Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI"— Transcript presentasi:

1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI

2 TIK Mampu menjelaskan konsep pengambilan keputusan dalam organisasi
Membedakan tipe-tipe pengambilan keputusan dalam hierarki organisasi. Mampu menjelaskan teori rasionalitas terbatas (bounded rationality) dari Simon. Mengenal dan mampu menjelaskan berbagai proses pengambilan keputusan dalam organisasi. Mampu menjelaskan dengan bahasa sendiri peran intuisi dalam pengambilan keputusan. Mampu merumuskan dan menjelaskan hakekat kekuasaan dan pengertian politik dalam organisasi. Mampu mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan antara kekuasaan dan kepemimpinan. Mampu menjelaskan berbagai jenis proses politik dalam organisasi, dan taktik-taktik politik yang digunakan dalam organisasi

3 BATASAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (PK) sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Mengapa? DEFINISI Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif terbaik dari berbagai alternatif yg tersedia. Pengambilan keputusan mencakup: pembuatan pilihan (choice making) pemecahan masalah (problem solving)

4 Keputusan rasional Keputusan bisnis biasanya didasarkan dari asumsi bahwa pelaku bisnis bertindak rasional. Arti rasional disini adalah bahwa pembuat keputusan memiliki informasi yang tidak terbatas dan dia berusaha memaksimalkan utility function dia (Gudono 2012:58) Misalnya, mengapa kita minum 2 gelas? Karena jika minum cuma 1 gelas, kita masih haus, tapi jika kita minum sampai 3 gelas perut kita akan kembung. Jadi, kita bertindak “rasional” ketika memutuskan hanya minum 2 gelas saja, karena itulah yang memaksimalkan utility function kita.

5 Rasionalitas Terbatas
Herbert Simon tidak sepenuhnya setuju dengan konsep rasionalitas. Dia mengajukan teori rasionalitas terbatas (bounder rationality) yang kemudian memenangkan hadiah Nobel tahun Menurut teori rasionalitas terbatas bahwa manusia gagal untuk sepenuhnya rasional karena faktor: Kemampuan yang terbatas untuk memproses informasi. Kecenderungan mendasarkan keputusan pada informasi yang sudah ada dalam memori. Kecenderungan menilai sesuatu berdasarkan apa yang telah dikenal. Dalam situasi kompleks, orang tidak bisa memaksimalkan tujuan, tapi sekedar mencapai tujuan yang memuaskan. Gudono (2012:60)

6 TIPE-TIPE KEPUTUSAN Dari segi masalah dan prosedur, keputusan dibedakan: Keputusan yang Diprogram (programmed decisions) Adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang. Keputusan yang tidak Diprogram (non-programmed decisions) Keputusan yang berhubungan dengan masalah khusus, baru, yang tidak cukup diatur dalam aturan dan prosedur yang ada. Dari segi subyeknya dibedakan Keputusan individual, Pengambilnya adalah individu-individu dalam organisasi baik manajer maupun karyawan non-manajerial. Keputusan kelompok Pengambilnya adalah kelompok pimpinan, pimpinan dan kelompok orang, kelompok orang (tim) Menurut Bobot dan Nilainya. Keputusan Strategis, Keputusan Operasional

7 Proses pengambilan keputusan
Reksohadiprodjo dan Handoko (1992:148) proses pengambilan keputusan dalam organisasi mencakup: Identifikasi dan diagnosis masalah Pengumpulan dan analisis data yang relevan Pemilihan alternatif yang terbaik Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil. Pengambilan keputusan mencakup 3 dimensi waktu sekaligus yaitu: Waktu yang lalu (the past), pada saat mana berbagai masalah berkembang, informasi dikumpulkan dan kebutuhan akan keputusan dirasakan Waktu sekarang (the present), pada saat mana alternatif -alternatif ditemukan, dan pilihan diambil Waktu yang akan datang (the future), pada saat mana keputusan dilaksanakan dan dievaluasi

8 PERAN INTUISI DALAM PK Intuisi, adalah kemampuan untuk merasakan atau mengetahui suatu hal tanpa alasan/dasar tertentu’. Intuisi menjadi suatu hal yang penting dalam PK organisasi manakala situasi PK secara rasional tidak memungkinkan Menurut Agor dalam Kusdi 92009:)) intuisi penting contohnya adalah pada saat-saat sebagai berikut: Permasalahan yang dihadapi mengandung unsur ketidak-pastian yang tinggi Tidak ada atau sangat sedikit contoh atau preseden sebelum-nya yang serupa dengan masalah tersebut Variabel-variabel keputusan tidak bisa diprediksi secara ilmiah “Fakta-fakta” yang tersedia sangat sedikit Analisis data tidak bisa membantu banyak Terdapat sejumlah alternatif pemecahan masalah, yg masing-masing masuk akal dan memiliki argumentasi yantg sama kuatnya Waktu untuk mengambil keputusan sangat sempit, dan kepu-tusan harus diambil dengan segera.

