Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

IMPLEMENTASI PRODUKSI PADI ORGANIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "IMPLEMENTASI PRODUKSI PADI ORGANIK"— Transcript presentasi:

1 IMPLEMENTASI PRODUKSI PADI ORGANIK
PENDAHULUAN INPUT PUPUK ANORGANIK & PEST.SINTETIS Tak proporsional Hasil Pelandaian Produktivitas Lahan Menurun Ekosistem terganggu Bahan organik menurun BB Zainal Arifin

2 Status B.O. tanah sawah rendah (1-2%)
Peranan B.O. tanah : Memperbaiki struktur & permeabilitas tanah serta daya menahan air Sumber hara makro & mikro KTK meningkat hara tanaman tdk mudah tercuci shg efisien dalam penggunaan pupuk Memperbaiki kehidupan biologi tanah Mengandung zat tumbuh & vitaman rangsang tumbuh tanaman Harkat B-Organik (%) C-Organik (%) Nisbah C/N Sangat tinggi > 6,0 > 3,50 >25 Tinggi 4,3-6,0 2,51-3,50 16-25 Sedang 2,1-4,2 1,26-2,50 11-25 Rendah 1,0-2,0 0,60-1,25 8-10 Sangat rendah < 1,0 < 0,60 <8 Zainal Arifin

3 USAHATANI PADI SECARA TERPADU DAN RAMAH LINGKUNGAN
Zainal Arifin

4 Tumpangsari Padi-Ikan-Azolla-Bebek-Sapi (Pak Azbi)
Jerami Pupuk Azolla kandang Dedak Padi Gabah- Kotoran Pupuk kandang sisa panen Azolla ikan Azolla Dedak Hama Bekicot Ikan Bebek Zainal Arifin

5 Azolla microphylla Azolla pinnata Azolla microphylla Zainal Arifin

6 Kandungan N,P,K dlm azolla, kotoran ikan nila, bebek & sapi
Sumber N (%) P2O5 (%) K2O (%) Azolla 4,87 0,66 2,53 Kotoran ikan 2,23 0,91 0,19 Kotoran bebek 2,15 1,13 1,15 Kotoran sapi 1,91 0,56 1,40 Total 11,16 3,26 5,27 Zainal Arifin

7 STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH
Persiapan Lahan Tanah diolah saat jenuh air (tidak harus menunggu air tergenang), menggunakan bajak singkal ditarik traktor atau ternak dengan kedalaman olah 20 cm atau lebih. Pengolahan tanah dilakukan 2 kali. Setelah pengolahan pertama, tanah digenang selama 7-15 hari, kemudian dilakukan pengolahan kedua, diikuti penggaruan dan pengglebekan untuk meratakan dan pelumpuran (perbandingan lumpur dan air 1:1). Untuk lahan sawah dengan lapisan olah dalam, pengolahan tanah cukup dengan pengglebekan dan penggaruan, terutama pada musim kemarau (setelah panen musim hujan). Pupuk organik jerami atau pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha diberikan saat pengolahan tanah kedua. Untuk pengairan tanaman, dibuat laren tengah dan laren keliling. Zainal Arifin

8 Dalam pemilihan varietas perlu mempertimbangkan:
Pergiliran varietas pada pola tanam padi-padi-padi untuk mencegah ledakan hama dan penyakit tertentu; Pada musim hujan (MH) dipilih varietas tahan hama wereng, sedangkan pada musim kemarau (MK) dipilih varietas toleran kekeringan dan kurang atau tidak disukai oleh hama penggerek; Var. unggul lebih rakus hara dg pengelolaan intensif Var. lokal unggulan  sangat potensial untuk padi organik Zainal Arifin

9 Tanam (1) Bibit muda (umur hari) ditanam dengan jarak 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 20 cm atau cara tanam jajar legowo {40 cm x (20 cm x 10 cm)}. (2) Bibit ditanam 1-3 batang/rumpun agar dapat tumbuh dan berkembang lebih baik, perakaran sempurna, dan anakan lebih banyak. Zainal Arifin

