Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting"— Transcript presentasi:

1 Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting

2 oleh : Nur Oktavia. (145050101111235) Nabilla Afifah F
oleh : Nur Oktavia ( ) Nabilla Afifah F ( ) Loura Sintya G ( ) Yuana Tao P ( ) Lusy Edna D ( ) Rian Aviandi ( ) Rizqi Tiara F ( ) Caicelia IstiqomahS.S ( )

3 Lama kebuntingan rata – rata dari beberapa bangsa sapi perah
Lama Bunting (hari) Ayrshire 278 Brown Swiss 288 Guernsey 283 Frisian Holstein 279 Jersey Masa bunting adalah waktu dimana embrio tumbuh dan berkembang secara alami dalam rahim induk sapi.

4 Manajemen Pakan Pada Sapi Bunting
Umumnya ransum ternak besar (sapi) terdiri dari 60% hijauan dan 40% limbah pengolahan pangan (bekatul dan bungkil) Perbedaan Jumlah Pakan Yang Diberikan Jenis pakan Pemberian Sapi bunting (3-6 bulan) Konsentrat 3 kg/ ekor/ hari Hijauan segar 5 kg/ ekor/ hari Sapi bunting (6-9 bulan ) 4 kg/ ekor/ hari

5 Berikut ini adalah tabel kebutuhan nutrisi sapi perah pada berbagai fase :
Bobot Sapi Tmbhn Bobot Kebutuhan BK Serat Kasar PK (%) TDN (%) ME Mcak/kg Ca (%) P 150 Betina 0,0 2,8 100 8,7 55 2,0 0,18 0.5 4,1 75 11,0 61 2,2 0,34 0,29 200 3,5 8,5 0,5 6,0 10,2 64 2,3 0,32 0,27 Bunting - 10,5 85 5,9 56 1,9 0,21 0,20 Menyusui 10,8 10,9 0,24 0,38

6 Manajemen Kandang Pada Sapi Bunting
BEBERAPA KEGIATAN HARUS DILAKUKAN OLEH PETERNAK YAITU: Saat memasuki umur kebuntingan tua (6-9 bulan), induk sebaiknya dipindahkan ke kandang yang lebih luas agar dapat bergerak lebih leluasa Mengupayakan kandang harus selalu bersih,kering dan hangat. Membuat ukuran kandang yang lebih longgar Menjauhkan dari segala hal yang mengejutkan,baik yang bersifat fisik berupa benturan, di pukul, jatuh tergelincir, dan kemungkinan tadukan sesama sapi,suara - suara gaduh. Memandikan induk bunting dengan larutan pencuci hama yang sifatnya ringan untuk menghindari organisme penyebab scours yang dapat mengancam keselamatan pedet.

7 Perawatan Sapi Bunting
Sapi yang bunting banyak sekali memerlukan gerak badan untuk exercise Pemerahan harus dihentikan 1½ – 2 bulan setelah melahirkan (sapi kering) dengan tujuan : Mengembalikan kondisi tubuh atau memberikan istirahat pada sapiagar produksi yang akan datang baik Mengisi kembali kebutuhan vitamin- vitamin dan mineral-mineralsetelah laktasi sehingga sapi tetap sehat. Menjamin pertumbuhan fetus dalam kandungan Perawatan Sapi Bunting

8 Pencatatan Dugaan Tanggal Beranak
Tanggal beranak memberikan informasi pada peternak bagaimana pemeliharaan yang harus diberikan terhadap sapi bunting. Anak jantan dikandung lebih lama sekitar 1 – 3 hari dibanding dengan anak betina. Sapi perah yang baru pertama kali beranak, lama kebuntingannya lebih singkat sekitar 2 hari dibandingkan sapi perah induk yang sudah sering beranak Jadi, dapat dikatakan bahwa sapi bunting selama 270 – 290 hari setelah konsepsi

9 Penanganan Saat Beranak (Melahirkan)
Ciri ciri sapi yang akan beranak: Badannya memanjang Perutnya menurun Vulvanya bengkak Pembengkakan ambing Pengenduran ligament sekitar pangkal ekor Setelah melihat tanda-tanda tersebut dapat diperkirakan sapi akan beranak 1 – 2 jam kemudian. Induk yang sehat dan kuat biasanya beranak dengan mudah

10 kesulitan melahirkan pada sapi perah (distokia)
Distokia pada sapi adalah suatu keadaan dimana sapi mengalami kesulitan melahirkan. Kejadian distokia pada sapi diperkirakan sebesar 3,3% ; kejadian ini lebih banyak pada ternak sapi perah dibandingkan pada sapi potong  Distokia umumnya terjadi pada : induk yang baru pertama kali beranak,  induk yang masa kebuntingannya jauh melebihi waktu normal,  induk yang terlalu cepat dikawinkan, hewan yang kurang bergerak, kelahiran kembar dan penyakit pada rahim 

11 Penanganan distokia yang dapat dilakukan yaitu
Mutasi, mengembalikan presentasi, posisi dan postur fetus agar normal dengan cara didorong (ekspulsi), diputar (rotasi) dan ditarik (retraksi) Penarikan paksa, apabila rahim lemah dan fetus tidak ikut bereaksi terhadap perejanan.

12 LANJUTAN Pemotongan fetus (fetotomi), apabila presentasi, posisi dan postur fetus yang abnormal tidak bisa diatasi dengan mutasi/penarikan paksa dan keselamatan induk yang diutamakan. Operasi sesar (sectio caesaria), merupakan alternatif terakhir apabila semua cara tidak berhasil. operasi ini dilakukan dengan pembedahan perut (laparotomi) dengan alat dan kondisi yang steril

13 TERIMA KASIH


Download ppt "Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google