Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Paradigma Kajian Komunikasi
Husnan Nurjuman, S.Ag, M.Si
2
PARADIGMA ??? Paradigma disebut juga perspektif atau caramelihat fenomena tertentu. (Miller, 2002: 1) Suatu cara pandang (worldview) yang dipakai dalam mencari kebenaran tentang realitas dalam kehidupan sosial, termasuk mencari kebenaran tentang realitas dalam IlmuKomunikasi Suatu world view yang dipergunakan oleh suatu komunitas ilmuwan tertentu untuk mempelajari obyek keilmuan mereka. (Dr. Wahyudi Winarjo) Istilah yang digunakan untuk menjelaskan sudut pandang seseorang dalam melihat sesuatu
3
Asumsi-asumsi dalam menganalisis paradigma dalam Ilmu Sosial
Asumsi Ontologis adalah asumsi mempertanyakan the nature of being, dengan kata lain berkaitan dengan hakikat dari realitas; hakikat dari sesuatu yang ingin peneliti ketahui; hakikat mengenai suatu fenomena (Miller,2002: 24). Asumsi Epistemologis adalah asumsi yang menyangkut apa yang dapat dipertimbangkan sebagai pengetahuan, apa yang dapat kita ketahui dan apa hakikat hubungan antara peneliti dengan objek yang diteliti (Miller, 2002:25).
4
Asumsi-asumsi dalam menganalisis paradigma dalam Ilmu Sosial
Asumsi Metodologis adalah asumsi yang menyangkut bagaimana cara dalam memperoleh kebenaran maupun pengetahuan mengenai objek yang akan diteliti. Asumsi Aksiologis adalah asumsi yang menyangkut Pilihan nilai dan moral dari si peneliti dan implikasinya terhadap hasil temuannya. Bisa juga sebagai asumsi yang mempertegas hakikat dan posisi si peneliti.
5
Paradigma Penelitian Komunikasi
Positivisme Konstruktivisme Kritis Ontologi Realitas diatur oleh kaidah- kaidah universal Realitas merupakan konstruksi sosial Kebenaran realitif berdasar konteks Realitas adalah “semu” yang terbentuk dari proses sejarah dan kekuatan sosial, budaya, ekonomi dan politik Epistemologi Realitas objektif, eksternal Ilmuwan bukan bagian atau terkait objek Realitas subyektif, produk interaksi antara obyek dan peneliti Realitas adalah “penemuan jembatan nilai”. Artinya representasi nilai / idoelogi Methodologi Eksperimen, melaui hipotesis dalam struktur logika deduktif dengan pendekatan Kuantitatif Empati dan proses interaksi antara peneliti dan objek dengan pendekatan kualitatif Analisis komprehensif, kontekstual, multilevel analisis sebagai aktivis transformasi sosial Aksiologi Nilai dan etika berada di luar proses penelitian Nilai dan etika tidak terpisah dari penelitian, peneliti sebagai fasilitator Nilai dan etika tidak terpisah dari penelitian, peneliti sebagaiaktivis dan advocat
6
PARADIGMA POSITIVIST http://www.scribd.com Secara Ontologis
Secara ontologis berbicara mengenai hakikat realita suatu kenyataan. Paradigma Klasik percaya bahwa realitas yang ada di luar sudah diatur oleh hukum dan kaidah-kaidah tertentu secara universal. Secara Epistemologis Secara epistemologis berbicara mengenai hubungan peneliti dengan yang diteliti. Paradigma Klasik meyakini bahwa peneliti bersifat objektif, maka peneliti harus menjaga jarak dengan objek yang diteliti
7
PARADIGMA POSITIVIST Secara Metodologis
Secara Metodologis berbicara mengenai carayang akan digunakan dalam memperoleh pengetahuan. Cara yang dipakai dalam pardigma ini adalah cara hipotesis dan metode deduktif. Secara Aksiologis Secara Aksiologis berbicara mengenai pertimbangan nilai dari peneliti mengenai objek yang diteliti. Dalam Paradigma Klasik nilai, etika dan moral berada di luar proses penelitian. Peneliti bertindak sebagai pengamat
8
PARADIGMA KONSTRUKTIVIST
Secara Ontologis Dalam Paradigma Konstruktif, kebenaran tentang suatu realitas bersifat relatif. Artinyakebenaran realitas sosial tergantung pada individu pelaku sosial. Secara Epistemologis Dalam Paradigma ini, kebenaran atau realitas dunia sosial, merupakan hasil interaksi dari sesama pelaku sosial.
9
PARADIGMA KONSTRUKTIVIST
Secara Metodologis Dalam paradigma ini, cara yang dipakai untuk mengetahui kebenaran realitas sosial adalah cara dialektis dengan metode-metode seperti metode kualitatif. Secara Aksiologis Dalam paradigma ini nilai,etika dan pilihan moral si peneliti tidak boleh dipisahkan dari proses penelitian. Peneliti bertindak sebagai fasilitator yang menjembatani keragaman sybjektivitas pelaku sosial.
10
PARADIGMA KRITIS Secara Ontologis
Dalam paradigma ini, realitas sosial dipandang sebagai sesuatu yang semukarena merupakan hasil dari proses sejarah, sosial maupun politik. Secara Epistemologis Dalam paradigma ini, hubungan antara peneliti dengan yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Nilai itu sendiri ditemukan oleh si peneliti itu sendiri.
11
PARADIGMA KRITIS Secara Metodologis Secara Aksiologis
Dalam paradigma ini, carayang dipakai untuk mengetahui kebenaran suatu realitas adalah peneliti bertindak sebagai partisipan atau biasa disebut sebagai aktivis perubahan sosial. Secara Aksiologis Dalam paradigma ini nilai, etika dan pilihan moral tidak dapat dipisahkan dari proses penelitian. Peneliti bertindak sebagai aktivis, advokat maupun sebagai Transformatif intelektual .
12
E : h_nurjuman@yahoo.co.id
TERIMA KASIH..!! Husnan Nurjuman C: F: E :
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.