Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBenny Widjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
ETAP DAN IFRS Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
2
EMPAT PILAR STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA
Standar Akuntansi Keuangan SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah Standar Akuntansi Pemerintahan IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009, efektif 2011 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010 berbasis Akrual
3
Siapa pengguna SAK ETAP
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, yaitu entitas yang: • Tidak tercatat di pasar modal, • Tidak sedang dalam proses untuk pengajuan pernyataan pendaftaran di pasar modal • Bukan lembaga keuangan
4
Latar Belakang Pengembangan SAK ETAP
• PSAK yang mengadopsi IFRS terlalu kompleks untuk diterapkan oleh perusahaan kecil menengah di Indonesia − Diterbitkan sebelum PSAK berbasis IFRS berlaku efektif sehingga UKM dan ETAP dapat memilih standar ini. − Tidak menghapus peluang UKM dan ETAP mengadopsi PSAK berbasis bila mampu • Pada awalnya SAK ETAP mengikuti IFRS for SME yang dikeluarkan oleh IASB − IFRS for SMEs masih terlalu kompleks untuk ukuran perusahaan menengah di Indonesia, sehingga SAK ETAP berbeda cukup signifikan dengan IFRS for SMEs.
5
Manfaat SAK ETAP Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil
menengah, mampu untuk • menyusun laporan keuangannya sendiri, • dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, • sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.
6
SAK ETAP • PSAK yang disederhanakan: − Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana − Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran − Mengurangi pengungkapan − Penyederhanaan • Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)
7
Ruang lingkup -1 SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang: • Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan • Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal
8
Ruang lingkup - 2 Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
• Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau • Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. − Contoh: Bank Perkreditan Rakyat
9
Apakah ETAP memiliki kebutuhan untuk menyediakan
laporan keuangan untuk tujuan umum? • Laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan SAK ETAP untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang berguna untuk pengguna luas yang tidak dalam posisi meminta laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu, misalnya diberikan kepada: − Bank − Pemilik − Penyandang dana
10
Tujuan pelaporan keuangan
Tujuan laporan keuangan ETAP: − menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas entitas, − yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi − oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu − laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
11
Karakteristik kualitatif
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi penggunanya. − dapat dipahami tepat waktu − relevan kelengkapan − materialitas pertimbangan sehat − keandalan − substansi mengungguli bentuk − dapat diperbandingkan − keseimbangan antara biaya dan manfaat
12
Posisi Keuangan • Aset − sumber daya dikendalikan oleh entitas
− sebagai akibat dari peristiwa masa lalu − manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh • Kewajiban − kewajiban masa kini − yang imbul karena peristiwa masa lalu − diharapkan mengakibatkan arus keluar manfaat ekonomi • Ekuitas = aset dikurangi kewajiban
13
Kinerja keuangan • Penghasilan
− kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk arus masuk − atau peningkatan aset − penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas − yang tidak berasal dari kontribusi pemilik • Beban − penurunan manfaat ekonomi dalam bentuak arus keluar − atau penurunan aset − terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan − yang tidak terkait dengan distribusi kepada pemilik.
14
Dasar akrual • Entitas harus mempersiapkan laporan keuangan
(kecuali informasi arus kas) menggunakan dasar akrual • Pada basis akrual, pos diakui sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan atau beban ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan • Pengaruh transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan
15
Pengakuan Pengakuan unsur laporan keuangan jika memenuhi kriteria:
• ada kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan • pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal − penggunaan estimasi yang layak merupakan bagian penting dari persiapan laporan keuangan dan tidak mengurangi tingkat keandalan
16
Pengukuran • Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang
yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. • Dasar pengukuran yang umum: − biaya historis: jumlah yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran pada saat perolehan − nilai wajar: jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan aset atau menyelesaikan kewajiban, antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai (transaksi yang arm’s length)
17
MANFAAT IFRS Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
18
SAK ETAP VS PSAK - IFRS Long Setiadi - IAI Jawa Timur
19
SAK ETAP VS PSAK IFRS Materi SAK ETAP lebih sederhana sedangkan PSAK – IFRS complicated dan rumit. SAK ETAP cenderung menggunakan basis stewardship sebagai pertanggungjawaban pengelola kepada stakeholder sehingga cenderung menggunakan prinsip reliability, Sedangkan PSAK – IFRS telah bergeser untuk pemenuhan user dalam pengambilan keputusan sehingga cenderung menggunakan prinsip relevan.
