Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Komunikasi Antar Budaya
2
’BUDAYA ADALAH KOMUNIKASI, KOMUNIKASI ADALAH BUDAYA’ (Samovar dan Porter dalam Communication between Cultures, 2004) Komunikasi manusia adalah suatu proses yang melalui individu-individu dalam bentuk relasi atau hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon serta membentuk dan mengadopsi pesan untuk lingkungan dan juga individu lain (Ruben dan Stewart dalam Samovar, 2004:15) Komunikasi : Suatu proses dinamik transaksional yang mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya dengan sengaja menyandi (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan pesan yang mereka salurkan lewat suatu saluran (channel) guna merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu.
3
Budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya tidak sekedar diartikan sebagai koleksi dari simbol-simbol yang dimaknai bersama dalam suatu komunitas, tapi juga dapat dikatakan sebagai suatu sistem pengetahuan, dibentuk dan dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing individu/ manusia, kemudian mengorganisir dan mengolah informasi sehingga menciptakan model internal dari realitas (Keesing dalam Gudykunst dan Young, 1992:13). Budaya dapat juga didefinisikan sebagai koheren, dapat dipelajari, suatu pandangan dari sekelompok individu, mempengaruhi dan mengarahkan individu untuk bertindak (Varner dan Beamer, 2005:10).
4
Jadi komunikasi antar budaya dapat didefinisikan juga sebagai suatu transaksi, proses simbolik yang melibatkan berbagai atribut dan pemahaman diantara individu/ manusia dari berbagai budaya (Gudykunst dan Young dalam Communicating with Strangers, 1992) Bila budaya adalah hasil keseluruhan dari perilaku yang dapat dipelajari oleh suatu individu atau kelompok, yang mana akhirnya dikenal sebagai suatu tradisi yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi lain, maka komunikasi antar budaya diartikan sebagai suatu komunikasi antar manusia yang berbeda-beda budaya (Rich dalam Interracial Communication, 1974)
5
Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan oleh karena budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa, dan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan, dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan. Budaya merupakan landasan komunikasi, bila budaya beraneka ragam, maka beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi. Budaya dan komunikasi mempunyai hubungan timbal balik, budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Budaya berkenaan dengan cara hidup manusia, sifat-sifat dan objek materi yang memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, serta bentuk dan struktur fisik dan lingkungan sosial yang mempengaruhi hidup kita.
6
Dalam suatu komunikasi antar budaya dikenal dengan istilah komunikasi high-context dan low-context, dimana dalam konteks tinggi pesan dapat berupa tidak langsung, memiliki makna tertentu, multilevel dam implisit (contohnya adalah pada budaya-budaya asia dan timur, seperti Jepang, Indonesia dan lain-lain), sedangkan pada komunikasi konteks rendah, pesan disampaikan secara terbuka, jelas, dengan makna eksplisit, ’tanpa tedeng aling-aling’, sehingga langsung dapat dipahami (contohnya pada budaya barat, seperti amerika, jerman, dan lain-lain). Pesan atau komunikasi konteks tinggi diartikan juga sebagai semua informasi yang bersifat verbal maupun non verbal, pada konteks fisik maupun telah terinternalisasi dalam diri individu, yang sangat sedikit dan sulit untuk dimaknai, bersifat implisit dan merupakan bagian dari pesan yang disampaikan, sedangkan komunikasi konteks rendah adalah kebalikan dari konteks tinggi, dimana pesan langsung dapat dipahami oleh siapapun serta sangat eksplisit.
7
Subbudaya dan subkelompok : Suatu komunitas rasial, etnik, regional, ekonomi atau sosial yang memperlihatkan pola perilaku yang membedakannya dengan subkultur-subkultur lainnya dalam suatu budaya atau masyarakat yang melingkupinya (Samovar, Porter dan Jain, 1981:33). Ciri utama subkelompok yang mencolok adalah bahwa nilai-nilai, sikap-sikap, dan perilaku atau unsur-unsur prilakunya bertentangan dengan nilai-nilai, sikap-sikap dan perilaku mayoritas komunitas. Setiap subkultur atau subkelompok adalah suatu entitas sosial yang meskipun merupakan bagian dari budaya dominan, unik dan menyediakan seperangkat pengalaman, latar belakang, nilai-nilai sosial, dan harapan-harapan bagi anggota-anggotanya, yang tidak bisa didapatkan dalam budaya dominan.
8
TUJUAN STUDI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Menyadari bias budaya sendiri Lebih peka secara budaya Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan dengan orang tersebut Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya
9
Syarat-syarat yang diperlukan individu untuk berkomunikasi secara efektif antar budaya
Menghormati anggota budaya lain sebagai manusia Menghormati budaya lain apa adanya, bukan sebagaimana yang kita hendaki Menghormati hak anggota budaya lain untuk bertindak berbeda dari cara kita bertindak
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.