Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Metodologi Penelitian Kuantitatif
2
Konsep Penelitian Penelitian merupakan proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu Menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode yang diorganisasi secara sistematis (mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi data) Prosedur pencarian dengan menggunakan cara & sistematika tertentu dengan penjelasan dan alasan yang kuat, sesuai dengan disiplin ilmunya
3
Karakteristik Umum Penelitian
Sistematis Logis Empiris rasional Bersifat reduktif Bersifat replicable Bersifat transmitable Berencana dan sesuai konsep ilmiah
4
Konsep Penelitian Kuantitatif
Berdasarkan pendekatannya, penelitian dapat dibagi menjadi dua, yakni penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Perbedaan keduanya antara lain adalah dalam hal (1) datanya, (2) sifat datanya, (3) peranan hipotesis, (4) peranan statistik, (5) peranan instrumen, (6) sifat proses dan produk, (7) bebas nilai dan interaktif, (8) keterlibatan peneliti, (9) dapat digeneralisasi/studi kasus
5
Perbedaan Pendekatan PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
Berpijak pada konsep positivistik Berpijak pada konsep naturalistik Kenyataan berdimensi tunggal, terbatas, fixed Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, beruah, terbuka Peneliti dengan objek terlepas; penelitian dari luar dengan alat pengukuran standar dan objektif Peneliti dengan objek berinteraksi; peneliti di luar dan di dalam, peneliti sebagai instrumen, menggunakan judgment / subjektivitas Setting penelitian buatan, lepas dari tempat dan waktu Setting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu Analisis statistik Analisis subjektif, intuitif, rational Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi, prediksi Hasil penelitian berupa deskripsi, interpretasi tentatif situasional
6
Berdasarkan pikiran dasar :
Didasari pada filsafat positivisme Menekankan fenomena objektif Mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti Dikaji secara kuantitatif Dari pikiran dasar tersebut berkembang ciri pokok : Penelitian dilakukan secara deduktif Dilakukan manipulasi (untuk eksperimen) Implikasi dalam kerja penelitian : Disain tidak boleh berubah dan dikembangkan secara rinci Instrumen dikembangkan formal, standar, dan bersifat mengukur Waktu di lapangan berdasarkan instrumen Analisis dilakukan setelah semua data
7
Penggunaan Metode Kuantitatif
Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas Bila peneliti ingin mendaptkan informasi yang luas dari suatu populasi Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian Bila peneliti ingin mendaptkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori, dan produk tertentu
8
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Rinci Penelitian diorientasikan untuk melihat hubungan antarvariabel, menguji teori, dan mencari generalisasi bernilai prediktif Desain spesifik, jelas, cinci, dan ditentukan sejak awal Menggunakan logika eksperimen Mencari hukum universal yang dapat meliputi semua kasus Data berupa angka Subjek banyak Meggunakan alat pengumpul data
9
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Netralitas dalam pelaksanaan penelitian Bersifat anatomistis Bersifat reduksi Bersifat deterministik Ada intervensi terhadap subjek Menguji hipotesis Generalisasi berdasarkan sampel Interaksi peneliti dengan subjek jauh Analisis data setelah data terkumpul Kebenaran bersifat etik
10
Keterbatasan Metode Kuantitatif
Lama dalam proses perencanaan Sulit memperdalam data Kelemahan dalam penggunaan instrumen: tidak komunikatif, hubungan peneliti-responden kaku, kecenderungan memilih jawaban tengah, dsb.
