Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERBANDINGAN PENDIDIKAN & ASPEK SOSIAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERBANDINGAN PENDIDIKAN & ASPEK SOSIAL"— Transcript presentasi:

1 PERBANDINGAN PENDIDIKAN & ASPEK SOSIAL

2 Objectives & Scope CE To describe educational systems, processes, outcomes. To assist in the development of educational institutions & practices. To highlight the relationships between education & society. To establish generalized statements about education that are valid in more than one country.

3 Pendidikan & Masyarakat
Pendidikan & krisis kohesi sosial. Pendidikan lawan pengucilan. Pendidikan & kekuatan yg berlaku di dalam masyarakat. Partisipasi demokratis (Pnddkn Kewarganegaraan) Masyarakat informasi & masyarakat belajar. Petunjuk & Rekomendasi (hal selanjutnya).

4 Pendidikan & Krisis Kohesi Sosial.
Sepanjang sejarah, masyarakat dirusak oleh perselisihan-perselisihan yg mengancam kohesi mereka (krisis thdp kohesi sosial). *Hal ini terjadi krn ketidaksamaan yg diakibatkan oleh kemiskinan & pengucilan yg meningkat. Lebih dari 1 milyard penduduk (UNESCO, 1999) hidup dlm kemiskinan, & lebih dari 120 juta penduduk menganggur. *Krisis sosial yg terjadi sekarang ditambah krisis moral. *Runtuhnya ikatan bertetangga meningkat, perselisihan antar suku. *Nilai-nilai mengembangkan kohesi merupakan tantangan. *Cita-cita demokratis seolah-olah perlu ditemukan kembali atau digiatkan kembali. *Tidak ada sistem organisasi lain, baik untuk badan politik maupun masyarakat madani yg mampu menggantikan demokrasi dengan melaksnakan tindakan bersama yg menguntungkan kebebasan, perdamaian, kemajemukan & keadilan sosial. *Proses itu adalah ciptaan yg terus menerus atau berlanjut dan meminta kontribusi dari setiap orang. *Kontribusi itu akan berharga jika pendidikan sudah mengembangkan di dalam diri setiap orang, baik cita-cita maupun praktik demokrasi. *Suatu persoalan di sini adl kemampuan seorang utk bertingkah laku sbg seorg warga negara yg benar, menyadari kepentingan kolektif & ingin memainkan peranannya di dlm kehidupan yg demokratis. *Inilah semua tantangan bagi para pembuat kebijakan,namun juga utk sistem pendidikan yg oleh karena itu peranannya di dalam cara kerja masyarakat perlu dirumuskan.

5 Pendidikan lawan pengucilan.
*Pendidikan dapat mengembangkan kohesi jikaa berusaha keras mempertimbangkan keanekaragaman orang-orang & klp-klp serta berusaha dg sungguh-sungguh agar hal itu tdk memberikan kontribusi pada pengucilan sosial. *Menunjukkan rasa hormat thd keanekaragaman & individualitas mrp prinsip dasar yg tdk membenarkan setiap jenis pengajaran terstandarisasi. *Sistem-sistem pendidikan sekolah formal sering dan memang tepat dituduh menghambat perkembangan pribadi dg memaksa semua anak masuk ke dalam cetakan budaya dan intelektual yg sama tanpa memperhitungkan scr memadai keanekaragaman talenta talenta perorangan. *selain berurusan dg talenta, pendidikan harus berurusan dg rentang latar belakang budaya yg besar dari klp-klp anggota masyarakat itu. Menghormati kemajemukan. *Oleh karena itu setiap kebijakan pendidikan hrs mampu menghadapi tantangan ttg bagaimana mengubah keinginan yg sah ini menjadi sesuatu yg menguntungkan kohesi sosial. *Setiap orang diberdayakan utk menemukan tempatnya di dalam masyarakat. Dari yg bersifat lokal yaitu lingkungan utama mereka. *Sistem-sistem pendidikan tdk boleh mengarah pada pengucilan, kompetisis atau persaingan yg dlmhal tertentu menguntungkan bagi perkembangan intelektual, dapat pula mengambil bentuk seleksi berlebihan dengan hasil-hasil akademik. *Kekurang berhasilan akademik dengan demikian menjadi tdk dapat diubah & sering mengarah pada marjinalisasi sosial & pengucilan.

