Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN"— Transcript presentasi:

1 PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN
Tesa Jatnika Permana Rachmat Sugilar Lina Nur Hasanah Nindya Citra Utami Srundi Akbar Zaenuri

2 Konsep Dasar Manajemen
Istilah pengelolaan merupakan pengertian dari istilah Management (Inggris). Istilah ini berasal dari bahasa Latin, Perancis dan Italia. Istilah itu sebagai berikut: Maneggiare berarti melatih / menangani

3 Fungsi Dasar Manajemen
Menurut J.F Tahalele: Perencanaan (planning) Pelaksaan (execution) dan Penilaian (evalution) Pada Umumnya Fungsi Manajemen Sekolah : Perencanaan Pengorganisasian Penggerakan Pengkoordinasian Pengarahan Pengawasan

4 Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sekolah
Harl R. Douglass, A.M. Ph.D. (Modern Administration of Secondary Schools, 1963) merumuskan tentang prinsip-prinsip pendidikan sebagai berikut: 1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja 2. Mengkoordinasi wewenang dan tanggungjawab. 3. Memberi tanggungjawab pada personil sekolah yang sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya. 4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia. 5. Relatifitas nilai-nilai

5 Bidang-bidang Kegiatan Pengelolaan Sekolah
a. Kegiatan menyusun proses belajar mengajar b. Kegiatan mengatur kemuri dan c. Kegiatan mengatur peralatan pengajaran d. Kegiatan mengatur gedung dan perlengkapan e. Kegiatan mengatur keuangan dan f. Kegiatan mengatur sekolah dan masyarakat.

6 James M. Lipham dan James A
James M. Lipham dan James A. Hoeh, merumuskan menjadi 5 macam pengelolaan sekolah, yaitu: a. Instructional program b. Staff personel c. Student personel d. Financial and physical resources e. School-Community relationship.

7 Pengelolaan Program Pengajaran
Kepala sekolah bertanggung jawab pada segi edukatifnya lewat memimpin dan memberi supervisi pengajaran, sedangkan wakil kepala sekolah sebagai pengelola pengajaran bertanggung jawab pada segi administratifnya. Tugas guru yang bertanggungjawab langsung pada edukatif ini harus bisa menyusun tujuan melaksanakan proses belajar, mengajar,dengan memilih metode yang tepat, serta media pendidikan yang cocok. Ia dituntut mengadakan evaluasi yang mencerminkan kemampuan anak sebenarnya. Pimpinan sekolah bertanggungjawab tentang pengadaan persiapan/persediaan peralatan dan perlengkapan pengajaran. Buku-buku pegangan yang cocok dan materi lainnya dalam rangka memperkaya pengalaman belajar anak, hendaknya disediakan pula.

8 Pengelolaan Kesiswaan
Orientasi pendidikan sekarang menitik beratkan perhatian kepada siswa sebagai objek didik dan subjek didik. Karena itu sekolah harus mengetahui dan memahami perbedaan individu anak, mengetahui kebutuhannya, mengetahui minatnya, mengetahui cita-citanya, dan sebagainya.

9 Pengelolaan personil sekolah
“Warga sekolah terdiri dari siswa, guru, personil tata usaha, orang tua siswa dan anggota masyarakat yang berminat pada pendidikan.”

10 Menurut Lipham dan Hoeh ada beberapa kemampuan yang diperlukan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian pengelolaan personil sekolah adalah sebagai berikut: Tahap I → Mengidentifikasi pegawai baru, meliputi kemampuan: 1) Kepala sekolah menetapkan persyaratan peranan yang khusus bagi setiap jabatan yang kosong 2) Kepala sekolah melakukan wawancara dan seleksi terhadap calon anggota yang telah diidentifikasi memiliki kualifikasi terbaik untuk setiap jabatan dan memberikan rekomendasi untuk diangkat. Tahap II→ Orientasi staf, meliputi kemampuan: 3) Kepala sekolah mengkoordinasikan orientasi anggota staf yang baru terhadap sistem sekolah, pegawai. Lembaga/organisasi siswa dan masyarakat.

