Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TRANSMIGRASI : SOLUSI SEBARAN PENDUDUK DAN DISTRIBUSI KESEJAHTERAAN
Gufron Amirullah Noreg S3 PKLH UNJ
2
Al Azhar Residence, Rt 01/01 No. 5, Bambu Apus Jakarta Timur
Gufron Amirullah HP : Rumah : Twitter : BB : 2624D07A Al Azhar Residence, Rt 01/01 No. 5, Bambu Apus Jakarta Timur @gufronamirullah
3
Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2010 :
Pendahuluan Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2010 : Sebagian besar (hampir 60%) penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya sekitar 7% dari luas wilayah Indonesia
4
% Laju Pertumbuhan Penduduk 1971-1980 sebesar 2,3% per tahun
menjadi 1,97% per tahun menjadi 1,49% per tahun sebesar 1,35 % % Namun, pertambahan penduduk secara absolut terus mengalami peningkatan walaupun persentase pertambahan penduduknya mengalami penurunan
5
Kepadatan penduduk 1971 : 62 jiwa/km2, 1990 : 95 jiwa/km2,
2005 : Provinsi DKI Jakarta : jiwa/km2 Provinsi Papua : 7 jiwa/km2
6
3. Bagaimana strategi meminimalkan kegagalan program transmigrasi ?
Permasalahan 1. Bagaimana masalah sebaran penduduk dapat diatasi dengan transmigrasi ? 2. Bagaimana program transmigrasi dapat mendistribusikan kesejahteraan ? 3. Bagaimana strategi meminimalkan kegagalan program transmigrasi ?
7
Pengertian Transmigrasi
Secara etimologi, “transmigrasi” berasal dari bahasa Latin: trans-seberang, migrare–pindah Menurut Webster’s New : to move from one place to another; esp., to leave one’scountry and settle in another 2) to move from one region to another with the change seasons as many birds and some fishes 3) to move from place to place to harvest seasonal crops.
8
Pengertian Transmigrasi
Dalam KBBI : Perpindahan penduduk dari satu daerah (pulau) yang berpenduduk padat ke daerah (pulau) lain yang berpenduduk jarang Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun tentang Ketransmigrasian, menyatakan bahwa ‘transmigrasi’ adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
9
Pelaksanaan transmigrasi
Transmigrasi Spontan Transmigrasi Umum, Transmigrasi Keluarga, Transmigrasi Bedol Desa, Dan Transmigrasi Lokal
10
Usaha dan resiko sendiri Tanpa bantuan pemerintah
Transmigrasi Spontan Usaha dan resiko sendiri Tanpa bantuan pemerintah Melaporkan diri pada kantor jawatan Transmigrasi Kebanyakan transmigran ini menduduki sebidang tanah secara illegal Daerah tujuan Provinsi Lampung
11
Pemerintah yang menanggung
Transmigrasi Umum Pemerintah yang menanggung Pangan dan biaya hidup yang lain selama delapan bulan pertama
12
Kapan saja sepanjang tahun Tahun 1959 tidak ada lagi program ini
Transmigrasi Keluarga Kapan saja sepanjang tahun Tahun 1959 tidak ada lagi program ini
13
Transmigrasi Bedol Desa
Perpindahan penduduk suatu daerah atau desa secara keseluruhan termasuk aparat desanya Karena adanya bencana alam atau pembangunan suatu proyek pembangunan yang membutuhkan lokasi yang luas Contoh : Pemindahan penduduk dari Wonogiri Jawa Tengah ke Sitiung Sumatera Barat pada tahun 1977 akibat pembangunan Waduk Gajah Mungkur
14
Transmigrasi Lokal Transmigrasi lokal mencakup migrasi dalam daerah atau provinsi tertentu, seperti dari suatu daerah di Lampung yang penduduknya sudah terlalu padat ke daerah lainnya yang baru dibuka dalam Provinsi Lampung
15
Desa baru tempat para transmigran tersebut diberi nama Bagelen
Transmigrasi di Masa Belanda Kolonisasi Pertama kali pada bulan November 1905, sejumlah 155 KK (815 jiwa) yang berasal dari Kabupaten Karanganyar, Kebumen, dan Purworejo (waktu itu Keresidenan Kedu Jawa Tengah) menuju Gedong Tataan, sekitar 25 Km sebelah barat Tanjungkarang, Lampung. Desa baru tempat para transmigran tersebut diberi nama Bagelen
16
Periode 1905-1942 Penduduk yang dipindahkan : 235.802 orang penduduk
Daerah asal terbanyak ialah Jawa Timur KK ( jiwa) Daerah asal terkecil D.I. Yogyakarta 188 KK (750 jiwa). Daerah tujuan terbanyak ialah Lampung KK ( jiwa) Daerah tujuan terkecil Sulawesi Selatan 137 KK (457 jiwa). Setelah Indonesia merdeka, program pemindahan penduduk yang kemudian disebut transmigrasi, dimulai kembali. Pada tanggal 12 Desember 1950, diberangkatkan 23 KK (77 jiwa) dari Provinsi Jawa Tengah menuju Lampung.
