Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Valuasi / Penilaian Saham

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Valuasi / Penilaian Saham"— Transcript presentasi:

1 Valuasi / Penilaian Saham
4th Lecture

2 Indikator Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat memahami dan menghitung: Nilai Pasar yang wajar dari sebuah saham Membandingkan harga wajar satu saham dengan saham lainnya Indikator Kompetensi Dasar

3 WE ARE HERE, RIGHT NOW! STOCKS Pasar Primer IPO Pasar Sekunder
Common Stock Dividend Proses Valuasi WE ARE HERE, RIGHT NOW!

4 PENILAIAN / VALUASI SAHAM
Masih ingat karakteristik saham? Saham Preferen: dividen fix, have no control, prioritas klaim likuidasi Saham Biasa: dividen tak tentu, have control, klaim terakhir dari peristiwa likuidasi Nilai saham, yang pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan aset keuangan lainnya, merupakan suatu nilai sekarang (present value—PV) dari aliran kas yang diharapkan / diprediksikan di masa depan PENILAIAN / VALUASI SAHAM

5 PENILAIAN / VALUASI SAHAM
Nilai Intrinsik (Intrinsic Value / Fundamental Value) merupakan nilai sebenarnya atau seharusnya dari suatu aset keuangan; dalam hal ini adalah saham. Calon investor menghitung nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya. Jika nilai pasar > nilai intrinsik Strategi: JUAL! Overvalued Jika nilai pasar < nilai intrinsik Strategi: BELI! Undervalued PENILAIAN / VALUASI SAHAM

6 Kekayaan bersih USD 77,2 Miliar CEO Berkshire Hathaway
“THE ORACLE OF OMAHA” The Richest Man #2 [Bloomberg 2017] Kekayaan bersih USD 77,2 Miliar CEO Berkshire Hathaway

7 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)
Price to Earning Ratio (P/E Ratio—PER) adalah alat utama penghitungan harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan. 𝑃𝐸𝑅= 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut. VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)

8 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)
Pada umumnya, investor lebih senang memilih saham dengan PER yang rendah. Semakin rendah PER suatu saham, semakin relatif murah saham tersebut sehubungan dengan pendapatan perusahaan. Contoh: PT Pagoda Kembar mengumumkan Earning per Share (EPS) saham perusahaan tersebut adalah Rp per lembar. Jika pada saat itu harga saham adalah Rp per lembar, maka PER-nya adalah = Rp / Rp = 10 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)

9 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)
PER dapat dihitung juga dengan membagi kapitalisasi pasar perusahaan (sebagai pengganti harga saham) dengan total pendapatan perusahaan (sebagai pengganti EPS). 𝑃𝐸𝑅= 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙𝑖𝑧𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)

10 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)
Mana yang ‘relatif lebih murah’? Mana yang ‘bernilai lebih baik’? CATATAN: Perbandingan harus dilakukan dengan asumsi bahwa 2 atau lebih perusahaan ada di sektor / jenis industri yang sejenis agar valid Indikator PT Pagoda Kembar PT Bangau Derek Harga Saham Rp 5.000 Rp 4.000 Jumlah Saham 10 juta lembar 50 juta lembar Kapitalisasi Pasar Rp 50 Miliar Rp 200 Miliar Pendapatan Tahunan Rp 10 Miliar EPS Rp 1.000 Rp 200 PER 5 20 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)

11 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)
Investor yang tidak menggunakan PER kadang terjebak dengan adanya stock split  karena dapat membuat harga saham relatif rendah, padahal bukan berarti saham perusahaan tersebut murah. PER penting karena ini adalah alat ukur yang paling umum digunakan untuk menganalisa nilai saham. Investor dapat membandingkan P/E Ratio perusahaan tertentu dengan saham perusahaan lainnya, atau dengan P/E ratio pada perusahaan dalam satu industri, atau bahkan rata‐rata P/E Ratio pasar secara keseluruhan. VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)

12 VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)
Kelemahan jika hanya memakai PER dalam analisis: Adanya praktik manipulasi pendapatan  net income Setiap industri punya sejarah pertumbuhan yang berbeda  jangan sampai membandingkan 2 atau lebih perusahaan yang berbeda-beda jenis industrinya Adanya faktor‐faktor lain, seperti proyeksi tingkat pertumbuhan di masa mendatang, sering diabaikan  growth stock sering jadi pilihan investasi jangka panjang meski PER-nya tinggi Volatilitas harga dan risiko yang ada dalam sebuah perusahaan sering diabaikan  apakah sumber pendapatan perusahaan bisa diandalkan, terkait risiko-risiko yang ada? VALUASI SAHAM: Price to Earning Ratio (PER)

13 VALUASI SAHAM: Dividend Discount Model
Dividend Discount Model = perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham “seharusnya” sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan akan diterima di masa depan. H = Time Horizon / panjangnya waktu investasi 𝑃 0 = 𝐷𝑖𝑣 1 (1+𝑟) 𝐷𝑖𝑣 2 (1+𝑟) 2 +…+ 𝐷𝑖𝑣 𝐻 + 𝑃 𝐻 (1+𝑟) 𝐻 VALUASI SAHAM: Dividend Discount Model

