Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MODUL Pemeriksaan Akuntansi 2
(dalam satu semester)
2
SILABI AUDIT 2: I. AWAL PEMERIKSAAN AKUNTAN & TEKNIK PEMERIKSAAN AKUNTAN II. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN III & IV. PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG & PENDAPATAN
3
PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PEMBELIAN
VI PENGUJIAN SUBSTANTIF-PERSEDIAAN VII. PENGUJIAN SUBSTANTIF-INVESTASI VIII. PENGUJIAN SUBSTANTIF - AKTIVA TETAP IX. PENGUJIAN SUBSTANTIF - HUTANG LANCAR & JANGKA PANJANG X. PENGUJIAN SUBSTANTIF -MODAL SENDIRI
4
XI. PENGUJIAN KEPATUAHAN KAS
XII. PENGUJAIAN SUBSTANTIF KAS XIII. PENGUJIAN KEPATUHAN & SUBSTANTIF SIKLUS PENGGAJIAN & PENGUPAHAN XVI. PENGUJIAN KEPATUHAN & SUBSTANTIF SIKLUS BIAYA
5
XV. PENYELESAIAN PEKERJAAN. PEMERIKSAAN AKUNTAN. (TERMASUK PENGUJIAN
XV. PENYELESAIAN PEKERJAAN PEMERIKSAAN AKUNTAN (TERMASUK PENGUJIAN SUBSEQUENT EVENT) XVI. LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN (UO, QO, DC, AV)
6
literatur : 1. AUDITING PENDEKATAN TERPADU, ARENS & LOEBBECKE, ADAPTASI OLEH AMIR ABADI JUSUF, SALEMBA EMPAT, BUKU 2, EDISI TERBARU …. 2. AUDITING, THEODOROS & TUANAKOTA 3. JASA AUDIT DAN ASSURANCE, PENDEKATAN TERPADU, ADAPTASI INDONESIA, BUKU 2, RANDAL J. ELDER, MARK S. BEASLEY, ALVIN A. ARENS, AMIR ABADI JUSUF, 2011, PENERBIT SALEMBA EMPAT 4. BUKU BACAAN LAIN TTG AUDIT 2 5. SPAP (STANDART PROFESI AKUNTAN PUBLIC) & SAK
7
IKHTISAR PROSES AUDIT FASE 1 :
MERENCANAKAN & MERANCANG SUATU PENDEKATAN AUDIT FASE 2 : MELAKUKAN PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN & PENGUJIAN SUBSTANTIF FASE 3 : MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS & PENGUJIAN TERPERINCI FASE 4 & 5 : MENYELESAIKAN AUDIT & MENERBITKAN LHP
8
PENJELASAN Ikhtisar proses audit :
FASE 1: MERENCANAKAN & MERANCANG SUATU PENDEKATAN SUATU AUDIT Menerima klien & melaksanakan perencanaan awal Memahami bisnis & industri klien Menilai risiko bisnis klien Melakukan prosedur analitis pendahuluan
9
Proses audit Lanjutan…..
Menetapkan materialitas & menilai risiko audit yg dapat diterima serta risiko bawaan Memahami pengendalian intern & menilai risiko pengendalian Mendapatkan informasi untuk menilai risiko kecurangan Mengembangkan rencana & program audit secara keseluruhan
10
Proses audit lanjutan ……..
