Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDIDIKAN ETIKA PROFESI HUBUNGANNYA PADA PENGGUNAAN KOMPUTER

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDIDIKAN ETIKA PROFESI HUBUNGANNYA PADA PENGGUNAAN KOMPUTER"— Transcript presentasi:

1 PENDIDIKAN ETIKA PROFESI HUBUNGANNYA PADA PENGGUNAAN KOMPUTER
JURNAL ETIKA PROFESI PENDIDIKAN ETIKA PROFESI HUBUNGANNYA PADA PENGGUNAAN KOMPUTER

2 Definisi dan Pengertian Etika Profesi
Istilah etika profesi dan etika komputer kelihatannya samar-samar dan tidak semuanya penting untuk kebanyakan ilmuan komputer. Oleh sebab itu, mungkin dapat dimengerti bahwa mengajar etika komputer dipandang sebagai pengajaran yang agaknya tidak terlalu penting (Couger,1989). Kemungkinan pada saat Couger mengeluarkan pendapatnya masih belum banyak penyelewengan-penyelewengan penggunaan komputer yang nampak serius Namun dengan berkembangnya pemakaian komputer di segala bidang pekerjaan maka masyarakat dan ilmuwan mulai menyadari betapa pentingnya membekali setiap orang yang mengoperasikan perangkat komputer suatu etika yang dikenal sekarang ini dengan etika pofesi. Etika profesi terdiri dari dua kata yaitu etika itu sendiri dan profesi. Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

3 Definisi dan Pengertian Etika Profesi
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik (Nurdian syah,2009). Selanjutnya, Nurdiansyah mendefinisikan kata etika yang mengutip pendapat Martin (1993) sebagai ”the dicipline which can act as the performance index or reference for our control system” sehingga etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Britz(1996) menyatakan bahwa etika itu adalah : ”can be described in general terms as those actions which fall within the range of those activities that would be regarded as good. It relates thus to the questions of what is good and bad in terms of human actions”. Kemudian Baase(1997) menegaskan bahwa “Ethics is the study of what it means to “do the right thing”.

4 Definisi dan Pengertian Etika Profesi
Oleh karena itu, dari pendapat para pakar diatas bahwa etika itu adalah suatu studi untuk melahirkan pekerjaan yang benar berdasarkan perimbangan-pertimbangan salah atau benar, buruk atau baik, susila atau tidak susila. Nurdiansyah, (2009) membagi etika menjadi: Etika Umum : membahas mengenai teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak secara etis serta mengambil keputusan secara etis. Etika Khusus : merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus seperti yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu bidang penggunaan komputer. Etika khusus ini kemudian dapat dibagi lagi menjadi: etika individual yang menyangkut kewajiban dan sikap menusia terhadap dirinya sendiri dan etika sosial yang berbicara mengenai ke wajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota ummat manusia.

5 Definisi dan Pengertian Etika Profesi
Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan jelas oleh karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai umat manusia saling berkaitan. Etika sosial ini yang paling luas oleh karena menyangkut hubungan manusia secara kelemba gaan (keluarga, masyarakat, negara) maupun tanggung jawabnya terha dap lingkungan hidup. Bilamana dipilah-pilah maka etika sosial akan ternagi lagi menjadi: Sikap terhadap sesama Etika keluarga Etika profesi Etika politik Etika lingkungan Etika idiologi Dari sistematika di atas, dapat dilihat bahwa Etika Profesi merupakan bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial (Nurdiansyah, 2009).

6 Pengertian Profesi Profesi sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian dan pengalaman yang lama. Pendidi kan dan keahlian itu bersifat khusus atau terapan misalnya saja dalam bidang: kedokteran, guru, militer, pengacara, manajer, wartawan, pelukis, artis, sekretaris dsb. Oleh sebab itu, Nurdiansyah (2009) dan Reksodiharjo (1989) yang dikutip oleh Nurdiansyah mendefinisikan profesi sebagai suatu kegiatan pokok untuk menghasilkan naf kah hidup dan yang mengandal kan suatu keahlian. Lain lagi pendapat Kimery (2007) yang mengutip pendapat (Greenwood,1965 ;Caplow,1966) yang menjelaskan arti dari profesi sebagai suatu kumpulan pekerja atau spesialis yang memprak tekkan pengetahuan yang dimilki yang mewakili suatu asosiasi, mengatur dirinya sendiri melalui kode etik, tingkah laku profesional dan berpartisipasi dalam suatu norma-norma kesusilaan, nilai-nilai dan simbol-simbol.

7 Pengertian Profesi Oleh sebab itu, profesi adalah :
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam Kemudian diperkuat oleh Kimery (2007) dengan : Bernaung dalam suatu asosiasi profesi Mempunyai kode etik profesi yang harus dipatuhi Dalam tindakannya selalu mempertimbangkan norma-norma adat dan kesusilaan yang berlaku di masyarakat.