11
Proses Penelitian Kuantitatif
12
Proses Penelitian Kuantitatif
13
Masalah Penelitian Masalah penelitian merupakan titik awal peneliti melakukan kajian terhadap subjek penelitian Masalah penelitian dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktik, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan Masalah penelitian adalah hal yang ingin diselidiki dalam penelitian
14
Masalah Penelitian Masalah ≠ judul Merupakan inti persoalan yang tersirat dalam judul penelitian Berupa pertanyaan yang diajukan untuk dicari jawabannya Dapat berupa hipotesis yang akan diuji kebenarannya
15
Sumber masalah Pengalaman peneliti masing-masing Berasal dari teori Dari hasil penelitian terdahulu Pengamatan Pernyataan pemegang otoritas Adanya kompetisi: perbandingan antara satu subjek dengan subjek lain
16
Memilih Masalah Penelitian
Aktualitas masalah Kemudahan dalam melaksanakan Ketersediaan data Signifikansi masalah/keterdesakan untuk dilakukan penelitian Menarik untuk diteliti Orisinalitas masalah Kebermanfaatan
17
Bentuk Rumusan masalah
deskriptif Bagaimana sikap mahasiswa terhadap seragamisasi? Bagaimana persepsi guru terhadap KTSP? komparatif Adakah perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan seragam dengan siswa tidak berseragam? Adakah perbedaan kompetensi profesional guru bersertifikasi dengan guru non-sertifikasi? asosiatif Adakah hubungan antara presensi kehadiran dengan prestasi belajar siswa? Adakah pengaruh seragam terhadap prestasi belajar siswa? Adakah hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan?
18
Variabel Penelitian Variabel adalah atribut seseorang atau objek yang mempungai bariansi antara yang satu dengan yang lain (hatch dan Farhady, 1981) Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari (Kerlinger, 1973) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
19
Variabel Penelitian Variabel berdasarkan jenis datanya Diskrit
Variabel nominal (jenis kelamin, status perkawinan) Kontinum V Ordinal (disusun berdasarkan jenjang) V Interval (dihasilkan dari pengukuran) V Rasio (variabel perbandingan)
20
Variabel Penelitian Variabel independen/ stimulus/ prediktor/ antecedent/ variabel bebas (x): adalah variabel yang mempengaruhi perubahan Variabel dependen/ out put/ kriteria/ konsekuen/ variabel terikat (y): adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat Media pembelajaran (variabel bebas) Prestasi Belajar (variabel terikat)
21
Variabel Penelitian Vaiabel Moderator: variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Disebut juga variabel independen kedua Media pembelajaran (variabel bebas) Prestasi Belajar (variabel terikat) Motivasi belajar (variabel moderator)
22
(variabel intervening)
Variabel Penelitian Variabel intervening: adalah variabel yang secara teoretis mempengaruhi hubungan antara variabel X dan Y menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur Media pembelajaran (variabel bebas) Klengkapan belajar (variabel intervening) Prestasi belajar (variabel terikat) Motivasi belajar (variabel moderator)
23
Materi sama, suasana sama, guru sama
Variabel Penelitian Variabel kontrol: adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh X terhadap Y tidak dipengaruhi oleh faktor luar Media pembelajaran (variabel bebas) Prestasi Belajar (variabel terikat) Materi sama, suasana sama, guru sama (variabel kontrol)
24
Variabel Penelitian Variabel Laten: merupakan konstruk teoretis atau hipotesis utama yang tidak dapat diukur secara langsung Variabel terukur: adalah variabel yang datanya harus dicari melalui penelitian lapangan misalnya melalui instrumen-instrumen
25
Landasan Teori Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antarvariabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena Secara umum teori memiliki 3 fungsi: menjelaskan, meramalkan, mengendalikan Dalam penelitian kuantitatif teori yang digunakan harus sudah jelas
26
Landasan Teori Teori berfungsi untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variabel yang akan diteliti Teori berfungsi utuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian Teori berfungsi untuk mencandra dan membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberi saran dalam upaya pemecahan masalah
27
Landasan Teori Dalam landasan teori perlu dikemukakan deskripsi teori dan kerangka berfikir. Deskripsi teori berisikan penjelasan terhadap variabel-bariabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi. Referensi hars memiliki 3 syarat: relevansi, kelengkapan, kemutakhiran
28
Landasan Teori Kerangkaberfikir dapar berupa kerangka berfikir asosiatif/hubungan maupun komparatif/ perbandingan Contoh: “jika penggunaan media VCD baik, maka prestasi belajar akan tinggi”
29
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang dimungkinkan Keuntungan : Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam tentang hasil kajian Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teori Dapat melakukan kajian keterhubungan Kelemahan : Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan hipotesis) Menyempitkan pandangan peneliti; kurang memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya
30
Hipotesis Penelitian Hipotesis hampir selalu ada dalam penelitian kuantitatif, namun dalam penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif kadang tidak perlu hipotesis. Ada yang disebut hipotesis statistik dan hipotesis penelitian. Hipotesis statistik ada bila penelitian menggunakan sampel.
