Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuryadi Sasmita Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (ARTIKEL)
Yulitin Sungkowati Pemimpin redaksi jurnal ATAVISME Kediri, 24 Agustus 2016
2
PENGANTAR Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 35 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya Tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga melakukan penelitian dan publikasi ilmiah
3
MENGAPA PERLU PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH?
Penelitian untuk meningkatkan kualitas dan keberhasilan pembelajaran Publikasi untuk: (1) Bukti suatu penelitian sudah dilakukan (2) Bukti kepada penyandang dana (3) Penyebarluasan ilmu/tanggung jawab pada masyarakat ilmiah
4
MEDIA PUBLIKASI KTI 1. BUKU 2. BUNGA RAMPAI 3. PROSIDING 4. JURNAL (ARTIKEL)
5
BUKU Buku ilmiah adalah KTI yang membahas secara mendalam masalah kekinian bidang keilmuan dengan merangkum hasil –hasil penelitian terbaru berdasarkan aspek teori, penjelasan filosofis, atau suatu bentuk kajian yang dicetak dalam format buku yang disusun secara berkesinambungan dan bertautan
6
SYARAT BUKU Dikeluarkan oleh publishing house
Punya ISBN (International Standard Book Number) Melewati proses editorial secara keilmuan dan tata bahasa Terdaftar sebagai anggota IKAPI Berisi paling sedikit 49 halaman
7
BUNGA RAMPAI Bunga Rampai adalah kumpulan KTI dalam satu topik permasalahan yang ditinjau dari berbagai pendekatan bidang keilmuan. Masing-masing bab dapat berdiri sendiri dengan susunan KTI lengkap dan memiliki benang merah yang mengaitkan keseluruhan bab KTI yang dikeluarkan dalam bentuk bunga rampai mempunyai makna yng mandiri dan jelas
8
SYARAT BUNGA RAMPAI Dikeluarkan oleh publishing house
Punya ISBN (International Standard Book Number) Melewati proses editorial secara keilmuan dan tata bahasa Terdaftar sebagai anggota IKAPI
9
PROSIDING Prosiding adalah kumpulan KTI yang diterbitkan sebagai hasil suatu pertemuan ilmiah dan telah melalui proses penyuntingan
10
SYARAT PROSIDING Mencantumkan tema dan institusi pelaksana seminar
Memiliki paling sedikit dua orang editor dan melalui editing Jika tidak berkala menggunakan ISBN Jika berkala menggunakan ISSN Seminar internasional tidak menggunakan ISBN
11
CONTOH PROSIDING
13
MAJALAH/JURNAL ILMIAH
Majalah/jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI yang secara nyata mengandung data dan informasi yang memajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala
14
SYARAT MAJALAH/JURNAL ILMIAH
Punya ISSN (International Standard Serial Number) Terbit secara teratur paling sedikit 2x setahun Bertiras 300 eksemplar/terbit Memuat artikel utama minimal 5 buah dan artikel tambahan maksimal 3 buah. DLL
15
SISTEMATIK KTI (ARTIKEL) JURNAL
Artikel di jurnal tidak memiliki struktur/sistematik yang sama/tetap, bergantung pada gaya selingkung atau kebijakan yang digariskan oleh redaksi jurnal. Meskipun demikian, artikel pada dasarnya memiliki bagian: Judul Nama Penulis Alamat penulis Abstrak dan kata kunci Awal (PENDAHULUAN, PENGANTAR) Tengah/Pokok (HASIL DAN PEMBAHASAN) Akhir (PENUTUP, SIMPULAN, KESIMPULAN) Daftar pustaka
16
MODEL SISTEMATIK ARTIKEL
Judul Nama Alamat Abstrak dan Kata Kunci 1. Pendahuluan 2. Metode 3. Hasil dan Pembahasan 4. Penutup Daftar Pustaka PENDAHULUAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN ...... SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
17
MODEL 3 MODEL 4 Judul Nama Alamat Abstrak dan Kata Kunci A. PENDAHULUAN B. TEORI/KAJIAN LITERATURE C. METODE D. HASIL DAN PEMBAHASAN (1) ..... (2)..... 4. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Masalah 1.3 Tujuan 2. TEORI 3. METODE 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. PENUTUP
18
JUDUL Spesifik, jelas, ringkas, informatif, menggambarkan substansi atau isi tulisan, mengandung unsur kata kunci. Tidak perlu diawali dengan kata analisis, studi, kajian dll. Hindari judul yang terlalu umum. Ditulis dengan huruf kapital semua. Dimungkinkan ada judul utama dan subjudul. Ditulis dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan Inggris
19
