Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Analisis Perencanaan Partisipatif
Metode Analisis Analisis Perencanaan Partisipatif Perencanaan partisipatif merupakan metode atau cara yang melibatkan seluruh warga masyarakat dalam pembangunan suatu wilayah atau merupakan metode atau cara perencanaan yang memfungsikan kelembagaan masyarakat secara nyata di dalam menyusun perencanaan pembangunan. Dengan cara ini diharapkan masyarakat mau dan mampu melaksanakan, memelihara, dan menindak-lanjuti hasil-hasil pembangunan
2
ZOPP, adalah singkatan dari kata-kata :
a. Metode ZOPP, yakni perencanaan proyek yang berorientasi kepada tujuan. ZOPP, adalah singkatan dari kata-kata : Ziel, tujuan, Orienterte, berarti berorientasi, Projekt, berarti proyek, dan Planung, berarti perencanaan.
3
Perencanaan partisipatif melalui metode ZOOP ini dilakukan dengan menggunakan empat alat kajian dalam rangka mengkaji keadaan desa. Kajian permasalahan; dimaksudkan untuk menyidik masalah-masalah yang terkait dengan suatu keadaan yang ingin diperbaiki melalui suatu proyek pembangunan. Kajian tujuan; untuk meneliti tujuan-tujuan yang dapat dicapai sebagai akibat dari pemecahan masalah-masalah tersebut. Kajian alternatif (pilihan-pilihan); untuk menetapkan pendekatan proyek yang paling memberi harapan untuk berhasil. Kajian peran; untuk mendata berbagai pihak (lembaga, kelompok masyarakat, dan sebagainya) yang terkait dengan proyek selanjutnya mengkaji kepentingan dan potensi.
4
Melalui penggunaan alat kajian itu maka metode ZOPP bertujuan untuk mengembangkan rancangan proyek yang taat azas dalam suatu kerangka logis. Metode ZOPP, dalam penerapannya dapat dikenali dari ciri-ciri utamanya. Dibawah ini tertera ciri-ciri utama metode ZOPP. Adanya kerja kelompok; bahwa perencanaan dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan proyek (mencirikan keterbukaan) Adanya peragaan; pada setiap tahap dalam perencanaan direkam secara serentak dan lengkap serta dipaparkan agar semua pihak selalu mengetahui perkembangan perencanaan secara jelas (mencirikan keterbukaan). Adanya kepemanduan; yakni kerjasama dalam penyusunan perencanaan diperlancar oleh orang atau sekelompok orang yang tidak terkait dengan proyek, tetapi membantu untuk mencapai mufakat (mencirikan kepemanduan)
5
ALTERNATIF PERMASALAHAN TUJUAN PERAN
AKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LAMBAT Kualitas SDM Rendah Eksport Motor Penggerak Pembangunan Rendah Investasi Struktur Ekonomi masih dominan pertanian Anggaran Pemerintah kecil PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI Kesejahteraan masyarakat meningkat Transisi struktur Ekonomi PROGRAM EKONOMI TERPADU Fasilitas jalan dan Angkutan Laut Memberdayakan Sektor Informal Kemudahan Perijinan Peningkatan kualitas SDM PELAKSANAAN PROGRAM Sektor Riil Menggiatkan produksi tingkat UKM Pemerintah : Perijinan Satu Atap Pembangunan infrastruktur Peningkatan kualitas & kuantitas pendidikan PERMASALAHAN TUJUAN ALTERNATIF PERAN
6
b. IPA (Important Performance Analalisis)
IPA pada penelitian menggabungkan pengukuran tingkat permasalahan yang dihadapi wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep dan prioritas penanganan yang harus diambil dalam grafik dua dimensi yang memudahkan penjelasan data dan mendapatkan usulan praktis. Interpretasi grafik IPA sangat mudah, dimana grafik IPA dibagi menjadi empat buah kuadran berdasarkan hasil pengukuran importance -performance sebagaimana terlihat pada Gambar di,
7
Gambar 4.1: Kuadran Pengukuran Importance-Performance
Proritas Penanganan Kuadran I Kuadran IV Kuadran III Kuadran II Tingkat Kebutuhan Sumber: Brandt, 2000
8
Berikut penjelasan untuk masing-masing kuadran dalam penelitian ini:
Kuadran Pertama, tingkat permasalahan dimiliki oleh seluruh kecamatan wilayah kepulauan dan perlu penanganan sangat mendesak. Kuadran Kedua, tingkat permasalahan dimiliki oleh sebagian kecamatan wilayah kepulauan dan perlu penanganan sangat mendesak. Kuadran Ketiga, tingkat permasalahan dimiliki oleh sebagian kecil kecamatan wilayah kepulauan dan perlu penanganan namun tidak mendesak. Kuadran Keempat, tingkat permasalahan dimiliki oleh seluruh kecamatan wilayah kepulauan dan perlu penanganan namun tidak mendesak.
9
Indeks Williamson Metode ini digunakan untuk mencari gambaran tentang besarnya tingkat ketimpangan pembangunan yang diukur berdasarkan PDRB masing-masing wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilaah tersebut. Indeks Williamson dihitung dengan menggunakan (Suwitajaya, 2004): Vw = √ (Yi-Ŷ)2. fi/n Ŷ Dimana: Vw = Indeks Williamson Yi = Pendapatan perkapita wilayah kepulauan Ŷ = Pendapatan Perkapita Kabupaten fi = Populasi penduduk wlayah kepulauan n = Total populasi penduduk Kabupaten Sumenep Penggunaan rumus diatas akan memberikan hasil antara 0 dan 1, dengan keterangan indikasi sebagai berikut (Suwitajaya, 2004): Bila nilai Vw mendekati 1 akan memberikan indikasi bahwa ketimpangan di suatu daerah semakin lebar. Bila nilai Vw mendekati 0 akan memberikan indikasi ketimpangan di suatu daerah semakin kecil, ini berarti pelaksanaan pembangunan di suatu daerah semakin merata.
10
Mohon Tanggapan dan Masukan
TERIMA KASIH Mohon Tanggapan dan Masukan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.