31
Hipotesis Penelitian Acuan hipotesis :
Jawaban sementara terhadap suatu persoalan Perlu dibuktikan secara statistikal apakah diterima atau ditolak Isi hipotesis harus sejalan dengan tujuan penelitian
32
Hipotesis nol/nihil (H0)
Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian Hipotesis nol/nihil (H0) Hipotesis kerja/aternatif (Ha atau H1)
33
Hipotesis Penelitian Dari kerangka pikir ““jika penggunaan media VCD baik, maka prestasi belajar akan tinggi” hipotesisnya dapat sbb: H0 : “tidak ada pengaruh penggunaan VCD terhadap prestasi belajar” H1: “ada pengaruh penggunaan VCD terhadap prestasi belajar” Ingat!! Dalam statistik yang diuji adalah H0-nya
34
Hipotesis Deskriptif Rumusan Masalah: “seberapa tinggi prestasi belajar matematika siswa kelas X di RSBI Kota Semarang?” Hipotesis deskriptif: Prestasi belajar matematika siswa kelas X di RSBI = 80. (ini merupakan hipotesis nol) Prestasi belajar matematika siswa kelas X di RSBI ≠ 80 [bisa lebih besar atau lebih kecil] (ini merupakan hipotesis alternatif) Hipotesis statistiknya (bila berdasarkan data sampel): Ho : μ = 80 H1 : μ ≠ 80 μ adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel
35
RM: adakah perbedaan prestasi belajar kelas A dengan B?
Hipotesis Komparatif RM: adakah perbedaan prestasi belajar kelas A dengan B? Hipotesis nolnya : μA = μB μA ≤ μB μA ≥ μB Hipotesis alternatifnya: μA = μB μA > μB μA < μB μA = rata-rata populasi kelas A μB = rata-rata populasi kelas B
36
Hipotesis Asosiatif Rumusan Masalah: “adakah hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar?” Hipotesis : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar Hipotesis statistiknya: Ho : ρ = 0 H1 : ρ ≠ 0 lebih besar atau kurang dari nol berarti ada hubungan ρ adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel
37
Penelitian Eksperimen
Metode ini dimulai dengan suatu pertanyaan tentang hubungan dua variabel atau lebih. Peneliti dengan sengaja dan sistematis memasukkan perubahan-perubahan ke dalam gejala-gejala alamiah dan kemudian mengamati akibat dari perubahan-perubahan itu. Melalui metode ini peneliti dapat memperoleh bukti-bukti yang paling meyakinkan tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain
38
Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan hubungan sebab dan akibat dengan cara memberikan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya terhadap satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan
39
Karakteristik Penelitian Eksperimen
Mengkaji hubungan sebab akibat Hubungan kausal antara variabel dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Semua variabel dikontrol sehingga bisa di random Membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
40
Penelitian Eksperimen
Desain Eksperimen Pre eksperimental One shot case study One group pretest-posttest Intec croup comparison True Experimental Posttest only control design Pretest control group design Factorial experiment Quasi experiment Time series design Nonequivalent control group design
41
Penelitian Eksperimen
Pre-eksperimental: karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh sebab masih terdapat variabel yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya. Pre eksperimental biasanya hanya menggunakan 1 kelompok
42
Penelitian Eksperimen
One Shot Case Study One Group Pretest-Posttest Design Intac-Group Comparison satu kelompok dibagi 2 X O X = perlakuan yang diberikan (variabel independen) O = observasi (variabel dependen) O1 X O2 O1 = nilai pretes O2 = nilai postes Pengaruh dapat dilihat dengan O2 – O1 X O1 O2 O1 = ½ kel yang diberi perlakuan O2 = ½ kel yang tidak diberi Pengaruh dapat dilihat dengan O1 – O2
43
Penelitian Eksperimen
True experiment adalah ketika peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengarhi jalannya eksperimen Kelompok kontrol dan eksperimen, serta sampel dipilih secara random Pada penelitian ini, validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi
44
Penelitian Eksperimen
