Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
METODE PENCATATAN (AK. KEU. 1) METODE PENILAIAN PERBANDINGAN ANTAR METODE DAN PENGARUHNYA THD. LAP. KEU. PENYIMPANGAN PENILAIAN PERSEDIAAN PENAKSIRAN PERSEDIAAN PENGARUH KESALAHAN PENENTUAN PERSEDIAAN TERHADAP LAPORAN KEU.
2
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
METODE PERIODIK (FISIK) DAN PERPETUAL METODE FISIK SECARA UMUM TIDAK MENGIKUTI ALUR PERSEDIAAN SEDANG METODE PERPETUAL, MENGIKUTI ALUR PERSEDIAAN DETAIL DARI DUA METODE INI, TERDAPAT DI HAND OUT DI PENGANTAR AKUNTANSI 1
3
METODE PENILAIAN METODE ALUR FISIK SESUNGGUHNYA
Biasanya digunakan untuk persed. Brg. Dag. Yang unit fisiknya sedikit tetapi nilainya bsar dan fluktuasi harga akan sangat berpengarh terhadap laporan keuangan METODE PENILAIAN DG ASUMSI Metode dengan menggunakan asumsi adlh kebalikan dg alur fisik sesungguhnya, karena dasarnya adalah asumsi atas barang keluar.
4
METODE PENILAIAN DG. ASUMSI
FIFO (FIRST IN FIRST OUT) Dengan metode ini, barang yang masuk pertama diasumsikan sebagai barang yang keluar pertama LIFO (LAST IN FIRST OUT) Barang yang masuk terakhir diasumsikan sebagai barang yang pertama keluar METODE AVERAGE (RATA-RATA) CATATAN : PENILAIAN DG ASUMSI INI DAPAT DIGUNAKAN BAIK PADA METODE PENCATATAN PERPETUAL MAUPUN FISIK (PERIODIK)
5
PEMBELIAN BARANG DAGANG PENJUALAN BARANG DAGANG
CONTOH KASUS Berapa unit persediaan akhir ? Berapa nilai unit persediaan akhir ? PEMBELIAN BARANG DAGANG PENJUALAN BARANG DAGANG TANGGAL UNIT PEMB. HARGA/UNIT UNIT PENJ. JUNI, 1 3 7 10 15 1000 2500 3000 5000 4000 1500 1600 1750 2000 JUNI, 5 9 11 14 16 3200 4500 5500 6000
6
PERSED. AWAL + PEMBELIAN – PENJUALAN 1000 +14.500 – 15.200 = 300 UNIT
UNIT PERSEDIAAN AKHIR PERSED. AWAL + PEMBELIAN – PENJUALAN – = 300 UNIT
7
METODE FIFO PERIODIK NILAI UNIT PERSEDIAAN AKHIR DIAMBILKAN DARI TANGGAL PEMBELIAN TERAKHIR NILAI AKHIR : 300 UNIT X =
8
METODE FIFO PERPETUAL PEMBELIAN PENJUALAN SALDO TGL UNIT H/U TOTL
TOTAL JN, 1 1000 1500 3 2500 1600 5 500 2000 7 3000 1750 9 10 5000 11 200 4800
9
METODE LIFO PERIODIK NILAI UNIT PERSEDIAAN AKHIR DIAMBILKAN DARI TANGGAL PERSEDIAAN ATAU PEMBELIAN PERTAMA NILAI AKHIR : 300 UNIT X =
10
METODE LIFO PERPETUAL TGL PEMBELIAN PENJUALAN SALDO UNIT H/U TOTAL
JN, 1 1000 1500 3 2500 1600 5 7 3000 1750 9 2000 10 5000 11 DST…..
11
METODE AVERAGE PERIODIK
NILAI UNIT PERSEDIAAN AKHIR DIAMBILKAN DARI PERHITUNGAN RATA-2 SEDERHANA PRICE (P) 1 + P 2 + Pn… / FREK. TRANSAKSI / 5 = 1870 NILAI AKHIR : 300 UNIT X =
12
METODE AVERAGE PERPETUAL (MOVING AVERAGE) Setiap kali terjadi pembelian dihitung rata-rata baru
TGL PEMBELIAN PENJUALAN SALDO UNIT H/U TOTAL JN, 1 1000 1500 3 2500 1600 3500 1142,86 5 1142,8 2000 7 3000 1750 5000 1807 9 10 8000 / …….. 11 DST…..
