Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Cahyadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
Materi ke-3 PENGGOLONGAN BIAYA DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
2
Akumulasi data untuk keperluan neraca (Balance Sheet) dan pernyataan pendapatan (income statement) merupakan tujuan utama dari akuntansi biaya. Untuk menyelesaikan tujuan ini, perlu mengetahui perbedaan antara expired cost dan unexpired cost, serta beberapa klasifikasi ongkos yang biasa digunakan.
3
EXPIRED COST Yaitu biaya yang sudah dikonsumsl habis pada tahun berjalan dan digunakan untuk mengurangi hasil penjualan, sehingga didapat pendapatan bersih. Expired Cost akan tampak pada laporan rugi-laba atau laporan pernyataan pendapatan.
4
EXPIRED COST
5
EXPIRED COST Expenses yaitu Expired Cost yang mempunyai sumbangan pada pembentukan pendapatan tahun berjalan. Contoh : Biaya pemasaran, biaya administrasi , Harga pokok penjualan (Cost of good sold)
6
EXPIRED COST Kerugian (loss) yaitu Expired Cost yang tidak mempunyai sumbangan pada pembentukan pendapatan tahun berjalan. Contoh : Barang yang terbakar, merupakan kerugian (loss) karena tidak menyumbang pembentukan pendapatan.
7
UNEXPIRED COST Yaitu biaya yang belum dikonsumsi pada tahun yang berjalan dan diharapkan akan dipakai untuk membentuk pendapatan dimasa yang akan datang. Unexpired Cost akan tampak pada neraca Contoh : Asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka dan lain-lain.
8
KLASIFIKASI BIAYA MENURUT FUNGSI POKOK PERUSAHAAN
9
BIAYA PRODUKSI Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi dikeluarkan oleh departemen produksi, yang terdiri dari : a. Biaya bahan baku langsung b. Biaya tenaga kerja langsung dan c. Biaya overhead pabrik.
10
BIAYA PRODUKSI Bahan baku langsung adalah bahan yang menjadi bagian yang diperlukan untuk melengkapi produk jadi suatu perusahaan dan yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi tersebut. Contoh: - Baja lembaran, untuk produksi karoseri - Kayu untuk perushaan meubel.
11
BIAYA PRODUKSI Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Contoh : Ongkos Operator mesin, Tukang cat dll.
12
BIAYA PRODUKSI Biaya Overhead Pabrik adalah biaya yang dikeluarkan bagian produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, seperti gaji mandor, perlengkapan pabrik, penyusutan, listrik, air, dll.
13
BIAYA NON PRODUKSI Yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selain biaya produksi seperti biaya promosi, biaya riset dan pengembangan, dll
14
ONGKOS PERIODE DAN ONGKOS PRODUK
lalah ongkos yang dapat dikaitkan dengan periode waktu yang terukur daripada dengan barang atau jasa yang diberikan. Contoh : - Sewa kantor, sewa gudang dan lain-lain - Seluruh ongkos pemasaran dan administrasi - Biaya asuransi untuk dua tahun
15
ONGKOS PERIODE DAN ONGKOS PRODUK
Yaitu ongkos yang melekat pada satuan produk, ketika satuan produk ini diproduksi dan akan tetap melekat sampai terjadi penjualan. Pada saat penjualan, ongkos produk akan dibebaskan sebagai ongkos dan dipertemukan dengan hasil penjualan. Contoh : - Bahan langsung - Tenaga kerja langsung - Overhead pabrik.
16
KLASIFIKASI BIAYA
17
BIAYA LANGSUNG Yaitu biaya yang langsung dapat dihubungkan dengan unit produk, order atau departemen tertentu Contoh : bahan, upah pekerja pabrik.
18
BIAYA TAK LANGSUNG Biaya tak langsung, dapat dihubungkan dengan unit produk, order atau departemen tertentu. Contoh : sewa gedung, gaji mandor Catatan : biaya seperti gaji mandor pabrik adalah biaya langsung departemen produksi tetepi biaya tak langsung pada unit tertentu.
19
KLASIFIKASI BIAYA
20
BIAYA VARIABEL Yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah dan perubahannya proporsional dengan satuan kegiatan. Contoh : Biaya bahan baku. Untuk membuat 10 buah meja, membutuhkan biaya bahanm baku sebesar 10 x Rp Bila membuat 200 unit meja, maka 200 x Rp
21
BIAYA VARIABEL JUMLAH PRODUKSI BIAYA VARIABEL (BV) BSV PER UNIT
Rp Rp Rp Rp Rp
22
BIAYA VARIABEL Biaya Biaya variabel Unit
23
BIAYA TETAP Yaitu biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh satuan kegiatan. Contoh : Biaya penyusutan, Gaji direksi Biaya Biaya tetap Unit (Q)
24
BIAYA TETAP JUMLAH PRODUKSI BIAYA TETAP (BT) BT PER UNIT 10.000 Unit
Rp Rp Rp Rp Rp
25
BIAYA SEMI VARIABEL Yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah tetapi perubahannya tidak proporsional dengan satuan kegiatan. Contoh : Biaya bahan baku. Untuk membuat 10 buah meja, membutuhkan biaya bahanm baku sebesar 10 x Rp Bila membuat 200 unit meja, maka 200 x Rp
26
BIAYA SEMI VARIABEL (BSV)
JUMLAH PRODUKSI BIAYA SEMI VARIABEL (BSV) BSV PER UNIT Unit Unit Unit Unit Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
27
BIAYA SEMI VARIABEL Biaya Semi Variabel
28
BIAYA SEMI VARIABEL Bila ditemukan adanya BSV, maka dipisahkan menjadi BT dan BV. Metode yang dapat digunakan untuk memisahkan BSV adalah metode titik tinggi rendah atau high and low point method.
29
METODE TITIK TINGGI RENDAH
Menentukan titik tertinggi dan terendah. Dalam contoh sebelumnya, titik tertinggi yaitu unit dengan biaya Rp dan titik terendahnya yaitu unit dengan biaya Rp Dari dua titik tersebut, dapat dianalisis pemisahan biayanya seperti yang ada di hal. 25
30
BIAYA SEMI VARIABEL VOL. KEGIATAN BIAYA Titik Tinggi Titik Rendah
Unit Unit - Unit Rp Rp Rp BV per unit : Rp :90.000=Rp. 500 Titik Tinggi : unit Total Biaya : Rp BV : x Rp. 500 = Rp BT : Rp
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.