Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO"— Transcript presentasi:

1 PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
1. MEMBEDAKAN PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO, PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI 2. MENERAPKAN PENGAMBILAN SAMPEL NONSTATISTIK UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO 3. MENERAPKAN PENGAMBILAN SAMPEL UNIT MONETER 4. MENJELASKAN TENTANG PENGAMBILAN SAMPEL VARIABEL 5. MENGGUNAKAN ESTIMASI PERBEDAAN DALAM PENGUJIAN PERINCIAN SALDO

2 JENIS PENGUJIAN : BAGIAN YG DIUKUR
1. PENGUJIAN PENGENDALIAN : EFEKTIVITAS PENGOPERASIAN PENGENDALIAN INTERN 2. PENGUJIAN SUBSTANTIF : EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ATAS TRANSAKSI KETETAPAN NILAI MONETER PADA TRANSAKSI DLM SISITEM AKUNTANSI 3. PENGUJIAN PERINCIAN SALDO : JUMLAH UANG DALAM SALDO AKUN YG MENGALAMI SALAH SAJI SECARA MATERIAL

3 AUDITOR MELAKUKAN PENGUJIAN PENGENDALI & SUBSTANTIF UNTUK :
1. UNTUK MENENTUKAN RENDAHNYA TINGKAT PENGECUALIAN DARI POPULASI 2. UNTUK MENGURANGI RISIKO PENGENDALIAN SEHINGGA MENGURANGI PENGUJIAN PERINCIAN SALDO 3. BAGI PERUSAHAAN PUBLIK, UNTUK MENYIMPULKAN BAHWA PENGENDALIAN BERLANGSUNG SECARA EFEKTIF TERHADAP AUDIT PENGENDALIAN INTERNAL PELAPORAN KEUANGAN

4 3 JENIS UTAMA METODE PENGAMBILAN SAMPEL :
NONSTATISTIK 2. PENGAMBILAN SAMPEL UNIT MONETER 3. PENGAMBILAN SAMPEL VARIABEL

5 PENGAMBILAN SAMPEL NONSTATISTIK
Langkah pengambilan sampel audit untuk pengujian perincian saldo Langkah pengambilan sampel audit untuk pengujian pengendalian & substantif atas transaksi A. Merencanakan Sampel 1. Menetapkan tujuan dari pengujian audit 2. Menentukan adanya pengambilan sampel 3. Menetapkan salah saji 4. Menetapkan populasi 5. Menetapkan untuk pengambilan sampel 6. Menetapkan tingkat pengecualian yg dapat diterima A. Merencanakan Sampel 1. Menetapkan tujuan dari pengujian audit 2. Menentukan adanya pengambilan sampel 3. Menetapkan kekhasan & kondisi pengecualian 4. Menetapkann populasi 5. Menetapkan unit pengambilan sampel 6.Menetapkan tingkat pengecualian yg dapat diterima

6 PENGAMBILAN SAMPEL NONSTATISTIK lanjutan..
Langkah pengambilan sampel audit untuk pengujian perncian saldo Langkah pengambilan samp el audit untuk pengujian pengendalian & substantif atas transaksi Merencanakan sampel : 7. Menetapkan risiko yang diterima jika risiko pengendalian terlalu rendah 8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi 9. Menentukan jumlah sampel awal Merencanakan sampel : 7. Menetapkan risiko yang diterima jika risiko pengendalian terlalu rendah 8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi 9. Menentukan jumlah sampel awal

7 PENGAMBILAN SAMPEL NONSTATISTIK lanjutan..
Langkah pengambilan sampel audit untuk pengujian perncian saldo Langkah pengambilan samp el audit untuk pengujian pengendalian & substantif atas transaksi Memilih sampel & Melakukan prosedur audit : 10. Memilih sampel 11. Melakukan prosedur audit Memilih sampel & Melakukan prosedur audit : 10. Memilih sampel 11. Melakukan prosedur audit

8 PENGAMBILAN SAMPEL NONSTATISTIK lanjutan..
Langkah pengambilan sampel audit untuk pengujian perncian saldo Langkah pengambilan samp el audit untuk pengujian pengendalian & substantif atas transaksi Mengevaluasi hasil : 12. Membuat generalisasi sampel ke populasi 13. Menganalisa tingkat pengecualian 14. Menentukan keberterimaan (accetability) populasi Mengevaluasi hasil : 12. Membuat generalisasi sampel ke populasi 13. Menganalisa tingkat pengecualian 14. Menentukan keberterimaan (accetability) populasi