17
Transmigrasi di Masa Orde Baru
Di bawah Pemerintahan Presiden Soeharto atau zaman Orde Baru, program transmigrasi sangat berkembang pesat. Daerah tujuan Utama : Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, dan Papua (Irian Jaya).
18
Transmigrasi di Pelita I-IV
Pelita I : KK Pelita II : KK Pelita III : KK Pelita IV: Asal Daerah : Jawa, Bali, dan Lombok Daerah Tujuan : Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
19
Jumlah Penduduk di Jawa mulai berkurang
20
Kepadatan Penduduk Antarpulau
21
Transmigrasi di Era Reformasi
Era reformasi : Gejolak ekonomi, sosial dan politik Program transmigrasi : Bukan Unggulan Dana berkurang
22
2006 : KK 2007 : KK 2008 : KK Total per 2008 : KK Kota Terpadu Mandiri (KTM).
23
Transmigrasi dan Kesejahteraan Penduduk
Rata-rata pengeluaran rumah tangga transmigran untuk kebutuhan dasar (pangan dan nonpangan) sebesar Rp ,- per tahun. Transmigran di Provinsi Lampung mempunyai pengeluaran rata-rata sebesar Rp ,- sedangkan yang paling rendah transmigran di Provinsi Sumatra Selatan, sebesar Rp ,-.
24
Transmigran sukses Lampung yang merupakan awal diselenggarakannya transmigrasi sebagai contoh, banyak transmigran yang berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian pangan, khususnya beras. Transmigran dari Jawa maupun dari Bali merupakan contoh sukses juga di daerah Sulawesi, khususnya di wilayah Parigi dan di Poso.
25
Permasalahan Transmigrasi
Ketidaksesuaian lahan dan kesiapan transmigran untuk bercocok Contoh : Kalimantan misalnya, program transmigrasi ditempatkan di sepanjang sungai dan daerah berawa yang diharapkan dapat mengairi persawahan. Namun, penempatan terhenti karena kenyataannya tanah yang akan digarap untuk persawahan terlalu banyak asam
26
Konflik Lahan dan Penduduk Lokal
27
Penutup Transmigrasi merupakan salah satu upaya yang terus dipertahankan dalam upaya mendistribusikan penduduk pada daerah-daerah yang masih membutuhkan tambahan penduduk dan pengelolaan sumber daya alam. Namun keberlangsungan program transmigrasi juga harus menekankan aspek kebersamaan antara peserta transmigrasi dengan penduduk lokal di daerah tersebut. Upaya alih pengetahuan dalam pengelolaan lahan dapat meminimalkan konflik antara petani transmigran dan penduduk lokal. Akhirnya, transmigrasi dapat mensejahterakan, bukan hanya buat peserta programnya, tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
28
Thank You!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.