Posttest only control design Pretest-Posttest control group design R1 X O1 R O2 R1 = Kelompok eksperimen R2 = kelompok kontrol X = perlakuan, O = posttest Pengaruh: O1 dibanding O2 , dengan t test R1 O1 X O2 R2 O3 O4 R1 = Kelompok eksperimen R2 = kelompok kontrol X = perlakuan, O1&3 =pretest, O2&4= posttest Pengaruh: (O2-O1)-(O4-O3) dengan t test
45
Penelitian Eksperimen
Desain faktorial adalah modifikasi dari true experimental, yakni dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Analisis menggunakan Anova dua jalan.
46
Penelitian Eksperimen
Quasi Experimental Design atau eksperimen semu merupakan desain eksperimen di mana peneliti tidak mampu mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Dalam desain ini kelompok tidak dipilih secara random
47
Penelitian Eksperimen
Time Series Design pretes dan postes dilakukan secara berulang-ulang Nonequivalent control group design kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara random O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8 X = perlakuan, O1, 2, 3, 4 =pretest O5, 6, 7, 8 = posttest R1 O1 X O2 R2 O3 O4 R1 = Kelompok eksperimen R2 = kelompok kontrol X = perlakuan, O1&3 =pretest, O2&4= posttest Pengaruh: (O2-O1)-(O4-O3) dengan t test
48
Populasi dan Sampel Populasi : keseluruhan unit yang menjadi objek penelitian atau kelompok yang diharapkan dapat digunakan dalam penelitian Sampel : - bagian dari populasi yang nyata diteliti - sampel mewakili populasi (representatif) - bila sampelnya manusia disebut responden Penentuan sampel : Acak / random : karakteristik homogen Strata / stratified : sampel berjenjang, dalam jenjang harus homogen Cluster : sampel dari satuan wilayah / institusi yang di dalamnya juga harus homogen Purposif : sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian
49
Teknik Sampling Teknik Sampling Probability Sampling
Simple random sampling Proportionate stratified random sampling Disproportionate stratified random sampling Cluster sampling Nonprobability sampling Sampling sistematis Sampling kuota Sampling insidental Sampling jenuh Snowball sampling
50
Teknik Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Teknik ini menggunakan teknik random (acak)
51
Populasi yang relatif homogen Sampel yang representatif
Teknik Sampling Simple random sampling: pengambilan anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di populasi Populasi yang relatif homogen Sampel yang representatif Diambil secara random
52
Teknik Sampling populasi Proportionate stratified random sampling:
teknik ini digunakan jika populasi memiliki unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional Diambil secara Random proporsional Sampel yang representatif populasi
53
Teknik Sampling Disproportionate stratified random sampling:
teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang proporsional, misal A : 4 diambil keseluruhan B : 3 diambil keseluruhan D : 400 diambil secara random proporsional E : 450 diambil secara random proporsional
54
Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik Sampling Cluster Sampling (Area Sampling) digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti sangat luas atau sumber data sangat luas. Ada dua tahap cluster sampling: Menentukan sampel daerah Menentukan orang-orang yang ada di daerah secara sampling juga
55
Teknik Sampling Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi sampling sistematis, kuota, insidental, purposif, jenuh, dan snowball
56
Teknik Sampling Sampling sistematis: pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut Sampling kuota: menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah/kuota yang diinginkan Sampling insidental: penentuan sampel berdasarkan kebetulan
57
Teknik Sampling Sampling purposive: teknik pengumpulan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu Sampling jenuh: adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Snowball sampling: penentuan sampel yang mula-mula kecil kemudian membesar.
