Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRatna Cahyadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
4 POLA KERUANGAN DESA dan KOTA MATERI Struktur Ruang Desa dan Kota
Pengertian Desa dan Kota Struktur Ruang Desa dan Kota Interaksi Desa-Kota Konflik Pemanfatan Lahan Pemukiman Dampak Pemukiman Terhadap Lingkungan
2
A Pengertian DESA dan KOTA
Desa memiliki istilah yang beraneka ragam, diantaranya : Di Aceh = Gampong Di Tapanuli = Huta Di Sumatera Barat = Nagari Di Bali = Bajar Di Sulawesi Selatan = Wanus
3
A Pengertian DESA dan KOTA
Menurut R Bintarto, Desa merupakan suatu hasi; perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat pada suatu daerah sertamemiliki hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daeah lain
4
A Pengertian DESA dan KOTA
Sutardjo Kartohadikusumo, Desa merupakan suatu kesatuan hukum dimana bertempat tingal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri William Ogburn dan M.F. Nimkoff, Desa adalah kseluruhan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas
5
A Pengertian DESA dan KOTA
Paul H Landis, Desa merupakan suatu wilayah yang penduduknya kurang dari jiwa dengan ciri-ciri : Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal Adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan Cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipenagruhi faktor alam
6
A Pengertian DESA dan KOTA DESA
Desa memiliki karakteristik tersendiri, seperti : Ciri-ciri Unsur-Unsur Potensi Klasifikasi DESA
7
A Pengertian DESA dan KOTA Ciri-ciri DESA
Mata pencahrian penduduk agraris Perbandingan lahan dengan jumlah pendudula besar Hubungan antar warga relatif akrab Tradisi masih kuat
8
A Pengertian DESA dan KOTA Unsur-Unsur
Terdapat lahan produktif dan tidak produktif, beserta pemanfaatannya Termasuk juga unsur lakosi, luas, da batas yang merupakan lingkungan geografis setempat Daerah Penduduk Tata Kelakuan
9
A Pengertian DESA dan KOTA
Unsur-Unsur Meliputi jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat Daerah Penduduk Tata Kelakuan
10
A Pengertian DESA dan KOTA Unsur-Unsur
Berupa pola pergaulan masyarakat, adat istiadat, ikatan kekeluargaan, dan juga menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat Daerah Penduduk Tata Kelakuan
11
A Pengertian DESA dan KOTA Terdiri dari : Potensi Tanah Air Iklim
Ternak Manusia Fisik Nonfisik
12
A Pengertian DESA dan KOTA Potensi Terdiri dari : Masyarakat desa
Lembaga-lembaga sosial Aparatur atau pamong desa Fisik Nonfisik
13
A Pengertian DESA dan KOTA Klasifikasi
Berdasarkan tigkat perkembangannya, dibedakan : Desa Terbelakng Desa Berkembang Desa Maju
14
A Pengertian DESA dan KOTA Klasifikasi
Tingkat kemajuan Desa dipengaruhi oleh : Potensi Desa Interaksi Desa-Kota Lokasi Desa
15
A Pengertian DESA dan KOTA Klasifikasi Desa Swadaya Desa Swakarya
Berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, desa dibedakan menjadi : Desa Swadaya Desa Swakarya Desa Swasembada
16
A Pengertian DESA dan KOTA Pengertian Kota
Kota adalah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan nonalami dengan gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat hetrogen dan materialistis (R. Bintarto)
17
Ada pasar dan pertokoan Tempat rekreasi dan Olahraga
Pengertian DESA dan KOTA A Ciri-ciri Kota Untuk menentukan apak suatu wilayah kota atau tidak digunakan indikator atau ciri sebagai berikut : Ada pasar dan pertokoan Tempat-tempat parkir Tempat rekreasi dan Olahraga
18
B Struktur Keruangan DESA dan KOTA Keruangan Desa
Struktur keruangan desa dibedaqkan menjadi yaitu : Fungsi Sosial Fungsi Ekonomi
19
B Struktur Keruangan DESA dan KOTA Bentuk Keruangan Desa
Bentuk perkampungan di desa memiliki pola yang berbeda Hal dipengaruh oleh : Kondisi Geografis Sarana Trasnportasi Kondisi Topografi
20
B Struktur Keruangan DESA dan KOTA Bentuk Keruangan Desa Memanjang
Berdarkan faktor tersebut Pola pemukiman desa dibedakan menjadi : Memanjang Memusat Terpencar
21
Struktur Keruangan DESA dan KOTA
B Bentuk Keruangan Desa Memanjang
22
Struktur Keruangan DESA dan KOTA
B Bentuk Keruangan Desa Memusat
23
Struktur Keruangan DESA dan KOTA
B Bentuk Keruangan Desa Terpencar
24
B Struktur Keruangan DESA dan KOTA Keruangan Kota
Struktur keruangan kota sangat kompleks, karena aktivitas penduduk sangat beragam
25
B Struktur Keruangan DESA dan KOTA Keruangan Kota
Dalam Struktur Tata Ruang Kota harus ada lahan : Perkantoran, permukiman, pendidikan, pasar, pertokoan, Jalur-jalur jalan yang menghubungkan kota dengan tempat lainnya. T aman kota, alun-alun, lapangan olahraga, dsb.