FASE 2: MELAKUKAN PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN & PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI tidak ya Merencanakan mengurangi tingkat penilaian risiko pengendalian ? Melakukan pengujian pengendalian Melakukan pengujian substantif transaksi Menilai kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
11
Proses audit lanjutan ……
FASE 3: MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS & PENGUJIAN TERPERINCI SALDO rendah sedang tinggi atau tidak diketahui Melakukan prosedur analitis Melakukan pengujian unsur2 penting Melakukan pengujian substantif transaksi
12
proses audit lanjut………
FASE 4 & 5 : MENYELESAIKAN AUDIT & MENERBITKAN LHP Melakukan pengujian tambahan untuk penyajian & pengungkapan Mengumpulkan bukti akhir Mengevaluasi hasil Menerbitkan laporan audit Komunikasi dengan komite audit & manajemen
13
AWAL PEMERIKSAAN AKUNTAN
I. Tahap-tahap proses AUDIT : A. Mengumpulkan informasi 1. Informasi umum a. Buat surat perjanjian (Engagement letter) Tanggal awal audit, Kesediaan bantu selama audit, Tanggungjawab akuntan thd hasil pemeriksaan I
14
AWAL PEMERIKSAAN AKUNTAN lanjutan ………
b. Mempelajari usaha klien c. Melakukan inspeksi objek audit d. Melakukan penilain transaksi afiliasi e. Mempertimbangkan pemakaian spesialis
15
AWAL PEMERIKSAAN AKUNTAN lanjutan ………
2. Informasi ADdan ART, Notulen rapat, Kontrak- kontrak dan peraturan pemerintah 3. Pengujian analitik/ rasio 4. Informasi tentang kemungkinan tersangkutnya manajemen dalam penggelapan
16
AWAL PEMERIKSAAN AKUNTAN lanjutan …….
Pengujian dalam pemeriksaan akuntan terdapat 3 golongan yakni - pengujian analitik (rasio/compare) - pengujian kepatuhan (taat) - pengujian substantif (saldo)
17
AWAL PEMERIKSAAN AKUNTAN lanjutan …………….
B.Memahami struktur pengendalian intern (pengujian kepatuhan/compliance) C.Menguji efektivitas sistem pengendalian intern (pengujian kepatuhan/compliance) D.Menguji secara langsung saldo-saldo rekening (pengujian substantif) Melakukan pengamatan Konfirmasi Perhitungan fisik / cash count Inventarisasi aktiva tetap
18
AWAL PEMERIKSAAN AKUNTAN lanjutan …….
E. Menyelesaikan pekerjaan pemeriksaan F. Menerbitkan laporan keuangan
19
TEKNIK PEMERIKSAAN AKUNTAN
UNSUR PENGENDA LAIN INTERN KUESIONER SPI PROG. PENGJ. KEPA-TUHAN TUJUAN AUDIT PROGRAM PENGUJ. SUBSTAN- TIF SISTEM AKUNTANSI PRINSIP AKUNTANSI YANG LAZIM
20
Unsur-unsur sistem akuntansi & Pengendalian Intern
Unit organisasi Sistim otorisasi Dokumen Catatan akuntansi Bagan alir sistem akuntansi Struktur organisasi (jelas & tegas ) Sistem otorisasi dan prosedur pencaatan Praktik yang sehat Karyawan yang cakap
21
Ada beberapa siklus kegiatan :
Siklus pendapatan Siklus pembelian Siklus penggajian dan pengupahan Siklus kas Siklus Biaya
22
Contoh Kuesioner SPI Organisani :
UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN INTEN Fungsi penjualan harus terpidah dari fungsi Penerimaan kas 2. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi 3.Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi penerimaan kas Apakah fungsi penerimaan kas terpisah dari fungsi akuntansi Apakah transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh lebih dari satu fungsi
23
SISTEM OTORISASI & PROSEDUR PENCATATAN
UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN INTEN Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai Penerimaan kas diotosirasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cal lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut Apakah penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai Apakah penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut
24
SISTEM OTORISASI & PROSEDUR PENCATATAN lanjutan……..
UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN INTEN Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang dengan cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada faktur penjulan tunai Pencatatan kedalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap Pencatatan kedalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi wewenang untuk itu Apakah penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai Apakah penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut
25
PRAKTEK YANG SEHAT UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN INTEN Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya dengan segera ke bank Penghitungan saldo kas yang ada ditangan, fungsi penerimaan kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern Apakah faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakainnya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan Apakah jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya dengan segera ke bank Apakah diadakan penghitunagn saldo kas yang ada ditangan fungsi penerimaan kas secara periodek dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksaan inten
26
PRAKTEK YANG SEHAT lanjutan …..
