Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TRICHOMONIASIS VAGINALIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TRICHOMONIASIS VAGINALIS"— Transcript presentasi:

1 TRICHOMONIASIS VAGINALIS
Sitti Rahmah Umniyati

2 Trichomoniasis vaginalis adalah infeksi spesifik yang disebabkan oleh protozoa atrial Trichomonas vaginalis pada tractus genitourinarius baik perempuan maupun laki-laki. T.vaginalis pertama kali diuraikan oleh Donne (1836) dari sekret purulen organ genital wanita. Infeksinya ditemukan di seluruh dunia dan organisme dapat ditemukan bila dilakukan pemeriksaan bahan dengan benar.

3 Morfologi T. vaginalis hanya mempunyai bentuk trofosoit dalam daur hidupnya Bentuk trofozoit panjangnya 7-23 m dan lebarnya 5-15 m. Axostil biasanya terlihat jelas dan membran bergelombang hanya sampai pada pertengahan badannya. Kromatin inti penyebarannya uniform dan banyak terdapat granula siderofil terutama tampak di sekitar aksostil.

4 Habitat Tempat hidup organisme ini adalah vagina dan prostat.
Organisme ini mengambil makanannya di permukaan mukosa vagina yang banyak terdapat lekosit dan bakteri.

5 PH yang lebih cocok untuk pertumbuhannya adalah yang sedikit bersifat basa atau asam, bukan PH normal dari vagina yang sehat.

6 Meskipun organisme ini dapat ditemukan dalam urin, sekret uretra atau setelah masase prostat, PH yang disukai oleh organisme ini pada laki-laki belum diketahui. Seringkali organisme ini ditemukan dalam sedimen urin dari pasien wanita dan laki-laki. Organisme ini membelah secara belah pasang.

7 Gejala Klinis Pada wanita
Sekitar % wanita dengan trichomoniasis menunjukkan gejala klinis dan seringkali pada penderita ini juga menderita penyakit sexual yang lain sehingga sulit untuk mengidentifikasi gejala klinis trichomoniasis yang jelas.

8 Discharge vagina dapat ditemukan pada 50 – 75% penderita, tetapi discharge yang berbau hanya terdapat pada sekita 10% penderita.

9 Tempat hidup T. vaginalis spesifik dan biasanya tidak dapat hidup di luar sistem urogenital.
Setelah masuk mulailah terjadi proliferasi, yang mengakibatkan timbulnya peradangan dan trofozoit dalam jumlah yang besar dalam jaringan serta timbulnya sekresi.

10 Sekret vaginal digambarkan sebagai cairan berwarna kehijauan/ kekuningan, kadang-kadang berbuih dan berbau busuk. Apabila infeksi makin kronis, sekret yang purulen akan berkurang, dan jumlah organisme juga berkurang.

11 Masa inkubasi yang normal berkisar antara 4 – 28 hari
Masa inkubasi yang normal berkisar antara 4 – 28 hari. Timbulnya gejala pruritus dan keluarnya cairan dari vagina atau vulva seringkali mendadak dan terjadinya selama atau setelah menstruasi sebagai akibat meningkatnya asiditas. Kira-kira 20% wanita dengan trichomoniasis vagina menderita disuria, suatu gejala yang dapat terjadi sebelum gejala-gejala lainnya.

12 Gejala sakit pada perut bagian bawah terdapat pada 10% penderita dan keadaan ini mungkin berhubungan dengan salpingitis oleh penyebab yang lain. Gejala lain berupa eritema pada vulva terdapat pada 50 –75% penderita sedangkan eritema pada dinding vagina terdapat pada 20 – 75%.

13 Vaginal discharge

14 Srawberry cervix

15 Vaginitis

16 Pada laki-laki Pada laki-laki infeksi dapat laten, tanpa gejala, atau terdapat uretritis yang rekuren dan persisten. Pada uretritis nonspesifik, T vaginalis dapat ditemukan pada 10% sampai 20% penderita dan sekitar 20% sampai 30% dari mereka yang pasangan seksualnya menderita vaginitis.

17 T. vaginalis merupakan penyebab uretritis nongonococcal yang biasanya terdeteksi setelah kegagalan terapi standard. Organisme ini dapat ditemukan pada 70% laki-laki yang dalam waktu 48 jam sebelumnya melakukan hubungan sexual dengan penderita trichomoniasis.

18 Pada bayi Diperkirakan sekitar 5% bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap trichomoniasis akan menderita penyakit ini. Hienstra dkk. (1984) melaporkan respiratory distress dengan T. vaginalis pada bayi laki-laki cukup bulan yang menderita kesulitan pernafasan berat setelah dilahirkan.

19 Sediaan basah dari sputum yang kental dan putih menunjukkan adanya sedikit lekosit dan flagel yang bergerak, yang diidentifikasi sebagai T. vaginalis. Laporan ini menyokong data sebelumnya bahwa organisme ini dapat menyebabkan pneumonia neonatal (Mc.Laren dkk. 1984).

20 Diagnosis Identifikasi dari T. vaginalis biasanya ditegakkan dengan pemeriksaan sediaan basah dari sekret vagina, uretra atau prostat. Karena morfologi dari T. vaginalis sangat mirip dengan T. hominis yang non-patogen, sangat penting untuk mencegah kontaminasi spesimen dengan tinja. Tes diagnostik selain dengan sediaan basah, dapat juga digunakan pulasan permanen, pulasan fluoresen dan biakan.

21 Pengobatan : Metronidazole : 2,0 g dosis tunggal atau 250 mg 3x sehari, selama 10 hari. Pada wanita menyusui sebaiknya dihentikan selama 24 jam setelah terapi dosis tunggal.

22 Pada wanita hamil : hindari pemakaian metronidazol pada kehamilan trimester I, dan sebagai gantinya dapat digunakan Clotrimazole 100 mg intravaginal pada malam hari selama 7 hari.

23 Pengobatan sebaiknya juga dilakukan pada pasangan
Pada pria dosisnya 250 mg 2X sehari selama 10 hari. Pada bayi yang memperlihatkan gejala trichomoniasis dapat diberi metronidazol mg/kg bb selama 5-8 hari

24 Epidemiologi dan Pencegahan :
Infeksi didapat terutama melalui hubungan sexual, sehingga perlu mendiagnosis dan mengobati prianya yang asimtomatik. Organisme ini dapat bertahan hidup untuk sementara waktu dalam lingkungan yang lembab, seperti handuk basah dan celana dalam tetapi penularan melalui benda-benda ini sangat jarang.


Download ppt "TRICHOMONIASIS VAGINALIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google