Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN"— Transcript presentasi:

1 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
DISAMPAIKAN OLEH Sugiyono WIDYAISWARA MADYA LPMP D I YOGYAKARTA

2 BIODATA Nama : Sugiyono, TTL: Sleman 27 Juli 1951
Pendidikan: SD, SMP, SMOA, DII, S1, S2 Jabatan : Widyaiswara LPMP DIY Asesor : Sertifikasi guru/Pengawas Nyambi : UTP Surakarta Alamat : Wadas Tridadi Sleman

3 KAJIAN PUSTAKA Pada bagian ini dibahas kerangka acuan teori
yang berhubungan dengan masalah pd KTI. Pada bagian ini pendapat peneliti terhadap teori yang diambil harus tampak nyata terung- kap. Jadi, tidak hanya mengemukakan teori- teori yang banyak tanpa disimpulkan menurut pendapat si peneliti (= kliping pendapat pakar). Sebaiknya pembahasan teori diurutkan sesuai dengan rumusan judul penelitian.

4 Kepustakaan yang digunakan dpt berupa:
buku, laporan penelitian, karangan dalam majalah/koran, skripsi, tesis, tugas akhir yg tdk dipublikasikan, peraturan perundangan, bahan dari internet. Kriteria kepustakaan yang baik ada 2: ada keterkaitan dgn masalah penelitian dan kemutaakhiran kepustakaan.

5 Kepustakaan yang menjadi landasan teori harus disesuaikan dengan rumusan judul, misalnya:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERHITUNG PECAHAN MELALUI METODE DISPRESENT GAP SISWA KELAS 5 SD “XXC” SEMESTER GASAL TAHUN 2010 Dari judul di atas tampak bahwa yg perlu dibahas adalah berikut ini: Hasil belajar berhitung pecahan 3. Dispresent Gap (diskusi, presentasi, tanggapan)

6 ari Dengan begitu, buku yang dijadikan bacaan untuk memperkuat landasan teori, yaitu (1) buku yang membicarakan hasil belajar, (2) buku/pendapat pakar yang berhubungan dgn matematika (berhitung pecahan), dan (3) buku yang membicarakan metode/strategi/ pendekatan

7 Ada 3 cara dlm mengambil bahan kepustakaan
Mengutip langsung apa adanya. Ini harus ditandai dengan tanda kutip. (“….”) = Jika kurang dari 4 kalimat, langsung jadi satu dengan kalimat teks karangan. (ditu- lis dua spasi) = Jika lebih dari 4 kalimat, ditulis satu spasi dan masuk dari margin kiri 5 – 7 ketukan

8 2. Bahan kepustakaan yang diambil dengan cara diringkas/disarikan/diambil intinya. Cara meringkas harus urut dari awal s.d. akhir pembicaraan/pendapat. Hanya di- cari ide pokoknya/gagasan utamanya. 3. Bahan kepustakaan yang diambil dengan cara diparafrasekan. Caranya bebas yg penting intinya sama dengan isi bahan bahan kepustakaan itu. Keduanya tidak perlu diapit tanda petik

9 Kutipan yg kurang dari 4 baris, ditulis sbg bagian dari kalimat teks
Kutipan yg kurang dari 4 baris, ditulis sbg bagian dari kalimat teks. …“Learning is a change in human disposition or capability, wich persists over a period of time, and wich is not simply ascribable to process of Growth.” 1

10 Teori yang diambil dengan cara diringkas/parafrase langsung ditulis sbg bagian teks karya tulis ilmiah, misalnya. Menurut Mardapi bahwa standar kompetensi adalah batas dan arah kemampuan yg harus dan dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu.2

11 Selanjutnya, perlu dikembangkan berbagai teknik penilaian dan ujian, seperti: perta- nyaan lisan, kuis, ulangan harian, tugas rumah, ulangan praktik, dan pengamatan.3

12 R.M. Gagne, 1997, The Condition of Learning, New York, hal Djemari Mardapi, 2003, Pola Induk Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis Kemampuan Dasar, Jakarta, hal … 3. Ibid. hal …

13 Istilah yg sering digunakan dalam catatan kaki
adalah sebagai berikut: Ibid (ibidiem) = menyebutkan pd sumber yg sama yg telah disebut di atasnya. Op.cit. (opere citato) = menyebutkan pd sumber yg sama di atas, tetapi diseling oleh sumber lainnya. c. Loc.cit. (loco citato) = menyebutkan pd sumber yg sama di atas, tetapi diseling oleh sumber lain dari majalah, harian, dsb.

14 Catatan kaki model kedua (model Harvard):
…“Learning is a change in human disposition or capability, which persists over a period of time, and which is not simply ascribable to process of Growth.” (Gagne, 1977:3)

15 Menurut Syaiful Bachri (1995:44) bahwa hakikat belajar ditunjukkan adanya atau terjadinya perubahan dalam diri seseorang setelah ia melakukan aktivitas belajar.