UNSUR PENGENDALIAN INTERN KUESIONER PENGENDALIAN INTEN Setiap hari diadakan pembacaan pita register kas oleh fungsi pemeriksaan intern dan diadakan pencocokan antara pita register kas tersebut dangan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai Secara periodek diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yag tidak menyelenggarakan catatan akuntansi dan yang tidak menerima kas Apakah setiap hari diadakn pembacaan pita register kas oleh fungsi pemeriksa intern dan diadakan pencocokan antara pita register kas terdebut dengan jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai Apakan secara periodik diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi ldan tidak menerima kas
27
PENGUJIAN KEPATUHAN THD. SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan : sistem penjualan krediit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan dan sistem penghapusan piutang. Dokumen sumber : Faktur penjualan baik tunai maupun kredit, memo kredit, bukti memorial, bukti kas masuk Untuk melakukan studi terhadap pengendalian intern, akuntan publik merancang kuesioner pengendalian intern standar : Unsur-unsur pokok yakni organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan serta praktik yang sehat.
28
PENGUJIAN KEPATUHAN THD. SIKLUS PENDAPATAN lanjutan ………..
Untuk membuktikan apakah unsur pengendalian intern dalam siklus pendapatan efektif, akuntan melakukan pengujian kepatuhan : Pengujian untuk membuktikan adanya kepatuhan terhadap PI Pengujian untuk membuktikan tingkat kepatuhan terhadap PI
29
Unsur PI dlm siklus pendapatan
kerangka perencanaan program pengujian kepatuhan terhadap Siklus Pendapatan. Unsur PI dlm siklus pendapatan Kuesioner PI Uji Kepatuhan Sistem penjualan kredit Sistem penjualan tunai Sistem retur penjualan Sistem penghapusan piutang
30
Sistem penjualan kredit, yang terdiri dari berbagai prosedur :
Prosedur order penjualan Prosedur persetujuan kredit Prosedur pengiriman barang Prosedur penagihan Prosedur pencatatan piutang Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual
31
Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari berbagai prosedur :
Prosedur order penjualan Prosedur penerimaan kas Prosedur penyerahan barang Prosedur pencatatan penerimaan kas Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual
32
Sistem retur penjualan, yang terdiri dari prosedur
Prosedur penerimaan barang Prosedur pencatatan piutang Prosedur pencatatan retur penjualan
33
Sistem penghapusan piutang, y ang terdiri dari prosedur :
Prosedur pembuatan bukti memorial Prosedur pencatatan piutang
34
Unit organisasi yang terkait
Fungsi Nama unit organisasi pemegang fungsi Fungsi penjualan Fungsi pemberi otorisasi kredit Fungsi penyimpanan barang Fungsi pengiriman barang Fungsi penagihan Fungsi pencatat piutang Fungsi akuntansi biaya Fungsi akuntansi umum Fungsi penerimaan barang Fungsi penerima kas Bagian order penjulan Bagian kredit Bagian gudang Bagian pengiriman Bagian penagihan Bagian piutang Bagian kartu persediaan dan kartu biaya Bagian jurnal, Buku Besar, dan laporan Bagian penerima barang Bagian Kasir
35
D o k u m e n Dokumen sumber & pendukung Transaksi Penjualan kredit
Penjualan tunai Retur penjualan Penghapusan piutang Faktur penjualan Faktur penjualan tunai Memo kredit Bukti memorial Surat order pengiriman Surat muat (bill of lading) Pita register kas Bukti setor bank Laporan penerimaan barang Surat keputusan direktur keu. tentang penghap. Piutang
36
CATATAN AKUNTANSI Jurnal penjualan Jurnal penerimaan kas Jurnal umum
Kartu piutang Kartu persediaan Buku besar
37
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG
1. Deskripsi piutang 2. Prinsip akntansi yang lazim A. Piutang dagang harus disajikan dalam neraca sebesal jumlah yang diperkirankan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca ( yakni dalam jumlah bruto dikurangan dengan taksiran kerugian piutang) B. Jika perusahaan tidak membentuk CKP harus didiscloseuser kedalam catatan atas laporang keuangan C. Jika piutang bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rincian didalam neraca D. Piutang dagang yang bersaldo kredit harus disajikan dalam kelompok kewajiban jangka pendek E. Piutang non dagang harus disajikan terpisah dengan piutang dagang
38
Tujuan pengujian substantif terhadap kas
1. Memperoleh kayakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang 2. Membuktikan eksistensi piutang yang dicantumkan dalam neraca 3. Membuktikan hak pemilikan klien atas piutang yang dicantumkan didalam neraca 4. Membuktikan ketepatan cutoff transaksi yang bersangkutan dengan piutang 5. Membuktikan kewajaran penilaian piutang yang dicantumkan dalam neraca 6. Membuktikan kewajaran penyajian piutang dalam neraca
39
KERANGKA TUJUAN PEMERIKSAAN DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
Verifikasi Penyajian di Pengujian Verifikasi Dalam laporan Penggelapan Pisah batas Verifikasi keuangan eksistensi Rekonsiliasi ` Pemeriksaan dimulai dari sini Aktiva per audit Saldo yang disajikan dlm neraca Catatan Akuntansi
40
Program pengujian substantif terhadap piutang
Prosedur Pemeriksaan Indek KKP Tgl, pelaks Pelaksana Rekonsiliasi 1. Usust saldo piutang yang tercantum dalam neraca ke saldo rekeing piutang yang bersangkutan dalam buku besar 2. Hitung kembali saldo piutang rekening piutna dalam buku besar 3. Usut posting pendebitan rekening piutang dalam jurnal ybs. 4. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu piutang dengan rekening kontrol piunta dalam buku besar
41
Program pengujian substantif terhadap piutang lanjutan…
Verifikasi eksistensi Kirimkan surat konfirmasi ke debitur Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang Periksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas dari debitur yang terjadi setelah tanggal neraca
42
Program pengujian substantif terhadap piutang lanjutan…..
Verifikasi pemilikan Periksa dokumen pendu kung timbulnya piutang Periksa jawaban konfirmasi piutang Mintalah surat representasi piutang dari klien
43
Program pengujian substantif terhadap piutang lanjutan…..
Verifikasi Cutoff Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang dalam minggu terakhir tahun yang diperiksa dan minggu pertama sete lah tanggal neraca Periksa dokumen yang mendu kung berkurangnya piutang dalam minggu terakhir tahun yang diperiksa dan minggu per tama setelah tanggal neraca
44
Program pengujian substantif terhadap piutang lanjutan…..
Verifikasi penilaian Hitung kembali CKP yang dibuat oleh klien Periksa penentuan umur piutang yang dibuat oleh klien Bandingkan CKP yang tercantum dalam neraca tahun yang diperiksa dengan tahun sebelumnya Periksa catatan kredit untuk debitur yang utangnya telah kadaluwarsa
45
Program pengujian substantif terhadap piutang lanjutan…..
Verifikasi penyajian peiutang didalam neraca Periksa klasifikasi piutang kedalam kelompok aktiva lancar dan tak lancar Periksa jawaban konfirmasi piutang dalam kelompok piutang Perisa surat representasi klien mengenai piutang
47
konfirmasi piutang terdapat dua metode yang dapat dilakukan oleh akuntan :
Metode konfirmasi positif Metode konfirmasi yang meminta jawaban penegasan dari debitur, baik terdapat kesesuaian ataupun tidaksesuai antara saldo utang debitur menurut catatan akuntansinya dengan saldo utang yang teecantum dalam surat konfirmasi Metode konfirmasi positif digunakan jika akuntan menghadapi situasi sebagai berikut : Saldo piutang secara individu berjumlah besar, terdapat rekeing piutang yang disengketakan, atau terdapat ketidaktelitian atau ketidakberesan saldo rekening piutang
48
konfirmasi piutang terdapat dua metode yang dapat dilakukan oleh akuntan lanjutan ……….
