Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KEPERAWATAN KRITIS (CRITICAL CARE)
YULIATI SKp.,MM.,M.Kep
2
Konsep Keperawatan Kritis
Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam kehidupan. Secara keilmuan perawatan kritis fokus pada penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Untuk pasien yang kritis, pernyataan penting yang harus dipahami perawat ialah “waktu adalah vital”. Sedangkan Istilah kritis memiliki arti yang luas penilaian dan evaluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu kondisi krusial dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar.
3
American Association of Critical-Care Nurses (AACN)
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang dihadapkan secara rinci dengan manusia (pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal (AACN, 2006)
4
American Association of Critical Care Nurses (AACN, 2012)
asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia terhadap penyakit aktual atau potensial yang mengancam kehidupan. Lingkup praktik asuhan keperawatan kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis, pasien dengan penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber-sumber adekuat untuk pemberian perawatan.
5
Prinsip Keperawatan Kritis
Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang dapat menyebabkan kematian. Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit terdiri dari: Unit Gawat Darurat (UGD) dimana pasien diatasi untuk pertama kali, unit perawatan intensif (ICU) adalah bagian untuk mengatasi keadaan kritis sedangkan bagian yang lebih memusatkan perhatian pada penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang disebut unit perawatan intensif koroner Intensive Care Coronary Unit (ICCU). UGD, ICU, maupun ICCU adalah unit perawatan pasien kritis dimana perburukan patofisiologi dapat terjadi secara cepat yang dapat berakhir dengan kematian.
6
Prinsip Keperawatan Kritis
1. Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien beresiko kritis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang untuk sembuh (Gwinnutt, 2006 dalam Jevon dan Ewens, 2009) 2. Comprehensive Critical Care Department of Health-Inggris merekomendasikan untuk memberikan perawatan kritis sesuai filosofi perawatan kritis tanpa batas (critical care without wall), yaitu kebutuhan pasien kritis harus dipenuhi di manapun pasien tersebut secara fisik berada di dalam rumah sakit (Jevon dan Ewens, 2009). 3. Pasien kritis memerlukan pencatatan medis yang berkesinambungan dan monitoring penilaian setiap tindakan yang dilakukan.Dengan demikian pasien kritis erat kaitannya dengan perawatan intensif oleh karena dengan cepat dapat dipantau perubahan fisiologis yang terjadi atau terjadinya penurunan fungsi organ-organ tubuh lainnya (Rab, 2007).
7
Prinsip Keperawatan Kritis
Sebenarnya tindakan pelayanan kritis telah dimulai di tempat kejadian maupun dalam waktu transportasi pasien ke Rumah Sakit yang disebut dengan fase prehospital. Tindakan yang dilakukan adalah resusitasi dan stabilisasi sambil memantau setiap perubahan yang mungkin terjadi dan tindakan yang diperlukan. Triage, yakni tindakan pertolongan yang dilakukan untuk melakukan pemilahan korban dalam keadaan kritis dan kedaruratan. Pasien-pasien yang terancam hidupnya harus diberi prioritas utama. Pada bencana alam dimana terjadi sejumlah kasus gawat darurat maka skenario pengelolaan keadaan kritis harus dirancang sedemikian rupa sehingga pertolongan memberikan hasil secara maksimal dengan memprioritaskan yang paling gawat dan harapan hidup yang tinggi.
8
Peran perawat perawatan kritis:
1. Menghormati dan mendukung hak pasien atau pengganti pasien yang ditunjuk untuk pengambilan keputusan otonom. 2. Ikut membantu pasien/ keluarga ketika dibutuhkan demi kepentingan pasien. 3. Membantu pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan. 4. Menghormati nilai-nilai, keyakinan dan hak-hak pasien. 5. Menyediakan pendidikan dan dukungan untuk membantu pasien atau keluarga dalam membuat keputusan. 6. Mendukung keputusan dari pasien atau keluarga yang tentang pelayanan keperawatan yang akan diberikan ataupun proses perpindahan transfer ke RS lain yang memiliki kualitas yang sama. 7. Melakukan bimbingan spriritual untuk dan keluarga dalam situasi yang memerlukan tindakan segera. 8. Memantau danmenjaga kualitas perawatan pasien 9. Bertindak sebagai penghubung antara pasien, keluarga pasien dan profesional kesehatan lainnya.
9
Peran perawat perawatan kritis
1. Pemberi asuhan 2. Pembuat keputusan 3. Manager Kasus 4. Pelindung dan Advokat pasien 5. Rehabilitator 6. Pembuat Kenyamanan 7.Pemberi keyakinan 8. Edukator 9. Kolaborator 10. Konsultan 11.Pembaharu
10
Triage a. Exigent,pasien yang tergolong dalam keadaan gawat darurat 1 dan memerlukan pertolongan segera. Yang termasuk dalam kelompok ini dalah pasien dengan obstruksi jalan nafas, fibrilasi ventrikel, ventrikel takikardi dan cardiac arest. b. Emergent,yang disebut juga dengan gawat darurat 2 yang memerlukan pertolongan secepat mungkin dalam beberapa menit. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah miocard infark, aritmia yang tidak stabil dan pneumothoraks. c. Urgent,yang termasuk kedalam gawat darurat 3. Dimana waktu pertolongan yang dilakukan lebih panjang dari gawat darurat 2 akantetapi tetap memerlukan pertolongan yang cepat oleh karena dapat mengancam kehidupan, yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah ekstraserbasi asma, perdarahan gastrointestinal dan keracunan. d. Minor atau non urgent, yang termasuk ke dalam gawat darurat 4, semua penyakit yang tergolong kedalam yang tidak mengancam kehidupan.
11
Respon individu dan keluarga terhadap pengalaman keperawatan kritis
Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang dialami pasien dan keluarganya. Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu dilakukan. Perawat kritis berada di posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang dialami pasien dan keluarganya dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang ada. Gejala fisik dari penyakit kritis yang mengancam jiwa, seperti nyeri tingkat akhir atau perdarahan biasanya disertai dengan respon psikologis dari pasien dan keluarganya, seperti: Cemas Takut Panik Marah Perasaan Bersalah Distres Spiritual
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.