Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHandoko Widjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PRODUK TEPAT GUNA DAN BERNILAI TAMBAH
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PRODUK TEPAT GUNA DAN BERNILAI TAMBAH Tim Agroindustri dan Lingkungan Heriyanti, ST, MSc, MEng
2
KLASIFIKASI ILMIAH Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta.
Kelas: Liliopsida; Ordo: Arecales; Famili: Arecaceae; Genus: Elaeis; Spesies: Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera
3
PENDAHULUAN Kelapa sawit ( Elaeis guinensis Jacg ) adalah salah satu dari beberapa palma yang menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. Minyak sawit selain digunakan sebagai minyak makanan margarine, dapat juga digunakan untuk industri sabun, lilin dan dalam pembuatan lembaran-lembaran timah serta industri kosmetik. Agribisnis kelapa sawit, baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara kuantitas, kualitas dan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
4
KONSEP PENGEMBANGAN Sawit Tentang Kelapa Sawit Profil
Struktur Mofologi Kelapa sawit Karakterisasi dan Tentang Kelapa Sawit Profil Penghasil Kelapa Sawit di Dunia analisis kandungan Besaran Produksi Kelapa Sawit Minyak Goreng Teknologi Pengolahan Limbah Kelapa Sawit Asam Lemak Biogas Produk tepat guna dan bernilai tambah Pendahuluan Ketersediaan Sumber Daya Kelapa Sawit Teknologi Pengembangan Produk Kelapa Sawit Produk Pengolahan Limbah Sawit Kelapa Sawit Margarin Surfaktan Gliserin Biodiesel Biobriket Besaran Komsumsi Kelapa Sawit Karakterisasi dan Analisis kandungan Potensi Pengembangan Produk Kelapa sawit
5
yang tidak larut dalam air
Pengolahan Kelapa Sawit Dengan Teknologi Kimia Properties Satuan Palm Oil Densitas pada 27 0C Viskositas kinematika Asam Lemak Bebas Kandungan uap g/ml Cps % Ppm 0,901 40,5155 0,3579 452,8 Trigliserida Jumlah (%) Tripalmitin Dipalmito – Stearine Oleo – Miristopalmitin Oleo – Dipalmitin Oleo- Palmitostearine Palmito – Diolein Stearo – Diolein Linoleo - Diolein 3 –5 1 – 3 0 – 5 21 – 43 10 – 11 32 – 48 0 – 6 3 – 12 Asam Lemak Jumlah (%) Asam Miristat Asam Palmitat Asam Stearat Asam Oleat Asam Laurat Asam Linoleat 1,1 – 2,5 40 – 46 3,6 – 4,7 30 – 45 - 7 – 11 Minyak kelapa sawit seperti umumnya minyak nabati lainnya adalah senyawa yang tidak larut dalam air Pada umumnya minyak sawit mengandung lebih banyak asam – asam palmitat, oleat dan linoleat.
6
Produsen Sawit Dunia
7
Produsen Sawit Dunia
8
Perluasan Kebun Sawit di Indonesia
10
Perluasan Kebun Sawit di Indonesia
11
Tingkat Produksi Minyak Sawit
12
Tingkat Konsumsi Minyak dan Lemak
13
Tingkat Ekspor Minyak dan Lemak
14
Tingkat Ekspor Minyak Sawit Indonesia
15
Tingkat Ekspor Minyak Sawit Indonesia
16
PENELITIAN CPO KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU
Setiap tahun Indonesia dapat memproduksi sekitar 30 juta ton CPO Perkebunan kelapa sawit terus berkembang dengan pesat Oleh karena itu harus dipikirkan pengembangan pasar bagi kelapa sawit yang bisa memberi nilai tambah agar tidak hanya diolah menjadi CPO
17
Produk Varian Sawit
18
Dampak positif industri sawit
Meningkatkan pembangunan daerah Meningkatkan pendapatan perkapita daerah Penghijauan Peningkatan pendidikan penelitian, inovasi Membuka lapangan pekerjaan Daya saing mempertahankan produksi dan meningkatkan kualitas produksi Biosolar meningkatkan devisa
19
Dampak negatif lndustri sawit
Membutuhkan lahan yang luas mengurangi pengembangan tanaman lain Penggunaan pupuk kimia pencemaran penebangan hutan secara bebas menyebabkan pencemaran Menyebabkan kerusakan tanah Membutuhkan air yang banyak Kerusakan ekosistem
20
Dampak positif Pengembangan Sawit (Geofisika)
Meningkatkan pendapatan Negara (Devisa, pajak ekspor) Meningkatkan pendapatan perkapita Pembangunan: jalan Pembangunan industry: pengembangan produk-produk industry Membuka lapangan pekerjaan Meningkatkan kesejahteraan rakyat
21
Dampak Negatif Pengembangan Sawit (Fisika)
Pencemaran lingkungan: pencemaran udara akibat pembakaran hutan Mengurangi keanekaragaman hayati Munculnya hama-hama baru Penggunaan pestisida: menurunkan produksi sawit Mengganggu habitat fauna Kurangnya lahan untuk pengembangan yg lain Konflik horizontal dan vertical Kerusakan tanah bencana
22
Dampak Pengolahan Kelapa Sawit
Positif Negatif • Pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia akan semakin baik • Terbukanya lapangan pekerjaan • Kemudahan untuk memenuhi kebutuhan hidup • Daya saing dan kompetensi masyarakat yang kondusif • Perekonomian akan terus • Dengan teknologi kimia yang ada, dapat meningkatkan nilai jual dari kelapa sawit Daya konsumerisme masyarakat yang tidak terkendali Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan adanya limbah dari suatu proses kimia yang cenderung berbahaya terhadap lingkungan Munculnya plagiatisme atas produk yang sudah ada dan lebih dahulu beredar baru berkembang
23
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) adalah asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit (perkebunan, pemrosesan, distributor, industri manufaktur, investor, akademisi, dan LSM bidang lingkungan) yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksiminyak sawit berkelanjutan
24
Pengolahan Kelapa Sawit
25
Struktur Morfologi Kelapa Sawit
27
NILAI TAMBAH OLAHAN PRODUK
MINYAK KELAPA SAWIT Pengolahan kelapa sawit merupakan pengembangan produk ke arah hilir yang akan meningkatkan nilai tambah produk.
