Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIda Yuliana Rachman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Latar Belakang KHUSUS Belanda akan membangun jalan Yogyakarta-Magelang dan melewati Tegalrejo Jalur pembangunan melewati tanah dan/atau makam keluaraga Diponegoro Sumber :
2
Latar Belakang UMUM Deandels memberlakukan peraturan mengenai etiket perilaku yang meminta kedudukannya disejajarkan dengan Sultan Melemahnya kekuasan raja yang ditandai dengan demoralisasi di dalam kerajaan Yogyakarta merupakan rentetan masalah yang menyebabkan Sumber:
3
KRONOLOGI Diponegoro menerapkan strategi perang gerilya
Belanda menerapkan strategi perang benteng stelsel 1828, Kiai Mojo salah satu penguasa pendukung Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap oleh Belanda dan di asingkan ke Minahasa sampai wafatnya Sentot Prawirodirjo akhirnya ditangkap oleh belanda dan diasingkan ke Bengkulu sampai akhir hayatnya karena ia dan pasukannya malah memihak kepada Tuanku Imam Bonjol Belanda menjanjikan uang sebesar ringgit bagi siapa saja yang berhasil menangkapnya hidup atau mati Pangeran Diponegoro menerima tawaran tersebut dan perundingan dilaksanakan di Magelang, tanggal 28 Maret 1830
4
KRONOLOGI Saat perundingan secara licik Belanda menangkap Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro kemudian dibawa ke Batavia, kemudian diasingkan lagi ka Manado, lalu dipindahkan ke Makassar sampai beliau wafat pada tanggal 8 Januari 1855 Sejak penangkapan Pangeran Diponegoro secara licik oleh Belanda tersebut, maka berakhir pula lah Perang Diponegoro. Sumber:
5
Penangkapan dan Pengasingan
20 Februari 1830 Pangeran Diponegara dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo Kamal, Bagelan(sekarang masuk wilayahPurworejo). 28 Maret 1830 Diponegara menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Diponegara agar menghentikan perang.
6
11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch. 30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Dipasana dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertaleksana, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruna akan dibuang ke Manado. 3 Mei 1830 Diponegoro dan rombongan diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.
7
1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.
8 januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di Makassar, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, sekitar empat kilometer sebelah utara pusat Kota Makassar.
8
PENYEBAB 1. Semakin menyempitnya daerah kekuasaan Kesultanan Yogyakarta. 2. Penderitaan rakyat akibat kerja rodi dan diberlakukannya berbagai macam pajak. 3. Tindakan Belanda yang sering ikut campur dalam urusan pemerintahan Kesultanan Yogyakarta. 4. Masuknya budaya barat yang bertentangan dengan Islam dan budaya setempat. 5. Munculnya beberapa pejabat istana yang berkhianat dan mendukung Belanda. 6. Dibongkarnya makam leluhur Pangeran Diponegoro secara sepihak oleh Belanda. SUMBER :
9
Akibat perang Diponegoro
a. Banyak menghabiskan kas belanda b. Kekuatan para Raja/Bangswan di jogjakarta dan surakarta berkurang c. Belanda mendapatkan beberapa wilayah di jogjakarta dan surakarta
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.