Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Psikotropik Asrawati sofyan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Psikotropik Asrawati sofyan."— Transcript presentasi:

1 Psikotropik Asrawati sofyan

2 Psikotropik Fungsi perilaku, emosi dan pikiran  bid. Psikiatri
Bersifat simtomatik Mengubah keadaan jiwa pasien  kooperatif & menerima psikoterapi dgn > baik.

3 Psikotropik flaka Antipsikosis (major traquilizer)
Antiansietas (minor tranquilizer) Antidepresi Antimania (mood stabilizer) flaka

4 Antipsikosis Psikosis akut dan kronik (skizofrenia, ggn skizoafektif, demensia dgn gejala psikosis, psikosis akibat obat, ggn bipolar. Ciri obat : Antipsikosis +  halusinasi, delusi, bicara kacau, &agitasi) - apatis, miskin ide/ motivasi, miskin (alogia) & ggn kognitif. Keamanan besar. Dosis besar tdk koma Gej. Ekstrapiramidal reversibel & ireversibel Tidak ada ketergantungan fisikm & psikis

5 Antipsikosis Antipsikosis tipikal gol. Fenotiazen : klorpromazin, flufenazin, perfenazin, tiodazin trifluperazin Antipsikosis tipikal golongan lain : klorprotiksen, droperidol, haloperidol, loksapin, molindon, tioktiksen Antipsikosis atipikal : klozapin, olanzapin, risperidon, quetiapen, sulpirid, ziprasidon, arripripazol, zotepin, amilsulpirid.

6 PSIKOSIS Gangguan mental ditandai dengan kehilangan realitas: halusinasi, delusi (waham) Dapat fungsional atau organik Organik: trauma, insufisiensi vaskuler Yang penting: skizofren

7 Skizofren - halusinasi pendengaran - waham - gangguan tingkah laku
Peningkatan aktivitas dopaminergik mesolimbik dan atau jalur mesokorteks

8 Neuroleptik Mengendalikan beberapa gejala skizofren, terutama halusinasi & delusi. Antagonis reseptor dopamin beberapa minggu - tahun relapse, terutama kalau obat dihentikan

9 Cara kerja: Membokade reseptor dopamin
Neuroleptik Cara kerja: Membokade reseptor dopamin di ganglia basalis (striatum) efek samping: movement disorder (efek ekstrapiramidal) gejala parkinson akatisia distonia diskinesi tardive diskinesi

10 Di Pituitary gland: dopamin pada reseptor dopamin D2 menghambat pelepasan prolaktin
efek Neuroleptik pada endokrin: ginekomasti galaktore menstruasi tidak teratur impotensi berat badan bertambah

11 Memblokade reseptor muskarinik dan a adrenoseptor (antikolinergik)
Mulut kering hipotensi postural mata kabur hipotermi sulit BAK konstipasi

12 Fenotiazin 1. Propilamin: klorpromazin 2. Piperidin: tioridazin
banyak digunakan sangat sedatif: berguna untuk pasien kasar efek samping: agranulositosis, anemia hemolitik, rash, ikterus kolestatik, fotosensitisasi 2. Piperidin: tioridazin terutama untuk orang tua relatif jarang menimbulkan movement disorder dosis tinggi : degenerasi retina

13 3. Piperazin: flupenazin perpenazin trifluoperazin
Kurang sedatif Efek antikolinergik kurang Efek ekstrapiramidal lebih besar

14 Beberapa obat yang pada dosis rendah relatif tidak mempunyai efek samping ekstrapiramidal:
Klozapin (tidak sama sekali) risperidon tioridazin sulpirid

15 Butirofenon : Haloperidol
Dibandingkan klorpromazin: Efek antikolinergik lebih rendah Efek sedatif dan hipotensi lebih rendah Insidensi movement disorder lebih tinggi Antipsikosis tipikal

16 Antipsikosis atipikal
Clozapin Efektif untuk pasien yang refrakter terhadap obat lain hampir tidak pernah menimbulkan movement disorder netropenia agranulositosis Antipsikosis atipikal

17 Antipsikosis atipikal
Risperidone Non sedatif efek antikolinergik & a blocking action kurang memblokade reseptor 5 HT2 sebagai antagonis reseptor D2 lebih poten daripada clozapin dosis rendah tidak memyebabkan efek ekstrapiramidal Antipsikosis atipikal

18 Antipsikosis atipikal
Sulpirid Sangat spesifik memblokade reseptor dopamin D2 efek ekstrapiramidal rendah efek sedatif rendah afinitas lebih tinggi terhadap D2 mesolimbik daripada D2 striatal. Antipsikosis atipikal

19 Antipsikosis tipikal golonganFenotiazin
Tioridazin Dosis tinggi : timbul efek ekstrapiramidal Antipsikosis tipikal golonganFenotiazin