26
B Struktur Keruangan DESA dan KOTA Keruangan Kota (Ernest W. Burgess)
1. ZONA PUSAT DAERAH KEGIATAN 2. ZONA PERALIHAN 3. ZONA PERMUKIMAN KELAS PROLETAR 4. ZONA PERMUKIMAN KELAS MENENGAH 5. ZONA PENGLAJU
27
Struktur Keruangan DESA dan KOTA
B Teori Konsentris Ernest W. Burgess
28
TEORI SEKTORAL Homer Hoyt
Struktur Keruangan DESA dan KOTA B Keruangan Kota TEORI SEKTORAL Homer Hoyt 1. Zona pusat daerah kegiatan 2. Zona dimana terdapat grossier dan manufaktur 3. Zona daerah permukiman kelas rendah 4. Zona daerah permukiman kelas menengah 5. Zona permukiman kelas rendah
29
TEORI SEKTORAL Homer Hoyt
Struktur Keruangan DESA dan KOTA B TEORI SEKTORAL Homer Hoyt
30
TEORI INTI BERGANDA D Harris dan E.L Ulman
Struktur Keruangan DESA dan KOTA B Keruangan Kota TEORI INTI BERGANDA D Harris dan E.L Ulman 1. Zona Pusat Daerah Kegiatan 2. Zona terdapat Grossier dan manufaktur 3. Zona daerah Permukiman Tingkat Rendah 4. Zona Permukiman Kelas Menengah 5. Zona Permukiman Kelas Tinggi 6. Zona Manufaktur Berat 7. Zona Daerah di luar PDK 8. Zona Permukiman Suburb 9. Zona Industri suburb
31
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA
Interaksi merupakan suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih, yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan atau permasalahan baru Perbedaan karakteristik mengakibatkan terjadinya interaksi antar wilayah sebagai berikut : Wilayah yang saling melengkapi Wilayah yang saling berintervensi. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang
32
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA Wilayah yang saling melengkapi
(Regional Complementary) Wilayah A Surplus sumber daya X Minus sumber daya Y Minus sumber daya Z Wilayah B Minus sumber daya X Surplus sumber daya Y Wilayah c Surplus sumber daya Z
33
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA Wilayah yang saling berintervensi
( Intervening Opportunity) Wilayah A Surplus sumber daya X Minus sumber daya Y Wilayah C Surplus sumber daya Y
34
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA
Adanya kemudahan transfer atau pemindahan ruang (Spatial Transfer Ability ) Faktor lain yang mempengaruhi pola interaksi wilayah adanya kemudahan pemindahan dalam ruang yang bergantung pada : Jarak mutlak dan relatif antar tiap wilayah Biaya angkut
35
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA
Kekuatan Interaksi antar wilayah dapat dianlisis dengan menggunakan TEORI GRAVITASI dari REIlLY Kekuatan interaksi antar wilayah dapat ditentukan dengan memperhatikan JUMLAH PENDUDUK dan JARAK antar wilayah tersebut
36
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA
Adapun rumus Teori Gravitasi Reilly : IA.B = Kekuatan interaksi antara region A dan B k = Nilai konstanta empiris, biasanya 1 PA = Jumlah penduduk region A PB = Jumlah penduduk region B dA.B = Jarak mutlak yang menghubung kan region A dan B
37
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA
Analisis interaski anytar wilayah juga dapat dilakukan dengan Teori Titik Henti dengan rumus : Keterangan : DAB = Jarak lokasi titik henti dAB = Jarak antara kota A dan B PA = Jumlah penduduk kota yang lebih kecil (Kota A) PB = Jumlah penduduk kota yang lebih besar (Kota B)
38
C Interaksi Wilayah DESA dan KOTA
Kekuatan Interaksi juga dapat dipenagruhi oleh ketersedian sarana praaran transportasi Untuk mengetahui kekuatan interaksi antar kota dilihat dari jaringan jalan, digunakan rumus konektivitas oleh K.J. Kansky, sbb: Keterangan : β = Indeks konektivitas e = Jumlah kota dalam suatu wilayah V = Jumlah jaringan jalan yang menghubung kan kota-kota tersebut
39
D Konflik Pemanfaatan Lahan Pemukiman
Lahan pertanian diubah menjadi lahan pemukiman Kawasan hutan dijadikan lahan pemukiman Lahan yang tidak diperuntukkan untuk permukiman diubah menjadi lahan permukiman
40
E Dampak Pemukiman Terhadap Lingkungan
Pembangunan pemukiman berarti mengubah fungsi lahan yang dengan sendirinya akan mengubah tananan dan interaksi lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik Dampak ini tidak hanya terhadap lingkungan tetapi terhadap sosial budaya
41
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN BIOTIK
Jika habitat telah rusak, maka dapat terjadinya beberapa kemungkinan berikut : Terjadi migrasi beberapa jenis spesies Adaptasi spesies terhadap lingkungan baru Berkurangnya populasi hewan dan tumbuhan Sejumlah spesies akan mati atau punah, dll
42
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERAIRAN
43
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP KUALITAS UDARA
44
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP KOMPONEN TANAH
45
DAMPAK PEMUKIMAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.