kesimpulannya bahwa saat tubuh melakukan kerja fisik akan terjadi perubahan pada kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen. Ketika seseorang mulai bekerja, denyut jantung dan tingkat konsumsi oksigen meningkat sampai memenuhi kebutuhan karena jantung harus memompa lebih cepat untuk memberikan oksigen pada otot yang terlibat melalui pembuluh darah. Peningkatan ini tidak terjadi tiba-tiba, sehingga kebutuhan ini akan dipenuhi terlebih dahulu oleh energi yang tersimpan di otot. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
42
FISIOLOGI KERJA : Ketika seseorang berhenti bekerja, kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen akan menurun secara perlahan-lahan sampai kondisi normal. Untuk melakukan penilaian beban fisik dalam bekerja dengan metode fisiologi maka pengukuran harus dimulai sebelum pekerja melakukan pekerjaannya. Selain mengukur secara langsung dengan mengetahui tingkat konsumsi oksigen, dapat juga dilakukan pengukuran secara tidak langsung yaitu dengan mengukur kecepatan denyut jantung seseorang. KELELAHAN KERJA BY IPHOV
43
DEFINISI Definisi (International Ergonomics Association).
ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan). Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan untuk mendapatkan suasana kerja yang sesuai dengan manusianya.
44
SEJARAH ERGONOMI Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949.
Beberapa kejadian yang terkait dengan perkembangan ilmu ergonomi: CT. Thackrah, England, 1831. Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan dengan kesehatan kerja. Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan kerja, Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang berulang-ulang.
45
DASAR KEILMUAN ERGONOMI
Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll. Ergonomi membutuhkan pemahaman ilmu-ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia seperti anatomi dan fisiologi.
46
DASAR KEILMUAN ERGONOMI
Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi: Kinesiologi, Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement). Biomekanika, Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-otot manusia. ERGONOMI-IPHOV K.S
47
DASAR KEILMUAN ERGONOMI
Anthropometri, Pengukuran dan deskripsi dimensi tubuh manusia. Industrial Hygiene, Pengendalian resiko kesehatan dalam kerja. Industrial Phsychology, Sikap dan Prilaku manusia dalam bekerja.
48
PENERAPAN ERGONOMI Penerapan Ergonomi dapat berupa:
Rancang Bangun (design) Rancang Ulang (re-design) Dapat diterapkan untuk design pekerjaan pada suatu organisasi, misal: penentuan jam istirahat, pergantian shift, variasi pekerjaan, dll. ERGONOMI-IPHOV K.S
49
Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Ilmu ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerja yang berupa perangkat keras/hardware (mesin, peralatan kerja, dll) dan perangkat lunak/software (metode kerja, sistem, dll).
50
Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya.
Ilmu ini menempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama kemampuan, kebolehan, dan batasannya. ERGONOMI-IPHOV K.S
51
TUJUAN ERGONOMI Membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama lainnya. ERGONOMI-IPHOV K.S
52
MEWUJUDKAN TUJUAN ? Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja. Manfaat dan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis dan fatal. ERGONOMI-IPHOV K.S
53
Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re-Design)
Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re-Design), meliputi: Design/re-design perkakas kerja (tool), bangku kerja (benches), Kursi, alat pengendali (control), dll. Design pekerjaan pada organisasi, misal: waktu istirahat, pembagian shift kerja, variasi kerja, dll. Design sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu terhadap sistem kerja kerangka dan otot manusia, kelelahan, ketidaknyamanan visual dan postur tubuh. Design dan evaluasi produk, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap para pemakainya.
54
Peran ergonomi Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: Perancangan produk. Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja. Meningkatkan produktivitas kerja. ERGONOMI-IPHOV K.S
55
lingkup kajian Ergonomi
lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu Display. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri). Lingkungan fisik. ERGONOMI-IPHOV K.S
56
Display Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. ERGONOMI-IPHOV K.S
57
Display Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. Display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi ERGONOMI-IPHOV K.S
58
Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).
Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik. ERGONOMI-IPHOV K.S
59
Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).
Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri. ERGONOMI-IPHOV K.S
60
Lingkungan fisik Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja. ERGONOMI-IPHOV K.S
61
CONTOH PERANCANGAN PRODUK SUATU HANDPHONE
Penggunaan display layar, warna keypad, warna handphone sehingga memudahkan pembacaan dan tidak melelahkan mata. Perancangan dimensi handphone sehingga ukuran menyesuaikan dengan ukuran standar manusia. Perancangan berat handphone sehingga tidak melelahkan manusia saat dibawa. Desain ukuran keypad sehingga memudahkan jari-jari kita untuk navigasi. Penggunaan sistem operasi yang ada didalamnya sehingga memudahkan orang dalam menggunakannya.
62
CONTOH ERGONOMI LAINNYA
Pada pekerjaan tangan yang di lakukan dengan berdiri, tinggi kerja sebaiknya 5 – 10 cm di bawah tinggi siku. Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk. Namun dari sudut tulang lebih baik tegak, agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas, di selingi istirahat dengan sedikit membungkuk ERGONOMI-IPHOV K.S
63
CONTOH ERGONOMI LAINNYA
Arah penglihatan untuk pekerja yang berdiri adalah derajat ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk derajat ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat, sehingga tidak mudah lelah. Gerakan ritmis seperti memutar roda, mengayuh, mendayung memerlukan frekuensi optimal, yaitu 60 x / menit. Beban tambahan akibat lingkungan harus di tekan sekecil mungkin.
64
CONTOH ERGONOMI LAINNYA
Batas kesanggupan kerja sudah tercapai, apabila bilangan nadi kerja menjadi 30 menit di atas bilangan nadi istirahat. Sementara nadi kerja tersebut tidak terus menanjak dan sehabis bekerja pulih kembali pada nadi istirahat setelah lebih kurang 15 menit. kemampuan seseorang bekerja sehari adalah 8 – 10 jam. Lebih dari itu efisiensi dan kualitas kerja sangat menurun. Kondisi mental psikologis di pertahankan dengan motifasi, iklim kerja yang baik Dll.
65
TUGAS RANCANGLAH SEBUAH PRODUK YANG MENCAKUP 4 BIDANG KAJIAN ERGONOMI !
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.