8 Pengertian Profesi Selanjutnya apa peran etika dalam profesi dikemukakan oleh Nurdiansyah sebagai berikut : Nilai etika bukan hanya dipunyai oleh suatu golongan akan tetapi milik masyarakat mulai dari keluarga sampai dengan suatu bangsa. Menjadi landasan suatu golongan masyarakat yaitu masyarakat profesional yang diatur dalam suatu kode etik yang pegangan bagi para anggotanya. Ketidaktaatan anggota profesi terhadap kode etiknya sendiri akan menimbulkan kemerosotan etik pada masyarakat. Perkembangan teknologi komputer dewasa ini menimbulkan beberapa isu-isu di seputar teknologi komputer yang meningkatkan penyimpangan-penyimpangan etika misalnya pada tempat kerja, terjadinya kejahatan komputer seperti pembajakan, pengamanan dalam hal privacy, pencurian pada hak-hak intelektual, degradasi pada tanggung jawab profesi, dan diperparah lagi oleh adanya globalisasi dimana anonymity akan timbul dimana-mana yang sukar sekali dibendung.

9 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Computer in the Workplace Komputer adalah suatu alat yang sangat berguna untuk menyelesaikan semua persoalan-persoalan administrasi, keuangan, matematika serta simulasi. Namun di sisi yang lain akan menjadi alat yang mengancam pekerjaan bila penyimpangan etika orang yang menggunakannya. Komputer tidak pernah tidur, tidak kenal lelah, tidak penah sakit, istirahat maupun santai. Pada saat yang sama, komputer jauh lebih efisien dari pada manusia dalam menyelesaikan pekerjaan. Di dunia industri banyak pekerja telah digantikan oleh komputer seperti kasir bank, pekerja mobil, operator telepon, tukang ketik, tukang grafis, pengamanan dsb. Disamping itu, para professional seperti dokter, ahli hukum, guru, akuntan dan psikolog mendapatkan bahwa komputer dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif.

10 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Oleh sebab itu, ada suatu kekhawatiran bahwa komputerisasi pekerjaan akan meningkatkan pengangguran atau yang dikenal dengan ”de-skilling”. Faktanya adalah bahwa bila dilihat pada sisi lain, industri komputer telah melahirkan pekerjaan baru berupa teknisi perangkat lunak, teknisi perangkat keras, penganalisis sistem, webmaster, guru-guru teknologi informasi, sales komputer dan sebagainya (Stanford,2001). Isu lain yang menyangkut komputer di tempat kerja adalah masalah keamanan dan kesehatan. Stress atau radiasi yang mungkin timbul disebabkan oleh karena layar monitor sebagai salah satu contoh.

11 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Computer Crime Ada dua jenis pengamanan yang sering dilaksanakan pada suatu komputer yaitu: pengamanan fisik seperti pengamanan terhadap pencurian, api, banjir dan sebagainya dan pengamanan secara logik seperti hacker, spying, virus dsb (encyclopedya yang mengutip pendapat spaf ford,et al, 1989). Selanjutnya Spafford menegaskan bahwa Berdasarkan pengaman anlogik, maka lingkup pengamanan mencakup lima aspek, yaitu: Privacy and confidentiality Integrity Unimpared service Consistency Controlling access to recour ces

12 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Jenis-jenis perangkat lunak yang jahat merupakan tantangan yang signifikan terhadap keamanan komputer. Seperti virus yang memasuki program komputer atau semacam worm yang dapat berpindah dari mesin satu ke mesin yang lain atau seperti Trojan horse yang menyerupai bom logic. Yang lain adalah bacteria atau rabbit yang berkembang-biak dan mengisi memori komputer. Risiko besar yang terjadi pada keamanan komputer adalah pada apa yang dinamakan ”hacker” yang memasuki komputer tanpa persetujuan user. Para hacker akan mencuri data yang akan merusak sistem komputer sementara yang lain semata-mata hanya untuk meng-eksplore sistem untuk melihat cara kerjanya dan isinya (Stamford, 2001). Setiap tindakan hacker sebenarnya tidak dapat ditolerir. Dampak yang ditimbulkannya amat besar dintaranya adalah hilangnya data dan program yang telah lama dipergunakan, pencurian rekening yang ada dibank yang belakangan marak diperbincangkan oleh karena beberapa bank dibobol oleh maling yang bersifat maya (Spafford, 1989).