CONTOH JUDUL ARTIKEL PENGARUH ONLINE GAME TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK (THE IMPACT OF ONLINE GAME ON CHILDREN’S LANGUAGE DEVELOPTMEN) BIAS GENDER DALAM BAHAN AJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SD KELAS RENDAH (GENDER BIAS IN THE INDONESIAN TEACHING MATERIALS AT LOW LEVEL CLASS OF ELEMENTARY SCHOOL) PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI BAGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI I BATU (THE APPLICATION OF CONTECTUAL LEARNING BY USING VIDEO AS MEDIA IN LEARNING NEGOTIATION TEXT FOR X GRADES STUDENTS OF SMA NEGERI I BATU)
20
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS III SDN MINDI I
(INCREASING WRITING POETRY ABILITY ON THIRD GRADE STUDENTS OF SDN MINDI I) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK BERBAGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I MOJOKERTO (THE INCREASING ABILITY IN WRITING PERSONAL EXPERIENCE WITH SHARING TECHNIQUE IN CLASS VII SMPN I MOJOKERTO)
21
NAMA PENULIS Penulis harus benar-benar terlibat dalam penelitian dan penulisan Nama asli, ditulis lengkap, tidak disingkat, dan tanpa gelar Jika ditulis oleh lebih dari satu orang, penulis utama ditulis paling depan Diletakan di bawah judul tanpa kata “oleh”
22
ALAMAT PENULIS Nama instansi dan alamat lengkap
Tanpa menyebut profesi atau jabatan penulis Jika penulis lebih dari satu orang dan berasal dari instansi yang berbeda, nama dan alamat instansi ditulis semua. Jika penulis lebih dari satu orang dan berasal dari satu instansi, nama dan alamat instansi cukup ditulis satu Nomor telepon, faks, dan instansi dan penulis disebutkan
23
CONTOH PENULISAN JUDUL, NAMA, DAN ALAMAT PENULIS
POTRET KETIMPANGAN SOSIAL DALAM TEKS-TEKS SASTRA INDONESIA MUTAKHIR Potrait of Social Inequality in Indonesian Literary Contemporary Texts Puji Karyanto Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Jalan Dharmawangsa Dalam Selatan 2A, Surabaya, Telepon Pos-el: HP
24
PENGARUH ONLINE GAME TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
(THE IMPACT OF ONLINE GAME ON CHILDREN’S LANGUAGE DEVELOPTMEN) Iswan dan Ati Kusmawati Universitas Muhammadiyah Jakarta Jalan KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, Tangerang, Indonesia dan
25
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI SISWA SMK MELALUI PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH (THE INCREASE OF SMK STUDENT’S CONCEPTUAL UNDERSTANDING OF TRIGONOMETRIC FUNCTION GRAPH THROUGH GUIDED INQUIRY USING AUTOGRAPH) Sehat Saragih Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar, Psr. V, Medan, Pos-el: Vira Afriati SMA Negeri 13 Medan, Jalan Brigjen Zein Hamid Km.7, Medan, Pos-el:
26
ABSTRAK DAN KATA KUNCI ABSTRAK
Berisi latar belakang, masalah, tujuan, metode, hasil, simpulan Tidak ditulis dalam bentuk matematis, pertanyaan, atau dugaan Ditulis dalam satu paragraf, tanpa acuan, catatan kaki, akronim atau singkatan Dalam bahasa Indonesia dan Inggris Maksimal 250 kata (b. Indonesia) dan 200 kata (b. Inggris) KATA KUNCI Kata tunggal atau majemuk Terdiri atas 3—5 kata Ditulis dengan huruf kecil Diipisah dengan “koma”, tanpa diakhiri tanda “titik” Diambil dari kata yang paling menentukan, mengandung konsep
27
ABSTRAK DAN KATA KUNCI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mojokerto dalam keterampilan menulis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesempatan siswa dalam berlatih menulis dan pembelajaran yang kurang efektif. Ketidakefektifan pembelajaran disebabkan oleh kurang tepatnya pemilihan teknik yang digunakan dalam pembelajaran menulis. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti merumuskan sebuah masalah bagaimanakah teknik berbagi dapat meningkatkan kemampuan menulis pengalaman pribadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mojokerto. Teknik berbagi merupakan bentuk model pembelajaran menulis sebagai suatu proses atau merupakan bagian dari tahapan-tahapan menulis yang lengkap yang dikembangkan dalam quantum learning. Langkah-langkah pembelajaran dengan teknik berbagi meliputi persiapan, penyusunan draf kasar, berbagi, perbaikan, penyuntingan, penulisan kembali, dan evaluasi. hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan teknik berbagi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi. untuk itu, penulis menyarankan kepada guru bahasa indonesia untuk menggunakan teknik berbagi sebagai upaya