Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuryadi Johan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Bio-conversion of organic wastes for their recycling in agriculture: an overview of perspectives and prospects Dedy Setyawan Niswa Fitri Anggraini Rzqi Robi Aulia Kenya Cindasmara
2
TUJUAN Artikel ini menyatukan informasi saat ini yang diperlukan untuk membuat kompos limbah organik yang efektif dari asal yang berbeda dengan karakteristik yang beragam dalam berbagai situasi. Hal ini juga mencakup deskripsi skema sistem pengomposan, dan berbagai faktor pengendalian proses.
3
COMPOSTING PROCESS
4
Pengomposan dapat dianggap sebagai usaha mikroba, sehingga membutuhkan energi, makanan, dan habitat. Mikroorganisme ini membutuhkan karbon sebagai sumber energi dan nitrogen untuk membangun protein. Bakteri menghasilkan enzim untuk memecah karbohidrat kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana (Hamdy, 2005), dan menggunakannya sebagai makanan. Proses pengomposan berlanjut sampai sisa nutrisi dikonsumsi oleh mikroorganisme terakhir dan sebagian besar karbon diubah menjadi karbon dioksida dan air (Rynk, 1992). Nutrisi yang tersedia selama penguraian tetap berada dalam kompos di dalam tubuh mikroorganisme mati dan di humus.
5
COMPOSTABLE MATERIALS
6
STAGES OF COMPOSTING Tahap mesofilik ( °C) adalah keadaan persiapan yang memulai proses dekomposisi dan membawa kompos ke dalam rentang suhu yang sesuai untuk termofil. Tahap ini dicapai dengan substrat kompos yang mudah terbungkus dan mudah diurai. Suhu naik dengan cepat dari tahap mesofilik hingga 65 ° C (tahap thermofilik). Tahap termofilik diperlukan untuk memastikan stabilisasi dan pasteurisasi kompos, menghilangkan banyak organisme berbahaya. Tahap ini mungkin berlangsung selama beberapa hari tergantung pada seberapa baik oksigen dipasok ke tumpukan dan kualitas dan kuantitas substrat. Suhu lapisan kompos kembali turun ke kisaran mesofilik dan pembentukan kembali organisme mesofilik terjadi
7
Factor affecting composting
8
Mikroorganisme Nature of materials
Kelompok utama mikroorganisme yang terlibat adalah bakteri, actinomycetes dan jamur. Sifat dan jumlah mikroorganisme yang tepat pada setiap fase pengomposan bergantung pada substrat dan pada suksesi sebelumnya. Nature of materials Karakteristik fisik dan kimia mempengaruhi proses pengomposan. Dua atau lebih bahan bersama (co-composting) dapat mempercepat proses pengomposan, mengoptimalkan rasio C: N, kadar air dan ukuran partikel bahan dan konduktansi tanah yang berkualitas. Seperti, pengomposan bahan tanaman berkayu dan biosolid setelah pencampuran dengan rasio yang tepat akan menghasilkan produk akhir berkualitas tinggi.
9
COMPOSTING SYSTEMS Windrows Aerated static pile
Meode yang paling sederhana dari ketiganya yang melibatkan penempatan campuran bahan limbah organik ke dalam tumpukan panjang dan sempit sekitar enam kaki tingginya dua belas kaki lebar dan selama diperlukan. Proses kompos dipercepat dengan memutar balik windrow dengan loader front-end atau mesin yang dirancang khusus yang dirancang untuk tujuan ini. Menghidupkan fluffs tumpukan dan meningkatkan porositas campuran, yang membantu untuk meningkatkan pengenalan udara ambien ke dalam windrow. Aerated static pile Sistem ini melibatkan pasokan udara lingkungan melalui cara mekanis dan tidak memerlukan pembalikan campuran organik begitu tumpukan terbentuk. Dengan mengendalikan udara secara mekanis, proses ini memungkinkan penggunaan tumpukan yang lebih besar, biasanya dijaga delapan sampai dua belas kaki tingginya. Tegangan statis aerasi dapat dibangun secara terpisah atau dalam tumpukan yang diperpanjang. Masing-masing tumpukan, dibangun sekaligus, memungkinkan pengomposan terjadi dalam batch. Sensor suhu yang ditempatkan di dalam tumpukan bekerja bersamaan dengan blower untuk mengendalikan konsentrasi suhu dan oksigen di dalam tumpukan
10
In – vessel composting Ini melibatkan pengekangan proses kompos ke berbagai kontainer atau bejana. Sistem ini biasanya mencakup ketentuan untuk aerasi, pencampuran, pengendalian suhu, dan penahanan bau. Sistem in-vessel umumnya yang paling mahal dari tiga teknologi utama karena biaya konstruksi yang tinggi. Sebagian besar adalah sistem kepemilikan yang juga memerlukan biaya operasi dan perawatan yang lebih tinggi dan tingkat keterampilan yang lebih tinggi untuk beroperasi.
11
COMPOST MATURITY Tekstur bahan halus dan lindi diproduksi
Warna tampak seperti coklat gelap atau hitam Bau tidak sedap yang berkurang Tidak adanya bakteri, jamur dan bau berbahaya Kurangnya racun, seperti asam asetat, fenol dan amonia Stabilisasi nutrisi seperti nitrat-N, fosfor, besi atau unsur lainnya yang dapat mencemari tanah atau air permukaan
13
kesimpulan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.