20 Derivat dekanoat dari flupentiksol, haloperidol, flufenazin
Injeksi untuk terapi pemeliharaan interval 1- 4 minggu meningkatkan insidensi movement disorder

21 Anti ansietas Pengobatan gangguan ansietas
Ansietas : perasaan khawatir/ ketakutan yang berlebihan ditandai dgn gejala fisik : palpitasi, berkeringat, & tanda2 stres lainnya : gejala psikis (ketakutan, kecemasan, sulit tidur, dan sulit konsentrasi) Ketergantungan fisik dan psikis  dosis tinggi dan jangka panjang. Video dulamid

22 Ansietas Terapi: Sedativa-hipnotika: benzodiazepin, fenobarbital, meprobamat antidepresan trisiklik dosis rendah anxiolitik nonsedatif : buspiron

23 Ansietas Very short acting : buspiron (40 mg/hr) short acting:
alprazolam (0,75-4 mg/hr) lorazepam (2-6 mg/hr) oxazepam ( mg/hr) intermediate acting klordiazepoksid (5-100 mg/hr) klonazepam (1-3 mg/hr) diazepam (4-40 mg/hr) halazepam ( mg/hr) long acting klorazepat (15-60 mg/hr) prazepam (15-30mg/hr)

24 Ansietas Gangguan cemas umum: buspiron benzodiazepin Gangguan panik:
imipramin fenelzin alprazolam lorazepam klonazepam Agorafobia - sama dengan obat untuk gangguan panik

25 Indikasi lain benzodiazepin
Social fobia Muscle spasm Alcohol withdrawal: Anestesi intravena Mengendalikan agitasi pada psikosis

26 Efek samping benzodiazepin:
Sangat sedasi ketergantungan mudah depresi mudah menciptakan permusuhan amnesia

27 Buspiron Tidak menyebabkan sedasi
efek samping: dizzines, nausea, ketergantungan

28 Benzodiazepine HYPNOTICS:
T1/2 Dmax Flurazepam jam 60 mg Temazepam 9,5 - 12,4 jam 60 mg Triazolam 1,3 - 3,9 jam 0,5 mg

29 Gangguan afektif Disturbance of mood berhubungan dengan perubahan tingkah laku, energi, nafsu makan, tidur, berat badan. Manik & depresi Depresi lebih sering daripada manik, meskipun dapat bunuh diri, tetapi prognosisnya baik.

30 Depresi: Berhubungan dengan penurunan fungsi NA dan atau serotonin di otak Terapi: menghambat reuptake noradrenalin & serotonin.

31 Antidepresi Golongan trisiklik : imipramin, amitriptilin
Golongan heterosiklik (generasi kedua dn ketiga) : amoksapin, maprotilin, trazodon, bupropion, venlafaksin, mirtazapin, nefazodon Golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs) : fluoksetin, paroksetin, setralin, fluvoksaminm, sitalopram, Pennghambat MAO : isokarboksazid, fenelzin, Golongan serotonin norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI) : venlafaksin Antidepresi

32 Norepinephrine Reuptake Inhibitors:
sering berefek sedatif & berefek pada sistem saraf otonom paling berbahaya bila terjadi overdosis: kardiotoksik, konvulsi Amin trisiklik tertier: amitriptilin, clomipramin, doxepin, imipramin, trimipramin Amin trisiklik sekunder: Amoxapin, desipramin, maprotilin, nortriptilin, protriptilin

33 Kontraindikasi: heart disease
Memblokade reseptor muskarinik, a adrenoseptor, & reseptor histamin seperti fenotiazin mulut kering mata kabur konstipasi retensi urin takikardi hipotensi postural Overdosis: aritmia sudden death Kontraindikasi: heart disease

34 Golongan serotonin norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI)
Venlafaxine menghambat reuptake serotonin & noradrenalin Golongan serotonin norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI)

35 Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs): citalopram, escitalopram, fluoxetin, fluvoxamine, paroxetin, sertralin Margin of safety luas tidak mempunyai efek samping pada sistem saraf otonom Efek samping: nausea, vomitus, diare, konstipasi First line drug, terutama untuk pasien dengan gangguan jantung menghindari sedasi pasien yang tidak dapat mentoleransi efek antikolinergik trisiklik

36 Monoamin oxidase inhibitors (MAOIs)
Phenelzine (MAO A & B inhibitor) Tranylcypromine (MAO A & B inhibitor) Selegiline (MAO B inhibitor) Jarang digunakan karena dapat terjadi interaksi yang membayakan dengan beberapa makanan dan obat.

