Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Jakim Wiyoto pengukuran
2
PENGERTIAN Pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik.
3
KEDUDUKAN PENGUKURAN (Griffin & Nix, 1991)
Membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria. Assessment Menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran. Evaluasi Penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku
4
RANAH PENGUKURAN PENDIDIKAN
Kognitif. (tes). Afektif. (pengamatan). Psikomotorik. (tes kinerja).
5
PENGUKURAN DENGAN TES KONSTRUKSI TES PENYELENGGARAAN TES
PEMBERIAN SEKOR (SKORING)
6
SKORING Mengukur ciri terpendam.
Untuk mengukur ciri terpendam perlu diberi stimulus. Peserta tes memberikan respons. Respons diberi sekor yang da[at ditafsir dengan memadai.
7
MASALAH I Sejauh mana sekor dapat menunjukkan secara tepat ciri terpendam tsb? I Apakah tes (sbg stimulus) mampu mengungkap secara benar ciri terpendam tsb? II
8
MASALAH II Apakah respons yang diberikan peserta tes sudah dapat dipercaya untuk digunakan sbg bahan penyekoran bagi ciri terpendam tsb? III
9
MASALAH III Apakah penyekoran yg diterapkan pada respons peserta tes itu tidak mengandung kekeliruan? IV
10
V MASALAH IV Apakah sekor yang diberikan sudah mantap?
(tidak lagi bergantung kpd kelompok butir yg digunakan dan kelompok peserta yang diukur) Apakah sekor yang diberikan sudah mantap? V
11
3 HAL PENTING ALAT UKUR Reliabilitas. Validitas. Tidak bias.
12
5 SUMBER BUKTI VALIDITAS (KESAHIHAN)
Bukti berdasarkan isi tes. Bukti berdasarkan proses respons. Bukti berdasarkan struktur internal. Bukti berdasarkan hubungan dengan variabel lain. Bukti berdasarkan kosekuensi pengujian.
13
RELIABILITAS (KEHANDALAN/KONSISTENSI)
Tingkat kehandalan dinyatakan dengan indeks reliabilitas. Indeks reliabilitas bisa dihitung dengan teknik tes-retes atau satu kali tes.
14
LANGKAH PENGEMBANGAN TES
Menyusun spesifikasi tes. Menulis soal tes. Menelaah soal tes. Melakukan ujicoba. Menganalisis butir soal. Memperbaiki tes. Merakit tes. Melaksanakan tes. Menafsirkan hasil tes.
15
MENYUSUSUN SPESIFIKASI TES
Menentukan tujuan tes Menyusun kisi-kisi Menentukan bentuk tes Menentukan panjang tes
16
KAIDAH MENULIS SOAL TES BENTUK PILIHAN GANDA
Pokok soal harus jelas. Pilihan jawaban homogen (secara isi). Panjang kalimat pilihan relatif sama. Tidak ada petunjuk yang mengarah ke jawaban. Hindari menggunakan pilihan jawaban; “semua benar” atau “semua salah’ Pilihan jawaban angka diurutkan. Semua pilihan jawaban logis. Tidak menggunakan negatif ganda. Menggunakan bahasa baku. Kalimat sesuai tingkat perkembangan peserta tes. Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak
17
LANGKAH MENULIS SOAL TES BENTUK URAIAN
Menulis soal berdasarkan indikator pada kisi-kisi Mengedit pertanyaan: - Apakah pertanyaan mudah dimengerti? - Apakah data yang digunakan sdh benar? - Apa tata letak keseluruhan baik? - Apakah pemberian bobot sekor sdh tepat? - Apakah kunci jawaban sudah benar? - Apakah waktu untuk mengerjakan tes sudah cukup?
18
KAIDAH MENULIS SOAL TES BENTUK URAIAN
Gunakan kata-kata: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, hitunglah, buktikan. Menggunakan bahasa baku. Hindari penggunaan kata yang bisa ditafsirkan ganda. Buat petunjuk mengerjakan soal. Buat kunci jawaban. Buat pedoman penyekoran.
19
MENAFSIRKAN HASIL TES Hasil tes merupakan data kuantitatif berupa sekor. Sekor ditafsirkan menjadi nilai. (tinggi, sedang, rendah) Tinggi rendahnya nilai dikaitkan dengan acuan penilaian.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.