alternatif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis pengalaman pribadi. Kata-Kata Kunci: menulis, pengalaman pribadi, teknik berbagi, The background of this research is the low students' writing skill. This is because of the limited time of exercises and uneffective teaching and learning process. Uneffective teaching learning process is the effect of the unappropriate teaching technique used by the teachers. based on those reasons the writer writes the problem of the study as follow how can sharing technique improve the students of grade VII SMP N 1 Mojokerto skill in writing personal experience. Sharing technique is one teaching and learning model that shows the process or part of the steps in a complate writing as develope in quantum learning. The steps in sharing technique are preparation, making draft, sharing with other, editing, rewrite, and the last is evaluation. The result of this research shows that sharing technique can improve the students' skill in writing personal experience. Therefore, the writer advises the Indonesian teachers use sharing technique to improve the students' skill in writing personal experience. Key Words: writing, personal experience, sharing technique
28
Tujuan penelitian ini mengungkapkan dan mendeskripsikan tanda-tanda puitik sajak “Pertanyaan Srikandi” karya Wiyatmi dengan pendekatan semiotik. Masalah penelitian adalah bagaimana tanda-tanda puitik pada tataran sintaktik, semantik, dan pragmatik terekspresikan dalam sajak “Pertanyaan Srikandi”? Metode yang digunakan adalah metode kualitatif interpretatif dengan ditopang analisis konten. Hasil penelitian membuktikan bahwa tanda-tanda puitik sajak “Pertanyaan Srikandi” pada tataran: (1) sintaktik semiotik menunjukkan bentuk sajak bebas; (2) semantik semiotik menunjukkan adanya testimoni Srikandi yang berisi pernyataan jati diri semasa kini sebagai perempuan androgini atau semasa generasi Sri Kresna sebagai kenya wandu yang berusaha menggugat akan kesetaraan gender; dan (3) pragmatik semiotik membuktikan adanya bentuk ujaran tunggal, komunikasi searah dengan saluran komunikasi teks tertulis, sudut pandang aku terlibat, dan menonjolkan fungsi bahasa aspek referensial situasional yang berisi pesan gugatan seorang perempuan dalam menghadapi tebalnya tembok patriarkat. Kata-Kata Kunci: tanda-tanda puitik, semiotik, sintaksis, semantik, pragmatik This study aims to reveal and describe the poetic signs of "Pertanyaan Srikandi" by Wiyatmi with semiotic approach. The research problem is how the poetic signs at the syntactic, semantic, and pragmatic levels are expressed in the poem "Pertanyaan Srikandi". The study used qualitative method supported with the content analysis. The result shows that: (1) at syntactic level, the poetic signs of "Pertanyaan Srikandi" show the form of free verse; (2) at semantic level, the signs show Srikandi’s testimony containing statements during her current identity as an androgynous woman or during the generation of Sri Krishna as kenya wandu ‘androgyny’ seeking a gender equality; and (3) at pragmatic level, they prove the existence of singular speech form, unidirectional communication through communication channel of written text, involvement of first person point of view, and emphasis on the situational referential aspects of language function containing a challenging message of a woman in dealing with the strength of patriarchy. Key Words: poetic signs, semiotic, syntactic, semantic, pragmatic
29
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap masyarakat tutur etnik Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar yang ditinjau dari aspek jenis kelamin. Populasi penelitian ini adalah masyarakat tutur etnik Cina yang tersebar di sebelas kabupaten/kota dalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan sampel penelitian delapan kabupaten/kota yang memiliki masyarakat tutur etnis Cina lebih banyak, yaitu 500 responden yang berdomisili di Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, kabupaten Takalar, Kabupaten bantaeng, Kabupaten pangkep, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Selayar. Tsampel tersebut dipilih secara purposive (purposive sampling technique). Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket, wawancara, dan pengamatan langsung. Teknik analisis data menggunakan uji t dan analisis varian anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari sikap tutur masyarakat etnik Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar apabila ditinjau dari aspek jenis kelamin. Kata-Kata Kunci: sikap masyarakat, etnik Cina, jenis kelamin, bahasa Makassar This paper is aimed to describe the attitude of ethnic Chinese speech community toward the usage of Makassar language viewed from the aspect of gender. The population is ethnic Chinese speech community which spread to eleven regencies in South Sulawesi; while the samples are eight regencies where most ethnic Chinese reside. There are 500 respondents residing Makassar, Maros, Gowa, takalar, bantaeng, pangkep District, Bulukumba, and Selayar. The sample was selected purposively (purposive sampling technique). The data was collected by distributing questionnaire, interviews, and direct observations. Data analysis technique t usage and analysis of variance (Anova). The result of this research shows that there is no significant difference among the ethnic Chinese speech community attitude toward the usage of makassar language when it is viewed from the aspect of gender. Key Words: community attitude, ethnic Chinese, Makassar language, gender
30
TANDA-TANDA PUITIK SAJAK “PERTANYAAN SRIKANDI” KARYA WIYATMI
POETIC SIGNS RHYME "PERTANYAAN SRIKANDI" BY WIYATMI Puji Santosa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur, Indonesia, Telepon (021) , Faksimile (021) , Pos-el: Tujuan penelitian ini mengungkapkan dan mendeskripsikan tanda-tanda puitik sajak “Pertanyaan Srikandi” karya Wiyatmi dengan pendekatan semiotik. Masalah penelitian adalah bagaimana tanda-tanda puitik pada tataran sintaktik, semantik, dan pragmatik terekspresikan dalam sajak “Pertanyaan Srikandi”? Metode yang digunakan adalah metode kualitatif interpretatif dengan ditopang analisis konten. Hasil penelitian membuktikan bahwa tanda-tanda puitik sajak “Pertanyaan Srikandi” pada tataran: (1) sintaktik semiotik menunjukkan bentuk sajak bebas; (2) semantik semiotik menunjukkan adanya testimoni Srikandi yang berisi pernyataan jati diri semasa kini sebagai perempuan androgini atau semasa generasi Sri Kresna sebagai kenya wandu yang berusaha menggugat akan kesetaraan gender; dan (3) pragmatik semiotik membuktikan adanya bentuk ujaran tunggal, komunikasi searah dengan saluran komunikasi teks tertulis, sudut pandang aku terlibat, dan menonjolkan fungsi bahasa aspek referensial situasional yang berisi pesan gugatan seorang perempuan dalam menghadapi tebalnya tembok patriarkat. Kata-Kata Kunci: tanda-tanda puitik, semiotik, sintaksis, semantik, pragmatik This study aims to reveal and describe the poetic signs of "Pertanyaan Srikandi" by Wiyatmi with semiotic approach. The research problem is how the poetic signs at the syntactic, semantic, and pragmatic levels are expressed in the poem "Pertanyaan Srikandi". The study used qualitative method supported with the content analysis. The result shows that: (1) at syntactic level, the poetic signs of "Pertanyaan Srikandi" show the form of free verse; (2) at semantic level, the signs show Srikandi’s testimony containing statements during her current identity as an androgynous woman or during the generation of Sri Krishna as kenya wandu ‘androgyny’ seeking a gender equality; and (3) at pragmatic level, they prove the existence of singular speech form, unidirectional communication through communication channel of written text, involvement of first person point of view, and emphasis on the situational referential aspects of language function containing a challenging message of a woman in dealing with the strength of patriarchy. Key Words: poetic signs, semiotic, syntactic, semantic, pragmatic
32
PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan bagian yang akan membawa pembaca pada inti persoalan. Pada umumnya, pendahuluan berisi: - latar belakang (alasan mengapa isu/masalah tertentu perlu diteliti/ditulis dengan dukungan referensi yang cukup, aktual, dan relevan). - masalah (artikel sebaiknya membahas satu masalah saja). - tujuan - kajian pustaka atau penelitian sebelumnya yang relevan. - teori.
