Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya"— Transcript presentasi:

1 Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
Syamsudin Disampaikan pada IAI Cabang Kalimantan Barat , 20 Mei 2017

2 Merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan
kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak

3 Osteoatritis Kerusakan persendian yang kronik
Terdapat perlunakan cartilago sendi yang progresif dan mudah rusak. Pertumbuhan cartilago dan tulang baru pada tepi persendian (osteofit) dan capsula fibrosa

4 Prevalensi Osteoatritis
Di Australia: Insidens OA wanita = 2,95 per 1000 populasi pria = 1,71 per 1000 pop (semua kelompok umur) Insidens paling tinggi: wanita = thn pria = ≥ 75 thn Prevalensi meningkat ≈ peningkatan usia Pria > wanita (usia <45 tahun) Wanita > pria (usia >55 tahun) Di dunia: OA: 9,6% pria dan 18% wanita (usia ≥60 thn) OA lebih sering terjadi di Eropa dan AS dibandingkan negara lain. Wanita Afrika Amerika cenderung terkena OA lutut dibandingkan wanita kulit putih. Orang kulit putih Eropa lebih sering terjadi OA panggul daripada orang kulit hitam Jamaika, Afrika, atau orang Cina. Di Indonesia: - Prevalensi OA adalah 8,1% dari total penduduk 29% berobat ke dokter dan 71% berobat sendiri

5 Etiologi penyakit ini belum diketahui dengan pasti.
Ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit ini: Usia lebih dari 40 Jenis kelamin. Wanita lebih sering dibanding dengan laki-laki. suku bangsa Genetik Kegemukan dan penyakit metabolic Cedera sendi (pekerjaan, aktivitas, dan olah raga) kelainan pertumbuhan Kepadatan tulang, dan lain-lain

6 Patofisiologi Osteoatritis

7

8 Predileksi Tempat Bisa terjadi hampir semua sendi.
Biasa terjadi pada  sendi berbeban berat dan sering digunakan: lutut, pinggul, punggung / tulang belakang, tangan dan kaki.

9 Manifestasi klinis Kebanyakan pasien yang datang relatif gemuk
Gejala utama adalah adanya nyeri sendi : Sifatnya kronis, hilang timbul terutama waktu mulai bergerak. hilang waktu istirahat Kesulitan naik dan turun tangga Sulit berdiri setelah lama duduk atau jongkok Pembengkakan sendi : Sendi terasa hangat pada perabaan

10 Manifestasi klinis Terdapat hambatan pada pergerakan sendi Kaku pagi
Krepitasi Pembesaran sendi Perubahan gaya berjalan. Lebih lanjut lagi nyeri bertambah, krepitasi yang jelas, pembengkakkan sendi dan perubahan bentuk sendi

11 Pemeriksaan Diagnostik
Pada penderita OA, dilakukannya pemeriksaan radiografi pada sendi yang terkena sudah cukup untuk memberikan suatu gambaran diagnostik Gambaran Radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA adalah : Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris ( lebih berat pada bagian yang menanggung beban seperti lutut ). Peningkatan densitas tulang subkondral ( sklerosis ). Kista pada tulang Osteofit pada pinggir sendi Perubahan struktur anatomi sendi

12 Tujuan Penatalaksanaan Osteoarthritis
Mengontrol rasa nyeri Meningkatkan fungsi sendi Mempertahankan berat badan normal Mencapai gaya hidup yang sehat

13 Penatalaksanaan Osteoatritis

14

15 Farmakoterapi Osteoarthritis ANALGESIK

16

17

18

19

20

21 Glucosamin Glukosamin
(2-amino-2-deoxi-β-d-gluko-piranosa), merupakan zat yang normal ditemukan di matriks tulang rawan sendi dan cairan sendi manusia. Glukosamin merupakan prekusor utama untuk biosintesis berbagai makromolekul seperti asam hialuronat, proteoglikan, glikosaminoglikan (GAGs), glikolipid, dan glikoprotein. Glukosamin terdapat di hampir semua jaringan lunak dalam tubuh manusia, konsentrasi tertinggi di tulang rawan

22 Mekanisme kerja kondroprotektif glukosamin yang mungkin adalah stimulasi langsung kondrosit, memasukkan sulfur ke dalam tulang rawan sendi, dan perlindungan terhadap proses degenerasi tubuh dengan cara mengubah ekspresi genetik. Secara molekuler penggunaan glukosamin menyebabkan peningkatan signifikan protein inti aggrekan dan mRNA, juga penurunan matrix metalloproteinase-3. mencegah produksi interleukin1 (IL-1), stimulasi prostaglandin E.

23 Capsaicin

24

25 Terapi tambahan

26

27 Evaluasi efek terapi

28

29

30

31


Download ppt "Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google