6 Pendidikan & kekuatan yg berlaku dalam masyarakat.
*Yang pertama harus dilakukan utkmengembalikan pendidikan pada tempatnya yg sentral di antar kekuatan yg bekerja di dalam masyarakat adalah melindungi fungsinya sbg tempat berbaurnya manusia dg jalan memerangi senua bentuk pengucilan. *Yang diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan bagi yg miskin, mengikutsertakan orang tua utk berbicara ttg persekolahan. *Pengajaran harus bersifat perorangan. *Merancang bentuk pendidikan utk kelp-klp minoritas yg berbeda-beda adalah hal yg mendesak. Pendidikan kewarganegaran *Sistem pendidikan mempunyai tugas untuk mempersiapkan seriap orang agar mampu memainkan peranan sosialnya. *Oleh karenanya, sekolah harus mempersiapkan penduduk utk mampu memainkan peranannya dg jalan mengajar mereka ttg hak-hak dan kewajibannya, dan juga dengan jalan mengembangkan keterampilan sosial dg mendorong kemampuan bekerja dlmkelompok. *Sekolah sebagai model praktik demokrasi yg dapat dipahami anak berdasarkan maslah praktis, apa hak dan kewajiban dan bagaimana kebebasaan mereka dibatasi, tujuannya bukan utk mengajarkan pengetahuan sbga aturan yg kaku dan tergelincir ke arah indoktrinasi.

7 Masyarakat Informasi & Masyarakat Belajar.
*Masyarakat informasi akan berdampak besar thp masa depan. *Revolusi teknologi penting utk dipahami krn menciptakan bentuk sosialisasi yg baru, termasuk jenis baru identitas manusia. *Perluasan teknoli dan jaringan informasi cenderung mendorong komunikasi dg orang lain, ke seluruh dunia,maupun memperkuat kecenderungan ke arah penarikan diri dan isolasi atau pengasingan. *Kesempataan paada dunia virtual memubgkinkan mengarahkan seseorang pada menurunnya pengertian realitas atau kenyataan. *Kemungkinan bahaya yg akan terjadi adalah terciptanya pemisahan dan disparitas. *Disparitas antar masyarakat yg mampu menyesuaikan diri dg teknologi ini dan masyarakat yg belum mampu berbuat demikian. *Perbedaan akan terjadi terutama antar masyarakat yg mampu memproduksi isi dan hanya menerima informasi tanpa turut mengambil bagian yg sebenarnya di dlm pertukaran itu. *Pendidikan harus melihat timbulnya masyarakt informasi sbg tantangan. Diantara menjadikan masyarakat kritis utk memilah dan mengatur informasi. *TI hendaklah dipergunakan utk melayani pendidikan dan pelatihan.

8 Petunjuk & Rekomendasi
Kebijakan pendidikan hendaklah cukup beranekaragam & hendaklah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menjadi penyebab lain bagi pengucilan sosial. Sosialisasi orang seorang tidak boleh bertentangan dg perkembangan pribadi. Oleh karena itu kita perlu bekerja ke arah satu sistem yg berusaha memadukan integrasi dg penghormatan pada hak-hak orang. Pendidikan tidak dapat sendiri saja saja memecahkan masalah-masalah yg timbul akibat pemutusan (jika itu terjadi) ikatan-ikatan sosial. Namun pendidikan diharapkan dapat membantu memelihara keinginan untuk hidup bersama yg mrpkn komponen dasar & kohesi sosial & identitas nasional. SEkolah-sekolah tidak akan berhasil dlm tugas ini, kecuali mereka memberi kontribusi sendiri pd kemajuan & integrasi kelompok-kelompok minoritas dg jalan mengarahkan mereka yg terkait sambil menunjukkan penghormatan pd kepribadian mereka. Demokrasi dapat mengalami kemajuan, mempunyai bentuk dan mll tahapan yg sesuai dg situasi di setiap negara. Namun vitalitasnya terabcam terus menerus. Pendidikan utkkewarganegaraan yg sadar & aktif hendaklah dimulai di sekolah. Partisipasi demokratis dapat dikatakan suatu persoalan kewarganegaraan yg baik, ttp hal itu dpt didorong & dirangsang mll pengajaran & praktik-praktik yg diadaptasikan pd masyarakat media & informasi. Apa yg diperlukan adalah menyediakan butir-butir acuan & bantuan utk penelitian, shg bakat-bakat pengertian & penilaian diperkuat. Adalah peranan pendidikan utk melengkapi anak-anak & orang-orang dewasa dg keterbelakangan budaya yg memampukan mereka. Sedapat mungkin, memahami perubahan-perubahan yg terjadi ini beranggapan,bahwa mereka mampu memilah-milah informasi yg banyak itu sehingga menafsirkannya lebih mungkus & menempatkan peristiwa-peristiwa dlm perspektif sejarah (historis).


Download ppt "PERBANDINGAN PENDIDIKAN & ASPEK SOSIAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google