Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Abortus komplit
2
Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi masyarakat saat ini, apalagi yang tengah menimpa kaum wanita. Kesehatan reproduksi wanita adalah hal yang sangat perlu diperhatikan terutama supaya tidak terjadi abortus. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, sedangkan menurut WHO batasan usia kehamilan adalah sebelum 22 minggu (Wiknjosastro, 2008).
3
Berjuta-juta wanita setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa kehamilan berakhir dengan kelahiran tetapi beberapa diantaranya diakhiri dengan abortus, baik abortus komplit maupun inkomplit. Abortus Komplit ditandai dengan perdarahan yang banyak melalui jalan lahir, serviks tertutup / terbuka, adanya nyeri atau tidak pada perut bagian bawah, uterus lebih kecil dari usia gestasi karena hasil konsepsi telah keluar seluruhnya(Ai Yeyeh.2010).
4
Pengertian Abortus adalah berakhirnya suatu hasil kehamilan (oleh akibat- akibat tertentu) atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan(Sarwono,2006). Abortus komplit adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri
5
- Perdarahan bercak hingga sedang - Serviks tertutup/terbuka
b. Tanda dan gejala - Perdarahan bercak hingga sedang - Serviks tertutup/terbuka - Ostium uteri telah menutup - Uterus lebih kecil dari usia gestasi - Sedikit atau tanpa nyeri perut bagian bawah
6
Etiologi 1. Faktor janin 2. Faktor Ibu 3. Faktor bapak
4. Faktor genetik 5. Faktor anatomi kongenital 6. Faktor endokrin 7. Faktor penyakit kronis 8. Faktor nutrisi 9. Faktor psikologis
7
Patofisiologi Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Sehingga menyebabkan uterus berkonsentrasi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis menembus desidua sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya.
8
Penatalaksaan Secara umum 1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai kaeadaan umum pasien, termasuk tanda – tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu). 2. Periksa tanda- tanda syok yaitu wajah pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg, nadi lebih cepat yaitu lebih dari 112x/menit.
9
3. Jika dicurigai terjadi syok,segera mulai penanganan syok
3. Jika dicurigai terjadi syok,segera mulai penanganan syok. Jika tidak terluhat tanda- tanda syok,tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi terhadap kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting melakukan penanganan syok dengan segera. 4. Jika pasien dengan keadaan syok pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu.
10
5. Pasang infus NaCl atau RL dengan jarum besar(16 G atau lebih besar) dengan tetesan 500 ml dalam dua jam pertama. Kemudian setelah diketahui abortus apa yang terjadi lakukan penanganan secara spesifik (Ai Yeyeh, dkk, 2010).
11
3. Diberikan antibiotika untuk mencegah infeksi
Secara khusus untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang abortus komplit, bidan dapat berkonsultasi dengan dokter sehingga tidak merugikan pasien. 1. Wanita yang mengalami abortus komplit tidak memerlukan terapi khusus, namun untuk membantu involusi uterus dapat diberikan methergin tablet. 2. Bila pasien anemia dapat diberikan sulfas ferosus(zat besi) atau transfusi darah 3. Diberikan antibiotika untuk mencegah infeksi 4. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi vitamin dan mineral(Anik, 2009).
12
KASUS S: Ny. B berusia 28 tahun datang ke BPS bidan A untuk memeriksakan dirinya. ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua dan belum pernah keguguran. Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan darah sangat banyak dari kemaluannya sejak tadi pagi puku WIB. Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini hasil pemeriksaan bidan servik terbuka, sudah terjadi ekspulsi hasil konsepsi, perut ibu tampak lebih kecil dari usia kehamilan. HPHT : 15 Januari 2014
13
Tanggal : 8 maret 2014-03-09 Pukul : 08.00 WIB
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ABORTUS KOMPLIT S: Ny. B berusia 28 tahun datang ke BPS bidan A untuk memeriksakan dirinya. ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua dan belum pernah keguguran. Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan darah sangat banyak dari kemaluannya sejak tadi pagi puku WIB. Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini. HPHT : 15 Januari 2014
14
A : Ibu GII PI A0 usia kehamilan 7- 8 minggu dengan abortus komplit
O : keadaan umum : ibu terlihat pucat dan cemas TD : 100/ 70 mmHg N : 70 x/ menit RR : 20 x/ menit T : 37 ̊ C Palpasi : TFU : teraba Ballotement Perdarahan : ± 50 cc Seviks : terbuka Usia Kehamilan : 7-8 minggu A : Ibu GII PI A0 usia kehamilan 7- 8 minggu dengan abortus komplit
15
P : 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Tanda – tanda vital ibu normal ibu mengalamiabortus komlipt 2. memperbaiki keadaan psikologis ibu supaya ibu merasa lebih tenang dan tabah dalam menerima keadaannya. 3. menganjurkan ibu untuk lebih banyak beristirahat dan tidak melakukan aktifitas yang berat.
16
4. menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi supaya keadaannya cepat pulih seperti semula. 5. menjelaskan kepada ibu ibu bahwa perdarahan akan berhenti setelah 10 hari. 6. jika setelah 10 hari perdarahan masih terjadi menganjurkan ibu untuk segera ke pelayanan kesehatan 7. ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu terlihat lebih tenang.
17
Kesimpulan Abortus komplit adalah perdaraha pada kehamilan dimana keluarnya seluruh hasil konsepsi dari kavum uteri yang ditandai dengan perdarahan yang banyak, ada atau tidak nyeri perut bagian bawah, ostium uteri telah mentup, dan uterus mengecil. Penyebab terjadinya abortus karena beberapa faktor yaitu faktor janin, faktor ibu, faktor bapak, faktor genetik, faktor anatomi kongenital, faktor endokrin, faktor nutrisi, faktor imunologi, faktor psikologis dan lain-lain.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.