Metode konfirmasi negatif Metode konfirmasi untuk meminta jawaban penegasan dari debitur hanya jika terdapat ketidaksesuanan antara saldo utang debitur menurut catatan akuntansinya dengan saldo utang menurut dalam surat konfirmasi Metode konfirmasi negatif digunakan oleh akuntan, jika penendalian intern terhadap piutang dinail baik, rening piutang berjumlah banyak dengan saldo yang kecil, debitur yang menerima konfirmasi tidak akan menaruh prhatian terdapat surat konfirmasi yang diterimanya
49
PENGUJIAN KEPATUHAN THD. SIKLUS PEMBELIAN
Siklus pembelian terdiri dari sistem pembelian dan sistem retur pembelian. Dokumen sumber siklus pembelian adalah bukti kas keluar dan memo debit dengan dokumen pendukungnya. Untuk merancang kuesioner pengendalian intern siklus pembelian, akuntan harus menguasai berbagai sistem akuntansi yang mementuk siklus pembelian.
50
lanjutan PENGUJIAN KEPATUHAN SIKLUS PEMBELIAN……..
Berdasarkan pengetahuan sistem akuntansi tersebut akuntan merancang unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian. Perancangan unsur pengendalian intern ini dilakukan dengan merinci unsur-unsur pokok uakni organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, serta praktik yang sehat.
51
Unsur PI dlm siklus pembelian
kerangka perencanaan program pengujian kepatuhan terhadap Siklus Pembelian Unsur PI dlm siklus pembelian Kuesioner PI Uji Kepatuhan Sistem pembelian Sistem retur pembelian
52
Sistem pembelian (lokal dan impor)
Prosedur permintaan pembelian Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok Prosedur order pembelin Prosedur penerimaan barang Prosedur pencatatan utang dan persediaan
53
Sistem retur pembelian
Prosedur pengiriman barang Prosedur pencatatan utang dan persediaan
54
Organisasi yang terkait
Fungsi Nama unit organisasi pemegang fungsi Fungsi penyimpanan barang Fungsi pembelian Fungsi penerimaan barang Fungsi pencatat barang Fungsi pengeluaran kas Fungsi akuntansi Bagian gudang Bagian pembelian Bagian penerimaan Bagian utang Bagian kasir Bagian pengiriman Bagian kartu persediaan dan kartu biaya Bagian jurnal, Buku besar dan Laporan
55
DOKUMEN Transaksi Pembelian Retur pembelian Dokumen sumber & pendukung
Retur pembelian Bukti kas keluar Surat order pembelian Laporan penerimaan barang Faktur dari pemasok Memo debitan Lap. Penawaran harga Laporan Penerimaan barang
56
Catatan Akuntansi Register bukti kas keluar]
Register bukti kas keluar] Arsip bukti kas keluar yang belum dibayar (berfungsi sebagai buku pembantu utang) Jurnal umum Kartu persediaan Buku besar
57
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PERSEDIAAN
Deskripsi Persediaan Persediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual
58
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PERSEDIAAN LANJUTAN……..
Persediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari akuntan publik dalam pemeriksaannya karena berbagai alasan sebagai berikut : A, Umumnya persediaan jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi b. Penentuan besarnya nilai persdiaan secara langsung mempengaruhi harga pokok penjualan Seringkali persediaan disimpan diberbagai tempat C. Adanya berbagai macam persediaan
59
Prinsip akuntansi yang lazim dalam penyajian persediaan LANJUTAN ……..
Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa persediaan dinilai dengan “ lower of cost or market” dan harus di disclouser Jika persediaan dinyatakan pada harga pokoknya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika persediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya, harga pokoknya harus dicantumkan dalam tanda kurung.
60
Prinsip akuntansi yang lazim dalam penyajian persediaan lanjutan……..
