Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVeronika Santoso Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Depending on the amount of time available and on the MAQ Exchange audience, the IP module can be presented in two alternative ways: Option 1. Present the “Infection Prevention Overview” interactive presentation. Then, as an option, view the IP video overview (approximately 15 minutes). This segment of the video provides an overview of practical, easy-to-do infection prevention practices that can be used in any healthcare setting. or Option 2. Show the 15-minute video overview, and then present the alternative “Preventing Infection in the Healthcare Worker” interactive presentation (slides 6-46 through 6-66). During the Exchange only the 15-minute overview is to be shown. If more information is needed at a later date, the 12 additional training demonstration segments (TDS) on the video can be viewed by participants. These segments show how to perform selected infection prevention practices safely.
2
TUJUAN PENCEGAHAN INFEKSI
Bagian dari kualitas pelayanan KB Mencegah infeksi silang dalam prosedur KB terutama pada AKDR, suntik, susuk dan KONTAP. Menurunkan risiko transmisi penyakit menular seperti Hepatitis B dan AIDS
3
Aplikasi Kewaspadaan Standar
Setiap orang dapat merupakan sumber infeksi Membudayakan cuci tangan Menggunakan barier protektif (misalnya: sepatu, masker, kacamata, gaun bedah, sarung tangan) Penggunaan aseptik dan antiseptik Memproses instrumen agar aman digunakan Budaya aman dalam setiap prosedur Pengelolaan limbah berbahaya secara adekuat
4
Cucitangan dan asepsis/antisepsis
Mengelola benda tajam Cucitangan dan asepsis/antisepsis Memproses peralatan Mengelola limbah Barier Protektif
5
Beberapa cara mengurangi risiko transmisi penyakit
Diantara klien-petugas Cuci tangan Gunakan Barier Protektif Sarung tangan Pelindung mata (kacamata, masker) Apron/Celemek Budaya aman di tempat kerja Jangan memasang tutup/membengkokkan jarum suntik bekas pakai Selalu berhati-hati dalam memegang/mengelola benda tajam Review list.
6
CUCI TANGAN Saat datang dan pulang dari tempat kerja
Sebelum dan setelah memeriksa klien Sebelum dan setelah pakai sarung tangan Setelah terpapar darah atau sekret tubuh Setelah tersentuh material berbahaya/toksik Sebelum dan setelah makan Setelah menggunakan toilet/buang air
7
Mencuci tangan Gunakan sabun, air bersih mengalir detik dan pakai handuk pribadi atau tissue Sebagai alternatif, dapat gunakan bilasan alkohol-gliserin (asalkan tangan tak kotor secara fisik) Easiest to remember is handwashing. Wash hands Before and after examining any client (direct contact). After removing gloves because gloves may have holes in them. After exposure to blood or any body fluids (secretions and excretions), even if gloves were worn.
8
Larutan Alkohol/Gliserin
Formula Tambahkan 2 ml gliserin kedalam 100 ml larutan alkohol 60-90%. Tuangkan sebanyak 3 to 5 ml dan gosokkan pada kedua belah tangan selama 2-5 menit, diperlukan sejumlah 6-10 ml untuk keseluruhan proses. If water is not available or if you need to wash your hands frequently, use an alcohol rub. Having an alcohol/glycerin rub available has helped to increase staff handwashing compliance in many countries. Give examples: Rounds, nurses in neonatal intensive care unit, etc.
9
Cuci tangan pra-bedah Gunakan larutan antiseptik (bila tersedia) dan bilas dengan air bersih mengalir Gunakan sikat halus untuk membersihkan kuku Gunakan spons untuk membersihkan kulit Keringkan tangan dan lengan dengan handuk Use an antiseptic. If an antiseptic is not available, use plain soap and then apply an alcohol solution and rub until dry two times. Use running water from tap or bucket. Use a stick or brush for cleaning the fingernails. Use a soft brush or sponge for cleaning the skin. Remember, a hard bristled brush can irritate and cut your skin. Use towels or air dry. (Sterile towels should be provided in the operating room.)