9 Gambar 7.1. Model Proses Pengambilan Keputusan Kelompok
Cara Disepakati Tidak Disepakati Proses Keputusan Koalisi Proses Keputusan Tong Sampah Tujuan Disepakati Tidak Disepakati Proses Keputusan Rasional Proses Keputusan Coba-Coba Sumber: diadopsi dari Hatch dalam Kusdi (2006 :108)

10 Kekuasaan dan politik Luthans (2006:482) kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi perilaku, mengubah peristiwa, mengatasi perlawanan, dan meminta orang melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Robbins & Judge (2008:147) politik berfokus pada penggunaan kekuasaan utk mempengaruhi peng-ambilan keputusan dalam organisasi. Gibson et.al (1996:512) politik adalah aktivitas yang digunakan untuk memperoleh, mengembangkan dan menggunakan kekuasaan, dan sumberdaya lain,...

11 Darimana datangnya kekuasaan?
Kekuasaan posisi (position power), yaitu kekuasaan yang bersumber dari posisi seseorang dalam hierarki organisasi. Kekuasaan posisi mencakup: Kekuasaan Koersif (Coercive power), Kekuasaan Imbalan (Reward power), Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power). Kekuasaan pribadi (personal power), yaitu kekuasaan yang berasal dari karakteristik individual yang unik, penting dan langka. Dua basis kekuasaan pribadi yaitu; Kekuasaan Keahlian (Expert power), Kekuasaan Rujukan (Referent power), .

12 Kekuasaan vs kewenangan (otoritas)
Wewenang adalah hak untuk bertindak atau melaku-kan sesuatu, sedang kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Wewenang diperoleh dari jabatan/posisi dalam organisasi, sedang kekuasaan didapatkan selain dari posisi dalam organisasi (position power) juga dari ciri pribadi (personal power). Wewenang dalam organisasi bersifat hierarkis dari atas ke bawah, sedang kekuasaan sifatnya multi-direksional, bisa dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas atau bisa pula menyamping.

13 Otoritas Dalam Organisasi
Menurut Weber, jenis otoritas, yang berpengaruh terhadap pola kepemimpinan dan kegiatan pengambilan keputusan dalam organisasi, ada tiga, yaitu; Otoritas Rasional – Legal. Otoritas yang muncul karena kepercayaan karyawan terhadap legalitas aturan dan hak pemimpin untuk memberikan perintah. Otoritas Tradisional. Otoritas yang muncul karena keperca-yaan orang kepada tradisi, termasuk status seseorang yang karena tradisi mempunyai hak untuk memerintah. Otoritas Karismatis. Otoritas yang muncul pada diri seseo-rang yang mempunyai karakteristik pribadi yang luar biasa, yang menyebabkan orang tersebut dianggap mempunyai hak untuk memerintah orang lain. Kegiatan internal organisasi biasanya tetap didasarkan pada otoritas rasional-legal, tetapi alasan eksistensi organisasi bisa saja berupa otoritas tradisional maupun otoritas karismatis.

14 PROSES POLITIK DALAM ORGANISASI
Kusdi (2009:115) Lima proses politik (membangun dan menggunakan kekuasaan) yang biasa dilaku- kan dalam organisasi. Cara bersaing, yaitu memaksa lawan berada pada posisi kalah menang Cara akomodasi, yaitu bersikap kooperatif dalam mengakomodasikan kepentingan lawan. Cara kolabolasi, yaitu berusaha mengubah lawan menjadi sekutu sehingga tercapai win win solution. Cara menghindar, yaitu mengurangi atau tidak menonjolkan adanya perbedaan kepentingan. Cara kompromi yaitu berbagi kepentingan atau manfaat dengan lawan.

15 Sumber Kesalahan Dalam Pengambilan Keputusan
Keengganan mengambil resiko Keterbatasan waktu Gagal dalam mendefinisikan kondisi, kriteria, dan tujuan Sumber-sumber informasi yang tidal reliabel dan valid, tetapi di dasarkan pada rasa like and dislike Tidak menggunakan metode yang sistematis Tidak bisa melepaskan subyektivitas dan emosi dalam mengambil keputusan Gagal dalam mengimplementasikan, karena tidak ada rencana yang matang.

16 Terima Kasih


Download ppt "PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google