Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Hartanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN & PENGEMBANGAN DIRI
2
MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA
Komitmen pribadi Lingkungan dan pergaulan yang kondusif
3
Pendidikan dan pelatihan
Keadaan terpaksa Proses berkelanjutan
4
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Komitmen Pribadi Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalkan potensi diri. Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk sukses melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran perasaan, ucapan dan tindakan anda akan selalu diperbaiki ke arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi setiap hari selama 1 bulan)
5
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif Dorongan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dapat berasal dari lingkungan pergaulan teman, famili, sahabat, karena mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasinya. Sehingga mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berfikir lamban dan malas.
6
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Melalui Pendidikan dan Pelatihan Keberanian untuk membentuk jiwa wirausaha juga didorong oleh guru atau dosen di sekolah atau lembaga pelatihan. Mereka memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik sehingga membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha.
7
Menumbuhkan Mental Wirausaha
Karena Keadaan Terpaksa Banyak orang yang sukses karena dipaksa oleh keadaan. Mungkin pada awalnya tujuannya hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang keras, tidak gampang menyerah dan berputus asa, sehingga akhirnya menjadi wirausaha yang sukses.
8
Menumbuhkan Mental Wirausaha
SUKSES BERKELANJUTAN Melalui Proses Berkelanjutan Bertindak Berlatih Belajar
9
SIKAP NEGATIF PROFESI WIRAUSAHA
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Landasan filosofi inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis.
10
PENGEMB ANGAN DIRI Keberaniaan untuk BERUBAH dan menghadapi TANTANGAN Pengembangan diri membutuhkan waktu, perjuangan, kesabaran dan merubah kebiasaan
12
Merubah Kebiasaan Perawat terbiasa datang ke Rumah Sakit atau Puskesmas tanpa berfikir bagaimanakah meningkatkan incomenya.
13
Mengasah Kecerdasan Emosi
Dari Hasil Penelitian Daniel Goleman terhadap ratusan General Manager dan CEO perusahaan Sukses, menunjukkan bahwa 80 % diantara mereka memiliki EQ lebih tinggi daripada IQ. Kecerdasan Emosi meliputi beberpa Aspek “ SELF AWARENESS SELF REGULATION SELF MOTIVATION EMPATHY SOCIAL SKILL
14
Melatih Adversity Quotient
Adversity adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi, masuk dan mengatasi berbagai tantangan hidup. Komponen Adversity: Kegigihan Ketegaran Mengatasi kesulitan Tahan banting
15
Tipe Adversity Tipe Perawat Ciri – ciri Tipe Quitters
Memilih u keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti Menghentikan pendakian Menolak kesempatan yang diberikan oleh lingkungan Mereka mengabaikan, menutupi, meniggalkan dorongan inti mereka Murung, sinis, mudah menyalahkan orang/lingkungan dan membenci orang – orang yag lebih maju/berkembang Tipe Camper Mereka pergi tidak seberapa jauh, lalu berkemah” oke cukup sampai disini saja kemampuan saya” Karena bosan, mereka mengakhiri perjalanan Melepaskan kesempatan untuk maju yang sebenarnya bisa diraih Mereka berpuas diri tidak mau mengembangkan diri Tipe Climber Pemikir yang selalu memikirkan “peluang, peluang dan peluang Tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras dan cacat fisik. Mental atau hambatan lain menghalangi Mereka tiddak menyesali ketidakberhasilan Mereka pembelajar seumur hidup
16
Today Oriented Sukses kita di Masa Depan ditentukan oleh sikap kita hari ini Orang Bijak Mengatakan Hidup adalah kumpulan Hari
17
Pengembangan Diri kemauan untuk berubah
Berubah Cara Belajar, Penampilan, Manajemen Waktu, Kemandirian, Semangat, kebiasaan.
18
Pencitraan Diri Bidan Orang yang Sok Sibuk?
Orang yang selalu mengatur? Orang yang mudah marah? Orang yang tidak mau dikritik? Orang yang selalu cool? Perawat Seksi? Perawat Karier Serba Bisa? Perawat Disiplin?
19
Analisis SWOT Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
20
Analisis SWOT SWOT adalah singkatan dari: S = Strength (kekuatan) W = Weaknesses (kelemahan) O = Opportunities (Peluang) T = Threats (hambatan)
21
Gambar Analisis SWOT
22
Manfaat analsis SWOT Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
23
4 (empat) komponen analisis SWOT
Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran.
26
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif , artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
27
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
28
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi , artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
29
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
30
Maraming Salamat
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.