10
INGAT ! Klien kontrasepsi, umumnya adalah orang yang sehat dan status tersebut harus tetap terjaga saat dan setelah pelayanan diberikan Setiap tindakan dengan risiko infeksi harus dilaksanakan secara hati-hati dan benar. Tingginya angka infeksi pascatindakan menunjukkan rendahnya mutu pelayanan
11
Barier Protektif Gunakan kacamata pelindung, masker, celemek dan sepatu tertutup. Wear protective goggles, face masks, aprons and rubber boots or closed shoes: In any situation where splashes and spills of any body fluids are likely.
12
Gunakan Sarung Tangan (lihat tabel 3-2 halaman U-15)
Saat melakukan prosedur bedah Ketika melakukan periksa dalam Saat mengambil sampel darah Jika menangani peralatan/linen yang terkontaminasi bahan/sekret menular Saat mengelola dan membuang limbah Membersihkan percikan darah/sekret tubuh di peralatan, permukaan meja bedah, lantai
13
Gunakan sarung tangan Saat melakukan tindakan bedah
Saat memegang atau menyentuh peralatan bekas pakai Wear gloves: When performing a procedure in the clinic or operating room When handling soiled instruments, gloves and other items When disposing of contaminated waste items (cotton, gauze or dressings) Ketika membuang limbah
14
PERLINDUNGAN TRANSMISI PENYAKIT BAGI PETUGAS KESEHATAN
Kebanyakan infeksi terjadi akibat paparan dengan darah atau cairan tubuh pasien yang secara klinis belum menunjukkan gejala adanya penyakit Aplikasikan budaya bersih dan aman seperti cuci tangan dan memakai sarung tangan. Mencegah terjadinya luka tusuk/sayat dan melakukan prosedur antisepsis Proses peralatan dan sarana kesehatan
15
Risiko Transmisi Penyakit
Risiko transmisi HIV setelah tertusuk jarum suntik dari pasien dengan HIV positif adalah 4 : 1000 Risiko penularan HBV setelah tertusuk jarum suntik dari pasien dengan HBV positif adalah : 100 Now put up slide #6-5. The risk is 4 per 1000 or .04%. Doesn’t sound too bad, or is it? Remember, if you do become HIV+, you will die. So is that really risky? Yes, I think so. Leave up slide 6-5 and ask: What is the risk of contracting Hepatitis B after a needle stick from a HB+ client?
16
Prevalensi HIV dalam darah donor di Indonesia pada tahun 1992-2001
0.016 0.014 0.012 0.010 Per 1000 HIV-positif 0.008 0.006 0.004 0.002 0.000 1992 – 1993 1993 – 1994 1994 – 1995 1995 – 1996 1996 – 1997 1997 – 1998 1998 – 1999 1999 – 2000 2000 – 2001 Sumber: National AIDS Programme, Indonesia July 2002
17
Mencegah Luka Tusuk Gunakan teknik zona aman untuk membawa atau memindah-tangankan benda/instrumen tajam Pilih media/penghantar instrumen tajam yang sesuai (misalnya: wadah logam) Gunakan pinset atau klem ketika mengambil jarum atau memasang skalpel/pisau bedah Beritahukan pada operator bahwa anda akan memberikan instrumen tajam yang diminta
18
Mencegah Luka Tusuk Gunakan pinset saat mengambil jarum dan zona aman sebagai penghantar instrumen tajam Using protective barriers also includes having healthcare workers... Handle needles and sharps properly by: using a safe zone for passing sharps, using a needle driver or holder--not your fingers, not blind suturing and by using blunt needles when available and... knowing that even saying “pass” or “sharps” when passing sharps during surgery can prevent accidental sticks.
19
Mencegah Luka Tusuk Gunakan klem atau pemegang jarum saat memasang atau melepaskan pisau bedah atau instrumen tajam lain yang harus disatukan atau dipisahkan Don’t forget to prevent accidents by always removing blades with another instrument--not your fingers.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.