Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN"— Transcript presentasi:

1 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
MENGGAMBAR TEKNIK PERTEMUAN KE 8 & 9 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN

2 GAMBAR PENAMPANG DAN ARSIRAN
A. Pengertian gambar potongan (penampang) Banyak sekali elemen-elemen mesin dimana bagian dalamnya memiliki rongga. Untuk mengatasi hal ini, maka digunakan suatu cara potongan atau penampang. Bagian benda yang menghalangi seolah-olah dipotong, sehingga bagian yang tersembunyi menjadi nampak jelas. Hasil gambar ini disebut gambar potongan atau gambar penampang.

3 1. Gambar potongan sederhana
Apabila di belakang bidang potong masih terdapat bagian benda yang terhalang, maka bagian tersebut tidak perlu digambar. Kecuali bila dianggap perlu dapat digambar dengan garis putus-putus. B. Penyajian gambar potongan 1. Gambar potongan sederhana Potongan penuh Potongan separuh Potongan setempat Potongan penuh Seluruh badan benda di potong kemudian separoh dari benda seolah-olah dihilangkan

4 Potongan separuh Seperempat bagian dari benda dihilangkan, biasa digunakan untuk benda yang simetri. Potongan setempat (Sobekan) Disini benda hanya dipotong (disobek) pada bagian tertentu saja. Garis batas potongan digambarkan dengan garis tipis bebas.

5 2. Garis dan huruf penunjukan pemotongan.
Untuk menunjukan bidang pemotongan digunakan garis gores titik tipis, dimana pada ujung-ujungnya dan pada perubahan bidang pemotongan (belokan) garis tersebut ditebalkan. Tanda panah menghadap ke arah pemotongan. Huruf pemotongan dituliskan diluar tanda panah dengan posisi selalu tegak.

6 Untuk benda simetri dan benda yang bentuknya cukup sederhana, dimana garis pemotongannya tepat melalui sumbu, maka garis penunjuk potongannya tidak perlu digambarkan.

7 3.Potongan oleh lebih dari satu bidang
a. Pemotongan meloncat Pada potongan meloncat ini terdapat dua bidang sejajar yang memotong benda. Hasil pemotongan oleh dua bidang sejajar itu disatukan pada satu pandangan potongan.

8 b. Potongan oleh dua bidang berpotongan
Agar bentuk khas bagian-bagian benda dapat ditampilkan secara jelas dan mudah dimengerti, maka dilakukan cara pemotongan ini.

9 c. Potongan oleh bidang-bidang berdampingan
Bidang-bidang berdampingan mengikut lekukan-lekukan garis sumbu pipa, sehingga pada pandangan potongannya bagian-bagian benda menjadi terlihat jelas.

10 4. Potongan yang diputar Bagian-bagian benda tertentu seperti: ruji-ruji roda, kait, tuas, rusuk penguat dan sebagainya dapat ditampilkan hasil potongannya setelah lebih dahulu di putar. Penggambarannya dapat ditempat potongan atau ditempat lain.

11 5. Potongan berurutan Beberapa potongan dapat disusun berurutan, dimana potongannya ditempatkan pada sumbu utama atau bisa juga ditempatkan dibawah garis potongannya.

12 6. Potongan benda tipis Untuk benda-benda tipis seperti pelat, baja profil, paking dan sebagainya atau penampangnya digambarkan dengan garis tebal atau bidang bekas potongan seluruhnya dihitamkan. Apabila benda tipis ini berupa bagian-bagian yang disusun berimpit, maka batas himpitannya dibiarkan putih.

13 7. Beberapa benda atau bagian benda yang tidak boleh dipotong
Benda-benda seperti poros dan pasak, bola pejal, pena tirus, sirip atau rusuk penguat, ruji-ruji roda, paku keling, baut dan cincinnya, tidak boleh di potong dalam arah memanjang.

14

15

16 ARSIR Pada gambar-gambar potongan, bidang-bidang bekas potongan di beri garis-garis tipis miring yang disebut garis arsir. 1. Beberapa ketentuan penggambaran arsiran a. Arsiran digambar dengan garis tipis sejajar dengan kemiringan 450 terhadap garis sumbu atau garis benda. Jarak antara garis-garis arsir ini disesuaikan dengan luas bidang potong.

17 b. Untuk benda yang sama, arah arsir dan jaraknya harus sama
c. Untuk bagian-bagian benda yang berdampingan, arsiran harus dibedakan. Misalnya dengan cara dibedakan arah kemiringannya atau dibedakan jarak arsirannya.

18 d. Untuk bidang yang luas dapat digambarkan arsirannya hanya sepanjang garis batas benda.
e. Pada potongan meloncat lebih baik garis arsirnya digeser, tetapi boleh juga diarsir sama .

19 f. Jika terpaksa harus membuat ukuran pada bidang yang diarsir, maka garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka ukuran. Cara membuat garis arsir yang baik (a) dan beberapa kesalahan pembuatan garis-garis arsir dari (b) sampai dengan (f).

20 2. Arsiran khusus Jika diperlukan perhatian khusus, arsiran dapat dibedakan menurut jenis bahan benda. Keterangan:

21 Keterangan: 1. Besi tuang atau untuk semua jenis bahan 2.Baja 3.Perunggu, kuningan, tembaga dan paduannya 4. Logam putih, seng, timah hitam, babit dan campurannya 5. magnesium, alumunium, dan paduan alumunium lainnya 6. 7.Gabus, anyaman, tenunan, kulit dan fiber. 8. Penyekat suara 9.Penyekat panas 10. Titanium dan bahan sangat keras 11. Serat elektrik, elektromagnet, resistan, dan sebagainnya 12. Beton 13. Marmer, batu, kaca, porselin dan sebagainnya 14. Tanah 15. karang 16. Pasir 17. Air dan berbagai cairan 18. Kayu


Download ppt "UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google