II. PERBANYAKAN TANAMAN

Presentasi berjudul: "II. PERBANYAKAN TANAMAN"— Transcript presentasi:

1 II. PERBANYAKAN TANAMAN
2.1. ARTI DAN MAKNA

2 Perbanyakan tanaman bukan hanya mencakup penyediaan bahan tanaman saja, namun juga upaya untuk mengkonservasi sumber genetik serta memantapkan keturunan tanaman dengan potensi produksi yang tinggi. Perbanyakan tumbuhan berarti pengulangan dan penggandaan jenis yang diwujudkan pada terciptanya generasi baru.

3 Makna : agar suatu tanman terhindar dari kepunahan atau mnecegah terjadinya erosi genetik.
Kepunahan suatu tanaman merupakan suatu masalah yang serius, karena akan mengakibatkan pergeseran keseimbangan alam. Yang akhirnya akan timbul maslah2 baru misalnya; Peledakan Hama,adanya tanaman yang kurang tahan terhadap kondisi tertentu. Tanaman budidaya merupakan rekayasa genetik yang sumber awalnya berasal dari plasma nutfah.

4 2.2. METODE PERBANYAKAN TANAMAN
Tumbuhan dapat diperbanyak dengan dua cara yaitu generatif dan vegetatif. Generatif degan biji Vegetatif dengan selain biji

5 Beberapa pertimbangan yang diambil saat menentukan jenis perbanyakan yang dilakukan:
Tersedianya bahan tanaman Sifat tanaman Ketersediaan tenaga terampil Alat atau sarana Tujuan (kepentingan)

6 FASE SIKLUS SEKSUAL Pertumbuhan tanaman sampai mencapai saat berbunga
terdiri dari tiga masa. Masa embrio : sejak terjadinya asa persatuan antara gamet jantan dan gamet betina kemudian menghasilkan embrio Masa Juvenil : Sejak perkecambahan biji sampai menjelang berbunga (masa dewasa). Masa ini ditandai dengan perubahan bentuk. Misalnya bentuk daun, karakter pertumbuhan dan kadang-kadang tumbuhnya duri. Belum ada rangsangan pembentukan pembungaan.

7 Lanjutan….. Masa Transisi : menjembatani batas antara masa juvenil dengan masa reproduksi atau masa dewasa (adult stage). Tanaman mengalami perubahan bentuk daun, kebiasaan tumbuh serta mulai menunjukkan respon terhadap rangsangan pembungaan.

8 FASE SIKLUS ASEKSUAL Fase aseksual diawali dengan pemisahan bagian tanaman vegetatif dan selanjutnya penanaman bahan tersebut. Misalnya: anakan, stek, cangkok, okulasi, umbi dll. Fase juvenil yang diakhiri dengan kelelahab tumbuh menjadi dorman selama beberapa saat dan menginjak fase dewasa.

9

10

11