14 VALUASI SAHAM: Dividend Discount Model (contoh)
Diramalkan bahwa Google akan membayar dividen berturut-turut sebesar $3 , $3,24 , dan $3,50 per lembar untuk 3 tahun mendatang. Pada tahun ketiga, kita bersiap untuk menjual sahamnya ketika harga pasar menyentuh $94,48 per lembar. Berapakah harga saham apabila diprediksi bahwa expected return- nya adalah 12% ? VALUASI SAHAM: Dividend Discount Model (contoh)

15 VALUASI SAHAM: Constant Growth Model
Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model) = dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan. Asumsi: dividen tumbuh secara konstan pada tingkat / persentase tertentu (g) Model ini cocok dipakai jika perusahaan yang kita nilai adalah perusahaan yang mature / dewasa, dengan pertumbuhan (bisnis) yang stabil VALUASI SAHAM: Constant Growth Model

16 VALUASI SAHAM: Constant Growth Model
𝑃 0 = 𝐷 0 (1+𝑔) 𝐾𝑠−𝑔 P0 = Harga saham D0 = Nilai dividen terakhir g = tingkat pertumbuhan perusahaan Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tsb Model ini disebut Gordon model sesuai dengan nama penemunya: Myron J Gordon VALUASI SAHAM: Constant Growth Model

17 VALUASI SAHAM: Constant Growth Model (contoh)
Dengan menggunakan Gordon Model, kita dapat menghitung harga saham Google, apabila diketahui dividen terakhir adalah $1,82. Tingkat pertumbuhan perusahaan sebesar 10% dan investor ingin return sebesar 16%. Berapa harga saham yang seharusnya? 𝑃 0 = 1,82 (1+0,10) 0,16−0,10 =$33,37 VALUASI SAHAM: Constant Growth Model (contoh)

18 VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model
Pada kenyataannya, tingkat pertumbuhan dividen dari tahun ke tahun tidak mungkin konstan. Karena sebagian besar perusahaan pasti akan mengalami “siklus kehidupan” atau life cycle Early-faster growth  Faster than economy  Match with economy’s growth  Slower than economy’s growth VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model

19 VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model
Langkah-langkah perhitungan Non-constant Growth: Menentukan estimasi pertumbuhan dividen ( g ) Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh dengan tidak konstan Menghitung present value dividen pada periode dividen tumbuh dengan konstan (biasanya sampai waktu tak terhingga) Menjumlahkan langkah 2 dan langkah 3 untuk mendapatkan P0 VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model

20 VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model (contoh)
Sentul City, Tbk. selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Diperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 20% per tahun selama 2 tahun mendatang. Tetapi setelah tahun kedua, pertumbuhan pendapatan akan turun menjadi 5% per tahun dan diasumsikan sampai waktu yang tak terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 18%. Dividen terakhir yang dibagikan adalah Rp 200/ lembar. Berapakah harga saham Sentul City, Tbk. sekarang? VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model (contoh)

21 VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model (contoh)
D1 = D0 (1+ 0,20) = 200 (1,20) = Rp 240 dan D2 = D0 (1+0,20)2 = 200 (1,44) = Rp 288 𝑷𝑽 𝑫 𝟏 , 𝑫 𝟐 = 240 (1+0,18) (1+0,8) 2 =203,39+206,84=𝐑𝐩 𝟒𝟏𝟎,𝟐𝟑 𝑷 𝟐 = 𝐷 2 (1+𝑔) 𝐾𝑠−𝑔 = 288(1+0,05) 0,18−0,05 = 302,40 0,13 =𝑹𝒑 𝟐.𝟑𝟐𝟔 𝑷𝑽 𝑷 𝟐 = (1+0,18) 2 =𝐑𝐩 𝟏.𝟔𝟕𝟎,𝟓 P0 = Rp 410,23 + Rp 1.670,5 = Rp 2.080,73 VALUASI SAHAM: Non-Constant Growth Model (contoh)

22 Berapa nilai saham yang sebenarnya dari PT Lexington Investment yang akan membagikan $3 pada tahun depan, dengan tingkat pertumbuhan dividennya sebesar 8% per tahun konstan? Asumsikan bahwa expected return-nya 12% Lanjutan nomor 1: Jika saham PT Lexington Investment diperdagangkan pada harga $100 di pasar saham, strategi apa yang akan dilakukan oleh para investor yang sudah memegang sahamnya? Dan bagi investor yang belum memegang sahamnya? TUGAS / LATIHAN

23 Hitung EPS dan PER-nya, serta tentukan mana yang cocok untuk dibeli dan mana yang cocok untuk dijual! Indikator BMRI BBRI BBCA Harga Saham 2016 Rp Rp Rp Jumlah Saham 2016 23,1 Miliar lembar 24,4 Miliar lembar Kapitalisasi Pasar 2016 Rp 267,38 Triliun Rp 285,13 Triliun Rp 378,3 Triliun Net Income 2016 Rp 13,81 Triliun Rp 26,19 Triliun Rp 20,61 Triliun EPS ? PER TUGAS / LATIHAN


Download ppt "Valuasi / Penilaian Saham"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google