Harga pokok pengganti kini (current replacement cost) harus dicantumkan dalam laporan keuangan untuk persediaan yang harga pokoknya ditentukan berdasarkan metode masuk terakhir keluar terakhir ( MTKT ) Akibat perubahan metode penilaian persediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diperiksa harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan akuntan harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi yang lazim dalam laporan akuntan
61
Prinsip akuntansi yang lazim dalam penyajian persediaan lanjutan …………
Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika persediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien Jika jumlahnya material, persediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok utama berikut inin : persediaan barang jadi, persediaan produk dalam proses dan persediaan bahan baku. Penyajian kelompok persediaan tersebut dalam neraca berdasarkan urutan likuiditasnya
62
Prinsip akuntansi yang lazim dalam penyajian persediaan lanjutan………
Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga persediaan setelah tanggalneraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Cadangan ini tidak boleh dikurangkan dari persediaan, namun harus disajikan sebagai pengurang rekening laba yang ditahan.
63
Tujuan pengujian substantif terhadap persediaan
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan persediaan Membuktikan eksistensi persediaan yang dicantumkan dalam neraca Membuktikan hak pemilikan klien atas persediaan yang dicantumkan dalam neraca Membuktikan ketepatan cutoff transaksi yang bersangkutan dengan persediaan Membuktikan kewajaran penilain persediaan yang dicantumkan dalam neraca Membuktikan kewajaran penyajian persediaan dalam neraca
64
Program pengujian substantif terhadap persediaan
Prosedur Pemeriksaan Index Tgl Pelaks KKP Pelaksan Rekonsiliasi Usut saldo persediaan yang tercantum dalam neraca ke saldo rekening persediaan yang bersangkutan dalam buku besar Hitung kembali saldo rekening persediaan dalam buku besar Usut posting pendebitan dan pengkreditan rekening persediaan kedalam jurnal yang bersangkutan Lakukan rekonsiliasi buku pembantu persediaan dengan rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku besar
65
Program pengujian substantif terhadap persediaan lanjut….
Prosedur Pemeriksaan Index Tgl Pelaks KKP Pelaksan Verifikasi eksistensi Periksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik persediaan Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan yang dilakukan oleh klien Kirimkan surat konfirmasi persediaan yang disimpan digudang luar
66
Program pengujian substantif terhadap persediaan lanjut…
Prosedur Pemeriksaan Index Tgl Pelaks KKP Pelaksan Verifikasi pemilikan Periksa fokumen pendukung timbulnya persediaan Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan barang- barang titipan yang ada ditangan klien Mintalah informasi mengenai persediaan yang dijadikan jaminan penarikan utang
67
Program pengujian substantif terhadap persediaan
Prosedur Pemeriksaan Index Tgl Pelaks KKP Pelaksan Verifikasi Cutoff Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diperiksan dan minggu pertama setelah tanggal neraca Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya persediaan ( karena transaksi penjualan atau pemakian sendiri) dalam minggu terakhir tahun yang diperiksa dan minggu pertama seteleh tanggal neraca
68
Program pengujian substantif terhadap persediaan
Prosedur Pemeriksaan Index Tgl Pelaks KKP Pelaksan Verifikasi penilain Penilain informasi mengenai metode penilaian persediaan yang digunakan oleh klien Periksa kesesuaian harga pokok per satuan persediaan dengan prinsip akuntansi yang lazim Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data hrga pokok persatuan persediaan Bandingkan laba bruto tahun yang diperiksa dengan laba kruto tahun sebelumnya
69
Program pengujian substantif terhadap persediaan
Prosedur Pemeriksaan Index Tgl Pelaks KKP Pelaksan Verifikasi penilain Lakukan pengamatan terhadap unsur persediaan yang rusak Hitung tingkat perputaran persediaan dan bandingkan dengan tingkat perputaran persediaan tahun sebelumnya Amati persediaan yang lambat pemakaiannya atau penjualannya Mintalah surat representasi persediaan dari klien
70
Program pengujian substantif terhadap persediaan
Prosedur Pemeriksaan Index Tgl Pelaks KKP Pelaksan Verifikasi penyajian persediaan dalam neraca Periksa kalsifikasi persediaan dalam neraca Periksa penjelasan yang bersangkutan dengan persediaan Lakukan analytical review terhadap persediaan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.