13 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Intellctual Proverty Hak-hak intelektual dalam etika menjadi bahan yang kontroversial. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian pakar dalam bidang ini berpendapat bahwa seyogyanya tidak semua penemuan-penemuan program menjadi hak intelektual. Pelopornya adalah Richard Stallman yang mendirikan Free Software Foundation. Dia meyakini bahwa informasi itu adalah sesuatu hal bebas, sehingga semua program yang ada seyogyanya bebas untuk difotocopy, dipelajari dan dimodifikasi oleh seseorang yang menginginkannya (Stallman,1993). Namun yang lain semisal Johnson (1992) menyatakan lain bahwa program-program yang diciptakan itu sebenarnya adalah investasi yang dilakukan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dan ada yang bertahun-tahun mencitptakan program-program yang perlu dikembalikan investasinya berupa pembayaran lisensi.

14 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Dunia industri software yang paling banyak menyuarakan persoalan pembajakan software yang mengklaim telah merugi jutaan dollar akibat dikopinya program-program software. Pernah beberapa tahun yang lalu Bill Gate pencipta ”Microsoft Windows” mengaduk-aduk Indonesia dengan menuntut para pembajak Microsoft dikurangi atau paling tidak dihilangkan sama sekali. Sampai-sampai ada Perguruan Tinggi di negara Indonesia yang ditutut ratusan juta rupiah karena ditemukan pemakaian Microsoft Windows yang ilegal. Yang kontroversial sekarang ini adalah kepemilikan hak paten atas ”algoritma komputer”. Paten yang memberikan hak eksklusif yang akan menolak yang lain termasuk menggunakan hak rumus-rumus matematik yang ada di dalamnya. Para matematikawan dan ilmuwan menjadi berang dengan kejadian ini. Mereka menganggap bahwa matemaik itu adalah hak universal umat manusia, siapapun bebas menggunakannya. Mereka menuntut bahwa bagaimanapun matematik yang ada di dalam algoritma komputer harus dikeluarkan, jangan dikomersilkan karena dalam hal ini matematik adalah domain publik.

15 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Professional Responsibility Profesi komputer adalah profesi yang mendapat tempat dan dihormati oleh masyarakat. Namun di sisi lain bilamana penggunanya tidak terkontrol maka akan mengakibatkan terjadinya kejahatan komputer, terabaikannya hak-hak intelektual. Untuk itu, diperlukan suatu aturan yang akan menata kehidupan dunia maya yang antara lain berupa pengaturan penggunanya melalui suatu kode etik. Berbagai hubungan akan melibatkan banyak kepentingan yang kadang-kadang akan menjurus kea rah konflik dan hal ini akan merupa kan tanggung jawab profesi untuk mengamankan dan mencegahnya.

16 Topik-Topik dalam Etika Komputer
Globalization Jaringan-jaringan global seperti Internet sekarang ini telah mendunia. World Wide Web (WWW) telah menghubungkan manusia ke segala penjuru dunia. Oleh sebab itu, seyogyanya etika komputer secara rasional akan merupakan ”etika informasi global” (Stamford, 2001). Untuk mengantisipasi jaringan global seperti yang dijelaskan di atas, maka pengembangan ke arah standarisasi etika komputer secara global telah dikembangkan akhir-akhir ini. Jaringan komputer sudah tidak mengenal wilayah negara, agama maupun peradaban. Seyogyanya etika komputer yang diterapkan di negara China akan sama dengan yang diterapkan di negara Amerika.

17 KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan penggunaan komputer di semua aspek kehidupan telah banyak disalah gunakan oleh penggunanya. Terdapat banyak contoh penggunaan yang disalah gunakan antara lain adalah: di tempat kerja, penyebaran virus, pembajakan dan lain-lain. Namun tidak semua pakar setuju bahwa semua program yang telah dikembangkan bersifat mutlak hak intelektual si pemilik oleh karena menganggap bahwa informasi itu sebenarnya domain publik. Malahan pakar matematik dan ilmuwan berpendapat bahwa seyogyanya matematik yang terkandung dalam algoritma komputer adalah juga milik publik.

18 DAFTAR PUSTAKA Baase,1997. A Gift of Fire:Social, legal, and ethical issues in computing. New Jersey:Prentice Hall. Britz,1996. Technology as a threat to privacy ethical challenges and guidelines for the information professional, microcomputers for Information Management: Global Interneworking for Libraries. Couger,1989. Preparing IS students to deel with ethical issues. Journal Management Information systems, Quarterly, Vol.13.No.2.pp Kimery,2007. Perception of Professional Ethics Among Undergraduate Information Systems Students. Didownload pada Nurdiansyah,2009. Perkembangan Etika Profesi. Download pada 07/ Spafford,dkk Are Hackers Break-Ins Ethical?. Arlington: VA; ADAPSO. Stanford Encyclopedia of Philosophy,2001. Computer and Information Ethics. Stanford. Stallman,R Why Software Should Be Free. RCCS.

19 SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Hormat Kami Nama Kelompok Muhammad Birbik Maulana Rachmat Santoso Mochamad Nur


Download ppt "PENDIDIKAN ETIKA PROFESI HUBUNGANNYA PADA PENGGUNAAN KOMPUTER"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google