16 Kutipan yg lebih dari 4 baris ditulis dg satu spasi Dan masuk dari margin kiri 5 – 7 ketukan Mohamad Ali (1982:153) menyatakan bahwa data perlu diklasifikasi. “Klasifikasi data merupakan usaha meng- golongkan data berdasarkan pada kategori tertentu yang dibuat oleh peneliti. Penggo- longan ini biasanya disesuaikan dengan subpermasalahan yang dibuat berdasarkan analisis variabel yang terkandung dalam rumusan masalah itu sendiri... “

17 Menurut Tranggono (1990) bahwa penggunaan kata ganti orang pertama
tunggal sebaiknya dihindari dalam karya tulis ilmiah. Catatan: Dalam Karya tulis tidak digunakan kata ”saya/aku”. Sebaiknya digunakan kata ”penulis/kami”

18 Amry, dkk. (1982:215) berpendapat bahwa …
+ Jika ada dua penulis, diambil nama kedua penulis tsb. scr utuh Menurut Bobbi de Porter & Mike Hernacki, (2005:67) dinyatakan bahwa … + Jika penulis ada tiga atau lebih, diambil dari nama penulis pertama diikuti dkk. atau at all Amry, dkk. (1982:215) berpendapat bahwa … + Jika tidak ada nama penulis, yg dicantumkan nama lembaga/majalah/harian. Kompas (Ka- mis, 1 Maret 2007) menulis bahwa … + Jika kutipan dari dua sumber atau lebih dengan nama penulis berbeda, ditulis dlm tanda kurung diberi pemisah tanda titik koma. … (Soedirdjo, 2003:23; Chairul, 2003:19).

19 Penulisan daftar Pustaka
Jarak antara kalimat satu dg. lainnya adalah satu spasi, kalimat kedua dst. masuk empat ketukan dari margin kiri. Jarak kepustakaan yg satu dg lainnya adalah dua spasi. Nama pengarang disusun menurut abjad, tidak perlu diberi nomor urut. Informasi kepustakaan diawali nama penu- lis, angka tahun terbit, judul buku (ditebal- kan atau dimiringkan), kota tempat penerbit, nama penerbit,

20 Contoh penulisan daftar pustaka
Alisyahbana, Iskandar Teknologi dan Perkembang- annya. Jakarta: Yayasan Idayu. Hidayat, Dedy N “Amerikanisasi Industri Kampanye Pemilu” dalam Kompas, Rabu, 11 Februari. Loovas, O. Ivar “The UCLA Young Austin Model of Service Delivery” dalam Catherine Maurice (Eds.), Behavioral Intervention for Young Children with Autism. Austin, Texas: 8700 Shoal Creek Boulevard.

21 Mintowati, Maria (Ed.). 1990. Butir-butir Pemerolehan
Bahasa Kedua. Surabaya: Nasional. Sudikan, Setya Yuwana “Pendekatan Konteks- tual dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra: Pers- pektif Plurarisme Budaya”. Makalah disajikan pa- da Seminar Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ju- rusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas bahasa dan Seni. Universitas NegeriSurabaya. TeachNET What is Contextual Teaching and Learning? search.asp. Diakses tgl. 19 Oktober 2009

22 KERANGKA PIKIR Merupakan pernyataan yang berisi gambaran ideal tentang judul KTI (masalah dalam KTI) dan solusi yang ditawarkan oleh penulis KTI untuk mencapai yang ideal itu. Terkait dgn judul di depan, yaitu: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERHITUNG PECAHAN MELALUI METODE DISPRESENT GAP SISWA KELAS 5 SD “XXC” SEMESTER GASAL TAHUN 2010 Kerangka pikirnya dapat dirumuskan menjadi:

23 Pelajaran berhitung pecahan dalam matematika adalah pelajaran yang mendukung logika berpikir siswa. Untuk menanamkan pelajaran itu diperlukan metode yang memungkinkan anak memecahkan masalah dengan berpikir, tertantang, berpikir dengan menghargai pendapat orang lain… dst. Berdasarkan uraian di atas pembelajaran berhitung pecahan agar dapat membangkitkan kemauan belajar anak perlu dilakukan dengan metode dispresent Gap.

24 MERENCANAKAN TINDAKAN .
MERUMUSKAN HIPOTESIS TINDAKAN Hipotesis tindakan adalah suatu dugaan yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan Contoh: Jika metode Dispresent Gap dilaksanakan dengan baik, maka hasil belajar berhitung pecahan peserta didik akan meningkat.

25 a. Buat skenario implementasi tindakan
Lanjutan 2. MENGANALISIS KELAYAKAN HIPOTESIS TINDAKAN Perlu memperhatikan: a. Kemampuan dan komitmen guru selaku aktor PTK b. Kemampuan siswa c. Fasilitas dan sarana pendukung d. Iklim belajar di sekolah/kelas 3. PERSIAPAN TINDAKAN a. Buat skenario implementasi tindakan b. Siapkan fasilitas dan sarana pendukung c. Tentukan cara merekam dan menganalisis data d. Lakukan simulasi pelaksanaan tindakan

26 JUDUL PTK Contoh: Pembelajaran Biologi melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat pada Konsep Lingkungan di MAN Jambi Pembelajaran Konsep Panas dengan Model Konstruktivisme di Sekolah Dasar Upaya Meningkatkan Pemahaman tentang Tekanan Udara melalui Siklus Belajar dengan Menggunakan Alat IPA Sederhana

27 TERIMA KASIH SELAMAT MENELITI


Download ppt "KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google