Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Hadiman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
SEDIAAN TETES MATA STERIL TOBRAMISIN
KELOMPOK G-5 Ade Vinska Rahmawati ( ) Anggi Iferstya Octaviana ( ) Anindita Mardaningyudanti ( ) Arum Setyo Rini ( )
2
Tinjauan sifat fisika kimia bahan obat
1. Tobramisin Tobramisin mempunyai potensi tidak kurang dari 900µg per mg C18H37N5O9 dihitung terhadap zat anhidrat. Pemerian : Serbuk higroskopik, putih atau hampir putih Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. (Depkes RI, 1995: ) pH: Antara 9-11 (BP ed V) Stabilitas: Tobramisin salep mata dan tetes mata stabil pada penyimpanan suhu C. (AHFS Drug Information Vol. 3:2662)
3
2. Benzalkonium Klorida Pemerian : Serbuk amorf, kekuningan, gel tebal, atau lempeng gelatin, higroskopis, seperti sabun bila disentuh, sangat pahit, bau aromatis. Kestabilan : Larutannya stabil pada range pH dan suhu yang luas. Larutannya dapat disimpan pada waktu yang lama pada suhu kamar. Larutan air yang disimpan pada wadah polivinil klorida atau poliuretan dapat kehilangan aktivitas antimikrobanya. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya kontak dengan logam, di tempat yang kering dan sejuk Kegunaan : Zat pengawet Incompatible : Incompatible dengan aluminium, alkali, sabun, surfaktan anionik, sitrat, kapas, fluoresensi, hidrogen peroksida, iodida, kaolin, lanolin, nitrat, permanganate, surfaktan nonionik konsentrasi tinggi, AgNO3, salisilat, protein, sulfonamida, tartrat, ZnO, ZnSO4, beberapa campuran karet dan plastik. Kelarutan : Sangat larut dalam air, alkohol, aseton, praktis tidak larut dalam eter. pH : 5-8 untuk 10% larutannya. (Handbook of Pharmaceutical Exipient hal 27)
4
3. Dinatrium Edetat Pemerian : Serbuk kristal putih, dengan sedikit rasa asam. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut dalam etanol (95%), larut 1 dalam 11 bagian air. Kegunaan : Zat pengawet dan pengkhelat Incompatible : Incompatible dengan bahan pengoksidasi kuat, basa kuat, ion logam polivalen seperti besi, nikel. Kestabilan : Sedikit stabil dalam bentuk padat. Lebih stabil dalam bentuk basa bebas. Sedikit higroskopis, maka harus dilindungi dari kelembaban. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering. pH : 4,3-4,7 untuk 1% larutan dalam karbondioksida bebas air. (Handbook of Pharmaceutical Exipient hal 178)
5
4. Natrium Chlorida Pemerian : Serbuk kristal putih; tidak berwarna; berasa garam Kelarutan : Sedikit larut etanol; larut dalam 10 bagian gliserin; larut dalam 2,8 bagian air dan 2,6 bagian pada suhu 100o C Kegunaan : Zat pengisotonis Incompatible : Larutan NaCl bersifat korosif dengan besi; membentuk endapan bila bereaksi dengan perak; garam merkuri; kelarutan nipagin menurun dalam larutan NaCl. pH : 6,7-7,3 Stabilitas : Larutan NaCl stabil tetapi dapat memecah partikel kaca dari tipe tertentu wadah kaca. Dalam bentuk padatan stabil harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan kering. (Handbook of Pharmaceutical Exipient)
6
A. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
1. Sediaan tetes mata harus steril. Dilakukan sterilisasi sesuai dengan persyaratan yaitu dengan cara filtrasi. 2. Sediaan tetes mata harus bebas dari partikel asing. Dalam pembuatannya dilakukan penyaringan untuk menghilangkan partikel asing. Hal ini dapat mengakibatkan kehilangan volume setelah penyaringan. Bahan yang digunakan dilebihkan 20% untuk mengganti kehilangan volume setelah disaring. 3. Sediaan tetes mata digunakan untuk pemakaian yang berulang sehingga kemungkinan dapat terjadi kontaminasi mikroba sehingga sediaan jadi tidak steril. Perlu ditambahkan pengawet untuk mencegah kontaminasi mikroba dan menjaga sterilitas sediaan yaitu Benzalkonium Klorida 0,01%. 4. Larutan obat tetes mata harus isotonis dengan cairan mata. Ditambahkan zat pengisotonis NaCl, karena mampu membuat sediaan menjadi isotonis dengan cairan mata. NaCl compatible dengan bahan lainnya. 5. Zat akif Tobramisin mudah larut dalam air. Digunakan pembawa aqua pro injectio, karena zat aktif mudah larut dalam pembawa air untuk injeksi. 6. Tobramisin memiliki pH 9-11 (cenderung basa). Sedangkan pH ideal sediaan tetes mata sama dengan pH cairan mata yaitu 7,4. Ditambahkan Dapar Fosfat, karena Benzalkonium Klorida incompatible dengan Dapar Sitrat. pH sediaan jadi Tobramisin yaitu 7-8.