58
Teknik Sampling Penentuan jumlah sampel diupayakan 100% mewakili populasi. Penentuan besar kecilnya sampel tergantung dari tingkat kesalahan (α) Semakin besar tingkat kesalahan, semakin kecil sampel yang dibutuhkan Penentuan jumlah sampel dapat menggunakan tabel standar penentuan sampel atau dengan rumus tertentu
59
Teknik Sampling
60
Pengumpulan data & Instrumen Penelitan
Data : mengacu pada jenis informasi yang diperoleh peneliti tentang subjek penelitiannya Instrumen : alat yang digunakan untuk mengumpulkan data Masalah Penelitian Variabel Instrumen Pengukuran
61
Pengumpulan data & Instrumen Penelitan
Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data penelitian Digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti Jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada umlah variabel. Variabel 5, instrumen 5
62
Instrumen Penelitian (Tes)
Dalam penelitian kuantitatif instrumen yang kerap digunakan adalah instrumen tes dan nontes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latiha serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengeahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
63
Instrumen Penelitian (Tes)
Ada beberapa macam tes Tes kepribadian Tes bakat Tes intelegensi Tes sikap Teknik proyeksi Tes minat Tes prestasi
64
Instrumen Penelitian (Angket)
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden Teknik pengumpulan data secara tidak langsung Bentuk pertanyaan terbuka, terstruktur, tertutup Hal-hal yang perlu diperhatikan : Kembangkan petunjuk pengisian / pengantar yang di dalamnya berisi maksud, jaminan kerahasiaan jawaban, ucapan terima kasih Butir pertanyaan dirumuskan secara jelas dengan menggunakan bahasa populer Untuk pertanyaan terbuka sediakan tempat untuk menuliskan komentar responden
65
Wawancara Bentuk teknik pengumpulan data (penelitian kualitatif atau deskriptif kuantitatif) yang dilakukan secara lisan Bisa dilakukan dalam bentuk perorangan atau kelompok Persiapan pedoman wawancara Bentuk pertanyaan terbuka, terstruktur, tertutup Kondisikan hubngan yang baik dengan responden Lakukan perekaman / pencatatan selama wawancara berlangsung Dapat dilakukan interpretasi langsung
66
Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung Partisipatif atau nonpartisipatif Pedoman observasi kualitatif hanya butir-butir umum kegiatan; kuantitatif lebih rinci memakai ceklis Bisa juga dikembangkan bentuk skala
67
Studi Dokumen Teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen Dokumen dipilih dan dihimpun berdasarkan tujuan dan fokus penelitian Dokumen diurutkan sesuai dengan urutan kronologis, kekuatan, dan kesesuaian Dilakukan analisis (bukan hanya sekedar kompilasi !)