10 Pemupukan ● Takaran > 2 ton/ha immobilisasi
● Aplikasi pada pengolahan tanah ke dua: proses immobilisasi ● Indikator baik: cacing tanah banyak ● Dekomposisi cepat: kondisi aerob. ● Bila anaerob: dekomposisi lambat, efeknya CO2, CH4, NH3, asam organik, H2S Kandungan unsur dalam Tren Jerami kering (%) 1 t jerami (kg/ha) 5 t jerami (kg/ha) Tahun C-Org tanah (%) Hasil naik (%) N 0,5-0,8 5-8 25-40 1998 0,833 1,22 P 0,07-0,12 0,7-1,2 3,5-6,0 1999 0,842 3,72 K 1,2-1,7 12-17 60-85 2000 0,847 6,39 S 0,05-0,10 0,5-1,0 2,5-5,0 2001 0,851 10,82 Si 4-7 40-70 2002 0,856 11,55 Zainal Arifin

11 Mahal/terbatas/impor
Kelebihan & kekurangan jenis pupuk ITEM PUPUK ANORGANIK PUPUK ORGANIK Kesuburan tanah : * Sec. fisik * Sec. kimia * Sec. biologi Memburuk Terbatas Menurun Membaik Lengkap Bahan baku Mahal/terbatas/impor Murah/melimpah Lingkungan Kurang ramah Ramah Aplikasi Praktis Jumlah banyak Pengangkutan Mudah Agak susah Respon tanaman Cepat Lambat Kebersihan/bau Baik Kurang baik Penyimpanan Zainal Arifin

12 Pengaruh pembenaman pupuk organik mentah dan pupuk organik matang dalam tanah
Item Pupuk Organik Mentah Pupuk Organik Matang Kadar air Tinggi Rendah Nisbah C/N Hara Belum tersedia Tersedia Respon tanaman Lambat Cepat Hama & Penyakit Mudah berkembang Sulit berkembang Mikroorganisme Aktivitas meningkat (proses immobilisasi lebih besar) Aktivitas stabil (proses immobilisasi dan mineralisasi seimbang) Gulma Tumbuh kembali Mati Volume Banyak Sedikit Tekstur Kasar dan beragam Halus dan seragam Warna Lebih terang Lebih gelap Kebersihan/bau Kurang baik Baik Zainal Arifin

13 Pupuk Kandang Sebagai Sumber Bahan Organik
Pupuk kandang mengandung unsur hara N, P, K, Ca, Mg, S, Mn, Zn, Cu, & Bo. Urine ternak mengandung terutama N dan K. Macam Ternak Pupuk Kandang N (%) P (%) K (%) C/N Kuda kotoran kering urine 2,33 13,20 0,83 0,02 1,31 10,90 24 Kerbau 1,23 2,05 0,55 0,01 0,69 3,78 19 Sapi 1,91 9,74 0,56 0,05 1,40 7,78 Babi 2,80 10,88 1,36 1,25 1,18 17,86 13 Kambing 1,87 9,90 0,79 0,10 0,92 12,31 29 Ayam 3,77 1,89 1,76 Itik 2,15 1,13 1,15 Zainal Arifin

14 Jerami Padi Sebagai Sumber Bahan Organik
Jerami mengandung terutama K & Si. 80% K berada dlm jerami. Jerami mengandung Selulosa & C/N tinggi shg sulit dekomposisi (4 bln)  pengomposan dg bio aktivator  C/N 45,52 menjadi 15,86 (2 minggu). Pembakaran jerami mengganggu kehidupan mikroorganisme dan struktur tanah menjadi agak keras serta beberapa unsur berkurang seperti C, N, P, K, S, Ca, dan Mg. Perbandingan kandungan hara dlm jerami segar & jerami yg dibakar Komposisi kimia Jerami basah Jerami Bakar C (%) 41,86 0,89 N (%) 1,12 0,10 C/N 37 9 Unsur makro (%) P 0,14 0,07 K 1,82 0,46 Ca 0,29 0,18 Mg 0,16 0,13 S 0,11 0,03 Unsur mikro (ppm) Fe 1.807 455 Mn 1.042 444 Cu 9,5 2,6 Zainal Arifin

15 Fluks rata2: 348 mg CH4 m-2 d-1 Hari setelah tanam
Eh Methane emission drain prior to harvest Start flooding and transplant rice to the field Pengeringan plot Pemupukan 2 CH 4 emission (mg m -2 d -1 ) 300 Pemupukan 1 250 fertilization 3, N K Pemupukan 3 fertilization 2, N K 200 150 100 50 Fluks rata2: 348 mg CH4 m-2 d-1 -50 1 3 7 11 15 16 19 20 23 24 27 31 32 33 34 39 43 46 50 51 52 55 59 63 68 71 77 79 83 -100 Redox potential (mV) -150 -200 Hari setelah tanam Fluks CH4 dan potensi redoks tanah pada budidaya padi sawah dengan pengairan tergenang (Prihasto Setyanto, 2010) Zainal Arifin 15

