Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Kartawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Rencana Aksi Nasional Penelitian Tuberkulosis 2016 – 2020
Komisi Ahli Penanggulangan TB Nasional Bidang VI Monev dan OR
2
Pendahuluan Berkaitan dengan pilar ketiga WHO telah dibuat kerangka kerja global: Pada tahun 2020 : Jejaring peneliti yang seminat di bidang TB, Integrasi agenda penelitian dengan rencana strategis program TB nasional, Penyusunan topik penelitian yang menjadi prioritas dan membuat pelatihan penelitian. Pada tahun 2025 : Membuat dan mengimplementasikan rencana aksi nasional penelitian TB, Adanya mekanisme pendanaan penelitian TB yang berkelanjutan, Membangun kemampuan meneliti dan pemberdayaan komunitas peneliti TB yang mandiri dan kuat (WHO 2015)
3
Pendahuluan (lanj) Hasil penelitian tentang dampak penelitian operasional terhadap kebijakan dan program pengendalian TB di Indonesia: Hasil-hasil penelitian operasional berdampak terhadap pengembangan kebijakan baru, Memperkenalkan terapan program baru Memperkuat kebijakan yang sudah ada. Faktor yang mempermudah adopsi hasil penelitian adalah pelibatan stake holder terkait sejak perencanaan atau pembuatan protokol (Probandari et al, 2016)
4
Pendahuluan (lanj) Rekomendasi Joint External Monitoring Mission 2017 (JEMM) Pentingnya pelaksanaan dan penerapan hasil penelitian TB untuk mendukung dan meningkatkan kinerja program penanggulangan TB Rencana Aksi Nasional (RAN) Penelitian TB sangat berguna agar kegiatan-kegiatan penelitian dan inovasi-inovasi yang dihasilkan sesuai dengan masalah prioritas dan rencana strategis.
5
Analisis Situasi Penelitian TB
6
Studi Epidemiologi TB Survei prevalensi TB (SPTB) mengungkapkan Tingginya prevalensi TB di Indonesia, Tingginya proporsi kasus TB yang tidak melaporkan gejala TB utama, Rendahnya angka notifikasi TB yang dilaporkan ke program TB nasional Hanya 20% pasien dengan pengobatan TB yang ditemukan di register TB elektronik nasional (Balitbangkes Kemenkes RI 2015). Penelitian tentang TB Anak di Jawa Tengah: kasus TB anak yang dilaporkan program TB Nasional sangat kecil (under reporting) (Lestari et al. 2011).
7
Studi Epidemiologi TB (lanj)
Survei sentinel resisten obat dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara di : Proporsi resisten obat di antara kasus baru berkisar 1,9% - 2% Diantara kasus pengobatan ulang berkisar antara 9,7% -28,7% Masalah dalam TB resisten obat adalah Rendahnya kepatuhan pengobatan Cakupan penemuan
8
Studi Epidemiologi TB (lanj)
Penelitian epidemiologi tentang faktor risiko telah cukup banyak baik pada dewasa maupun anak: Risiko infeksi pada anak: (Triasih, C. Robertson, et al 2015;.ME Rutherford, Hill, Maharani, et al 2012), (Bachtiar, Miko, Machmud, Besral, et al 2009;. Bachtiar, Miko, Machmud, Mehta, et al 2009; Bachtiar et al 2008). Penggunaan metode molekuler mengukur pola penularan TB dan TB MDR (Chaidir et al. 2015). TB-HIV (Pontororing et al 2010;. Fredy et al 2012;. Mahendradhata, R. sebuah Ahmad, et al 2008.), TB pada Diabetes mellitus, malnutrisi (Te Brake (Alisjahbana et al 2006.), (Putri et al 2014), TB pada Pengguna narkoba suntik (Meijerink et al 2015), TB pada perokok (Bam et al 2015; Rahayu et al 2015;Kenangalem et al 2013).
9
Riset Operasional TB Evaluasi pelaksanaan strategi DOTS
Evaluasi pengobatan TB untuk meningkatkan kualitas manajemen kasus Penerapan metode diagnostik TB Alternatif Metode penemuan kasus TB di dalam Lapas dan Rutan Penegakkan diagnosis dan manajemen TB pada anak
10
Riset Operasional TB (lanj)
Manajemen TB Resisten Obat Tatalaksana TB HIV Tatalaksana infeksi TB laten Manajemen Komorbiditas pada TB Hospital DOTS linkage dan pelibatan semua provider pelayanan kesehatan
11
Riset Klinis TB Studi farmakokinetik untuk mengevaluasi konsentrasi obat TB dalam kondisi yang berbeda pada orang Indonesia. Mempersingkat durasi pengobatan TB Menemukan rejimen TB yang paling efektif Pengaruh obat TB berpengaruh terhadap metabolisme Nevirapin (ARV lini pertama) Pengembangan vaksin TB yang lebih efektif
12
Isu Strategis Dalam Penelitian TB
Jejaring peneliti TB yang aktif, produktif, dan mempunyai komitmen tinggi dalam Program Penanggulangan TB Topik penelitian yang sesuai dengan masalah Program Penanggulangan TB Penggunaan hasil penelitian dalam pengambilan kebijakan Mekanisme pendanaan penelitian TB yang berkelanjutan Membangun kemampuan peneliti TB yang handal Publikasi hasil penelitian TB.
