Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA
2
KELOMPOK I KELAS X3 Alin Subekti ( 02 ) Andi Saiful A ( 03 )
Anggri Rezta D ( 04 ) Arty Yuliana P ( 05 ) Bagas Agung S ( 06 ) Budi R ( 07 ) Efiana ( 10 ) Erlina Setya S ( 11 ) Nofrida Eka A ( 25 ) Ravena Ayu A ( 29 )
3
A. Eubacteria (Bakteri)
Eubacteria berasal dari kata eu yang berarti sejati, dan bacteria yang berarti bakteri. Jadi, eubacteria disebut sebagai bakteri sejati yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri. Ukuran tubuh bakteri berkisar 0,5 – 3 mikron dengan diameter 0,1 – 0,2 mikron. Bakteri termasuk organisme prokariotik, yaitu tidak mempunyai membran inti dan tubuhnya bersel satu. Sel tubuh bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya.
4
1. Struktur Tubuh Bakteri
Bahan inti (DNA kromosom), DNA merupakan materi genetik (pembawa sifat) disebut sebagai kromosom atau inti bakteri. Bahan inti berfungsi penting dalam mengatur proses-proses yang terjadi di dalam sel bakteri. Plasmid, merupakan DNA melingkar yang membawa gen tertentu yang dapat diwariskan . Plasmid terdapat di dalam sitoplasma. Sitoplasma, tersusun dari 80% air, protein, asam nukleat, lemak, karbohidrat, ion anorganik, dan kromatofora Dinding sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan yang terdiri dari polimer besar yng terbuat dari N-asetil muramat yang aling berikatan silang dengan ikatan kovalen. Membran plasma, tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein. Membran plasma berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
5
Ribosom, tersusun dari RNA dan protein yang berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom bentuknya berupa butiran halus. Mesosom, berfungsi sebagai penghasil energi, pusat pembentukan dinding sel baru, dan pembelahan sel. Kapsul, merupakan lapisan lendir yang menyelimuti dinding sel. Umumnya yang memiliki kapsul adalah bakteri penyebab penyakit. Tersusun dari polisakarida dan air yang berfungsi untuk membantu bakteri melekat pada permukaan atau dengan bakteri lain. Flagel, tersusun dari protein. Flagel berfungsi sebagai alat gerak, tetapi ada bakteri tanpa flagel dapat bergerak. Pili, berfungsi sebagai alat lekat dengan organisme lain.
6
2. Bentuk Bakteri Bentuk batang (Basil)
1. Monobasil, berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Escherichia coli, Salmonella typhosa (penyebab penyakit tifus), dan Lactobacillus. 2. Diplobasil, berbentuk batang yang bergandengan dua-dua. Contoh: Reribacterium salmoninarum 3. Streptobasil, berbentuk batang yang bergandengan seperti rantai. Contoh: Streptobacillus moniliformis, Bacillus anthracis, dan Azobacter sp.
7
Bentuk bulat (Kokus) 1. Monokokus, berbentuk bulat tunggal. Contoh: Monococcus gonorrhoeae. 2. Diplokokus, berbentuk bulat bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae 3. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri dari 4 bakteri yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar. 4. Streptokokus, berbentuk bulat yang berkelompok memanjang seperti rantai. Contoh: Streptococcus Pyogenes. 5. Stafilokokus, berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah anggur. Contoh: Staphylococcus Aureus. 6. Sarkina, berbentuk bulat yang berkelompok yang setiap kelompok terdiri dari 8 bakteri yang membentuk susunan seperti kubus. Contoh: Sarcina sp
8
Bentuk Spiral (Spirilium)
1. Spiral, berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh: Spirilium minor 2. Spiroseta, berbentuk spiral halus dan lentur. Contoh: Treponema pallidum dan Spirocheata palida 3. Vibrio, berbentuk koma yang dianggap spiral tak sempurna. Contoh: Vibrio coma
9
3. Reproduksi Bakteri Pembelahan Biner
Pada pembelahan biner, bakteri langsung membelah diri dari satu sel menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya. Pembelahan biner berbeda dengan mitosis karena tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan.
10
Konjugasi Konjugasi adalah reproduksi seksual pada organisme yang belum diketahui jantan dan betinanya. Konjugasi pada bakteri dapat terjadi jika dua sel bakteri yang berbeda “muatan” saling berdekatan dan membentuk tabung konjugasi (pembuluh penghubung) sehingga materi genetik (DNA) dan sitoplasma dari satu sel dapat berpindah ke sel yang lain. Selanjutnya di dalam sel penerima terjadi penggabungan DNA (rekombinasi gen) antara DNA dari sel donor dan DNA sel penerima yang diikuti penggabungan sitoplasma (plasmogami). Setelah konjugasi, bakteri melakukan pembelahan biner kembali.
11
Transformasi Tranduksi
Transformasi yaitu proses pemindahan sebagian materi genetik berupa DNA atau hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Transformasi biasa dilakukan oleh Rhizobium, Bacillus, Stretococcus pneumoniae, dan Neisseria gonorrhoeae Tranduksi Tranduksi yaitu pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantara virus.
12
Sekian Dan Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.