16 Eh Methane emission Fluks rata2: 130 mg CH4 m-2 d-1 Hari setelah tanam
5 cm ) -1 d 300 -2 250 pengairan Pengairan 200 emission (mg m 150 Fluks rata2: 130 mg CH4 m-2 d-1 100 4 CH 50 1 3 7 11 15 16 19 20 23 24 27 31 32 33 34 39 43 46 50 51 52 55 59 63 68 71 77 79 83 -50 Redox potential (mV) -100 -150 Hari setelah tanam -200 Fluks CH4 dan potensi redoks tanah pada budidaya padi sawah dengan pengairan berselang (Prihasto Setyanto, 2010) Zainal Arifin 16

17 Pengendalian Hama dan Penyakit
Dampak penggunaan pestisida sintetis : ● Mencemari hasil pertanian beserta jeraminya (pakan ternak) Kerusakan lingkungan Tidak aman dikonsumsi manusia dan hewan Mengganggu organisme bukan sasaran dan musuh alami Menyebabkan beberapa hama menjadi resisten dan membentuk strain baru yang lebih tahan Alternatifnya : ● Pestisida hayati dan pestisida nabati Zainal Arifin

18 Zainal Arifin

19 Bahaya penggunaan pestisida sintetis pd Hewan & Manusia
1. Terhadap Hewan * Penurunan fertilitas/kesuburan & daya tetas serta penipisan kulit telur * Kelahiran abnormal * Penurunan populasi *  Kerusakan organ reproduksi *  Kanker 2. Terhadap Manusia *   Kanker (payudara, prostat, dll.) *   Kelainan genetik *   Kelainan pembentukan janin & mengganggu pertumbuhan anak * Kerusakan organ reproduksi (penurunan kualitas & kuantitas sperma & sel telur) * Gangguan perkembangan & fungsi sistem susunan saraf pusat yang menimbulkan kelainan tingkah laku * Kerusakan sistem kekebalan & menurunkan kemampuan tubuh melawan suatu penyakit Zainal Arifin

20 Kelebihan & kekurangan jenis pestisida
ITEM PESTISIDA SINTETIS PESTISIDA NABATI Bahan baku Mahal/terbatas/impor Murah/melimpah Pengadaan Mudah diperoleh Butuh waktu & tenaga Aplikasi Praktis ttp kurang aman bagi manusia & hewan Agak praktis & aman penggunaannya Daya kerja Cepat Tidak selektif shg banyak predator hama musnah Agak cepat Selektif & tidak mengganggu predator hama Dampak lingkungan Timbul pencemaran air, tanah & udara Timbul biotipe hama baru yg lebih kebal Tidak terjadi pencemaran Tidak timbul kekebalan pd hama Produk pertanian Mengandung residu bahan kimia Kurang aman di konsumsi Tidak mengandung residu bahan kimia Aman di konsumsi Zainal Arifin

21 Jenis Pestisida Nabati Dan Cara Pemanfaatannya
Nama Tanaman Bagian Yang Digunakan Hama Yang Dikendalikan Mimba Biji dan daun Berbagai jenis serangga Srikaya Biji Aphid, semut, wereng, ulat kobis, dll Bunga Mentega Daun & kulit kayu Semut, lalat dan serangga lainnya Chrysanthenum Bunga Berbagai jenis serangga & hama gudang Tuba Akar & kulit kayu Berbagai jenis serangga & ulat Gamal Daun & batang Tembakau Tomat Batang dan daun Ulat & lalat hijau Rumput Mala Tangkai kering Mengusir serangga dari tumbuhan Tembelekan Daun & cabang kering Berbagai jenis kumbang & penggerek daun Dringo Akar kering Kemangi Daun segar & kering Sesudu Getah Cabe merah Cabe merah kering Bawang-bawangan Daun, Umbi & batang Kembang kenikir Daun Mint Zainal Arifin