7
B. FORMULA R/ Tobramisin 0,3% Benzalkonium chlorida 0,01% Dinatrium Edetat 0,1% NaCl q.s Dapar Fosfat pH 7,4 q.s Aqua pro injeksi ad 10 ml
8
Perhitungan Tonisitas
PTB Tobramisin = 0,03 PTB Benzalkoniumklorida = 0,09 PTB Dinatrium Edetat = 0,13 PTB NaCl = 0,576 B= 0,52−{ b1xc1 + b2xc2 + … ptb zat pengisotonis B= 0,52−{ 0,03x0,3 + 0,09x0,01 + 0,13𝑥0,1 } 0,576 B = 0,863 g/100ml (formula hipotonis sehingga perlu penambahan zat pengisotonis)
9
C. Perhitungan jumlah bahan
Tetes mata yang akan dibuat : 2 botol 10 mL = 20 mL Diberi kelebihan 20% = 2 x {(10 mL x 20%) + 10 mL} = 24 mL
10
Lanjutan ... NAMA BAHAN PERHITUNGAN PENIMBANGAN Tobramisin
0,3% x 24 ml = 0,072g ~ 0,075 g 0,075g = 75 mg Benzalkonium klorida 0,01% x 24 ml = 0,0024 g 0,0024g = 2,4 mg Dinatrium Edetat 0,1% x 24 ml = 0,024 g 0,024g = 24 mg NaCl 0,863% x 24 ml = 0,20712 g 0,2071g = 207,12 mg~208mg Dapar fosfat pH 7,4 : - NaH2PO4 - Na2HPO4 0,51% x 24 mL = 0,1224 g 1,48% x 24 mL = 0,3552 g 122,4 mg~123 mg 355,2 mg~356 mg Aqua pro injeksi ad 24 ml
11
Perhitungan Pengenceran
1. Benzalkonium Klorida= 2,4 mg Pengenceran 1:500 Bahan obat = mg Air = mg + = mg Hasil pengenceran = 2,4 𝑚𝑔 50 𝑚𝑔 x mg = 1200 mg = 1,2 ml 2. Dinatrium Edetat= 24 mg Pengenceran 1:50 Bahan obat = 50 mg Air = mg + = mg Hasil pengenceran = 24 𝑚𝑔 50 𝑚𝑔 x 2500 mg
12
D. CARA STERILISASI Stabilitas masing-masing bahan : 1. Tobramisin Tobramisin salep mata dan tetes mata stabil pada penyimpanan suhu C. (AHFS Drug Information Vol. 3: 2662) 2. Benzalkonium Klorida Higroskopis, dipengaruhi oleh cahaya udara dan bahan logam. Larutannya stabil pada rentang pH dan rentang temperatur yang lebar. Larutannya dapat disimpan pada periode lama dalam suhu kamar. (Handbook of Pharmaceutical Excipient: 27) 3. Dinatrium Edetat Sangat higroskopis dan harus dilindungi dari kelembaban. (Handbook of Pharmaceutical Excipient:178) Kesimpulan: Cara sterilisasi sediaan tetes mata Tobramisin yaitu menggunakan cara sterilisasi tipe C (penyaringan dengan membran filter). Hal ini dikarenakan zat aktif Tobramisin tidak tahan terhadap pemanasan.