68
Skala Pengukuran Dalam skala pengukuran, nilai variabel yang diukur dengan insterumen dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Skala pengukuran sering digunakan dalam angket, pedoman wawancara, observasi, pustaka Ada beberapa skala yang digunakan, yakni: Skala likert Skala guttman Rating scale Semantik diferensial
69
Skala Pengukuran Skala Likert: digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi contoh pilihan a: sangat setuju, b: setuju, c: ragu, d: tidak setuju, e: sangat tidak setuju Skala likert dapat berbentuk ceklis atau pilihan ganda
70
Persepsi tentang guru matematika
Skala Pengukuran Skala Guttman: ditandai dengan jawaban yang tegas seperti “betul-salah”, “ya-tidak”, “setuju-menolak”. Smantic Diferensial: skala yang disusun dalam satu garis kontinum jawaban, contoh: Persepsi tentang guru matematika Bersahabat tidak bersahabat Menyenangkan membosankan
71
Skala Pengukuran Rating Scale: melalui rating scale data yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Contoh: seberapa baik guru matematika anda? berilah jawaban dengan angka 4 bila sangat baik 3 bila cukup baik 2 bila kurang baik 1 bila sangat tidak baik
72
Aturan Skoring Skoring dapat diartikan sebagai upaya mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dalam satuan angka-angka Angka-angka tersebut akan digunakan sebagai data untuk dianalisis dengan bantuan statistik
73
Aturan Skoring Contoh skoring angket Pada tes prestasi aturan skoring lebih sederhana, yakni 1 jika jawaban benar, dan 0 jika jawaban salah.
74
Validitas Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid harus memiliki validitas internal dan validitas eksternal Untuk mengukur validitas dapat menggunakan perhitungan korelasi (r) Instrumen dikataka valid apabila nilai r hitung lebih dari nilai r tabel
75
Validitas Validitas Validitas internal
Validitas konstruksi (disusun berdasarkan teori yang relevan Uji validitasnya dengan konsultasi ahli Validitas isi (disusun berdasakan rancangan/program yang telah adal) Uji validitas dengan membandingkan program yang ada dan konsultasi ahli Validitas eksternal/empiris Disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yg telah terbukti Uji validitasnya dibandingkan dgstandar yg telah ada dg analisis faktor (rumus korelasi)
76
Reliabilitas Reliabilitas merupakan ketepatan atau konsistensi / dapat dipercaya Instrumen dikataka reliabel akan memberikan hasil yang sma meskipun diulang-ulang dan dilakukan oleh siapa dan kapan saja Untuk mengetahui reliabilitas instrumen harus melalui tes: spearman-Brown, flanangan, rulon, KR 20, KR 21,Hoyt, alfa, dsb
77
Pengolahan Data
78
Pengolahan Data
79
Pengolahan Data Untuk mengetahui macam statistik yang digunakan perlu dlakukan uji normalitas Uji normalitas dapat dilakukan dengan perhitungan chi kuadrat, uji z, kolmogorov smirnov Data dikatakan normal apabila statistik hitung lebih kecil dari nilai krtitis (nilai tabel) Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik paramateris Jika data tidak berdistribusi normal, statistik yang digunakan adalah statistik nonparametris
80
Normalitas Data
81
Homogenitas Data Homogenitas data dilakukan untuk mengetahui kesamaan dua variansi kelompok. Homogenitas data menjadi salah satu uji prasyarat dalam penelitian eksperimen Dalam penelitian eksperimen kelompok eksperimen dan kelompok kontrol harus berangkat dari asumsi yang homogen Homogenitas data dapat dilakukan dengan uji statistik F, yakni membandingkan antara variansi tertinggi dan terendah Niai F kemudian dikonsultasikan dengan nilai F tabel Dikatakan homogen apabila F hitung kurang dari F tabel
82
Pengujian Hipotesis
85
Sistematika Laporan Bab I Pendahuluan Latar belakang Masalah Identifikasi Masalah (bila perlu) Pembatasan Masalah (bila perlu) Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
86
Sistematika Laporan Bab II Landasan Teori, Kerangka Pikir, dan Hipotesis Teori Penelitian Lain (terdahulu) Kerangka Berpikir Hipotesis
87
Sistematika Laporan Bab III Metode Penelitian Tempat dan Waktu Metode/Desain Penelitian Populasi dan Sampling Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
88
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian
Sistematika Laporan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Deskripsi Data Persyaratan Uji Hipotesis Pengkajian Hasil B. Pembahasan
89
Sistematika Laporan Bab V Penutup Simpulan Implikasi (bila perlu) Saran
90
Thank You!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.