22 Hama Yang Dikendalikan
Nama Tanaman Bagian Yang Digunakan Hama Yang Dikendalikan Kayu-kayuan Abu kayu Root manggot, siput,ulat grayak, kumbang flea pd tomat, kumbang timun Bawang putih Umbi Berbagai jenis serangga Camomila Bunga kering Dumping off atau rebah semai Kucai Umbi dan daun Powdery mildew pd berries & downy mildew pd timun Kunir Akar/umbi kering Berbagai jenis serangga & ulat Kotoran hewan Melindungi dari hewan bersangkutan Johar Daun segar Wereng coklat Kluwak Buah Walang sangit Gadung Cengkeh Buah, daun & minyak BBP (panili) & BPB (Lada) Daun wangi (Melaleuke) Daun Antraktan lalat buah Selasih Bengkuang Biji Penghisap buah lada Sirsak Belalang & ulat padi Jeruk Kulit Ulat pemakan daun, kumbang, aphid dsb Serai wangi Daun & batang Hama terung Lengkuas Nilam Zainal Arifin

23 Tanaman dipanen apabila jumlah tanaman bermalai kuning mencapai 95%,
Panen dan Pasca Panen Tanaman dipanen apabila jumlah tanaman bermalai kuning mencapai 95%, Untuk mengurangi kehilangan hasil, perontokan gabah sebaiknya menggunakan alat perontok (thresher). Sebelum disimpan atau digiling untuk mendapatkan beras yang baik, gabah dikeringkan sampai memiliki kadar air 12-14%. Hindari penggunaan bahan kimia selama penyimpanan Beras yg dihasilkan sec. organik  memp. rendemen lebih baik, beras kepala lebih banyak, penampakan lebih seragam, aroma lebih tajam dan rasa nasi lebih enak dibanding beras non organik Zainal Arifin

24 Pengelolaan Tanaman Organik Sesuai Persyaratan CAC & IFOAM
Penentuan Lahan Terpisah dari pertanian non organik (min 25 m). Masa konversi bekas lahan non organik (IFOAM) 12 bulan (tan. semusim) & 18 bulan (tan. tahunan). Peluang mengem-bangkan var. lokal unggulan daerah Benih/bibit - Berasal dari pertanian organik (bila ada) - Tanpa bahan kimia - Bukan rekayasa genetik (transgenik) - Beradaptasi pada kondisi tanah, iklim & hama/penyakit Pengelolaan Kesuburan Tanah - Hindari pupuk kimia & ZPT - Tambahkan bahan organik ke dalam tanah - Tambahkan batuan mineral (batuan fosfat, kapur, dsb) - Melakukan rotasi tanaman, tumpangsari, polikutur & tanaman legum - Air irigasi bebas bahan kimia Zainal Arifin

25 - Pengendalian secara mekanis & terkontrol
4. Perlindungan Tanaman - Pengendalian secara mekanis & terkontrol - Menggunakan pestisida nabati - Rotasi tanaman, tumpangsari atau mixed cropping - Bahan tanam yang tahan dan toleran hama/penyakit - Melindungi musuh alami - Pengendalian secara biologi (misal melepas musuh alami) - Menggunakan mulsa organik 5. Pasca Panen - Hindari penggunaan bahan kimia dalam pemanenan, pemrosesan & penyimpanan hasil - Produk organik diberi label agar tidak tercampur dengan non organik 6. Sistem Pengendalian Intern (SPI) - Dokumen tentang prosedur, form inspeksi, jadwal inspeksi & pelaporan - Diperlukan tindakan (sanksi) bila melanggar aturan budidaya organik Zainal Arifin

26 Penutup Pengelolaan pertanian organik disesuaikan dengan potensi lokasi dalam menyediakan bahan-bahan organik untuk pembuatan pupuk organik & pestisida nabati. Sasaran pengembangan pertanian organik : meningkatnya produktivitas lahan, efisiensi biaya produksi, peningkatan mutu & nilai tambah produk, ramah lingkungan, berorientasi keseimbangan dalam pembangunan wilayah, pengembangan sumberdaya lokal, dan inovasi teknologi yang sesuai Aplikasi pupuk organik pada padi : - Menambah pupuk organik & mengurangi penggunaan pupuk anorganik sec. bertahap - Mengganti penggunaan pestisida sintetis & penerapan kultur teknis yang baik - Diperlukan dukungan semua pihak dlm sosialisasi, pembimbingan, pengawasan dan pemasaran hasil Zainal Arifin

27 TERIMA KASIH Zainal Arifin


Download ppt "IMPLEMENTASI PRODUKSI PADI ORGANIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google