13
Tantangan Global TB Anak TB dan Perempuan TB dan HIV TB RO
TB dan Diabetes TB dan Kemiskinan TB Laten
14
Indikator Jumlah Riset TB Jumlah Workshop Riset TB Nasional
Terbentuk Jejaring Riset TB Nasional Terbentuk Jejaring Riset TB Regional dan Global Jumlah Riset TB yang dilakukan Monitoring dan Evaluasi Terlaksananya Riset Operasional sesuai dengan prioritas masalah Policy Brief yang dihasilkan berdasarkan hasil riset TB Jumlah Hasil Riset TB yang untuk memperbaiki Program Jumlah Artikel hasil riset TB yang dipublikasi di jurnal nasional Jumlah Artikel hasil riset TB yang dipublikasi di jurnal internasional Jumlah Artikel hasil riset TB yang mendapat pembiayaan untuk publikasi internasional Jumlah universitas/ institusi penelitian/ CSO yang mendapatkan Workshop terkait riset TB
15
Rumusan Strategis Membuat jejaring dan memperkuat komitmen
Meningkatkan jumlah riset yang sesuai dengan agenda riset TB Peningkatan kapasitas peneliti Peningkatan pemanfaatan hasil riset TB untuk penyusunan kebijakan Publikasi hasil riset TB
16
TOPIK-TOPIK PENELITIAN TB PRIORITAS
17
Respon terhadap tantangan global dan tantangan layanan
Pendekatan keluarga dalam penemuan kasus secara aktif, menjamin kepatuhan pengobatan, mencegah penularan Perluasan dan penyusunan model kolaborasi dengan program Gizi, HIV, klinik berhenti merokok, DM, dan Penyakit Tidak Menular lainnya Pelibatan layanan sektor swasta dan sektor lain dalam program TB Inovasi dalam peningkatan peran mantan pasien TB, kader, dan petugas kesehatan non TB untuk penemuan terduga dan kasus TB Penegasan TB sebagai parameter akreditasi di layanan kesehatan (RS, Klinik Swasta).
18
Algoritma diagnosis yang efektif
Peluasan penggunaan TCM tidak hanya untuk diagnosis TB pada HIV dan terduga TB MDR/ RO Penyederhanaan sistem dan alur diagnostik Peningkatan kualitas dan peran laboratorium dan petugas untuk pemeriksaan mikroskopis TB Kualitas contoh uji (spesimen) laboratorium Kesesuaian contoh uji (spesimen) dan alat diagnostik untuk penegakan diagnosis Pengembangan model transportasi spesimen Pengembangan model evaluasi PME (pemantauan mutu eksternal) mikroskopis TB.
19
Meningkatkan kepatuhan berobat dan pencegahan TB resisten obat
Mendorong penelitian dan pengembangan strategi dalam meningkatkan kepatuhan pasien minum obat Inovasi dalam memperpendek lamanya minum obat Kualitas obat dan kesesuaian dosis obat KDT maupun lepasan dan kenaikan berat badan, kaitannya dengan luaran terapi Ketersediaan OAT Farmakokinetik, farmakovigilans dan farmakogenomik obat TB Vaccine TB.
20
TB Resisten Obat Efek samping pengobatan Komorbiditas pada TB RO
Investigasi kontak TB RO Putus obat pada TB RO.
21
Intervensi terhadap faktor risiko
Studi pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian faktor risiko Studi intervensi faktor lingkungan (termasuk kelompok berisiko dan petugas kesehatan) dan pengendalian infeksi Studi intervensi untuk perbaikan gizi Studi etnografis untuk faktor risiko sosial budaya (termasuk stigma, equity dan ethics).
22
Pemanfaatan JKN dalam eliminasi TB
Mendorong temuan kasus TB kelompok berisiko pada peserta JKN Costing study untuk melakukan estimasi terhadap biaya pengobatan TB sampai sembuh Survey kebutuhan pembiayaan pasien untuk mengukur catastrophic cost ( biaya tidak langsung) yang dihadapi pasien TB, berkorelasi dengan hasil pengobatan.
23
Early Diagnosis dan Universal DST
Mengevaluasi kriteria terduga TB yang under-identifikasi Evaluasi model investigasi kontak Identifikasi kelompok risiko TB di Indonesia dan menyusun model skrining untuk setiap kelompok risiko TB Menyusun pendekatan untuk mengurangi communication failures Membuat model yang dapat meningkatkan sektor swasta untuk dapat mengakses diagnostik TB.
24
TB Anak (1) Evaluasi implementasi dan peningkatan kualitas diagnosis TB anak Peningkatan penemuan kasus TB anak Pencegahan dan pengobatan TB RO pada anak Prevalensi TB anak Tingkat kepatuhan PP-INH pada anak dengan kontak TB TB laten
25
TB Laten Melakukan studi TB laten pada orang dewasa
Melakukan studi tentang diagnosis TB laten Studi investigasi kontak melalui pendekatan keluarga
26
Analisis kebijakan dalam rangka eliminasi TB
Beban TB Cost effectiveness Cost control Cost benefit analysis Catastrophic spending Analisis sumber daya (Nasional dan sub Nasional).
27
TB pada close settings Lapas/ Rutan Asrama Pesantren, dll.
28
Pembiayaan RAN Riset TB
Balitbangkes mengalokasikan 5% (selama ini <2%) dari dana ( juta USD ) untuk penelitian TB, termasuk untuk riset operasional TB. Kolaborasi dengan Universitas Kerjasama penelitian antara Balitbangkes dengan lembaga luar negeri seperti: Indonesia Research Partnership on Infectious Diseases (INA RESPOND): NIHRD-US NIH/NIAD Partnership for clinical research (TB sebagai salah satu focus dari 3 penyakit). Sumber Dana dari berbagai lembaga Donor antara lain: GF-ATM, TB Care, TB Reach
29
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.