9 Hub. Antara faktor-faktor yang mempengaruhi ARIA, Dampat terhadapa ARIA, & Jumlah Sampel yang dibutuhkan dalam pengambilan sampel audit Faktor yg mempengaruhi ARIA (acceptable Risk of Incorrect Acceptance)/ risiko yg dpt diterima Contoh Dampak terhadap ARIA Jumlah sampel Efektivitas PI (risk P) PI efektif (kurangi risk P) Bertambah Berkurang Uji Substantif transaksi Tdk ada pengecualian yg ditermuka dalam pengujian substantif atas transaksi Risk audit yg dpt diterima Kemungkinan terjadi kebangkrutan rendah (risk audit yg dpt diterima meningkat) Prosedur Analitis Prosedur analitis dilakukan tanpa adanya indikasi salah saji

10 Faktor yang mempengaruhi Jumlah Sampel untuk Pengujian Perincian Saldo
Persyaratan untuk jumlah sampel yg lebih kecil Persyaratan untuk jumlah sampel yg lebih besar Risiko pengendalian (ARACR)/ (Acceptable risk of accessing control risk too low/risiko yg diterima jika risiko pengendalian terlalu rendah) Mempengaruhi risiko yg dpt diterima atas kesalahan penerimaan Risiko pengendalian rendah Risiko pengendalian tinggi Hasil dr prosedur substantif lain terkait dg asersi yg sama (termasuk prosedur analitis & pengjuan substantif lain yg sejenis) Mempengaruhi risiko yg dapat diterima aas kesalahan penerimaan Hasil prosedur substantif terkait lainnya memuaskan Hasil prosedur substantif terkait lainnya tidak memuaskan Risiko audit yg dapat diterima Mempengaruhi risiko yg dapat diterima atas kesalahan penerimaan Tingginya tingkat risiko audit yang dapat diterima Rendahnya tingkat risiko audit yang dapat diterima Salah saji yg dpt diterima untuk akun tertentu Salah saji yang dapat diterima lebih besar Salah saji yang dapat diterima lebih kecil Risiko bawaan-mempengaruhi estimasi salah saji dalam populasi Rendahnya tingkat risiko bawaan Tinginya tingkat risiko bawaan Ekspektasi jumlah dan frekuensi salah saji-mempengaruhi estimasi salah saji dalam populasi Salah saji lebih kecil atau frekuensi terjadinya lebih kecil Salah saji lebih kecil atau frekuensi terjadinya lebih tinggi Jumlah uang dalam populasi Saldo akun lebih sedikit Saldo akun lebih besar Jumlah sampel dalama populasi Hampir tidak ada dampat terhadap jumlah sample kecuali populasinya sgt kecil Hampir tidak ada dampak terhadap jumlah sampel kecuali populainya sangat kecil

11 CONTOH POPULASI PIUTANG DAGANG
No. Populasi Jumlah tercatat ( dlm ribuah rupiah ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1410 9130 660 3355 5725 8210 580 44110 825 1155 2270 50 5785 940 1820 3380 530 955 4400 17140 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 4865 770 2305 2665 1000 6225 3675 6250 1890 27705 935 5595 930 4045 9480 360 1145 6400 100 8435 207295

12 PENGAMBILAN SAMPEL UNIT MONETER (MONETARY UNIT SAMPLING/MUS)
METODE PENGAMBILAN SAMPEL STATISTIK YANG PALING UMUM UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO KRN PROSESNYA SGT SEDERHANA NAMUN HASILNYA DAPAT DINYATAKAN DALAM RUPIAH ( ATAU MATA UANG LAIN )

13 Perbedaan MUS dg sampel Nonstatistik
DEFINISI DARI UNIT PENGAMBILAN SAMPEL SEBAGAI NILAI UANG INDIVIDU UKURAN POPULASI BERUPA POPULASI UANG YG TERCATAT SETIAP AKUN MENGGUNAKAN PENILAIAN AWAL MATERIALITAS, BUKAN SALAH SAJI YG DITERIMA JUMLAH SAMPEL DITENTUKAN MENGGUNAKAN RUMUS ATURAN KEPUTUSAN FORMAL DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN KEBERTERIMAAN POPULASI PEMILIHAN SAMPEL DILAKUKAN MENGGUNAKAN PPS GENERALISASI SAMPEL KE POPULASI MENGGUNAKAN TAKNIS MUS OLEH AUDITOR GENERALISASI KETIKA SALAH SAJI TIDAK DITEMUKAN GENERALISASI KETIKA SALAH SAJI DITEMUKAN