11 Tahap III→ Penugasan staf, meliputi kemampuan:
4) Kepala sekolah menaksirkan tingkat kesesuaian antara harapan-harapan dengan peranan dan kebutuhan penempatan individu. 5) Kepala sekolah memberikan rasa optimis kepada pegawai baru untuk dapat mencapai kesuksesan seperti pegawai lainnya. 6) Kepala sekola menugaskan kembali para pegawai yang sudah berpengalaman kepada posisi dan peranannya untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan individu. 7) Kepala sekolah dapat mengemukakan ide-idenya dan mengkoordinasikan tujuan-tujuan dan program-program individual dan sub unit dengan sekolah dan program-program dan tujuan-tujuan sistem sekolah.

12 Tahap IV→ Pengembangan staf, meliputi kemampuan:
8) Kepala sekolah mengikut sertakan staf dalam kegiatan-kegiatan penembangan profesionalnya dihubungkan dengan proses pendidikan dan administrasi. 9) Kepala sekolah memimpin suatu program pengembangan staf secara sistematis melalui observasi dalam kelas dan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan staf. 10) Kepala sekolah mengkoordinasikan kegiatan profesional, perpustakaan profesional, program pengajaran siswa, dan kegiatan in-service. 11) Kepala sekolah membimbing setiap anggota staf ke arah keterlibatan secara selektif dalam kegiatan pengembangan staf. 12) Kepala sekolah menilai kegiatan pendidikan in-service bagi individu dan kelompok dan memberikan rekomendasi mengenai cara-cara penyempurnaan/perbaikannya. Tahap V → Penilaian staf, meliputi: 13) Kepala sekolah melibatkan staf dalam memperoleh persetujuan tujuan evaluasi dan prosedur evaluasi yang digunakan. 14) Kepala sekolah mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis data yang berhubungan dengan proses dan hasil pengajaran. 15) Kepala sekolah mendasari keputusannya pada data evaluasi yang spesifik.

13 Pengelolaan Keuangan, Peralatan, Perlengkapan, dan Gedung Sekolah
Bidang I, Sumber-sumber finansial, meliputi: 1) Kepala Sekolah mengetahui dengan pasti kebutuhan, sasaran, tujuan sekolah dan menterjemahkannya dalam pengajaran dan bantuan yang hasil-hasilnya dapat diukur dalam bentuk penampilan. 2) Kepala Sekolah memimpin staf dalam pengembangan formal dan struktur program sesuai dengan tujuan yang dapat diukur. 3) Kepala sekolah mengidemtifikasi, menganalisis dan alternatif biaya untuk setiap tujuan. 4) Kepala sekolah menganjurkan seleksi dan mengambil alternatif pengajaran dengan optimal. 5) Kepsek mengadakan atau memelihara dengan tepat inventaris perlengkapan, persediaan dan bahan bahan untuk mencapai tujuan. 6) kepsek menyiapkan anggaran dengan menetapkan priorotas/ kebutuhan pada setiap program sekolah. 7) kepsek mengevaluasi dan menyetujui permintaan perlengkapan, persediaan bahan-bahan/ barang-barang yang dibeli oleh sekolah.

14 Bidang II . Sumber-sumber “School plant” (tanah,gedung, dan perlengkapan sekolah), meliputi :
8) kepsek mengkoordinasikan masukan masukan dari guru, siswa, dan masyarakat sekitarnya untuk perencanaan fasilitas. 9) kepsek menetapkan dan menggambarkan sifat dan susunan/ rencana yang khusus bidang bidang pelayanan dan fasilitas apabila sekolah mulai dirancang. 10) kepsek mengembangkan dan meneruskan seperangkat spesifikasi pendidikan yang lengkap untuk arsitek yang digunakan dalam merencanakan kembali fasilitas yang baru. 11) kepsek menilai kemajuan dari perencanaan dan pembuatan sebagai keperluan yang dibutuhkan untuk memperlengkapi pengajaran. 12) kepsek mewawancarai, menetapkan dan mensuvervisi personil/ bagian pemeliharaan untuk menyediakan lingkungan fisik yang akan mempertinggi pengajaran.

15 Pengelolaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
implikasi pelaksanaan pogram tersebut sebagai berikut: 1. program itu relevan dengan kebutuhan masyarakat. 2. output sekolah akan turut berkiprah dalam usaha meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat dalam pembangunan daerahnya. 3. masyarakat akan merasa memiliki program pendidikan dan pengajaran. 4. sekolah adalah pusat kebudayaan juga ketahanan pendidikan. Kemampuan dalam mengembangkan hubungan sekolah dengan masyarakat:

16 TERIMAKASIH


Download ppt "PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google