13
PENGARUH PEMILIHAN METODE PENILAIAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
DENGAN ASUMSI INGIN MENUNJUKKAN LABA YANG BESAR : METODE FIFO AKAN BAIK DIGUNAKAN PADA TREN HARGA MENINGKAT METODE LIFO AKAN BAIK DIGUNAKAN PADA TREN HARGA TURUN METODE AVERAGE AKAN BAIK DIGUNAKAN PADA TREN HARGA STABIL
14
PENYIMPANGAN DARI HARGA PEROLEHAN
SEBAB RUSAK ATAU KETINGGALAN ZAMAN PENURUNAN HARGA BARANG
15
SEBAB RUSAK ATAU KETINGGALAN ZAMAN
KERUGIAN DIHITUNG DARI HARGA PEROLEHAN DIBANDINGKAN DENGAN NILAI BERSIH YANG BISA DIREALISASI (NBBD TAKSIRAN HARGA JUAL - BIAYA PENJUALAN (REPARASI, KOMISI, ETC) KERUGIAN : NBBD – HARGA PEROLEHAN JURNAL : Kerug. Penurunan nilai Persediaan XX Persediaan XX
16
SEBAB KARENA TERJADINYA PENURUNAN HARGA BARANG
METODE YANG DIGUNAKAN ADALAH LOW COST OR MARKET (LCM) BISA INDIVIDU, KELOMPOK ATAU TOTAL HRG. PER H. PASAR INDIVIDU KELOMPOK TOTAL TELEVISI LCD TABUNG SUB. TOT. TAPE COMPO BIASA SUB.TOT. JML. PERS.
17
ANALISA HASILNYA KERUGIAN DARI MASING-2 PILIHAN
JIKA LCM INDIVIDU = ( ) JIKA LCM KELOMP. = ( – ) JIKA LCM TOTAL = TIDAK ADA KERUGIAN KARENA HARGA TIDAK MENGALAMI PENURUNAN
18
PENAKSIRAN PERSEDIAAN
DIGUNAKAN BILA MANAJEMEN INGIN MEMBUAT LAPORAN INTERIM ATAU KARENA TERJADINYA MUSIBAH, SEHINGGA KEDUA KEADAAN TERSEBUT TIDAK MEMUNGKINKAN DILAKUKAN PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN. METODE PENAKSIRANNYA : METODE LABA KOTOR DAN METODE HARGA ECERAN
19
TAKS. HRG. PEROL. PERS. AKHIR
METODE LABA KOTOR LANGKAH 1 LANGKAH 2 PENJUALAN BERSIH TAKS. LABA KOTOR TAKS. HPP HRG. PEROL. TERS. DIJUAL HPP TAKS. HRG. PEROL. PERS. AKHIR
20
CONTOH KASUS PENJUALAN BERSIH 200.000 TAKS. LABA KOTOR (30%) * 60.000
TAKS. HPP PERSED. AWAL PEMBELIAN TAKS. HPP TAKS. HRG. PEROL. AHIR PERSED BERDASARKAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
21
METODE HARGA ECERAN LANGKAH 1 LANGKAH 2 LANGKAH 3
BRG TERS DIJUAL HRG ECERAN PENJUALAN BERSIH PERSED. AHIR HRG. ECERAN BRG TERSED DIJUAL HRG. PEROLEHAN BRG TERS DIJUAL HRG ECERAN PERBAND. HRG PER THD HRG. ECERAN PERSED. AHIR. HRG. ECERAN PERBAND. HRG PER THD HRG. ECERAN TAKS. HRG. PER. PERSED. AHIR
22
CONTOH KASUS METODE HARGA ECERAN
Hrg. Perol. Hrg. Eceran Persed. Awal Pembelian Brg. Tersed. Dijual Penjualan Bersih Sisa Pers. Ahir Berdasr Hrg. Eceran Perb. H. Per. Thd. H. Eceran / = ,67% Taksiran Harg. Per. Persed. Ahir = 66,67% X = ,67
23
PENGARUH KESALAHAN PENENTUAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA RUGI
KESALAHAN PERSEDIAAN HARGA POKOK PENJ. LABA BERSIH Jika Persediaan awal dinilai terlalu rendah Akan nampak terlalu rendah Terlalu tinggi Jika Persediaan awal dinilai terlalu tinggi Akan nampak terlalu tinggi Terlalu rendah Jika Persedaan akhir dinilai terlalu rendah Jika Persediaan akhir dinilai terlalu tinggi Terlalu Tinggi
24
PENGARUH KESALAHAN PENENTUAN PERSEDIAAN TERHADAP NERACA
KESALAHAN PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR PENGARUH TERHADAP PELAPORAN AKTIVA PENGARUH TERHADAP PELAPORAN MODAL TERLALU TINGGI TERLALU RENDAH
25
TUGAS……………………. KERJAKAN SOAL 3-4, DASAR-2 AKUNTANSI, HARYONO YUSUF, HAL , SOAL 3-6 HAL , DAN SOAL 3-8 HAL 148 DITULIS TANGAN DALAM KERTAS DOUBLE FOLIO BERGARIS JAUH LEBIH BERHARGA JIKA DIKERJAKAN SENDIRI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.