Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Filaria Arina Dwi Saputri.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Filaria Arina Dwi Saputri."— Transcript presentasi:

1 Filaria Arina Dwi Saputri

2 Pengertian Filaria adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang hidup di dalam saluran dan kelenjar getah bening (limfe) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk (Culex).

3 Pengelompokan Filariasis Limfatik
Disebabkan oleh Wuchereria bancrofti (menyerang tungkai dada dan alat kelamin), Brugia malayi, dan Brugia timori (jarang menyerang alat kelamin) Filariasis Subkutan Disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus medinensis (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah lapisan kulit.

4 Filariasis Rongga Serosa
Jenis filariasis ini disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah sedangkan untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).

5 Klasifikasi Kingdom : Animalia Classis : Secernentea Ordo : Spirurida
Upordo : Spirurina Family : Onchocercidae Genus : Wuchereria Species : Wuchereria bancrofti

6 Siklus Hidup

7 Distribusi Geografis Lebih dari 1,3 miliar orang di 72 negara dan teritori, hidup di daerah di mana mereka berisiko terinfeksi parasit filaria. Diperkirakan 120 juta orang di area tropis dan subtropis di seluruh dunia terinfeksi filariasis limfatik. 25 juta laki-laki menderita penyakit kelamin dan 15 juta wanita mengalami pembekakan pada kaki atau kaki gajah Filariasis pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1877, setelah itu tidak muncul dan sekarang muncul kembali. Filariasis tersebar luas hampir di seluruh Propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang.

8 Gejala Demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari, demam dapat hilang bila beristirahat dan muncul kembali setelah bekerja berat. Pembengkakan kelenjar limfe (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan. Radang saluran kelenjar limfe yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung (Retrograde lymphangitis) yang dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah. Pembesaran tungkai, buah dada, dan buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (Early lymphodema). Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar tersebut.

9 Diagnosis Diagnosis Parasitologi
Deteksi parasit : menemukan mikrofilaria didalam darah, cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal, tehnik konsentrasi knott, membran filtrasi dan tesprovokatif DEC

10 Radiodiagnosis Diagnosis imunologi
 Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum dan kelenjar getah bening inguinal Pemeriksaan limfosintrigrafi dengan menggunakan dekstran atau albumin yang ditandai dengan adanya zat radioaktif Diagnosis imunologi Dengan tehnik ELISA  dan immunochromatografic test (ICT), menggunakan antobodi monoklonial yang spesifik.

11 Pencegahan Proteksi diri dari gigitan nyamuk Pengontrolan vektor
Sanitasi lingkungan Pengecekan darah secara berkala untuk mencegah gejala klinis

12 Pengobatan Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan satu dosis tunggal diethylcarbamazine citrate (DEC) yang memiliki efek menurunkan jumlah mikrofilaria selama 1 tahun. Pasien disarankan untuk mengonsumsi DEC selama 12 hari. Penggunanaan satu dosis tunggal dari dua obat yang dikonsumsi bersamaan (albendazole dengan DEC atau ivermectin optimal) 99% efektif menghilangkan microfilaria dari dalam darah selama satu tahun penuh setelah pengobatan.


Download ppt "Filaria Arina Dwi Saputri."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google