14 Penjelasan ... GENERALISASI SAMPEL KE POPULASI MENGGUNAKAN TAKNIS MUS OLEH AUDITOR
Contoh : ASUMSI : Jumlah lebih saji 100%, jumlah kurang saji 100%, batas saldo saji pada ARIA 5% adalah Batas salah saji atas = Rp 1.2M x 3% x 100% = Rp 36 jt Batas salah saji bawah = Rp 1.2 M x 3% x 100% = Rp 36 jt GENERALISASI KETIKA SALAH SAJI TIDAK DITEMUKAN GENERALISASI KETIKA SALAH SAJI DITEMUKAN

15 Sampling & risiko sampling
o. Sampling Audit (sampling) adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan populasi secara keseluruhan o. Terdapat 2 risiko dalam audit : 1. Risiko nonsampling adalah risiko bahwa auditor mencapai suatu kesimpulan yang salah dengan alasan apapun yang tidak terkait dengan risiko sampling 2. Risiko sampling adalah risiko bahwa kesimpulan auditor yang didasarkan pada suatu sampel dapat berbeda dengan kesimpulan jika prosedur audit yang sama diterapkan pada keseluruhan populasi. Risiko sampling dapat menimbulkan 2 jenis kesimpulan yang salah

16 Risiko sampling dapat menimbulkan 2 jenis kesimpulan yang salah :
1. Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih efektif daripada kenyataannya, atau dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan penyajian matrial tidak ada padahal dalam kenyatannya ada. Tipe kesimpulan salah ini mempengaruhi efektifitas audit dan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menyebabkan suatu opini audit yang tidak tepat 2. Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut kurang efektif daripada kenyataannya, atau dalam suatu terdapat kesalahan penyajian material, padahal kenyataanny tidak ada. > Tipe kesimpulan salah semacam ini berdampak terhadap efisiensi audit yang biasanya akan menyebabkan adanya pekerjaan tambahan untuk menetapkan bahwa kesimpulan semula adalah tidak benar

17 Risiko sampling – pengujian pengendalian
SAMPEL PENGUJIAN PENGENDALIAN MENUNJUKKAN EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SEBENARNYA DARI PENGENDALIAN : MEMADAI UNTUK TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN YANG DITETAPKAN TIDAK MEMADAI UNTUK TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN YANG DITETAPKAN EFEKTIFITAS PELAKSANAAN MEMADAI KEPUTUSAN BENAR KEPUTUSAN SALAH ( RISIKO MENETAPKAN RISIKO PENGENDALIAN TERLALU RENDAH) EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TIDAK MEMADAI

18 Risiko sampling – pengujian rinci :
SAMPEL PENGUJIAN RINCI MENUNJUKKAN KONDISI SEBENARNYA AKUN TERSEBUT ADALAH : TIDAK BERISI KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL BERISI KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL AKUN TIDAK BERISI KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL KEPUTUSAN BENAR KEPUTUSAN SALAH ( RISIKO KELIRU MENERIMA ) AKUN BERISI KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL KEPUTUSAN SALAH ( RISIKO KELIRU MENOLAK )

19 SAMPLING STATISTIK VS NON STATISTIK
1. SAMPLING STATISTIK ADALAH SUATU PENDEKATAN SAMPLING YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK SBB: Pemilihan unsur-2 sampel dilaksanakan secara acak Penggunaan teori probabilitas untuk menilai hasil sampel, termasuk untuk mengukur risiko samplig 2. SAMPLING NONSTATISTIK ADALAH PENDEKATAN SAMPLING YG TIDAK MEMILIKI KARAKTERISTIK-2 DI POINT (1) Teknik sampling statistik a.l. Random sampling, systematic sampling dan stratified sampling. > Sampling nonstatistik a.l. Haphazard sampling, block selection dan judgment selection (collings, hal 183)

20 TAHAP-2 DALAM PENERAPAN SAMPLING :
1. PERANCANGAN UKURAN & PEMILIHAN UNSUR-UNSUR SAMPEL UNTUK DIUJI 2. PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT 3. PENGEVALUASIAN HASIL SAMPLING Menginvestigasi sifat dan penyebab penyimpangan / kesalahan penyajian > Memproyeksikan kesalahan penyajian / penyimpangan dari sampel ke populasi > Mengevaluasi hasil sampling

21 PERANCANGAN UKURAN & PEMILIHAN UNSUR-UNSUR SAMPEL UNTUK DIUJI


Download ppt "PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google