37 Monoamin oxidase inhibitors (MAOIs)
Phenelzine Efek samping : hipotensi postural, dizziness, efek antikolinergik, kerusakan hepar Interaksi dengan simpatomimetik (efedrin) & tyramin (keju, minuman beralkohol) hipertensi berat menurunkan metabolisme barbiturat, analgetika opiat, alkohol Monoamin oxidase inhibitors (MAOIs)

38 Atypical Antidepressants:
Atomoxetin Bupropion Duloxetin Mirtazapin Nefazodon Trazodon

39 Antimania Litium Antimania lain : karbamazepin, asam valproat
Karbamazepin: dapat diberikan kepada pasien yang tidak berespon thd lithium

40 Lithium Profilaksi manik/depresi Manik akut
Sebagai kombinasi dengan antidepresan pada pasien yang refrakter Efek samping: nausea, vomitus, anoreksia, diare, tremor, polidipsi, poliuri, hipotiroidism, berat badan naik. Toksisitas lithium: drowsiness, ataxia, konfusi

41 depresi berat yang refrakter, biasanya ditambahkan ECT (electroconvulsive therapy)
single drug atau ECT gagal, diberikan kombinasi trisiklik dengan MAOIs atau litium, tetapi efek samping lebih besar antidepresan diberikan 4-6 minggu penghentian antidepresan, terutama MAOIs dapat menyebabkan nausea, vomitus, panik, kecemasan, motor restlessness

42 Mood Disorders Antidepressants Mood Stabilizers (Antimanic Agents)
MAO Inhibitors Tricyclics Selective Serotonin Reuptake Inhibitors Dual Action Antidepressants Selective Norepinephrine Reuptake Inhibitors Others Mood Stabilizers (Antimanic Agents) Lithium Carbonate Valproic Acid Carbamazepine Lamotragine Topirimate

43 Drugs for Bipolar Treat the manic phases of Bipolar Disorder Lithium
Valproic Acid Carbamazepine/Oxcarbazepine Lamotragine Topirimate Symbyax – Combo of olanzepine and fluoxetine (Zyprexa & Prozac)

44

45 Video psikotropika baru
Ggn cemas depresi Non-farmakologi 1. Konseling dan edukasi pada pasien dan keluarga • Karena gangguan campuran cemas depresi dapat mengganggu produktivitas pasien. Oleh sebab itu, keluarga perlu memberikan dukungan agar pasien mampu dan dapat mengatasi gejala penyakitnya. • Gangguan campuran anxietas dan depresi  pengobatan yang cukup lama,  pengobatan dengan benar, termasuk minum obat setiap hari. Video psikotropika baru

46 Ggn cemas depresi Intervensi Psikososial •
Lakukan penentraman (reassurance) dalam komunikasi terapeutik, dorong pasien untuk mengekspresikan pikiran perasaan tentang gejala dan riwayat gejala. • Beri penjelasan adanya pengaruh antara faktor fisik dan psikologis, termasuk bagaimana faktor perilaku, psikologik dan emosi berpengaruh mengeksaserbasi gejala somatik yang mempunyai dasar fisiologik.

47 Ggn cemas depresi Bicarakan dan sepakati rencana pengobatan dan follow-up, bagaimana menghadapi gejala, dan dorong untuk kembali ke aktivitas normal. • Ajarkan teknik relaksasi (teknik nafas dalam) • Anjurkan untuk berolah raga teratur atau melakukan aktivitas yang disenangi serta menerapkan perilaku hidup sehat. • Ajarkan untuk selalu berpikir positif dan manajemen stres dengan baik.

48 Ggn cemas depresi Farmakologi:
Untuk gejala kecemasan maupun depresinya, diberikan antidepresan dosis rendah, dapat dinaikkan apabila tidak ada perubahan. yang signifikan setelah 2-3 minggu: fluoksetin 1x10-20 mg/hari atau sertralin 1x25-50 mg/hari atau amitriptilin 1x12,5-50 mg/hari atau imipramin1-2x10-25 mg/hari. Catatan: amitriptilin dan imipramin tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit jantung, dan pemberian berhati-hati untuk pasien lansia karena efek hipotensi ortostastik (dimulai dengan dosis minimal efektif).

49 Ggn cemas depresi Pada pasien dengan gejala kecemasan yang lebih dominan dan atau dengan gejala insomnia dapat diberikan kombinasi Fluoksetin atau sertralin dengan antianxietas benzodiazepin. Obat-obatan antianxietas jenis benzodiazepin yaitu: diazepam 1 x 2-5 mg atau lorazepam 1-2x0,5-1 mg atau klobazam 2 x 5-10 mg atau alprazolam 2 x 0,25-0,5mg. Setelah kira-kira 2-4 minggu benzodiazepin ditappering-off perlahan, sementara antidepresan diteruskan hingga 4-6 bulan sebelum di tappering-off. Hati-hati potensi penyalahgunaan pada alprazolam karena waktu paruh yang pendek.

50


Download ppt "Psikotropik Asrawati sofyan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google