13
E. Cara Pembuatan Sediaan
Dikalibrasi beakerglass steril 24 ml dengan aqua pro injeksi. Dibuat pengenceran Benzalkonium Klorida dan Dinatrium Edetat. Ditimbang Tobramisin, dimasukkan ke dalam bekerglass yang telah dikalibrasi. Ditambahkan aqua pro injeksi sedikit demi sedikit sampai larut. Ditimbang NaCl, dimasukkan ke dalam bekerglass lalu dihomogenkan. Ke dalam campuran tersebut ditambahkan pengenceran Benzalkonium Klorida dan Dinatrium Edetat.
14
Larutan dimasukkan kedalam botol tetes mata, beri etiket.
Ditambahkan aqua pro injeksi sampai volume 20 ml, dilakukan cek pH dengan penambahan dapar fosfat pH 7,4. Setelah pH sesuai, diadkan dengan aqua pro injeksi sampai tanda batas. Larutan disaring menggunakan kertas saring, kemudian larutan diambil 10 ml secara seksama menggunakan spuit. Jarum spuit dilepas lalu dipasang membran filter. Larutan dimasukkan kedalam botol tetes mata, beri etiket. Dilakukan evaluasi terhadap sediaan tetes mata.
15
F. Evaluasi Sediaan 1. Uji Kejernihan
Diambil 2 botol sediaan tetes mata Tobramisin. Diputar botol secara vertikal 180° berulang- ulang didepan suatu latar belakang yang gelap, kemudian diberi cahaya. Serpihan gelas akan berjatuhan yang mula- mula turun dan berkumpul didasar botol. Bahan melayang akan berkilau bila terkena cahaya dengan latar belakang gelap untuk larutan jernih dan latar belakang putih untuk larutan berwarna.
16
Disiapkan plat tetes dan kertas indikator universal
2. Uji pH Disiapkan plat tetes dan kertas indikator universal Cairan yang akan diuji diteteskan pada plat tetes + kertas indikator universal, dicek pH hingga pH 7
17
Etiket Tetes Mata Steril Tobramisin
18
Kemasan Tetes Mata Steril Tobramisin
19
Brosur Tetes Mata Steril Tobramisin
20
Terima Kasih, Semoga Bermanfaat
21
HASIL DISKUSI 1. Mengapa tidak menggunakan NaOH atau HCl sebagai stabilizer agent pada sediaan ? Jawab: Sediaan tetes mata penggunaannya diteteskan ke dalam mata yang terluka atau terinfeksi. Sehingga tidak mungkin bila ditambahkan NaOH/HCl karena dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Dapar fosfat disini digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien (rasa sakit), menjaga pH dan kestabilan dari bahan obat serta mengkontrol aktivitas terapeutiknya. 2. Cara sterilisasi yang dipakai menggunakan tipe apa? Jawab: Cara sterilisasi sediaan tetes mata Tobramisin yaitu menggunakan cara sterilisasi tipe C (penyaringan dengan membran filter). Hal ini dikarenakan zat aktif Tobramisin tidak tahan terhadap pemanasan, sehingga stabilitasnya menjadi jelek.
22
3. Berapa pH sediaan jadi Tobramisin dan pH sediaan tetes mata ?
Jawab: pH sediaan jadi Tobramisin yaitu 7-8, sedangkan pH sediaan tetes mata sama dengan pH cairan di dalam mata yaitu 7,4. 4. Apakah fungsi dari Dinatrium Edetat? Apakah ada bahan lain yang fungsinya sama? Sebutkan! (bila ada) Jawab: Dinatrium Edetat digunakan sebagai agen pengkhelat yakni untuk mengikat ion logam-logam yang berasal dari wadah gelas, selain itu preparat mata tidak boleh mengandung logam. Bahan chelating agent yang lain yaitu: DTPA (Diethylene Triamine Penta Acetic) NTA (Nitrilo Triacetic)
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.