33
TEORI Jika suatu jurnal menghendaki teori ditulis dalam subbab tersendiri, maka perlu diuraikan: Dasar pemilihan teori Prinsip-prinsip teori Penjabaran tentang teori Gambaran penerapannya
34
METODE Jenis penelitian Bahan dan peralatan Lokasi penelitian waktu penelitian Deskripsi atau uraian mengenai prosedur penelitian, penentuan data, metode pengumpulan data, metode pengolahan dan analisis data
35
HASIL DAN PEMBAHASAN Merupakan hasil analisis fenomena
Hasil dapat berupa deskripsi atau narasi, angka-angka, gambar /foto, atau tabel Hasil harus menjawab permasalahan Pembahasan secara ringkas dan fokus pada interpretasi, interpretasi merupakan bagian yang “subjektif” dibandingkan dengan penyajian hasil (data). Interpretasi atau penafsiran mengandalkan latar belakang pengalaman, pengetahuan, dan kreativitas penulis untuk menjelaskan data dan menggunakannya sebagai bukti dalam penafsirannya.
36
SIMPULAN Bukan tulisan ulang dari pembahasan Bukan ringkasan
Menjawab permasalahan penelitian Konsisten antara: (1) rumusan masalah, (2) Tujuan, (3) Hasil dan pembahasan, serta (4) Simpulan
37
DAFTAR PUSTAKA 1. Buku yang dicantumkan harus yang benar-
benar diacu dalam teks 2. Bukan daftar bacaan 3. Mengacu pada ketentuan yang berlaku atau yang dipersyaratkan oleh sebuah majalah/jurnal ilmiah 4. Minimal 10 buku 5. Berisi 80% pustaka primer 6. Berisi 80% pustaka terbaru (5 th. terakhir) 7. Acuan pribadi dibatasi maksimal 30% 8. Sumber internet dibatasi pada jurnal elektronik, grup riset, perpustakaan online, pengindeks jurnal, bukan pada blog atau wikipedia 9. Tidak diberi nomor urut 10. Gelar penulis tidak dicantumkan
38
MODEL KUTIPAN DI DALAM TEKS
Catatan perut: (Moeloeng, 2012:3) Catatan kaki : footnote (penomoran dengan penjelasan di bagian bawah teks) Catatan akhir : endnote (penomoran dengan penjelasan setelah simpulan dan sebelum daftar pustaka)
39
Kepustakaan dibutuhkan karena:
Memberikan penghargaan (credit) terhadap konsep dan ide penulis (authors) lain; Memberikan bukti kepada pembaca atau penguji kedalaman dan kecermatan yang dibaca oleh penulis; dan Menjamin bahwa pembaca dapat menelusuri sumber informasi yang digunakan dalam pustaka acuan, dan memberikan penghargaan terhadap kualitas dan usaha yang dilakukan dalam penelitian . Apabila penghargaan terhadap sumber informasi yang dipakai tidak dilakukan, maka pelakunya dituduh melakukan plagiasi.
40
PENELUSURAN PUSTAKA
41
PENELUSURAN PUSTAKA ONLINE
48
Draf Juknis Khusus Plagiat (Sumber: Subandrio, 2012)
Keseluruhan/utuh (complete plagiarism) Sebagian besar/ide pokok (near-complete plagiarism) Dengan redaksi lain (patchwork plagiarism) Tidak sebut sumber beberapa alenia (lazy plagiarism) Miliknya sendiri (self plagiarism) Penelitian berdua/lebih ditulis sendiri
49
KESALAHAN PENULISAN PUSTAKA
1. Tidak menuliskan sumber kutipan yang ditulis dalam bodi teks ke dalam DP 2. Penulisan tahun terbitan pada sumber acuan dalam bodi teks berbeda penulisannya dengan yang ditulis dalam DP (2006 vs 2009; ditulis tt vs ditulis tahun)
50
4. Gaya penulisan DP tidak konsisten, ada yang pakai kurung setelah nama penulis (2009) ada yang tidak pakai kurung setelah penulis 2009. 5. Penulisan tahun, ada yang ditulis setelah nama dan ada yang ditulis di belakang institusi penerbit 5. Sitasi pada bodi teks yang ditulis dengan et al., (mis. Bukhari et al. (2003) namun dalam DP et al tidak ditulis lengkap nama-nama penulis lainnya. Begitu pula, dkk) 6. Penulisan sumber (pengarang) dalam tahun yang sama namun judul berbeda ditulis dalam tahun yang sama, (seharusnya berbeda, (contoh 2009a dan 2009b)