20
SAK ETAP VS PSAK IFRS SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas. SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan. SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55. SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK IFRS boleh memilih cost model atau model reavaluasi.
21
PERBEDAAN PSAK-IFRS DGN SAK ETAP
No. Uraian PSAK - IFRS SAK ETAP 1. Persyaratan pengukuran Pengukuran dengan FV, historical cost cenderung berkurang Dominan historical cost, FV hanya untuk investasi tertentu 2. Persyaratan penyajian dan pengungkapan Lebih kompleks and pengaturan lebih ketat Sederhana, lebih fleksibel untuk pengembangan melalui pedoman-pedoman industri 3. Ruang lingkup penerapan Mandatory bagi: Entitas dibawah supervisi Bapepam LK Bank umum BUMN Vountary bagi ETAP Voluntary bagi ETAP Mandatory bagi BPR/BPRS Dapat diterapkan untuk entitas yg mendptkan ijin dari otoritas berwenang 4. Laba komprehensif Menggunakan konsep laba komprehensif untuk menyajikan transaksi yg dicatat dlm ekuitas selain dari laba bersih, perubahan kebijakan akuntansi, dan pemilik Laba komprehensif disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau dibuat laporan terpisah dr laporan laba rugi Tidak menggunakan konsep laba komprehensif Semua transaksi terkait kinerja dicatat dalam laporan laba rugi dan sebagian langsung ke ekuitas. Long Setiadi - IAI Jawa Timur
22
PERBEDAAN PSAK-IFRS DGN SAK ETAP
No. Uraian PSAK - IFRS SAK ETAP 5. Penggunaan istilah dlm laporan keuangan Laporan posisi keuangan (neraca) Laporan laba rugi komprehensif Liabilitas Pihak berelasi -Neraca -Laporan laba rugi -Laporan laba rugi dan saldo laba Kewajiban Hubungan istimewa 6. Saldo laba - Disajikan dalam laporan perubahan ekuitas Jika memenuhi syarat saldo laba dpt disajikan dlm laporan laba rugi dan saldo laba Jika tdk memenuhi syarat disajikan dlm laporan perubahan ekuitas 7. Laporan arus kas aktivitas operasi - Metode tidak langsung, atau metode langsung Metode tidak langsung 8. Instrumen keuangan Diatur dlm PSAK 50R dan 55R Pengaturan kompleks dan ketat -Diatur dlm bab 10 investasi pd efek tertentu Pengaturan lebih sederhana Long Setiadi - IAI Jawa Timur
23
PERBEDAAN PSAK-IFRS DGN SAK ETAP
No. Uraian PSAK - IFRS SAK ETAP 9. -Piutang usaha dan piutang lain-lain - Utang usaha dan utang lain-lain Diatur dlm PSAK 1R, 50R dan 55R Diatur dlm Bab 4 Neraca Bab 10 mengatur surat berharga 10. Metode suku bunga efektif untuk instrumen keuangan Diatur dlm PSAK 55R Tidak ada pengaturan 11. Klasifikasi instrumen keuangan Financial asset: FVTPL, loan and receivables, HTM, AFS Financial liability: FVTPL, amortized cost Ekuitas Financial asset: trading, AFS, HTM Financial liability tidak diatur 12. Aset tetap – pengukuran setelah pengakuan -Metode revaluasi Metode cost Revaluasi diijinkan sepanjang mengikuti ketentuan UU Long Setiadi - IAI Jawa Timur
24
PERBEDAAN PSAK-IFRS DGN SAK ETAP
No. Uraian PSAK - IFRS SAK ETAP 13. Pajak penghasilan Current tax and deferred tax current tax 14. Biaya riset dan pengembangan Biaya riset beban tahun berjalan Biaya pengembangan dikapitalisasi sesuai kriteria semua biaya riset dan pengembangan dibebankan pada tahun berjalan 15. Properti investasi Metode fair value Metode cost 16. Penurunan nilai – piutang Impairment sesuai PSAK 55R Berdasarkan bukti obyektif secara individual atau kolektif Bab 22 Estimasi kerugian tidak tertagih 17. Biaya pinjaman Dikapitalisasi sesuai kriteria Semua sebagai beban pada saat terjadinya. Long Setiadi - IAI Jawa Timur
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.