28
Minyak Goreng
29
Diagram alir pembuatan margarin
Hidrogenasi Bertujuan untuk menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai asam lemak pada minyak. Mereduksi ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga menaikkan titik cair lemak. Menggunakan katalis kimia seperti Ni, Pt atau Cu Interesterifikasi Suatu reaksi dimana ester trigliserida atau ester asam lemak diubah menjadi ester lain melalui reaksi dengan alkohol, asam lemak dan transesterifikasi. Meliputi penataan ulang residu dalam trigliserol dan selanjutnya menghasilkan lemak/minyak dengan sifat baru Blending Merupakan metoda dalam modifikasi minyak atau lemak dengan mencampurkan secara fisik dua jenis minyak atau lebih
30
Kegunaan Margarin Sebagai bahan pelapis pada roti yang bersifat
Baking dan cooking bertujuan untuk memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pangan Sebagai bahan pelapis pada roti yang bersifat plastis dan segera mencair di dalam mulut Kemampuan margarin untuk dapat dioleskan dengan mudah pada suhu refrigerator disebut margarin table dikebangkan untuk produk soft stick dan whipped Margarine bakery biasanya khusus untuk penggunaan bakery, juga dalam industri biskuit, pound cakes dan pastry
32
Diagram Pembuatan Gliserin
33
Penggunaan Gliserin • Pada Kosmetik digunakan sebagai skin cream lotion, shampoo and hair conditioner, sabun dan detergen • Pada Dental cream sebagai pasta gigi • Pada peledak dengan bahan baku nitroglycerine • Industri makanan dan minuman sebagai solven, emulsifier, conditioner, dll • Industri logam sebagai bahan pelapis • Industri kertas sebagai plasticizer dan softening agent • Industri farmasi sebagai antibiotik dan kapsul • Photography sebagai plasticizing • Resin sebagai polyurethanes • Industri tekstil sebagai lubricating, antistatic dan waterproofing
35
Derivat dari minyak atau lemak alami seperti minyak
nabati, lemak hewan. Merupakan pengembangan produk olahan kelapa sawit sebagai alternatif bahan bakar diesel Merupakan bahan bakar terbarukan sehingga bisa menjadi solusi menipisnya cadangan bahan bakar fosil Dapat diaplikasikan secara terhadap mesin diesel ataupun dengan diesel yang berasal dari penyulingan minyak bumi Berpotensi untuk memberkan nilai tambah untuk produk olahan kelaapa sawit
36
KELEBIHAN BIODIESEL DIBANDING SOLAR
Bahan bakar ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik (free sulphur, smoke number rendah) Cetane number lebih tinggi (>57) sehingga efisiensi pembakaran lebih baik dibandingkan dengan minyak kasar Memiliki pelumasan terhadap piston mesin dan dapat terurai (biodegradable) Merupakan renewable energy karena terbuat dari bahan alami yang dapat diperbaharui Meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat diproduksi secara lokal • • • • •
37
Biodiesel Production
39
SURFAKTAN Merupakan senyawa aktif penurunan tegangan
permukaan (surface active agent) Dapat diproduksi secara kimia maupun biokimia Mempunyai kemampuan menggabungkan fase yang memiliki derajat polaritas berbeda seperti minyak - air Biodegradable karena berasal dari bahan nabati Berpotensi untuk memberkan nilai tambah untuk produk olahan kelaapa sawit
40
SURFAKTAN • Terdiri dari water soluble hydrophilic dan water insoluble dengan oil-soluble lipophilic yang terkandung di dalamnya. • Ketika emulsifier ditambahkan pada campuran minyak dan air, emulsifier berada di interface, bagian hydrophilic berada pada bagian air dan liphopilic pada bagian minyak. • Pada permukaan air dengan udara udara, bagian lipophilic di sekeliling dan minyak hydrophilic mengalami interface. Interfacial dengan dan adsorbsi • tension berkurang akibat adanya emulsifier
41
OLEH SURFAKTAN DALAM DETERJEN
ILUSTRASI PENGIKATAN KOTORAN OLEH SURFAKTAN DALAM DETERJEN
42
Kegunaan Surfaktan Industri deterjen Kosmetik
Komponen pembasah (wetting) Pembusa Pengemulsi Penetrasi dll
43
BIOGAS Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh peruraian senyawa organik dalam biomassa oleh bakteri alami metanogenik dalam kondisi anaerob
46
Reaktor Biogas
47
Produk Pengembangan Tandan Kosong
Kelapa Sawit (TKKS) Tandan kosong kelapa sawit mengandung serat yang tinggi. Kandungan utama TKS adalah selulosa dan liginin. Selulosa dalam TKS dapat mencapai 54 % - 60 %, sedangkan kandungan lignin mencapai 22 – 27 %
48
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.