51
Sistem Sitasi Artikel siap terbit, pengacuan artikel yang diterima untuk dipublikasikan (dalam proses penerbitan) ditambah dengan “in press” atau “siap terbit” Contoh: Suhardjono, siap terbit Artikel sedang dikirim untuk publikasi, artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam jurnal tidak dapat diacu dalam KI karena belum ada pernyataan dapat diterbitlkan
52
Contoh Cara Penulisan Daftar Pustaka (LIPI, 2013)
Majalah Ilmiah dengan Volume dan Nomor Kriswati, E “Deformasi Gunung Api Bromo pada Peningkatan Aktivitas Vulkanik ”, Widyariset, 11 (1):27-36 - Buku (Satu Penulis) Hasan, S.H Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. - Buku (Dua hingga Empat Penulis) Bambang, D. dan R. Riana Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : Rhineka Cipta. Ostergren, R.Clifford,C.L.Kluge, and H.Bunget Wisconcin German Land and Life. Madison : University of Wisconsin
53
Buku (Lebih dari Empat Penulis)
Maryanto, I. dkk Nama Daerah Mamalia di Indonesia. Jakarta: LIPI Press. Turabian, K.L.et al A Manual for Writers of Research Paper, Theses, and Dissertations (7th ed). Chicago: University of Chicago Press. Buku yang Ditulis atas Nama Lembaga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti. Jakarta: LIPI.
54
- Bunga Rampai Imron, M.B “Pola Komunikasi Kepemimpinan Taufik Abdullah”. Dalam M.Hisyam dkk. (Ed.). Sejarah dan Dialog Peradaban: 81–92. Jakarta: LIPI Press. - Prosiding Tang, M “Nilai-Nilai Budaya di dalam Sastra Daerah yang Mendasari Sekuritas Sosial Tradisi-onal Etnis Bugis”. Prosiding Kongres Internasional Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Selatan Tahun 2007: 219–232, Juli 2007: Pusat Bahasa Sulawesi Selatan.
55
Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Wijana, I.D.P “Bias Gender pada Bahasa Majalah Remaja”. Tesis, Fakultas Ilmu Budaya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan) Laporan Penelitian Sumaryanto “Karakteristik Sosial Ekonomi Petani pada Berbagai Agroekosistem”. Laporan Penelitian, Pusat Analisis Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor: Kementerian Pertanian
56
Media Massa (Tanpa Nama Penulis)
“Kambing Hitam Kemiskinan” Kompas, 25 November, hlm.33. Media Massa (Terdapat Nama Penulis) Abimanyu, A “Kontroversi Dana Dapil”. Republika, 7 Juni, hlm. 1. Tulisan Bersumber dari Internet (Tanpa Nama Penulis) Guidelines for Proper Scientific Conduct in Research, Dalam otherpolicies/properscientificcounduct, diakses 25 Juni 2010. Tulisan Bersumber dari Internet (Terdapat Nama Penulis) Rustandy, T “Tekan Korupsi Bangun Bangsa”. Dalam , diakses 14 Januari 2007.
57
Makalah dalam Pertemuan Ilmiah, Kongres, Simposium, atau Seminar yang belum diterbitkan
Darsono, P “Teripang Perlu Dilindungi”. Makalah dalam Lokakarya Usulan Jenis Satwa dan Tumbuhan yang Perlu Dilindungi di Indonesia. Bogor, 8 Desember: Pusat Penelitian Biologi LIPI. Pustaka Berupa Dokumen Paten Sukawati,T.R Landasan Putar Batas Hambatan. Paten Indonesia No. ID/
58
Pustaka Acuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2012. Jakarta: LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pedoman Penulisan KTI Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama LIPI. Jakarta. Subijanto “Teknik Penulisan Kutipan Karya Tulis Ilmiah”. Disampaikan dalam Forum Peneliti di Malang, 21—25 Agustus 2013 Subijanto dan Philip Suprastowo “Beberapa Kesalahan dalam Penulisan KTI”. Disampaikan dalam Forum Peneliti, Padang, 4 September 2014
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.